cover
Contact Name
Putu Indra Christiawan
Contact Email
indra.christiawan@undiksha.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
indra.christiawan@undiksha.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
ISSN : 24074551     EISSN : 24074551     DOI : -
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, 6 bulanan dan jurnal ilmiah ini berisikan tulisan, artikel dan hasil penelitian yang menyangkut bidang ilmu sosial.
Arjuna Subject : -
Articles 234 Documents
ANALISIS TINGKAT RISIKO TSUNAMI TERHADAP BANGUNAN HUNIAN DI DESA ULEE LHEUE KECAMATAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH Isnin, Siti Nidia
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1204.959 KB) | DOI: 10.23887/jiis.v2i1.9021

Abstract

On 26th of December 2004, a giant wave ‘Tsunami’ triggered by enourmous earthquake of 9 richter scale in magnitude located in Indian Ocean, to the west of Sumatra Island. This study is focusing on‘ Tsunami Risk Level on Residential Buildings in Ulee Lheue Village, Meuraxa Sub-district, Banda Aceh’. This study is aiming to determine the level of the Tsunami potential danger, to determine the level of vulnerability of the Tsunami on Residential Buildings and to determine the level of the Tsunami risk on residential buildings. Determining the level of the Tsunami potential danger is based on coastal line inundation modelling which are 1 m, 2 m, 5 m, 15 m and 30 m. This study considered the residential buildings as element at risk. The level of Tsunami vulnerability on residential buildings is based on relative vulnerbility index (RVI) of PTVA-3 model and its modifications. The level of the Tsunami risk on residential buildings is based on risk classes. Tsunami risk classes on residential buildings using PTVA model are not different with modification model. Inundation scenario of 1 m, 2 m, and 5 m, tsunami risk class on residential building is catogorized into Class I and inundation scenario of 15 m and 30 m is categorized into class II. The differance of the models is lied on the nominal of potential loss. Keyword: Risk, Tsunami, Residential Buidlings, Ule Lheue Village
STUDI TENTANG PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN NUSA DUA-BALI Sarmita, Made -; Treman, I Wayan
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.502 KB) | DOI: 10.23887/jiis.v3i1.11470

Abstract

Nusa Dua merupakan salah satu wilayah di Bali Selatan yang telah mengalami kemajuan pesat di bidang pariwisata. Seiring kemajuan tersebut, wajah fisik Nusa Dua telah mengarah menuju sifat kekotaan yang didalamnya terselip pelaku-pelaku sektor informal seperti pedagang kaki lima (PKL). Fenomena PKL yang tumbuh subur di kawasan Nusa Dua seakan-akan menjadi fenomena yang terlupakan karena tidak menarik dan bahkan tidak dianggap memiliki kontribusi yang berarti bagi kemajuan wilayah Nusa Dua. Beranjak dari hal itu dilakukan penelitian tentang PKL di Nusa Dua yang bertujuan untuk mengetahui profil PKL sekaligus historisnya sebagai dasar dalam menilai pekerjaan tersebut apakah sebagai bentuk pelarian atau memang sebagai profesi yang menjanjikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode yang digunakan adalah survei terhadap 116 PKL di Nusa Dua yang merupakan sampel individu. Data survei dianalisis menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui profil PKL di Nusa Dua memiliki kemiripan dengan pelaku-pelaku sektor informal perkotaan lainnya dilihat dari karakteristik dan aktivitasnya. Perbedaannya adalah PKL di Nusa Dua memiliki omset yang terbilang cukup besar (Rp 100.000-Rp 500.000/hari), tidak seperti omset pelaku sektor informal perkotaan lainnya, yang rata-rata relatif kecil dan tidak menentu. PKL di Nusa Dua adalah profesi yang cukup menjanjikan. Faktor kenyamanan, kebebasan untuk mengelola usaha, sesuai dengan kemampuan, pendapatan, dan prediksi peluang di masa depan membuat profesi PKL menjadi profesi yang menjanjikan.Kata Kunci:PKL, Profil, Profesi Menjanjikan
PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU GEOGRAFI SMA setiawan, Usup; Maryani, Enok; -, Nandi
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.094 KB) | DOI: 10.23887/jiis.v4i1.13943

