cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Agrotek Tropika
Published by Universitas Lampung
ISSN : 23374993     EISSN : 26203138     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrotek Tropika (JAT) is a journal of science in the field of agrotechnology which covers several fields of science such as Agronomy, Horticulture, Soil Science, and Plant Pests and Diseases. Journal of Tropical Agrotek published since 2013 and published three times in one year ie in January, May, and September. Journal of Tropical Agrotek published by Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Lampung in cooperation with Agroteknologi Association of Indonesia (PAGI) Lampung.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2018)" : 10 Documents clear
INTENSITAS SERANGAN HAMA DAN PATOGEN PADA AGROEKOSISTEM HIDROPONIK TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) DENGAN BERBAGAI MEDIA TANAM Ahmad Afrizal; Suskandini Ratih D.; Muhammad Nurdin; F.X. Susilo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.264 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i2.2599

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui serta menghitung intensitas serangan hama dan patogen tanaman padi (Oryza sativa L.) pada berbagai media tanam dengan sistem hidroponik. Penelitian ini dilaksanakan di desa Natar, Dusun II kecamatan Natar kabupaten Lampung Selatan pada bulan Mei sampai Juli 2016 dengan penelitian pendahuluan yang sudah dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2015. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan media tanam sebagai perlakuan. Perhitungan intensitas serangan hama dan patogen dilakukan dengan menghitung kejadian penyakit maupun hama di setiap rumpun padi di berbagai media tanam yang berbeda-beda. Media tanam padi yang digunakan untuk sistem hidroponik adalah kontrol (K) berupa tanah sawah, arang sekam (AS), pasir malang+arang sekam (PM+AS), dan pasir malang (PM). Setiap media tanam yang berbeda di masukkan pada 12 kotak tanam padi. Setiap kotak diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 12 sampel tanaman padi yang diamati hama dan penyakitnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa patogen yang menyerang tanaman padi dengan sistem hidroponik pada berbagai media tanam adalah penyakit bercak daun sempit dan bercak cokelat sedangkan serangga pada tanaman padi dengan sistem hidroponik dengan berbagai media tanam adalah belalang dan wereng. Penggunan media tanam arang sekam dengan sistem hidroponik menghasilkan intensitas keparahan penyakit lebih rendah dari media tanam lainnya pada dua jenis penyakit yang teridentifikasi.
PENGARUH PENYEMPROTAN BORON DAN GA 3 PADA PERTUMBUHAN, PRODUKSI, DAN MUTU BENIH KEDELAI (Glycine max [L.] Merrill) Ermawati Ermawati; Agustiansyah Agustiansyah; Putu Deva Ari Sandhy
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (942.405 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i2.2597

Abstract

Produksi kedelai di Indonesia masih rendah. Upaya untuk meningkatkan produksi kedelai adalah melalui pemupukan unsur hara mikro boron dan pemberian hormon giberelin GA 3 . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyemprotan kombinasi konsentrasi boron dan GA 3 pada pertumbuhan, produksi, dan mutu benih kedelai. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari April sampai dengan September 2015. Perlakuandisusun dalam rancangan perlakuan faktor tunggal tidak terstruktur yaitu kombinasi boron dan GA 3 . Perlakuan terdiri dari kombinasi konsentrasi boron dan GA 3 (0 + 0) ppm, (5 + 20) ppm, (5 + 40) ppm, (5 + 60) ppm, (5 + 80) ppm, (5 + 100) ppm, (10 + 20) ppm, (10 + 40) ppm, (10 + 60) ppm, (10 + 80) ppm, dan (10 + 100) ppm. Perlakuan diulang sebanyak delapan kali. Perbedaan antarkombinasi perlakuan diketahui dengan menggunakan standar deviasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwapemberian kombinasi konsentrasi boron dan GA 3 (10 + 60) ppm dapat meningkatkan cenderung tinggi pada persen perkecambahan, kecepatan perkecambahan, potensi tumbuh maksimum, tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun, jumlah daun trifoliat, jumlah polong total, jumlah polong isi, dan bobot biji. Pemberian kombinasi konsentrasi boron dan GA 3 (5 + 60) ppm dapat meningkatkan cenderung tinggi pada persen perkecambahan, bobot kering kecambah normal, potensi tumbuh maksimum, dan bobot kering berangkasan. Pemberian kombinasi konsentrasi boron dan GA 3 (10 + 100) ppm mendominasi pada variabel pertumbuhan vegetatif kedelai.
RESPONS PERTUMBUHAN SEEDLING MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP PENAMBAHAN N6-BENZYLADENIN DAN INDOLE BUTYRIC ACID Muhammad Rizki Zakaria; Rugayah Rugayah; Agus Karyanto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.662 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i2.2596

