cover
Contact Name
Mieke
Contact Email
mieke@esaunggul.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
inohim.ueu@esaunggul.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM)
Published by Universitas Esa Unggul
ISSN : 23548932     EISSN : 26559129     DOI : -
Core Subject : Health,
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) is a scientific publication devoted to disseminate all information contributing to the understanding and development of Health Information management, Health Informatics and Health Information Management System.
Arjuna Subject : -
Articles 153 Documents
Determinan Kematian Bayi di Provinsi Sulawesi Tengah Berdasarkan Data Supas 2015 Mieke Nurmalasari
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 6, No 1 (2018): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.372 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v6i1.146

Abstract

AbstractOne of the goals in Sustainable Development Goals (SDGs) is reducing infant mortality. The trend of infant mortality in Indonesia has decline, but the efforts to decrease the rate is still needed especially in the provinces with high mortality rate such as Sulawesi Tengah. These province infant mortality rates are 85 death per thousand live births, respectively, much higher than national number of 43 deaths per thousand live births. This study is aimed to identify determinants of infant mortality in Sulawesi Tengah, between 2010-2015 using Intercensal Population Survey 2015. Determinants of under five mortality number is investigated using logistic regression. The result shows that gender of the infant, birth type, place of living, age of first delivery and mother’s education impacted mostly to the high mortality rate.Keyword: logistic regression, infant mortality, mortality rateAbstrakSalah satu tujuan dalam Sustainable Development Goals (SGDs) adalah menurunkan angka kematian bayi. Tren angka kematian bayi di Indonesia menurun akan tetapi usaha untuk menurunkan angka kematian masih diperlukan terutama pada provinsi yang tingkat kematian bayinya masih tinggi seperti di provinsi Sulawesi tengah. Tingkat kematian bayi di provinsi ini sebesar 85 per 1000 kelahiran hidup, hal ini masih relatif tinggi dari pada jumlah nasional 43 kematian per 1000 kelahiran hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kematian bayi di Sulawesi Tengah antara tahun 2010 sampai tahun 2015 dengan menggunakan Intersenal Survei Populasi 2015 atau SUPAS 2015. Determinan Kematian balita ditentukan dengan menggunakan metode regresi logistik. Hasil menunjukkan bahwa jenis kelamin, tipe kelahiran, tempat tinggal, usia persalinan pertama dan pendidikan ibu memberikan pengaruh terbesar terhadap tingkat kematian balita.Kata Kunci: regresi logistik, kematian bayi, tingkat kematian bayi 
Hubungan Kinerja Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien di Bagian Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan di RSUD Tulehu Januari 2015 Yuni Rustifani; Nanda Aula Rumana; Mayang Anggraini
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 3, No 1 (2015): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.055 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v3i1.75

Abstract

AbstrakKepuasan pasien merupakan salah satu alat ukur untuk menilai mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit, maka dari itu rumah sakit harus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan cara di lihat dari kinerja pelayanan yang telah diberikan kepada pasien. Berdasarkan hasil observasi pendahuluan di Rumah Sakit Umum Daerah Tulehu Kecamatan Salahutu Ambon, masih terdapat ketidakpuasan pasien rawat jalan dalam pelayanan pendaftaran. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kinerja pelayanan dengan kepuasan pasien di bagian tempat pendaftaran pasien rawat jalan di RSUD Tulehu Januari 2015. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan rancangan cross sectional dengan cara survey menggunakan kuesioner pada pasien rawat jalan untuk mengukur tingkat kepuasan pasien. Sampel dalam penelitian sebanyak 200 responden dengan cara (Accidental/Convenience) yaitu pasien rawat jalan yang bersedia untuk mengisi angket yangtelah diberikan dengan beberapa criteria yang telah ditentukan. Analisis yang dilakukan yaitu univariat dan bivariat dengan uji statistic chi-square (X2) dan T-test. Hasil penelitian menunjukkan Rata-rata responden yang puas sebanyak 96 (48.0%) dan yang menyatakan tidak puas yaitu sebanyak 104 (52.0%). Rata-rata responden yang menyatakan kinerja pelayanan baik sebanyak 94 (47%) dan yang menyatakan kinerja pelayanan tidak baik yaitu sebanyak 106 (53%). Rata-rata responden yang persepsi baik sebanyak 98 (49.0%), sedangkan yang tidak baik yaitu sebanyak 102 (51.0%). Hasil uji chi square nilai pvalue = 0.012 < 0.05 yang menyatakan bahwa ada hubungan antara kine rja pelayanan dengan kepuasan pasien di bagian tempat pendaftaran pasien rawat jalan di RSUD Tulehu. Dan faktor lain yang ada hubungannya dengan kepuasan yaitu umur dan penghasilan pasien yang nilai Pvalue < 0.05. sedangkan jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan persepsi tidak ada hubungan dengan kepuasan pasien rawat jalan di RSUD Tulehu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan kinerja pelayanan petugas serta umur pasien, dan penghasilan pasien dengan kepuasan pasien rawat jalan di RSUD Tulehu. Sebaiknya petugas dibagian tempat pendaftaran pasien rawat jalan dalam memberikan pelayanan dapat bersikap adil dan tidak membedakan perlakuan berdasarkan umur pasien dan penghasilan sehingga pasien merasa puas.Kata kunci: Kinerja pelayanan, kepuasan pasien, rawat jalan
Usia, Aktivitas Fisik, Stress Pekerja Dan Obesitas Berisiko Terhadap Kejadian Hipertensi Pada Pekerja di PT Pulau Intan Baja Perkasa Konstruksi Jakarta Tahun 2017 Ira Marti Ayu; Decy Situngkir; Dwi Apriliawati
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 5, No 2 (2017): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.654 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v5i2.136