Abstract

Pedagogical Content Knowledge (PCK) merupakan perpaduan antara pemahaman materi ajar (content knowledge) dan pemahaman cara mendidik (pedagogical knowledge) yang perlu dimiliki oleh seorang pengajar. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pemahaman guru geografi SMA 1 Kota Banda Aceh dalam Pedagogical Content Knowledge. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif untuk menganalisis kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) guru geografi SMA Negeri 1 Kota Banda Aceh. Pengumpulan data dilakukan melalui instrumen penelitian berupa angket dengan menggunakan skala pengukuran Likert, kemudian dilanjutkan wawancara dan diperkuat dengan pemeriksaan dokumen dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan guru tentang Pedagogical Content Knowledge sudah memenuhi kriteria, ini terbukti bahwa dari tujuh aspek PCK guru ada enam aspek yang bisa dikuasai oleh guru yaitu pengetahuan tentang strategi pembelajaran, pengetahuan materi, pengetahuan komunikasi dengan peserta didik dan pengetahuan penilaian dan evaluasi, pengetahuan tentang peserta didik dan karakteristiknya dan pengetahuan tentang pengembangan kurikulum, serta aspek PCK guru yang belum difahami yaitu pengetahuan tentang pengembangan potensi peserta didik. Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu pendidikan geografi mengembangkan pembelajaran sebagai bagian dari upaya meningkatkan profesionalisme guru geografi.Kata kunci: Pedagogical Content Knowledge (PCK), Geografi, SMAN 1 Kota Banda Aceh
Meningkatkan Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Penyusunan Rencana Kerja Sekolah Melalui Metode Focus Group Discussion Di SMA Binaan Kabupaten Lamongan Tahun 2016 Salamun, Salamun
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.111 KB) | DOI: 10.23887/jiis.v4i1.14375

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKAS) di SMA Binaan melalui metode Focus Group Discussion. Rancangan penelitian tindakan Sekolah ini terdiri dari 3 siklus. Subyek/responden penelitian adalah dua belas SMA yang merupakan Sekolah Binaan Kepengawasan, baik Kepengawasan Manajerial maupun Pengawasan Akademik. Metode analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif penskoran yang kemudian diubah menjadi nilai. Indikator keberhasilan dari penelitian ini untuk siklus1, siklus 2 dan siklus 3 adalah minimal 75% dari responden mencapai nilai minimal 75. Hasil penelitian menunjukkan, pada siklus 1 banyak Kepala Sekolah yang telah mencapai nilai 75 ada sebanyak 10 orang atau mencapai 83,33%. Pada siklus 2 banyak Kepala Sekolah yang telah mencapai nilai 75 ada sebanyak 11 orang atau mencapai 91,67%. Sedangkan pada siklus 3 banyak Kepala Sekolah yang telah mencapai nilai 75 ada sebanyak 9 orang atau mencapai  75%. Jika dibandingkan dengan Indikator Keberhasilan pada siklus 1, siklus 2 maupun siklus 3, maka ke tiga siklus tersebut dapat dikatakan berhasil.
PHENOMENON UNDERSTANDING OF NATURAL DISASTERS THROUGH FIELD STUDY METHODS IN GEOGRAPHY PHYSICAL GEOGRAPHY AS unifying Khafid, Syaiful -
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.447 KB) | DOI: 10.23887/jiis.v2i1.8546

Abstract

The aim of writing this article is to know the learning of physical geography by field study in understanding natural disaster. The core components of physical geography in unifying geography are space, lacation, environment, and map having the dimension of time, process, openness, and scale. The learning of physical geography is stressed on the phenomena of natural disaster which is caused by human activities, such as the overflow of hot mud, landslide, and flood in the hope that the learners have sufficient knowledge of physical geography in responding, understanding, and preventing natural disaster which occur in the region or in the neighbouring region. This can be achieved when geography teachers learn the material of physical geography by facilitating the learners to be active in conducting field study to understand the phenomena of the occuring natural disaster. Keywords: physical geography, unifying geography, field study, natural disaster.
PENINGKATANAKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELAS VII SEMESTER II DI SMP NEGERI I GIANYAR Darmawan, Gede Agung
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.468 KB) | DOI: 10.23887/jiis.v3i1.11464

