cover
Contact Name
Lia Cundari
Contact Email
liacundari@ft.unsri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal_tekim@unsri.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Teknik Kimia
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 08530963     EISSN : 27214885     DOI : -
Jurnal Teknik Kimia merupakan publikasi tulisan ilmiah hasil riset dan pengalaman lapangan di bidang Teknik Kimia, mulai dari prinsip dasar atau fundamental sampai pada penerapan/aplikasinya di industri. Jurnal Teknik Kimia dalam versi cetak telah diterbitkan sejak tahun 1996. Jurnal Teknik Kimia juga diterbitkan dalam versi on line mulai tahun 2013. Pada versi on line dapat diakses publikasi di Jurnal Teknik Kimia sejak tahun 2008 sampai sekarang.
Arjuna Subject : -
Articles 271 Documents
Pemanfaatan limbah kertas sebagai bahan baku pembuatan selulosa asetat Rahmatullah Rahmatullah; Rizka W. Putri; Adhe M. Rainadi; Ayu Permatasari; Muhammad Y. Pratama
Jurnal Teknik Kimia Vol 26 No 3 (2020): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v26i3.7

Abstract

Selulosa asetat dapat dibuat dengan memanfaatkan bahan baku yang memiliki kandungan selulosa, salah satunya ialah limbah kertas bekas. Kertas bekas merupakan salah satu limbah biomassa dengan kandungan selulosa tinggi. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan asetilasi dengan tahapan yang dilakukan antara lain preparasi bahan baku, delignifikasi, dan sintesis selulosa asetat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh reaksi terhadap jumlah rendemen, kadar asetil, dan derajat substitusi dari selulosa asetat serta diharapkan menghasilkan selulosa asetat dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bioplastik. Sintesis selulosa asetat dilakukan dengan menambahkan asam asetat glasial dan asam sulfat ke dalam kertas hasil delignifikasi, kemudian ditambahkan campuran asetat anhidrat dan asam asetat glasial sehingga menghasilkan primary Cellulose Acetate (CA). Asam asetat dan asam sulfat ditambahkan pada Primary CA pada temperatur 80°C dengan varian waktu reaksi selama 1, 2, dan 3 jam. Produk kemudian disaring dan dicuci hingga netral menggunakan aquades. Selulosa asetat yang dihasilkan kemudian dianalisis uji berat, kadar asetil, dan derajat substitusi. Dari hasil penelitian diperoleh rendemen selulosa asetat terbanyak didapatkan pada waktu reaksi 3 jam, yaitu sebesar 6,8211 gram. Kadar asetil dan derajat substitusi tertinggi didapatkan pada waktu reaksi 1 jam, yaitu 39,901% dan 2,463%. Selulosa asetat yang dihasilkan dari penelitian ini merupakan suatu zat padat seperti tepung berwarna putih
Simulasi evaporasi sweet water di unit evaporasi di unit produksi fatty acid menggunakan Hysys Novia; Muliady, Jefry; Prabowo, Agung
Jurnal Teknik Kimia Vol 25 No 2 (2019): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam proses pengolahan sweet water yang akan menjadi gliserin di industri oleochemicalakan melalui tahapan proses evaporasi. Proses evaporasi ini akan mempengaruhi dari %gliserin yang akan dihasilkan, semakin baik proses evaporasi maka akan semakin tinggi %gliserin yang didapatkan. Kegagalan dari proses evaporasi akan mengakibatkan kualitasdari % gliserin yang menurun dan tidak sesuai dengan mutu produk gliserin yang telahditetapkan oleh industri oleochemical. HYSYS merupakan program untuk mensimulasikanproses didalam suatu pabrik. Berdasarkan simulasi HYSYS, dapat diketahui mass flowsteam yang digunakan secara praktek sebesar 3.518 kg/h. Berdasarkan operasi praktek, nilaitotal gliserin pada setiap stage adalah balance. Tidak ada gliserin yang teruapkan. Stage Imemiliki performansi penguapan air paling tinggi yaitu 72.558%, sementara stage II danstage III hanya 3,756% dan 0,079%. Steam bertekanan lebih tinggi akan menghasilkan heatflow yang lebih tinggi pada pemanasan di EX742.01. Steam bertekanan yang lebih tinggiakan menghasilkan fraksi massa dan temperatur gliserin yang lebih tinggi pada produkakhir crude glycerine. Penggunaan steam yang bertekanan lebih tinggi tidak mempengaruhinilai total gliserin yang dihasilkan sebagai produk crude glycerine.
Kinetika reaksi perolehan fosfat dari pengolahan limbah garam (bittern) menjadi struvite dengan reaktor vertikal Anisah D. Ramadhani; Agung F. Kulianto; Luluk Edahwati
Jurnal Teknik Kimia Vol 27 No 1 (2021): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v27i1.11