Abstract

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu jenis tanaman pohon yang tumbuh di daerah tropis dan memiliki nilai manfaat tinggi. Salah satu upaya penyediaan bibit yang dapat dilakukan dalam meningkatkan jumlah dan kualitas bibit manggis adalah dengan pemberian zat pengatur tumbuh benziladenin (BA) dan indole butyric acid (IBA). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi benziladenin terbaik untuk pertumbuhan seedling manggis, pertumbuhan seedling manggis yang paling baik antara yang diaplikasikan IBA 100 ppm dengan yang tanpa diaplikasikan IBA, dan konsentrasi BA terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan seedling manggis pada masing-masing pemberian IBA. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Desember 2015 sampai Maret 2016 dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial (3 x 2) dengan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu berbagai konsentrasi BA yang terdiri dari: 0 ppm (b 0 ), 20 ppm (b 1 ), 40 ppm (b 2 ). Faktor kedua adalah pemberian IBA 100 ppm (m 1 ), dan tanpa IBA (m 0 ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian BA dengan konsentrasi 20 ppm menghasilkan pertumbuhan seedling terbaik dibandingkan dengan konsentrasi BA 0 ppm, dan 40 ppm. Pemberian IBA dengan konsentrasi 0 ppm dan 100 ppm, keduanya tidak menunjukkan perbedaan secara nyata terhadap pertumbuhan tanaman manggis. Konsentrasi benziladenin terbaik bagi pertumbuhan seedling manggis tidak bergantung pada pemberian IBA.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DANPEMUPUKAN NITROGEN JANGKA PANJANG TERHADAP AIR TERSEDIA DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH PADA PERTANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.) DI LAHAN POLINELA BANDAR LAMPUNG Prasetia, Reza; Utomo, Muhajir; Afandi, Afandi; Banuwa, Irwan Sukri
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 2 (2018): JAT Vol.6 (2) 2018
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.162 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i2.2604

Abstract

Olah tanah konservasi (olah tanah minimum dan tanpa olah tanah) menjadi alternatif penyiapan lahan yang dilaporkan dapat mempertahankan produktivitas tanah tetap tinggi. Salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan olah tanah konservasi adalah dengan mengembalikan residu tanaman setelah panen sebagai sumber bahan organik dalam bentuk mulsa yang mampu menjaga sifat fisik tanah. Di sisi lain pengolahan yang intensif dapat merusak struktur dan ruang pori yang telah terbentuk dari bahan organik. Oleh karena itu, pengolahan tanah sebaiknya dilakukan seminimum mungkin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan nitrogen jangka panjang terhadap air tersedia dan beberapa sifat-sifat fisik tanah seperti kerapatan isi, ruang pori total, dan tekstur tanah pada pertanaman padi gogo. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan disusun secara faktorial dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah pemupukan nitrogen terdiri dari pemupukan 0 kg N ha -1 , 100 kg N ha -1 . Faktor kedua adalah sistem olah tanah terdiri dari tanpa olah tanah, olah tanah minimum, olah tanah intensif. Data yang diperoleh diuji homogenitasnyadengan uji Bartlet dan aditivitasnya dengan uji Tukey, kemudian dilakukan analisis ragam. Perbandingan nilai tengah pengamatan menggunakan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sistem olah tanah, kerapatan isi, ruang pori total dan C-Organik berbeda nyata. begitu pula dengan pemberian residu pemupukan nitrogen 100 kg N ha -1 . Tetapi tidak terdapat interaksi antara sistem pengolahan tanah dan residu pemupukan N terhadap air tersedia, kerapatan isi, ruang pori total dan C-organik tanah.
PENGARUH INOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR DAN PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK PADA TANAH PASCA PENAMBANGAN GALIAN C TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SERAPAN HARA P TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) Ina Febria Ginting; Sri Yusnaini; Dermiyati Dermiyati; Maria Viva Rini
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.76 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i2.2603