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas VII di SMP Negeri I Gianyar melalui pengimplementasian metode demonstrasi dalam pembelajaran. PTK dilakukan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Data dikumpulkan melalui observasi dan test yang selanjutnya diolah dan kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode demonstrasi, aktivitas siswa Kelas VII di SMP Negeri I Gianyar yang terlibat dalam pembelajaran mengalami peningkatan dari 25% pada Siklus I menjadi 85% pada siklus II. Hasil belajar siswaterdapat peningkatan, yaitu dari yang semula nilai rata-ratanya hanya 60,14 menjadi 65,14 pada siklus I dan menjadi 71,86 pada siklus II. Sedangkan ketuntasan belajar siswa meingkat dari yang semula hanya dari 22,86% menjadi 28,57% pada siklus I dan menjadi 82,86% pada siklus II. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengimplementasian metode demonstrasi dalam pembelajaran IPS pada Kelas VII di SMP Negeri I Gianyar dapat menjadi solusi dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa bersangkutan.Kata Kunci:peningkatan, metode demonstrasi, aktivitas belajar, hasil belajar.
LADANG HITAM PASCA PERISTIWA GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965 (Studi Kasus Tragedi Kemanusiaan Anggota PKI di Desa Penglatan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah Kontenporer Indonesia) Arta, Ketut Sedana; Purnawati, Desak Oka; Pageh, Made -
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.906 KB) | DOI: 10.23887/jiis.v3i1.11472

Abstract

Secara umum tujuan penelitian ini adalah (1)untuk mengetahui latar belakang peristiwa tragedi kemanusiaan pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965 di Desa Penglatan; (2) untuk menganalisis proses tragedi kemanusiaan pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965 di Desa Penglatan;(3) untuk menganalisis implikasi tragedi kemanusiaan pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965 di Desa Penglatan: (4) untuk mengetahui aspek-aspek dari tragedi kemanusiaan pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965 di Desa Penglatan yang dapat dijadikan sebagai sumber belajarPenelitian ini secara metodologis menggunakan pendekatan kualitatif, teknik penentuan informan dengan purposive sampling dan informan terus dikembangkan dengan teknik snowball. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan: (1) Wawancara; (2) Observasi partisipasi Agar observasi partisipasi bisa terarah, maka ditetapkan aspek-aspek yang diobservasi; (3) Analisis dokumenHasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang peristiwa tragedi kemanusiaan pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965 di Desa Penglatan adalah 1). Adanya persaingan politik, persaingan tersebut berakar dari persaingan antara PNI dan PKI yang embrionya dimulai sejak tahun 1955, (2) Proses tragedi kemanusiaan pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965 di Desa Penglatan terjadi beberapa minggu setelah kudeta tahun 1965 (Gestok, I Oktober 1965), melibatkan organisasi sayap partai dari PNI meliputi GSNI, PETANI, LKN, GPM, GPD, serta ormas yang tergabung dalam PKI seperti BTI, Lekra, maupun Pemuda Rakyat. (3) Implikasi tragedi kemanusiaan pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965 bagi desa dan keluarga di Desa Penglatan adalah membawa dampak yang luas bagi keluarga yang ditinggalkan, dampak yang paling dirasakan adalah rasa trauma simpatisan dan pengurus PKI. Keluarga-keluarga kehilangan tulang punggung keluarga, dan dirasakan dampaknya merekapun mendapatkan perlakuan diskriminatif, seperti adanya kode ET, yang berarti eks tahanan politik; (4) Aspek-aspek dari tragedi kemanusiaan pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965 di Desa Penglatan 1) Aspek Historis, yang dapatdijadikan sebagai sumber belajar sejarah kontemporer Tragedi kemanusiaan dengan terbunuhnya beberapa pengurus PKI dan simpatisan PKI (Pemuda Rakyat).2) Kolaborasi Pembunuhan Anggota PKI, yang melibatkan kekuasaan Pepelrada Bali Pangdam XVI/Udayana, serta RPKADKata kunci: Gerakan 30 September, tragedi kemanusiaan, sumber belajar sejarah
Hubungan Antara Lokasi Sekolah terhadap Metode Mengajar Guru dan Hasil Ujian Nasional Geografi Meyzilia, Arvina; Meyzilia, Arvina
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.671 KB) | DOI: 10.23887/jiis.v4i1.13948