Abstract

Bittern merupakan hasil dari penguapan atau endapan air laut dalam pembuatan garam. Bittern ini dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi struvite karena pada bittern terdapat kandungan Magnesium. Pada penelitian ini, peneliti akan mengkaji mengenai kinetika reaksi perolehan fosfat dari pembentukan struvite yang berasal dari limbah garam (bittern). Pembentukan struvite dilakukan dengan mencampurkan tiga senyawa yaitu Magnesium, Amonium, dan Phospat (MAP) dengan perbandingan 1:1:1. Alat yang digunakan adalah reaktor vertikal. Larutan MAP dimasukkan ke dalam reaktor dengan variasi suhu dan laju alir umpan. Variasi suhu yang digunakan adalah 25; 30; 35; 40; dan 450C, sedangkan variasi laju alir umpan yang digunakan adalah 5; 6,25; 8,33; 12,5; dan 25 ml/menit. Kedua variabel dijalankan dengan penambahan KOH. Semua variabel dijalankan sampai mencapai pH 9, dimana pH 9 adalah pH optimum pembentukan struvite, dan setelah mencapai pH 9, proses dihentikan. Endapan yang didapat lalu difiltrasi dan dikeringkan, lalu dilakukan Analisa endapan dengan metode XRF dan XRD. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, hasil konversi terbaik perolehan senyawa fosfat terdapat pada suhu 250C dan laju alir 5 ml/menit, yaitu sebesar 18,8%. Penelitian ini mengikuti reaksi orde-1 dengan nilai R2 yang mendekati 1, yaitu sebesar 0,9524 dengan tetapan laju reaksi 1,26.10-22.e(14125/T), dan energi aktivasi sebesar 117435,25 Joule.
Pengaruh suhu karbonisasi terhadap kualitas karbon aktif dari limbah ampas tebu Rizka Wulandari Putri; Sri Haryati; Rahmatullah Rahmatullah
Jurnal Teknik Kimia Vol 25 No 1 (2019): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v25i1.12

Abstract

Produksi karbon aktif dari limbah ampas tebu dilakukan dengan metode fisika (karbonisasi) pada temperatur 300oC, 350oC dan 400oC dengan waktu pemanasan selama 2 jam, kemudian dilanjutkan dengan metode kimia pada aktivasi arang dengan menggunakan larutan pengaktif KOH. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik karbon aktif yang dihasilkan pada parameter kadar air, kadar abu, volatile matter dan daya serap terhadap iodine. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon aktif dari limbah ampas tebu memiliki kualitas terbaik pada temperatur karbonisasi 300oC, dengan kadar air 8,40%, kadar abu 8,88% dan daya serap iodine sebesar 142,9. Karakteristik yang dihasilkan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia untuk kriteria arang aktif serbuk.
Pelatihan dan pendampingan pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos di desa burai Lia Cundari; Susila Arita; Leily Nurul Komariah; Tuty Emilia Agustina; David Bahrin
Jurnal Teknik Kimia Vol 25 No 1 (2019): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v25i1.13

