cover
Contact Name
Lia Cundari
Contact Email
liacundari@ft.unsri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal_tekim@unsri.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Teknik Kimia
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 08530963     EISSN : 27214885     DOI : -
Jurnal Teknik Kimia merupakan publikasi tulisan ilmiah hasil riset dan pengalaman lapangan di bidang Teknik Kimia, mulai dari prinsip dasar atau fundamental sampai pada penerapan/aplikasinya di industri. Jurnal Teknik Kimia dalam versi cetak telah diterbitkan sejak tahun 1996. Jurnal Teknik Kimia juga diterbitkan dalam versi on line mulai tahun 2013. Pada versi on line dapat diakses publikasi di Jurnal Teknik Kimia sejak tahun 2008 sampai sekarang.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 28 No 1 (2022): Jurnal Teknik Kimia" : 6 Documents clear
Pengaruh H2SO4 terhadap kadar lignin dan glukosa pada pembuatan bioetanol menggunakan metode simultaneous saccharification fermentation Asyeni Miftahul Jannah; Nuraini D Pratiwi; Titi Lahanda
Jurnal Teknik Kimia Vol 28 No 1 (2022): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v28i1.347

Abstract

Bioetanol dapat dijadikan pengganti bahan bakar bensin dan terbuat dari berbagai jenis tanaman dan limbah yang mengandung selulosa. Salah satu limbah yang masih belum termanfaatkan secara maksimal adalah sabut kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh variasi konsentrasi H2SO4 (5; 7; 10; 13 dan 15%) terhadap kadar lignin yang didegradasi pada proses delignifikasi serta pengaruh variasi enzim (2,5; 5; 7,5 dan 10 mL) yang digunakan terhadap kadar bioetanol yang dihasilkan pada proses Simultanous Saccarification and Fermentation (SSF). Analisa kadar lignin dan selulosa pada proses delignifikasi menggunakan metode Chesson-Datta. Kadar selulosa optimal didapatkan sebesar 54,25% serta kadar lignin sisa sebanyak 18,78% yang dihasilkan oleh sampel dengan melibatkan 13% H2SO4 pada proses delignifikasi. Pada proses SSF melibatkan variasi enzim selulase dan Saccharomyces cerevisiae serta proses fermentasi dilakukan selama 7 hari. Analisa kadar bioetanol hasil dari proses SSF menggunakan metode densitas. Dari hasil penelitian didapatkan kadar bioetanol maksimum yang dihasilkan sebesar 42,63% pada sampel dengan perlakuan 10 mL enzim selulosa.
Optimasi konfigurasi kolom adsorpsi portabel tersirkulasi pada proses pemurnian air tanah karst Mohammad Prasanto Bimantio; Amallia Ferhat
Jurnal Teknik Kimia Vol 28 No 1 (2022): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v28i1.858

Abstract

Ketersediaan air bawah tanah karst yang berlimpah disertai kualitas air yang baik pada musim kemarau namun relatif menurun kualitasnya pada musim penghujan membutuhkan adanya teknologi penyediaan dan pemurnian air yang efisien. Tujuan penelitian adalah mengetahui konfigurasi optimum desain alat pemurnian air karst menggunakan prinsip adsorpsi. Adsorben komposit yang digunakan pada penelitian ini antara lain: volcanic rock, karbon aktif, zeolit, ammonite, dan ceramic biological beads. Setiap bahan akan disusun dalam honeycomb filter bag sehingga mudah dalam pemasangan dan pembersihannya. Sumber air yang akan dimurnikan berasal dari Wilayah Gua Jepang Berbah Sleman. Alat terdiri dari 3 bagian, yaitu: distributor atas, kolom isian, dan pengumpul bawah. Prinsip dari ketiga bagian tersebut adalah seperti konsep bongkar pasang yang dapat diatur jumlah tingkat kolom isiannya mengikuti kebutuhan pemurnian yang diinginkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil analisis TDS dan pH hasil adsorpsi menunjukkan bahwa tingkat adsorpsi tidak memberikan beda nyata. Namun proses adsorpsi menggunakan kolom adsorpsi portabel tersirkulasi mampu mengurangi kandungan TDS pada air karst dibandingkan sebelum proses. Proses adsorpsi 3 tingkat menjadi pilihan konfigurasi proses paling optimum dibandingkan tingkatan lainnya. Tingkat tersebut dipilih karena diperoleh nilai TDS paling minimum dan nilai pH yang paling stabil dan memenuhi kriteria batas standar air bersih. Perlu adanya pengembangan dari segi keseragaman pola dan tekanan aliran fluida dan proses pretreatment adsorben yang lebih baik agar hasil adsorpsi dapat lebih baik dan optimal. Penlitian ini juga dapat dilanjutkan dengan melakukan optimasi untuk kemudian diarahkan ke analisis ekonomi yang dapat memberikan biaya produksi terhadap hasil yang paling minimum.
Karakterisasi edible film kulit durian dengan penambahan antibakteri dari ekstrak bawang putih Yandriani Yandriani; Asyeni Miftahul Jannah
Jurnal Teknik Kimia Vol 28 No 1 (2022): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v28i1.949