Abstract

Lokasi sekolah mempengaruhi hasil belajar siswa. Sekolah yang terletak di desa dan di kota memiliki hasil belajar yang berbeda. Sekolah yang terletak di kota memiliki hasil belajar yang lebih baik daripada sekolah yang terletak di desa (Musa, 2013; Owoeye dan Yara, 2011). Selain itu, penelitian Olurotimi, dkk (2013) melaporkan bahwa ada perbedaan efektifitas mengajar guru di desa dan di kota sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. Salah satu pengukuran hasil belajar yang dilakukan pemerintah Indonesia adalah dengan Ujian Nasional (UN). Geografi merupakan salah satu mata pelajaran peminatan yang diikut sertakan dalam UN. Berdasarkan penilaian Puspendik, hasil UN Geografi di Kabupaten Bangka tahun 2017 tergolong dalam kategori sedang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskritif. Sampel penelitian yaitu seluruh SMA Negeri di Kabupaten Bangka. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa angket. Hasil penelitian menunjukkan (1) Ada hubungan positif antara lokasi sekolah terhadap hasil UN geografi siswa SMA Negeri Se-Kabupaten Bangka Tahun 2017, (2) Tidak ada hubungan positif antara lokasi sekolah terhadap metode mengajar guru geografi SMA Negeri Se-Kabupaten Bangka Tahun 2017, (3) Tidak ada hubungan positif antara metode mengajar guru terhadap hasil UN geografi siswa SMA Negeri Se-Kabupaten Bangka Tahun 2017.
Implementasi Program Pembinaan Propesional Untuk Meningkatkan Perubahan Perilaku Dan Kemampuan Guru Dalam Mengefektifkan Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMK Binaan Budijanto, Kasrip
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.905 KB) | DOI: 10.23887/jiis.v4i1.14376

Abstract

Penelitian tindakan sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan perubahan perilaku profesional dan kemampuan guru dalam mengefektifkan pembelajaran bahasa Indonesia melalui program pembinaan profesional di SMK binaan. Subjek penelitian ini ialah 20 guru mata pelajaran bahasa Indonesia di 11 SMK binaan Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2017/2018. Rancangan penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah dengan prosedur dua siklus. Teknik pengumpulan data adalah observasi kunjungan kelas dan telaah perangkat pembelajaran. Teknik analisis data adalah statistik deskriptif yang disajikan dalam bentuk matriks tabulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program pembinaan profesional adalah perubahan perilaku dari guru analitik, guru tak fokus, dan guru gagal berubah menjadi guru profesional. Kemampuan guru dalam mengefektifkan pembelajaran mengalami peningkatan. Indikatornya, prasiklus kategori kurang, siklus I kategori baik, dan siklus II kategori amat baik.
IMPLEMENTATION BY TYPE OF COOPERATIVE LEARNING GROUP INVESTIGATION TO INCREASE ACTIVITY AND RESULTS OF LEARNING IPS Suasta, I Gede
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.601 KB) | DOI: 10.23887/jiis.v2i1.8556

Abstract

This research was conducted in SMP Bhaktiyasa Singaraja in the Academic Year 2009/2010 with the purpose of improving the activity and learning achievement of grade VIII-D students in the social sciences subjects. The classroom action research was conducted in three cycles, in which each cycle consists of four phases, namely planning, action, observation, and reflection. The data of the students’ activity were collected from the observation, and the data of the learning achievement were collected from the achievement test. The data were analyzed by using descriptive qualitative analysis. The result of this research showed an improvement in the students’ activity and learning achievement in social sciences subject, shown by the positive progress of the result in each cycle. In the preliminary reflection, the average of students; learning activity was 25,33 the mean score was 70,03 and the learning mastery was 59,38%. At the end of the first cycle, the average students’ learning activity was 65,05 the mean score was 75,49 and the learning mastery was 57,81%. At the end of the second cycle, the average of the students’ learning activity was 80,78 the mean score was 84,48 and the learning mastery was 87.50%. At the end of the third cycle, the average of the students’ learning activity was 89,43 the mean score was 87,50 and the learning mastery was 96,88%. Keyword:            cooperative learning type Group Investigation, learning activity, learning achievement.

Page 1 of 24 | Total Record : 234