Abstract

AbstractHypertension is also known as the silent killer because its presence is usually unnoticedtill it bringsmajor impact such as stroke, coronary heart disease etc. Globally, based on WHO the prevalence of hypertension for adult more than 18 years of age in 2014 is 22%. In Indonesia prevalence hypertension in population more than 18 years of age is 31,7% and in 2013 there was decreased 5,9% (from 31,7% to 25,8%). The objective of this study is to analyze factors related with hypertension in workers at PT Pulau Intan Bajaperkasa Construction Jakarta in 2017. The design study was cross sectional. Univariat analyses showed that there are 67 workers (76,1%) hypertension, 45 (51,1%) women, 58 (65,9%) mild physical activity, 59 (67%) stress, 56 (63,6%) not smoking,  65 (73,9%) obesity/ overweight but the same proportion between age ≥40 years and <40 years. Bivariate analyses showed that there is no association between age (OR=2,46), sex, physical activity (OR=1,25), stress (OR=1,02), smoking, body mass index (OR=1,59) and hypertension in worker at PT Pulau Intan Bajaperkasa Construction Jakarta in 2017. To reduce hypertension, it should be increased physical activity with exercise, weight examination regularly, and stress management training for workers. Keywords : factors, worker hypertension. AbstrakHipertensi disebut juga dengan silent killer karena keberadaan hipertensi seringnya tidak disadari sampai pada akhirnya menimbulkan dampak yang besar seperti stroke, PJK dll. Berdasarkan WHO prevalensi tekanan darah tinggi pada orang dewasa di usia >18 tahun pada tahun 2014 di dunia yaitu 22%. Di Indonesia Prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas tahun 2007 adalah sebesar 31,7%. Sedangkan pada tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 5,9% (dari 31,7% menjadi 25,8%). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada pekerja di PT Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi Jakarta tahun 2017. Disain studi yang digunakan yaitu cross sectional. Dari hasil analisis univariat ditemukan bahwa hipertensi sebanyak 67 pekerja (76,1%), perempuan sebanyak 45 orang (51,1%), aktivitas fisik ringan sebanyak 58 orang (65,9%), stress sebanyak 59 orang (67,0%), tidak merokok sebanyak 56 orang (63,6%), Obesitas/overweight sebanyak 65 orang (73,9%), tetapi untuk usia memiliki proporsi yang sama antara usia ≥40 tahun dan < 40 tahun. Dari hasil bivariat ditemukan bahwa tidak ada hubungan antara usia (OR=2,46), jenis kelamin, aktivitas fisik (OR=1,25), stres pekerja (1,02), kebiasaan merokok, indeks massa tubuh (IMT) (OR=1,59) dengan kejadian hipertensi pada pekerja di PT Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi Jakarta tahun 2017. Untuk menurunkan kejadian hipertensi perlu ditingkatkan aktivitas fisik dengan mengadakan mengadakan kegiatan-kegiatan olahraga diluar jam kerjanya, pemeriksaan berat badan secara teratur, dan memberikan pelatihan managemen stress bagi pekerja.  Kata kunci : faktor-faktor, hipertensi pekerja
Hubungan Pengetahuan Dan Keterpaparan Media Dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja di SMA Muhammadiyah 2 Tangerang Sulistio Tri Purnomo; Intan Silviana Mustikawati
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 2, No 1 (2014): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.032 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v2i1.101

