cover
Contact Name
Lia Cundari
Contact Email
liacundari@ft.unsri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal_tekim@unsri.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Teknik Kimia
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 08530963     EISSN : 27214885     DOI : -
Jurnal Teknik Kimia merupakan publikasi tulisan ilmiah hasil riset dan pengalaman lapangan di bidang Teknik Kimia, mulai dari prinsip dasar atau fundamental sampai pada penerapan/aplikasinya di industri. Jurnal Teknik Kimia dalam versi cetak telah diterbitkan sejak tahun 1996. Jurnal Teknik Kimia juga diterbitkan dalam versi on line mulai tahun 2013. Pada versi on line dapat diakses publikasi di Jurnal Teknik Kimia sejak tahun 2008 sampai sekarang.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 22 No 2 (2016): Jurnal Teknik Kimia" : 12 Documents clear
PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI FILLER DAN PEMBERIAN 3-METHACRYLOXYPROPYL TRIMETHOXYSILANE TERHADAP SIFAT MEKANIK LIS KARET PADA KULKAS A.Rasyidi Fachry; Natalia Setyawati; Yeni Perwira Sari
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 2 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan barang jadi karet merupakan salah satu upaya meningkatkan nilai ekonomis dari karet. Pembuatan karet menjadi barang jadi tidak terlepas dari pembuatan kompon karet. Lis karet pintu lemari es merupakan salah satu barang jadi karet yang penggunaanya sampai saat ini terus meningkat. Pembuatan formula kompon karet guna menghasilkan barang jadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, namun faktor yang paling berpengaruh ialah jenis karet dan bahan pengisi yang digunakan. Saat ini, abu sekam padi merupakan suatu komoditi yang pemanfaatannya masih belum dimaksimalkan. Abu sekam padi yang mengandung 94,4 % silika dalam bentuk senyawa silikat diaplikasikan sebagai filler guna meningkatkan nilai ekonomisnya. Namun silika merupakan senyawa yang memiliki tingkat keasaman tinggi dan ketika digunakan sebagai bahan pengisi membutuhkan senyawa lain yaitu silane coupling agent dengan nama senyawa 3-methacryloxypropyl trimethoxysilane guna menstabilkan ikatannya agar crosslinking yang terjadi pada vulkanisasi tidak terganggu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan yang memenuhi SNI yakni pada sampel B3 sebesar 75-77 Shore A, perpanjangan putus pada sampel B2 sebesar 310 %, ketahanan ozon pada sampel B2 tidak retak, ketahanan usang paling baik pada sampel B2 dan loading filler paling baik pada penambahan filler 100 phr. Hasil analisa mengacu pada SNI 06-7098- 2005 untuk Lis Karet Pintu Lemari Es.
PENGARUH PENGGUNAAN MEMBRAN KERAMIK BERBASIS ZEOLIT DAN GYPSUM TERHADAP EMISI GAS CO, NOX KENDARAAN BERMOTOR M. Hatta Dahlan; Eric Junior Pratama; Mia Odina
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 2 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportasi merupakan salah satu bidang yang difokuskan dalam kemajuan teknologi. Dengan bertambahnya kendaraan transportasi maka emisi atau gas buang kendaraan bermotor juga akan semakin tinggi, hal ini bisa menyebabkan polusi udara. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui komposisi membran keramik yang tepat untuk menyaring emisi kendaraan bermotor. Penelitian ini dilakukan menggunakan membran keramik dengan komposisi tanah liat 50% dan zeolit dan gypsum divariasikan. Membran I dengan 37,5% zeolit dan 17,5% gipsum; membran II dengan 25% zeolit dan 25% gipsum; membran III dengan 12,5% zeolit dan 37,5% gipsum. Sampel emisi gas yang diteliti adalah CO dan NOx. Kadar emisi gas buang dianalisa menggunakan Portable Emission Analyzer seri E4500 Hand-Held Emissions Analyzer dan jumlah partikel yang tersaring dihitung menggunakan analisa Particulate Matter (PM10). Membran dianalisa dengan waktu pengujian yang berbeda yaitu 10 menit, 20 menit dan 30 menit. Dari hasil penelitian diketahui bahwa membran I merupakan filter yang paling baik dengan waktu analisa selama 30 menit dengan penyaringan CO sebesar 71,42% dan NOx sebesar 55,55% serta jumlah partikel yang tersaring sebesar 483.4603 ?g.