Abstract

Edible film antibakteri dari kulit durian merupakan salah satu inovasi terbaru di bidang pengemasan makanan. Untuk menambah nilai dari edible film tersebut, maka dilakukan penelitian dengan penambahan bawang putih sebagai zat antibakteri untuk memperlambat waktu pembusukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh massa kulit durian dan volume bawang putih yang terbaik berdasarkan karakteristik fisik dari edible film. Perlakuan yang diterapkan meliputi perbandingan massa kulit durian (3, 4 dan 5) g dan perbandingan volume bawang putih (3, 6, dan 9) mL. Kemudian ditambahkan CMC sebanyak 0,5 g, 50 mL akuades, 2 mL gliserol yang diaduk dan dipanaskan pada suhu 70 0C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kulit durian dan bawang putih yang digunakan berpengaruh terhadap karakteristik edible film antibakteri. Ketebalan film yang dihasilkan pada penelitian ini ialah berkisar antara 0,12 – 0,24 mm. Nilai elongitas yang dihasilkan pada penelitian yaitu antara 11,59%-63,87%. Hal ini menunjukkan bahwa edible film antibakteri yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pengemas makanan karena sudah melewati standar plastik kemasan jenis polypropylene yakni sebesar 23%. Penambahan volume bawang putih pada edible film menghasilkan diameter zona hambatan yg terbentuk terhadap bakteri E. Coli yaitu sebesar 26 mm – 28 mm. Uji pelapisan edible film antibakteri dengan buah anggur akan menjaga kualitas buah tersebut lebih tahan lama. Karakteristik fisik edible film antibakteri yang terbaik diperoleh pada massa kulit durian 5 g dan volume bawang putih 3 mL.
Studi eksperimental turbin angin kombinasi sumbu vertikal darrieus-savonius dengan poros kembar Muhammad Ihsan Riady; Dyos Santoso; Bazlina Dawami Afrah; Juliet Patricia Arsadha; Rupinder Rupinder; Miftahurrizka Afrah
Jurnal Teknik Kimia Vol 28 No 1 (2022): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v28i1.975

Abstract

Energi angin merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang melimpah di Indonesia. Potensi angin yang besar ini dapat dimanfaatkan dengan menggunakan turbin angin sebagai teknologi yang ramah lingkungan. Turbin angin Savonius dan turbin angin Darrieus merupakan turbin angin sumbu vertikal yang sesuai dengan karakteristik angin yang tersedia. Pada penelitian ini, turbin Darrieus dikombinasikan dengan turbin Savonius dalam rangka memperbaiki kemampuan self-starting turbin tersebut. Untuk mendapatkan performansi turbin yang lebih baik, daya yang dihasilkan oleh turbin Savonius juga dimanfaatkan sehingga tidak semata-mata berfungsi sebagai perangkat starting saja. Untuk tujuan itu, rotor Savonius dipasang pada poros dengan menggunakan one way bearing sehingga masing-masing rotor dapat beroperasi secara terpisah dan memiliki kecepatan putaran yang berbeda. Profil sudu yang digunakan dalam penelitian ini adalah airfoil NACA 0018 untuk rotor Darrieus dan modifikasi airfoil e377-il untuk rotor Savonius. Tujuan utama penelitian ini adalah mengevaluasi peningkatan peformansi yang diperoleh pada kombinasi turbin Darrieus Savonius poros kembar bila dibandingkan dengan kombinasi poros tunggal. Pada kombinasi poros tunggal, rotor Savonius terpasang tetap pada poros turbin Darrieus dan hanya digunakan sebagai starting, sedangkan pada kombinasi poros kembar, daya yang dihasilkan oleh kedua rotor dimanfaatkan. Hasil dari pengujian ini memperlihatkan bahwa daya yang dibangkitkan oleh kombinasi poros kembar mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan oleh kombinasi poros tunggal yaitu sebesar 28.54% (0.528 W) pada kecepatan angin 4.38 m/s.
Optimasi volume katalis H2SO4 dan waktu proses esterifikasi pada tahapan proses biodisel Eka Megawati; Andra Hendrawan Pratama; I Ketut Warsa; Adittya Octavian P Putra; Norhan Effendi; Yuniarti Yuniarti
Jurnal Teknik Kimia Vol 28 No 1 (2022): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v28i1.1066