Abstract

Sampah merupakan material sisa dari suatu proses yang memiliki dampak bahaya untuk lingkungan dan kesehatan. Solusi dari dampak tersebut adalah penanggulangan sampah dengan perancangan dan pembuatan alat, serta pelatihan dan pendampingan yang berhubungan dengan pengolahan sampah. Kegiatan ini merupakan pengabdian kepada masyarakat bagi warga Desa Burai, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan dimana sampah organik diubah menjadi pupuk kompos. Proses pembuatan pupuk kompos dilakukan dengan 3 tipe yaitu, kompos celup, kompos padat-cair, dan kompos padat. Kapasitas sampah organik yang diolah sebanyak 8 kg dan proses berlangsung selama 20-40 hari. Kompos cair yang dihasilkan dari proses celup sebanyak 4,5 Liter. Untuk komposter padat-cair telah dihasilkan kompos cair sebanyak 1,8 liter, kompos padatnya sebanyak 2,1 kg. Untuk komposter padat, dihasilkan kompos padat sebanyak 2,6 kg. Tingkat pengetahuan warga terhadap pengelolaan sampah secara umum masih relatif kecil, secara rata-rata hanya 48%. Hal ini dipengaruhi oleh pendidikan warga yang tingkat dasar (SD) mencapai 48%. Untuk pengalaman warga dalam mengelola sampah sudah cukup baik, yaitu sebanyak 53%. Persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah rumah tangga sudah baik, yaitu sebanyak 71% menyatakan setuju atas upaya pengelolaan sampah. Dengan tingkat persepsi yang tinggi tersebut tidak mendorong tingginya tingkat partisipasi warga terhadap pengelolaan sampah. Sebanyak 41-57% warga tidak pernah berpartisipasi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pengelolaan sampah rumah tangga.
Analisa performance ammonia converter pabrik pupuk sebelum dan sesudah turn around (TA) David Bahrin; Indira Nur Sakinah; Farra Unzilah Kendari Putri
Jurnal Teknik Kimia Vol 25 No 1 (2019): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v25i1.14

Abstract

Ammonia converter merupakan salah satu alat penting dalam produksi amoniak khususnya di Unit Amoniak Pabrik Pupuk. Performance reaktor ammonia converter mempengaruhi produktivitas dan efisiensi di pabrik amoniak dilihat dari peningkatan produksi NH3 yang di dapat dari hasil keluaran ammonia converter. Analisa performance dilakukan menggunakan simulasi aspen hysys 3.2. dengan prinsip perhitungan secara kesetimbangan dan kinetika. Hasil analisa pun akan dibandingkan sebelum dan sesudah Turn Around (TA). Berdasarkan teknik proses pada pabrik pupuk, hasil konversi dihitung menggunakan Microsoft Excel karena tidak terdapat data aktual untuk flowrate. Didapatkan hasil konversi sebelum TA yaitu konversi N2 sebesar 25,7088% dan konversi H2 sebesar 25,8984%. Hasil konversi untuk data setelah turn around yaitu konversi N2 sebesar 25,6191% dan konversi H2 sebesar 26,0366%. Penggantian katalis dan pengecekan operasi alat pada saat TA yang membuat kondisi operasi ammonia converter lebih membaik dibandingkan sebelum TA. Beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi yaitu temperatur inlet, tekanan inlet, dan rasio H2/N22.
Evaluasi efisiensi heat exchanger di refinery plant industri minyak goreng Pamilia Coniwanti; Fadhel Zamali; Vincent Low Rance
Jurnal Teknik Kimia Vol 25 No 1 (2019): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v25i1.15

Abstract

Spiral heat exchanger merupakan salah satu alat yang berfungsi untuk menaikkan suhu Bleached Palm Oil (BPO) sebelum memasuki final heater yaitu vacuum heat exchanger. Pemanasan ini bertujuan untuk memisahkan Free Fatty Acid (FFA) dari BPO. Fluida panas yang mengalir yaitu Refined Palm Oil (RPO) dengan temperatur masuk 256oC, sedangkan fluida dingin yang mengalir yaitu BPO dengan termperatur masuk 185oC. Energi panas yang terdapat pada RPO dapat dimanfaatkan sebagai pemanas BPO dan suhu BPO dapat dimanfaatkan sebagai menurunkan suhu RPO, mengingat besarnya kebutuhan temperatur tinggi yang dibutuhkan untuk menguapkan FFA. Dari hasil perhitungan menggunakan Microsoft excel, didapatkan nilai efisiensi pada spiral heat exchanger berdasarkan fluida panas dan fluida dingin sebesar 55,78% dan berdasarkan dari energi panas maksimal yang dihasilkan yaitu 53,42%. Sementara itu, secara desain suhu keluaran BPO dapat mencapai 252,21oC, sehingga efisiensi yang dihasilkan berdasarkan fluida panas dan fluida dingin 96,13% dan berdasarkan dari energi panas maksimal yang dihasilkan 92,07%. Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi kinerja pada spiral heat exchanger refinery unit 1 antara lain fouling, temperatur BPO inlet, dan temperature RPO inlet.
Evaluasi performance ammonia converter Pabrik urea ditinjau dari pengaruh temperatur, tekanan, rasio H2/N2, dan mol inert inlet, serta perhitungan neraca massa dan neraca panas dengan simulator Rahmatullah Rahmatullah; Fanirazha Primesa C; Febriyanti Puspita Sari
Jurnal Teknik Kimia Vol 25 No 1 (2019): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v25i1.16