PENGARUH WAKTU KONTAK DAN KECEPATAN PENGADUKAN TERHADAP RECOVERY ALUMINIUM PADA ASIDIFIKASI SLUDGE KELUARAN WATER TREATMENT Lia Cundari; Endang Supriyatna; Hadi Samhudi
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 2 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses asidifikasi sebagai teknologi pengurangan dan pemanfaatan lumpur keluaran unit pengolahan air sudah cukup lama dikenal. Asidifikasi dilakukan dengan menambahkan asam pada lumpur hingga mencapai pH 2. Tujuan dari asidifikasi ini adalah untuk melarutkan kembali logam Aluminium yang terkandung dalam lumpur keluaran unit clarifier di water treatment plant. Asidifikasi akan mengurangi jumlah kandungan Aluminium yang dibuang ke lingkungan. Asidifikasi juga akan menghasilkan senyawa aluminium sulfat yang dapat dimanfaatkan kembali pada unit clarifier. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu kontak dan kecepatan pengadukan terhadap recovery aluminium pada asidifikasi lumpur keluaran unit pengolahan air PT PUSRI Palembang. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah waktu kontak asidifikasi yaitu 15, 30, 45, 60 menit dan kecepatan pengadukan yaitu 200, 400, 600, 800, dan 1000 rpm. Analisa penelitian ini dilakukan dengan membandingkan jumlah Aluminium terlarut dari total kandungan Aluminium pada lumpur. Hasil dari penelitian ini berupa recovery optimum dari aluminium yaitu sebesar 29,12 % didapatkan pada waktu kontak 30 menit dan kecepatan pengadukan 600 rpm.
TEKNOLOGI PENGOLAHAN BIODIESEL DARI MINYAK GORENG JAGUNG BEKAS DENGAN VARISASI BENTONIT SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKAR MESIN DIESEL Mulkan Hambali; Aris Munandar; Randy Junedo Simanjuntak
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 2 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengolahan Biodiesel sebagai alternatif bakan bakar mesin diesel dilakukan dengan metode pemurnian dan transesterifikasi berbahan baku minyak goreng jagung bekas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa minyak goreng jagung bekas dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan biodiesel sesuai standar yang ditinjau dari viskositas dan nilai flash point. Pada penelitian ini, minyak goreng jagung bekas dimurnikan terlebih dahulu menggunakan bentonit yang diaktivasi dengan variasi massa 2 gram, 4 gram, 6 gram, 8 gram untuk menurunkan viskositas pada minyak goreng jagung bekas. Hasil penelitian pada proses pemurnian minyak goreng jagung bekas menunjukkan bahwa variasi bentonit pada massa 8 gram menghasilkan viskositas paling optimum yaitu 4,61 cSt. Biodiesel yang dihasilkan setelah proses pemurnian minyak goreng jagung bekas menghasilkan viskositas dan nilai flash point yang optimum yaitu 3,05 cSt dan 141,7 0C.
PEMBUATAN FURFURAL DARI CAMPURAN BIOMASSA AMPAS TEBU (SACCHARUM OFFICINARUM L.) DAN TEMPURUNG KELAPA (COCOS NUCIFERA L.) Pamilia Coniwanti; Gusti Siska; Eni Handayani
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 2 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan furfural yang semakin tinggi untuk setiap tahunnya merupakan salah satu keuntungan dalam negeri. Furfural adalah senyawa aromatik aldehid yang dapat diproduksi dari bahan baku yang mengandung pentosan. Limbah pertanian seperti ampas tebu dan tempurung kelapa merupakan bahan baku potensial yang dapat diolah menjadi furfural, karena kandungan pentosannya yang cukup tinggi. Hidrolisa campuran ampas tebu dan tempurung kelapa dengan katalis H2SO4 12% dengan memvariasikan perbandingan komposisi bahan baku, suhu reaksi, dan waktu reaksi. Hasil penelitian didapatkan bahwa kadar pentosan untuk kedua bahan baku adalah sebesar 36,25%. Perbandingan bahan baku yang menghasilkan kadar furfural tertinggi adalah 1 : 4 ( 1 gram ampas tebu dan 4 gram tempurung kelapa). Untuk suhu optimal adalah pada suhu 100 ?C dan waktu optimal 5 jam. Uji warna dengan larutan anilin-asetat menunjukkan perubahan warna merah tua yang membuktikan warna furfural secara teoritis. Analisa titrasi untuk menentukan kadar furfural (%yield) didapatkan furfural dengan kadar tertinggi sebesar 7,74%.
PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN KADAR AIR NIRA NIPAH DALAM PEMBUATAN BIOETANOL MENGGUNAKAN SACCHAROMYCES CEREVISIAE Johanes Hutasoit; Dian Griyantoro; Elda Melwita
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 2 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi saat ini menjadi perhatian khusus bagi dunia karena ketersediannya yang semakin terbatas. Proporsi minyak bumi sebagai sumber utama energi mencapai 40% dari total permintaan energi dunia, namun cadangannya terus berkurang. Menurut data Plamer Drought Saverity Index/PDSI (2008), sumber energi duniadidominasiolehsumberenergiminyak bumi, batubara dan gas alam. Jumlahnya antara lain minyakbumi 35,03%, batubara sebanyak 24,59% dan gas alam sekitar 20,44%. Krisis energi ini menimbulkan perhatian dari masyarakat untuk menemukan energi alternatif yang bukan berasal dari fosil tetapi dari biomassa (non fosil).Dalam penelitian bioetanol dengan bahan baku nira nipah, variabel yang digunakan adalah waktu fermentasi dan kadar air nira nipah. Waktu fermentasi yang digunakan 12 jam, 24 jam, 36 jam dan 48 jam, sedangkan variasi kadar air nira nipah yaitu kadar air normal 89 % dan kadar air 45 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa penurunan kadar glukosa terbesar pada waktu fermentasi 48 jam dan kadar air nira nipah 45 % dengan kadar glukosa sisa yaitu 0,0324 v/v. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemanasan untuk menurunkan kadar air nira nipah mampu mempercepat proses fermentasi.
Pengaruh penambahan abu sekam padi sebagai filler dan pemberian 3-methacryloxypropyl trimethoxysilane terhadap sifat mekanik lis karet pada kulkas Ahmad Rasyidi Fachry; Natalia Setyawati; Yeni Perwira Sari
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 2 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan barang jadi karet merupakan salah satu upaya meningkatkan nilai ekonomis dari karet. Pembuatan karet menjadi barang jadi tidak terlepas dari pembuatan kompon karet. Lis karet pintu lemari es merupakan salah satu barang jadi karet yang penggunaanya sampai saat ini terus meningkat. Pembuatan formula kompon karet guna menghasilkan barang jadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, namun faktor yang paling berpengaruh ialah jenis karet dan bahan pengisi yang digunakan. Saat ini, abu sekam padi merupakan suatu komoditi yang pemanfaatannya masih belum dimaksimalkan. Abu sekam padi yang mengandung 94,4 % silika dalam bentuk senyawa silikat diaplikasikan sebagai filler guna meningkatkan nilai ekonomisnya. Namun silika merupakan senyawa yang memiliki tingkat keasaman tinggi dan ketika digunakan sebagai bahan pengisi membutuhkan senyawa lain yaitu silane coupling agent dengan nama senyawa 3-methacryloxypropyl trimethoxysilane guna menstabilkan ikatannya agar crosslinking yang terjadi pada vulkanisasi tidak terganggu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan yang memenuhi SNI yakni pada sampel B3 sebesar 75-77 Shore A, perpanjangan putus pada sampel B2 sebesar 310 %, ketahanan ozon pada sampel B2 tidak retak, ketahanan usang paling baik pada sampel B2 dan loading filler paling baik pada penambahan filler 100 phr. Hasil analisa mengacu pada SNI 06-7098- 2005 untuk Lis Karet Pintu Lemari Es.