Abstract

Tanah pasca galian C merupakan tanah yang bermasalah karena rendahnya unsur hara dan C-organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inokulasi FMA dan penambahan bahan organik dalam meningkatkan pertumbuhan dan serapan hara P tanaman jagung pada tanah pasca penambangan galian C. Perlakuan disusun secara faktorial 3×4 dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kelompok. Faktor pertama, inokulasi FMA dengan 3 taraf, yaitu: tanpa FMA (0 spora), 250 spora, dan 500 spora. Faktor kedua, penambahan bahan organik dengan 4 taraf, yaitu: tanpa bahan organik (0%), 20%, 40%,dan 60% dari volume tanah. Data diuji dengan analisis ragam kemudian dilanjutkan dengan uji nilai tengah menggunakan BNT pada á=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulasi FMA meningkatkan infeksi akar dan pertumbuhan tanaman jagung melalui volume akar. Hasil infeksi akar meningkat setelah diberikan FMA (250 spora dan 500 spora), sedangkan volume akar tertinggi adalah pada inokulasi dosis 250 spora. Penambahan bahan organik meningkatkan infeksi akar dan serapan haraP tanaman jagung. Hasil infeksi akar tertinggi pada perlakuan tanpa bahan organik (0%) dan dosis 60% bahan organik. Sedangkan hasil serapan hara P tertinggi ditunjukkan pada dosis 40% bahan organik. Interaksi FMA dan bahan organik terjadi pada tinggi tanaman 2 MST. Hasil tinggi tanaman terbaik ditunjukkan pada kombinasi FMA 250 spora dengan tanpa bahan organik yaitu 59,97 cm
PATOGENISITAS EMPAT ISOLAT JAMUR Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. TERHADAP ULAT API (Setothosea spp.) DI LABORATORIUM Windari Anggraini; Yuyun Fitriana; Agus M. Hariri; Purnomo Purnomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.53 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i2.2602

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter empat isolat jamur B.bassiana (Bbyf 22, Bbyf 24, Bbyf, dan BbTa) dalam pertambahan diameter koloni, kerapatan spora, dan perkecambahan sporaserta kemampuan tiga isolat jamur B. bassiana dalam menimbulkan mortalitas terhadap ulat api (Setothosea spp.).Penelitian inidilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, dari bulan Juli 2016 sampai Januari 2017. Penelitian ini terdiri dari dua set percobaan, yaitu percobaan pertama untuk mengetahui pertambahan diameter koloni, kerapatan spora, dan perkecambahansporasecara in vitrodengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan diulang lima kali. Percoban kedua uji patogenisitas jamur B. bassiana terhadap ulat api (Setothosea spp.) dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan diulang tiga kali dengan konsentrasi 10 6 , 10 7 , dan 10 8 . Pengamatan dilakukan terhadap diameter koloni, kerapatan spora, perkecambahan spora, dan mortalitas. Data diuji dengan analisis ragam dan nilai tengah perlakuan diuji dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf5%.Keempat isolat jamurB. bassiana memiliki pertambahan koloni, kerapatan spora dan daya berkecambah (viabilitas) yang berbeda-beda, dari keempat jamur tersebut isolat Bbyf 24 yang memiliki pertambahan koloni, kerapatan spora dan daya berkecambah (viabilitas) yang paling baik dibandingkanB. bassiana asal Tanggamus.Tiga isolat B. bassiana dari tiga tingkat pengenceran mampu menimbulkan mortalitas pada ulat api, namun isolat yang mampu menimbulkan mortalitas ulat api denganbaik yaitu isolat Bbyf danBbyf24 mencapai 33% dengan tingkat pengenceran 10^8
EFIKASI EKSTRAK DAUN MENGKUDU TERHADAP MORTALITAS LARVA Crocidolomia binotalis Zell Silvia Setiawati; Rosma Hasibuan; Nuryasin Nuryasin; Purnomo Purnomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.789 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i2.2601