Abstract

Proses sintesa ammonia terjadi pada unit Ammonia Converter (105-D). Amonnia Converter merupakan tempat terjadinya reaksi antara gas sintesa (H2 dan N2) yang dilengkapi oleh katalis promoted iron. Evaluasi kinerja Ammonia Converter dilakukan untuk mengetahui kondisi dan efisiensi Ammonia Converter sejak menggunakan Distributed Control System (DCS), berdasarkan temperatur, tekanan, rasio mol H2/N2, dan mol inert inlet 105-D, serta perhitungan neraca massa dan neraca panas. Parameter yang diperhatikan adalah konversi total H2, konversi total N2, dan persentase mol NH3 yang dihasilkan. Hasilyang diperoleh tidak dapat menyatakan kondisi optimum pada Ammonia Converter karena data yang dihasilkan bersifat fluktuatif. Konversi total H2 aktual tertinggi sebesar 31,58%, konversi total N2 aktual tertinggi sebesar 30,25%, dan persentase mol NH3 aktual tertinggi sebesar 18,18%. Berdasarkan ketiga parameter tersebut, kinerja Ammonia Converter telah mengalami penurunan, tetapi tidak signifikan karena hasil konversi total H2, N2, dan persentase mol NH3 yang dihasilkan masih berada pada kisaran yang telah ditentukan.
Evaluasi performance ammonia converter Pabrik urea ditinjau dari pengaruh temperatur, tekanan, rasio H2/N2, dan mol inert inlet, serta perhitungan neraca massa dan neraca panas dengan simulator Rahmatullah; Primesa Caesaranty, Fanirazha; Puspita Sari, Febriyanti
Jurnal Teknik Kimia Vol 25 No 1 (2019): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses sintesa ammonia terjadi pada unit Ammonia Converter (105-D). Amonnia Convertermerupakan tempat terjadinya reaksi antara gas sintesa (H2 dan N2) yang dilengkapi oleh katalis promotediron. Evaluasi kinerja Ammonia Converter dilakukan untuk mengetahui kondisi dan efisiensi AmmoniaConverter sejak menggunakan Distributed Control System (DCS), berdasarkan temperatur, tekanan, rasiomol H2/N2, dan mol inert inlet 105-D, serta perhitungan neraca massa dan neraca panas. Parameter yangdiperhatikan adalah konversi total H2, konversi total N2, dan persentase mol NH3 yang dihasilkan. Hasilyang diperoleh tidak dapat menyatakan kondisi optimum pada Ammonia Converter karena data yangdihasilkan bersifat fluktuatif. Konversi total H2 aktual tertinggi sebesar 31,58%, konversi total N2 aktualtertinggi sebesar 30,25%, dan persentase mol NH3 aktual tertinggi sebesar 18,18%. Berdasarkan ketigaparameter tersebut, kinerja Ammonia Converter telah mengalami penurunan, tetapi tidak signifikankarena hasil konversi total H2, N2, dan persentase mol NH3 yang dihasilkan masih berada pada kisaranyang telah ditentukan.
Menghitung efisiensi dan losses cooling tower refinery perusahaan minyak goreng Tine Aprianti; Elysa Dellanti Priyantama; Faleria Irtha Tanuwijaya
Jurnal Teknik Kimia Vol 24 No 3 (2018): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Unit Refinery dan Fraksinasi pada PT Wilmar Nabati Indonesia Pelintung merupakan unit produksi dalam proses pengolahan bahan baku agar dapat menjadi minyak goreng curah yang memiliki kemurnian yang tinggi. Free Fatty Acid (FFA) merupakan salah satu senyawa yang dapat mengganggu kemurnian dari minyak goreng tersebut. Dilakukan pemurnian dengan sistem sirkulasi dari Palm Fatty Acid Destilate yang telah diturunkan suhunya agar dapat membaawa sejumlah FFA teruapkan. Penurunan suhu dari PFAD ini berperan penting dalam kemurnian minyak dan dilakukan dengan pertukaran panas antara air dan juga PFAD tersebut. Didapatkan efisiensi cooling tower yang berfungsi mendinginkan air proses tersebut sebesar 88,1% serta air yang terbawa ke udara selama proses pendinginan dan juga yang terbuang sebesar 1386,3 m3 setiap harinya.

Page 1 of 28 | Total Record : 271