Pengaruh penggunaan membran keramik berbasis zeolit dan gypsum terhadap emisi gas CO, NOx kendaraan bermotor Muhammad Hatta Dahlan; Eric Junior Pratama; Mia Odina
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 2 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportasi merupakan salah satu bidang yang difokuskan dalam kemajuan teknologi. Dengan bertambahnya kendaraan transportasi maka emisi atau gas buang kendaraan bermotor juga akan semakin tinggi, hal ini bisa menyebabkan polusi udara. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui komposisi membran keramik yang tepat untuk menyaring emisi kendaraan bermotor. Penelitian ini dilakukan menggunakan membran keramik dengan komposisi tanah liat 50% dan zeolit dan gypsum divariasikan. Membran I dengan 37,5% zeolit dan 17,5% gipsum; membran II dengan 25% zeolit dan 25% gipsum; membran III dengan 12,5% zeolit dan 37,5% gipsum. Sampel emisi gas yang diteliti adalah CO dan NOx. Kadar emisi gas buang dianalisa menggunakan Portable Emission Analyzer seri E4500 Hand-Held Emissions Analyzer dan jumlah partikel yang tersaring dihitung menggunakan analisa Particulate Matter (PM10). Membran dianalisa dengan waktu pengujian yang berbeda yaitu 10 menit, 20 menit dan 30 menit. Dari hasil penelitian diketahui bahwa membran I merupakan filter yang paling baik dengan waktu analisa selama 30 menit dengan penyaringan CO sebesar 71,42% dan NOx sebesar 55,55% serta jumlah partikel yang tersaring sebesar 483.4603 µg.
Pengaruh waktu kontak dan kecepatan pengadukan terhadap recovery aluminium pada asidifikasi sludge keluaran water treatment Lia Cundari; Endang Supriyatna; Hadi Samhudi
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 2 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses asidifikasi sebagai teknologi pengurangan dan pemanfaatan lumpur keluaran unit pengolahan air sudah cukup lama dikenal. Asidifikasi dilakukan dengan menambahkan asam pada lumpur hingga mencapai pH 2. Tujuan dari asidifikasi ini adalah untuk melarutkan kembali logam Aluminium yang terkandung dalam lumpur keluaran unit clarifier di water treatment plant. Asidifikasi akan mengurangi jumlah kandungan Aluminium yang dibuang ke lingkungan. Asidifikasi juga akan menghasilkan senyawa aluminium sulfat yang dapat dimanfaatkan kembali pada unit clarifier. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu kontak dan kecepatan pengadukan terhadap recovery aluminium pada asidifikasi lumpur keluaran unit pengolahan air PT PUSRI Palembang. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah waktu kontak asidifikasi yaitu 15, 30, 45, 60 menit dan kecepatan pengadukan yaitu 200, 400, 600, 800, dan 1000 rpm. Analisa penelitian ini dilakukan dengan membandingkan jumlah Aluminium terlarut dari total kandungan Aluminium pada lumpur. Hasil dari penelitian ini berupa recovery optimum dari aluminium yaitu sebesar 29,12 % didapatkan pada waktu kontak 30 menit dan kecepatan pengadukan 600 rpm.
Teknologi pengolahan biodiesel dari minyak goreng jagung bekas dengan varisasi bentonit sebagai alternatif bahan bakar mesin diesel Mulkan Hambali; Aris Munandar; Randy Junedo Simanjuntak
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 2 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengolahan Biodiesel sebagai alternatif bakan bakar mesin diesel dilakukan dengan metode pemurnian dan transesterifikasi berbahan baku minyak goreng jagung bekas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa minyak goreng jagung bekas dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan biodiesel sesuai standar yang ditinjau dari viskositas dan nilai flash point. Pada penelitian ini, minyak goreng jagung bekas dimurnikan terlebih dahulu menggunakan bentonit yang diaktivasi dengan variasi massa 2 gram, 4 gram, 6 gram, 8 gram untuk menurunkan viskositas pada minyak goreng jagung bekas. Hasil penelitian pada proses pemurnian minyak goreng jagung bekas menunjukkan bahwa variasi bentonit pada massa 8 gram menghasilkan viskositas paling optimum yaitu 4,61 cSt. Biodiesel yang dihasilkan setelah proses pemurnian minyak goreng jagung bekas menghasilkan viskositas dan nilai flash point yang optimum yaitu 3,05 cSt dan 141,7 0C

Page 1 of 2 | Total Record : 12