Abstract

AbstrakPerilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis (Sarwono, 2012). SMA Muhammadiyah 2 Tangerang terletak di tengah kota Tangerang yang  sangat strategis dengan tempat rekreasi Situ Cipondoh serta warung internet (warnet) di sekitar sekolahan. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pengertahuan dan keterpaparan media dengan perilaku seks pranikah remaja di SMA Muhammadiyah 2 Tangerang. Metode Penelitian adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 2 Tangerang berjumlah 134 siswa. Jumlah sampel adalah 100 siswa dengan pengambilan sampel secara Stratified Random Sampling. Analisis data dilakukan dengan  menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian ini adalah responden terbanyak berumur 15 tahun (57%), dengan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan (53%), serta tingkat pendidikan terakhir orang tua responden terbanyak yaitu SMA pada Ayah (50%) dan SMA pada Ibu (47%). Pengetahuan responden tentang perilaku seks pranikah remaja yaitu tinggi sebanyak 53% responden, ngaruh teman sebaya yaitu tinggi sebanyak 52% responden, keterpaparan media massa yaitu tinggi sebanyak 52% responden, dan perilaku seks pranikah remaja pada siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 2 Tangerang yaitu tinggi sebanyak 54% responden. Tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang perilaku seks pranikah dengan perilaku seks pranikah remaja (p value=0,060 > α=0,05), ada hubungan antara pengaruh teman sebaya dengan perilaku seks pranikah remaja (p value=0,000 < α=0,05), ada hubungan keterpaparan media massa dengan perilaku seks pranikah remaja (p value=0,000 < α=0,05). Perlu adanya penyuluhan atau seminar tentang dampak perilaku seksual pranikah pada remaja dan pemeriksaan Hp siswa di sekolah.Kata kunci: pengaruh teman sebaya, keterpaparan media massa, perilaku seks pranikah
Perbandingan Data Pelaporan Rekam Medis Manual dan SIMRS di Rumah Sakit Medika Permata Hijau Agnes Pinostari Diantika; Adi Widodo
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 6, No 2 (2018): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.595 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v6i2.22

Abstract

AbstractIn Permenkes No.1171, it was said that hospital recording and reporting was carried out in order to improve the effectiveness of hospital development and supervision in Indonesia. In this study found differences in data on the number of inpatient visitors in February 2018 at Medika Permata Hijau Hospital on the SIMRS application that was as many as 410 patients and data on the medical record manual report book as many as 404 patients. The purpose of this study is to find out the comparison of medical record reporting data manually and SIMRS at Medika Permata Hijau Hospital. The method used is descriptive analytic, conducted to provide an explanation of the comparison by using interview and observation data collection techniques. From the results of this study was discovered that the data contained in SIMRS amounted to more than the data contained in the medical record manual report book. The difference in data is caused by the data contained in SIMRS is more detailed and SIMRS does not support medical record reports. We recommend that when planning in the development of SIMRS applications in the future, the Director of the hospital involves the Medical Record department to identify information needs that must be in SIMRS, and also must proceed corrective actions by developers, consultants, and related management, so that there are no data differences to help maximize staff performance and facilitate and improve the quality of service.Keywords: data comparison, SIMRS application, manual reporting, medical recordAbstrakPada Permenkes No.1171, dikatakan pencatatan dan pelaporan rumah sakit dilakukan dalam rangka meningkatkan efektifitas pembinaan dan pengawasan rumah sakit di Indonesia. Pada penelitian ini ditemukan adanya perbedaan data jumlah pengunjung pasien rawat inap bulan Februari 2018 di RSMPH pada aplikasi SIMRS yang digunakan yaitu sebanyak 410 pasien  dengan data pada buku laporan  manual rekam medis yaitu sebanyak 404 pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan data pelaporan rekam medis secara manual dan SIMRS di Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Metode yang diggunakan deskriptif analitik, dilakukan untuk memberikan penjelasan mengenai perbandingan data pelaporan rekam medis secara manual dan SIMRS dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dan observasi. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa data yang terdapat pada SIMRS berjumlah lebih banyak dibandingkan dengan data yang terdapat pada buku laporan manual rekam medis. Perbedaan data tersebut disebabkan, karena data yang terdapat pada SIMRS lebih terinci dan SIMRS tidak menunjang laporan rekam medis. Sebaiknya pada  saat perencanaan dalam pengembangan aplikasi  SIMRS dimasa mendatang. Direktur rumah sakit melibatkan departemen Medical Record untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi yang harus ada di SIMRS, serta perlu dilakukan tindakan koreksi bersama-sama oleh pengembang, konsultan, dan manajemen terkait agar tidak lagi terdapat perbedaan data untuk membantu memaksimalkan kinerja staf dan memudahkan serta meningkatkan mutu serta kualitas pelayanan.Kata Kunci: perbandingan data, aplikasi SIMRS, pelaporan manual, rekam medis
Perancangan Program Pengkodean Penyakit Mata Dan Telinga Menggunakan Visual Basic Mauliadhi Mappeare; Kartini Kartini
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 4, No 1 (2016): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.401 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v4i1.89