Abstract

Minyak jelantah merupakan minyak hasil penggorengan yang merupakan bahan tidak terpakai lagi. Minyak jelantah merupakan salah satu limbah rumah tangga. Adanya pengolahan terhadap minyak jelantah menjadi biodisel diharapkan dapat mengurangi limbah rumah tangga dan menjadi salah satu sumber energi baru terbarukan. Langkah awal untuk mengolah minyak jelantah menjadi biodiesel adalah dengan proses esterifikasi dengan mengukur nilai asam lemak bebas atau Free Fatty Acid (FFA). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu optimum yang digunakan saat proses esterifikasi dan membandingkan volume penggunaan katalis Asam Sulfat (H2SO4) menggunakan metode Anova. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah waktu pengendapan yaitu 12 jam sampai dengan 25 jam dan volume katalis yang dibandingkan adalah 6 ml dan 8 ml untuk setiap 200 ml minyak jelantah. Berdasarkan hasil Analisa diperoleh bahwa kondisi optimum yang dapat digunakan pada proses pengendapan yaitu pada waktu 25 jam dengan pemakaian katalis sebanyak 8 ml. Kesimpulan dari Analisa anova adalah nilai F hitung (4,800) > F tabel (2,424), maka dapat diartikan bahwa nilai FFA dari variasi katalis 6 ml dan 8 ml memiliki perbedaan yang signifikan dengan taraf signifikansi 5%.
Analisis karakteristik dan potensi logam pada limbah padat fly ash dan bottom ash di PLTU industri pupuk Marwan Asof; Susila Arita; Luthfia Luthfia; Winny Andalia; Muhammad Naswir
Jurnal Teknik Kimia Vol 28 No 1 (2022): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v28i2.977

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Indonesia masih didominasi menggunakan bahan bakar batubara pada boilernya. Semakin tinggi kebutuhan listrik di Indonesia akan membuat kebutuhan batubara semakin tinggi, sehingga limbah fly ash dan bottom ash yang dihasilkan akan semakin banyak. Fly ash dan bottom ash digolongkan dalam limbah B3. Pengujian menggunakan instrument analisa X-Ray Fluorescence (XRF) akan diketahui unsur-unsur dan oksida pembawa logam berat yang terkandung dalam limbah fly ash dan bottom ash. Unsur-unsur tersebut antara lain magnesium (Mg), aluminium (Al), silika (Si), posfor (P), sulfur (S), kalium (K), kalsium (Ca), titanium (Ti), vanadium (V), kromium (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobal (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), seng (Zn), galium (Ga), arsen (As), rubidium (Rb) stronsium (Sr), itrium (Y), zirkon (Zr), argentum (Ag), europium (Eu), timbal (Pb) dalam konsentrasi yang berbeda-beda antara kandungan fly ash dan bottom ash. Beberapa oksida dominan pembawa logam berat yang terdeteksi seperti Fe2O3 sebesar 3,658% pada fly ash dan sebesar 2,237% pada bottom ash; Ag2O pada sampel fly ash kandungannya sebanyak 0,143% dan pada bottom ash sebanyak 0,01%; MnO sebesar 0,036% pada fly ash dan sebanyak 0,015% pada bottom ash serta oksida ZnO dengan kadar sebesar 0,016% pada fly ash dan 0,019% pada bottom ash.

Page 1 of 1 | Total Record : 6