Abstract

Kubis (Brassica oleracea L.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang mempunyai nilai gizi yang tinggi dan mengandung beberapa zat yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Serangan hama merupakan salah satu kendala dalam budidaya tanaman kubis. Hama penting tanaman kubis adalah Crocidolomia binotalis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun mengkudu terhadap mortalitas larva C. binotalis dan mengetahui tingkat toksisitas ekstrak daun mengkududalam membunuh larva C. binotalis. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan konsentrasi ekstrak 1%, 2%, 3%, 4% dan 5%. Insektisida nabati yang digunakan adalah ekstrak daun mengkudu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun mengkudu mampu membunuh larva C. binotalis. Ekstrak daun mengkudu konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% berpengaruh nyata terhadap mortalitas Crocidolomia binotalis. Toksisitas daun mengkudu yang dinyatakan dengan LC 50 pada 36 jam setelah aplikasi adalah 0,98%, sedangkan toksisitas daun mengkudu yang dinyatakan dalam LT 50 pada konsentrasi 1% adalah 38,89 jam, 2% adalah 24,03 jam, 3% adalah 16,64 jam, 4% adalah 19,11 jam dan 5% adalah 11,84 jam setelah aplikasi.
UJI POTENSI DAUN BABADOTAN (Ageratum conyzoides L.) SEBAGAI INSEKTISIDA BOTANI TERHADAP HAMA (Plutella xylostella L.) DI LABORATORIUM Nurhudiman Nurhudiman; Rosma Hasibuan; Agus M. Hariri; Purnomo Purnomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.878 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i2.2600

Abstract

Diamond back moth (Plutella xylostella) [Lepidoptera: Plutellalidae] is the most important pest of Brasisca vegetable in many part of area in Indonesia. Pest control of this pest has been relied on the use of synthetic insecticide. However prolog use of insecticide cause ecological and economical problems. There is a need for pest control that are sustainable and eviromentally sound. The use of natural (botanical insecticide) such as Ageratum conyzoides is expected to solve that problem. The objective of this research was to test the capability of goatweed suspension to cause mortality P. xylostella larvae and to measure toxicity level (LC50 and LT50) of Ageratum extract. This research was conduched during Juli 2016- February 2017 in green house and laboratory. The results indicated that all of concentration of goatweed (1-5%) was able to cause mortality onP. xylostella larvae. The lethal concentration for 50% mortality (LC50) value was 2,0254%. While the time need to kill 50% of P. xylostella larva were: 33.31 h, 20.68 h, 21.09 h, 12.65 h, 10.86 h treated by concentration of: 1%, 2%, 3%, 4% and 5% respectively. This study indicated the potential use of Ageratum extract to contol P. xylostella.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI HERBISIDA TERHADAP BIOMASSA KARBON MIKROORGANISME TANAH (C-MIK) PADA PERTANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) TAHUN KE-2 DI TANAH ULTISOL GEDUNG MENENG BANDAR LAMPUNG Tabroni Tabroni; Sri Yusnaini; Ainin Niswati; Muhajir Utomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.103 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i2.2605