Abstract

AbstractWith the development of information technology is expected, Medical Record and Health Information may classify diagnoses according codefication ICD - 10 in electronically. With this system is expected to complete a job so as to speed up and simplify the officer in the process of determining the exact codefication disease. Provide Coding applications eye and ear diseases by using Microsoft Visual Basic 6.0. This type of research is done is types of research development, research developmen is research conducted by conducting experiments and improvements to the system. In designing and making the whole application coding eye and ear diseases, used several steps such making flowchart of the application form, making the design of the application form, input database, makes the application display and enter into the application program that has been created.Coding system has been designed eye and ear diseases based applications by using Microsoft Visual Basic programming language and Microsoft Access as the Database.Keywords : Program, Coding, Eye And Ear DiseasesAbstrakDengan berkembangnya teknologi informasi diharapkan, Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan dapat mengklasifikasikan diagnosa sesuai kodefikasi ICD-10 secara elektronik. Dengan sistem ini diharapkan mampu menyelesaikan suatu pekerjaan sehingga mampu mempercepat dan mempermudah petugas dalam proses penentuan kodefikasi penyakit yang tepat. Menyediakan aplikasi pengkodean penyakit mata dan telinga dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu jenis penelitian pengembangan, penelitian pengembangan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan percobaan dan penyempurnaan terhadap suatu sistem. Dalam merancang dan membuat keseluruhan aplikasi pengkodean penyakit mata dan telinga, digunakan beberapa langkah seperti Pembuatan flowchart form aplikasi, pembuatan desain form aplikasi, mengimput database, membuat tampilan aplikasi dan memasukkan program kedalam aplikasi yang telah dibuat. Telah dirancang sistem pengkodean penyakit mata dan telinga berbasis aplikasi dengan menggunakan Bahasa pemprograman Microsoft Visual Basic dan Microsoft Access sebagai Database.Kata kunci : Program, Pengkodean, Penyakit Mata Dan Telinga
Pengaruh Dimensi Kualitas Terhadap Loyalitas Pasien Di Unit Rawat Jalan RS Patria IKKT Witri Zuama Qomarania; Rosana Dwiyanti Putri
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 7, No 1 (2019): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.896 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v7i1.174

Abstract

AbstractHealth is the citizen right. Increasing health needs must be accompanied by the provision of quality health services. Patient loyalty is an important to maintaining of the hospital existence. Service quality is one of the factors to influence patient loyalty. Service quality is measured based on the dimensions of tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy. In 2015-2017 period, Patria IKKT Hospital had fluctuations in the number of visits. The decrease in the number of visits occurred in 2016 from 23690 patients in 2015 to 21544 patients. In 2017 there was an increase to 28667 patients. The study aim to determine dimensions of service quality effect on patient loyalty in the outpatient unit of Patria IKKT Hospital in 2018. The research was a quantitative study with a cross sectional design. The population is old patients in outpatient unit of Patria IKKT Hospital with 106 respondents as sample were taken by purposive sampling. The data was taken by questionnaire. The result of multivariate analysis using multiple linier regression obtained reliability, assurance, empathy and tangible dimensions have a significant relationship (P-value 0,000) to patient loyalty in Patria IKKT Hospital but responsiveness dimension is not. Based on the regression equation to see effect each quality dimensions on loyalty patient, reliability effect is 0,367, assurance effect is 0,266, empathy effect is 0,674 and tangible effect is 0,085. Empathy has most dominant influence on increasing patient loyalty at Patria IKKT Hospital.                    Keywords: dimension of service quality, patient loyalty, Patria IKKT Hospital AbstrakKesehatan merupakan hak setiap warga. Tingginya kebutuhan akan kesehatan perlu diiringi dengan pemberian pelayanan kesehatan yang berkualitas. Loyalitas pasien menjadi modal dalam mempertahankan eksistensi rumah sakit. Kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas pasien. Kualitas pelayanan diukur berdasarkan dimensi tangible, reability, responsiveness, assurance dan empathy. Pada periode 2015-2017 RS Patria IKKT mengalami fluktuasi jumlah kunjungan. Penurunan jumlah kunjungan terjadi pada tahun 2016 dari 23690 pasien di tahun 2015 menjadi 21544 pasien. Kemudian di tahun 2017 terjadi peningkatan menjadi 28667 pasien. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh dimensi kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien di unit rawat jalan RS Patria IKKT tahun 2018. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien lama unit rawat jalan RS Patria IKKT dengan sampel sebesar 106 responden diambil secara purposive sampling. Data diambil dengan menggunakan kuesioner. Hasil analisis multivariate dengan menggunakan regresi linier berganda diperoleh dimensi reliability, assurance, empathy dan tangible memiliki hubungan yang signifikan (P-value 0,000) terhadap loyalitas pasien di RS Patria IKKT sedangkan dimensi responsiveness tidak. Berdasarkan persamaan regresi untuk melihat pengaruh dimensi kualitas terhadap loyalitas diperoleh reliability memiliki pengaruh sebesar 0,367, assurance memiliki pengaruh sebesar 0,266, empathy memiliki pengaruh 0,674 dan tangible memiliki pengaruh 0,085. Empathy memiliki pengaruh paling dominan terhadap peningkatan loyalitas pasien di RS Patria IKKT.      Kata Kunci: dimensi kualitas pelayanan, loyalitas pasien, RS Patria IKKT
Identifikasi Unsur 5M Dalam Ketidaktepatan Pemberian Kode Penyakit Dan Tindakan (Systematic Review) Laela Indawati
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 5, No 2 (2017): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.107 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v5i2.127

Abstract

AbstractThe inaccuracy of disease code determination and procedure is caused by several factors according to the condition of each health service institution. The author tries to synthesize the previous studies by looking at the 5M elements (Man, Money, Material, method, Machine) cause the result of coding is not accurate. The purpose of this study is to identify and review the literature that learn about the accuracy of coding and the factors that influence it is on the 5M element. The research method used is with Systematic review. What has not been explained in previous research, and identified in this research is from the side of Method and Machine, that there is still no policy or SPO that regulate the encoding of disease, SPO coding that still not specific, the unavailable coding support books, and SIMRS that is not yet user friendly. It is recommended that there is one working guideline that regulates the coding of disease event and more specific actions as a reference of the coder in health care. Keywords: Inaccuracy of coding, ICD 10, Cause of Accuracy CodingAbstrakKetidaktepatan penentuan kode penyakit dan tindakan disebabkan oleh beberapa faktor sesuai kondisi masing-masing institusi pelayanan kesehatan. Penulis mencoba melakukan sintesis terhadap penelitian-penelitian sebelumya dengan melihat pada unsur 5M (Man, Money, Material, method, Machine) penyebab hasil koding tidak akurat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mereview literature yang mempelajari tentang akurasi koding dan faktor – faktor yang mempengaruhinya yaitu pada unsur 5M.. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan Systematic review. Yang belum dijelaskan pada penelitian sebelumnya, dan teridentifikasi dalam penelitian ini adalah dari sisi Method dan Machine, yaitu masih belum adanya kebijakan maupun SPO yang mengatur tentang pengkodean penyakit, SPO pengkodean yang masih belum spesifik, ketidak tersediaannya buku-buku penunjang koding, dan penggunaan SIM RS yang belum user friendly. Disarankan ada satu pedoman kerja yang mengatur tentang tata acara pengkodean penyakit dan tindakan yang lebih spesifik sebagai acuan tenaga koder di pelayanan kesehatan..Kata kunci : Akurasi koding, ICD 10, Penyebab Akurasi Koding
Evaluasi Kegiatan Konseling Dan Tes Hiv Sukarela (KTS) di Puskesmas Wilayah Jakarta Timur Tahun 2014 Nauri Anggita Temesvari
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 3, No 2 (2015): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.121 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v3i2.115