Abstract

Pengolahan tanah merupakan salah satu kegiatan yang umumnya dianggap wajib dalam berbudidaya tanaman yang dapat dilakukan secara olah tanah minimum (OTM), olah tanah intensif (OTI) maupun tanpa olah tanah (TOT). Sementara itu, aplikasi herbisida umumnya dilakukan guna meminimalisir pertumbuhan gulma yang merupakan pesaing tanaman dalam memanfaatkan ruang, cahaya, air dan unsur hara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah terhadap biomassa karbon mikroorganisme (C-mik) pada tanah yang ditanami ubi kayu, mengetahui pengaruh aplikasi herbisida terhadap biomassa karbon mikroorganisme (C-mik) pada tanah yang ditanami ubi kayu, dan mengetahui pengaruh antara interaksi sistem olah tanah dan pengaplikasian herbisida terhadap biomassa karbon mikroorganisme (C-mik) pada tanah yang ditanami ubi kayu. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampungdengan menggunakan petak pertanaman ubi kayu di tanah ultisols sejak September 2014-Mei 2015 (musim tanam tahun kedua) dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri atas empat ulangan dengan empat satuan percobaan untuk tiap ulangannya. Perlakuan yang diterapkan terdiri atas 2 faktor, faktor pertama adalah sistem olah tanah secara minimum (T0)dan intensif (T1), sedangkan faktor kedua adalah aplikasi herbisida yaitu tanpa penggunaan herbisida (H0) dan dengan penggunaan herbisida (H1) yang disemprotkan 3 bulan setelah tanam dan 6 bulan setelah tanam. Pengolahan tanah baik secara intensif maupun minimum tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap biomassa karbon mikroorganisme tanah (C- mik) pada petak pertanaman ubi kayu musim kedua.Begitu pula dengan pengaplikasian herbisida yang juga tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap biomassa karbon mikroorganisme tanah (C-mik), sehingga tidak terdapat interaksi antara sistem olah tanah dan aplikasi herbisida yang diterapkan pada petak pertanaman ubi kayu musim kedua terhadap karbon mikroorganisme tanah (C-mik).
PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH DAN WARNA PADA PERANGKAP LIKAT TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN LALAT BUAH DAN SERANGGA LAIN PADA PERTANAMAN CABAI MERAH Kumbara, A. M.; Swibawa, I Gede; Hariri, Agus M.; Hasibuan, Rosma
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.007 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i2.2598

Abstract

Salah satu OPT yang sering menyerang dan menurunkan produksicabai merah adalah lalat buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh warna pada papan perangkap dan pemberian jus buah terhadap jumlah tangkapan perangkap likat. Pemasangan perangkap likat dilaksanakan pada bulan Januari - Juni 2017 di Desa Candra Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat.Identifikasi serangga yang tertangkap di lakukan di Laboratorium Ilmu Hama Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Satuan Percobaan disusun dalam rancangan acak kelompok faktorial dengan 2 faktor (3 x 3) dengan 5 ulangan. Faktor I adalah jus yang terdiri dari 3 taraf : tanpa jus, jus jambu biji, dan jus belimbing. Faktor II adalah warna 3 taraf : tanpa warna (bening), warna hijau, dan warna kuning. Perangkap dipasang saat tanaman cabai mulai berbuah yaitu pada umur 12 minggu setelah tanam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaanwarna kuning pada papan likat memberikan jumlah tangkapan yang lebih tinggi daripada warna lainnya. Penambahan jus belimbing pada perangkap likat menghasilkan jumlah tangkapan yang lebih tinggi dibandingkan jus lainnya. Kombinasi perangkap likat warna kuning dengan penambahan jus buah belimbing menghasilkan jumlah tangkapan lebih tinggi daripadakombinasi warna dan jus buah lainnya.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023 (In Progress) Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 (ON PROGRESS) Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 Vol 11, No 2 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Mei 2023 Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 (ON PROGRESS) Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 (ON PROGRESS) Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 1 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, JANUARI 2022 Vol 9, No 3 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, SEPTEMBER 2021 Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021 Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021 Vol 8, No 3 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, SEPTEMBER 2020 Vol 8, No 2 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, MEI 2020 Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, Januari 2020 Vol 7, No 3 (2019): JAT September 2019 Vol 7, No 2 (2019): JAT Mei 2019 Vol 7, No 1 (2019) Vol 6, No 2 (2018): JAT Vol.6 (2) 2018 Vol 6, No 3 (2018) Vol 6, No 2 (2018) Vol 6, No 1 (2018) Vol 5, No 3 (2017) Vol 5, No 2 (2017) Vol 5, No 1 (2017) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 2 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 3, No 3 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 1, No 3 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 1 (2013) More Issue