Abstract

Abstract HIV Voluntary Counseling and Testing (VCT) is the entry point of preventing HIV/AIDS. East Jakarta targeted 20.308 of key population could visited VCT in 2013, but it’s just reached 67%. Thus, as researcher i would like to evaluate the implementation of VCT in Primary Health care (Puskesmas) in East Jakarta Area. Tool which is used in this research is Logical Framework Analysis (LFA). LFA evaluate VCT from input (fund, health worker, policy, and facility), activity (health worker’s training, counseling and tesing program, and monitoring evaluation), and output (total trained health worker, client satisfaction, councelor satisfaction) of VCT. Client and health worker were interviewed to confirm what they expect and what they get from VCT. The result is overall implementation of VCT has gone well. However, the lack of awareness of key populations to visit healthcare centre as early as possible, the lack of accurate data collection, and the lack of socialization to the general population compared to key populations are the barriers of the implementation. Recommendations from this research are to improve outreach of key population; include in the community, to monitor all of data recording and reporting, and to improve the function of primary healthcare as Sustainable Comprehensive Services (LKB).Keywords: HIV, VCT, LFAAbstrakKonseling dan Tes HIV Sukarela (KTS) merupakan pintu masuk dalam pencegahan HIV/AIDS. Jakarta Timur menargetkan seluruh populasi kunci yang memanfaatkan KTS sebesar 20.308 orang. Namun, yang baru tercapai pada tahun 2013 sebesar 67%. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan evaluasi dengan Kerangka Kerja Logis untuk melihat pelaksanaan KTS yang telah berjalan. Dari hasil penelitian didapat bahwa keseluruhan pelaksanaan KTS telah berjalan dengan baik, kurangnya kesadaran dari populasi kunci untuk memeriksakan diri sedini mungkin, kurang akuratnya pengumpulan data, dan kurangnya sosialisasi ke populasi umum dibandingkan dengan populasi kunci menjadi permasalahan utama dalam pelaksanaan KTS. Rekomendasi dari penelitian ini adalah meningkatkan penjangkauan ke lokasi yang memungkinkan populasi kunci tersebar, termasuk di lingkungan masyarakat, pengawasan dalam pencatatan dan pelaporan, dan meningkatkan fungsi Puskesmas dalam Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB).Kata kunci: KTS, HIV, KKL 
PENGARUH PERESEPAN ELEKTRONIK TERHADAP MUTU LAYANAN FARMASI DI RUMAH SAKIT “X” JAKARTA BARAT Lily Widjaya
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 1, No 2 (2013): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.092 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v1i2.80

Abstract

AbstractIndonesia through the Ministry of Health has begun implementing Hospital Information System based computer, although it is still growing rapidly but gradually it will be done in several hospitals. One application of Hospital Information Systems including electronic prescription (e - prescription) where the doctor wrote a prescription through the data entry process is automated using software that connects at the hospital pharmacy. Hospital " X " is the new hospital . Has been in operation since December 2010 located in West Jakarta , type B with a number of 200 beds and currently has as many as 130 operational beds,  BOR in 2012 by 60 % and the average number of 400 outpatients per day. Since its establishment, the medical records of the patient has been treated using a semi- electronic paper -based medical record / manual , although it has a Hospital Information System which can be used electronically. Frequent delays in preparing the prescription and administration of medication errors to the attention of the great directors of the hospital. This research is an observational analytic cross-sectional study design. This study is a comparative quantitative study , the research aimed to compare the quality of pharmaceutical services to the adoption of electronic prescribing in order to find differences or by testing the hypothesis that the effect can be deduced about the meaning of the data obtained. Target population of this study is the entire recipe before and after implementation of an electronic prescribing in hospitals X. While the study sample is a sample that meets all inclusion criteria that had been spiked with prescription receipt and completion time of service. Through this study found that the number of samples in the implementation of electronic prescribing prescription amounted to 64 % ( 340 ) , while the number of 192 ( 36 % ) do not use electronic prescribing prescription . From the results of the estimation interval can be concluded that 95 % believed the average waiting time is between. 18.03 minutes to 21.40 minutes. Average waiting time for service of a prescription before using electronic prescriptions for 27.12 minutes . While waiting period after the application of the electronic prescription service an average of 15.53 minutes . Based on the results of the independent t-test of significance for values obtained pvalue 0.000 ( < 0.05), meaning that there is a significant difference in waiting time between the use of electronic prescribing and electronic use . Advice from research in order to conduct electronic prescription services for all outpatient services . Besides the quality of pharmacy services not only to measure the waiting time prescription services also exist other indicators such as drug administration errors that are critical to patient safety . Therefore, further research needs to be done to the influence of other factors such as quality and quantity of human resources, facilities available and the information system itself .Keywords: electronic prescribing, health information systems, medical records

Page 1 of 16 | Total Record : 153