cover
Contact Name
Anak Agung Ayu Sri Ratih Yulianasari
Contact Email
jurnalanala@gmail.com
Phone
+6285738776698
Journal Mail Official
jurnalanala@undwi.ac.id
Editorial Address
JALAN KAMBOJA NO 17, DENPASAR - BALI
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Anala
Published by Universitas Dwijendra
ISSN : 19075286     EISSN : 27225682     DOI : 10.46650
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Anala is a peer-reviewed academic journal published by the Faculty of Engineering at Dwijendra University, Denpasar, Bali, Indonesia (P-ISSN: 1907-5286; E-ISSN: 2722-5682). The aim of the journal is to publish original and high-quality articles in the field of architecture, landscape architecture, interior design, building science, building construction, civil engineering and the built environment. Jurnal Anala is published twice a year, in February and September. We accept original articles that have not been previously published elsewhere and are not currently under review for publication.
Articles 118 Documents
BERARSLTEKTUR UNTUK MENJADI SEKARANG & DI SINI Santoso, Revianto
Jurnal Anala Vol 2 No 1 (2014): ANALA
Publisher : Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.647 KB) | DOI: 10.46650/anala.2.1.178.%p

Abstract

Mencipta arsitektur selalu berada dalam kubangan ruang dan waktu, di suatu tempat dan pada suatu masa. Memaknai signifikansi keduanya dalam arsitektur selalu menjadi hal yang kompleks, karena ruang cenderung untuk dipahami sebagal aspek yang tetap (sehingga perlu dikenali apa yang akan menjadi pijakan bagi putusan ini) sedangkan waktu cenderung untuk menjadi yang bergerak (sehingga perlu dirumuskan apa yang akan menjadi acuan pergerakan ini). Tradisionalisme dan modemisme dalam arsitektur acapkali dipasangkan secara analogus dengan keputusan ruang dan pergerakan waktu dimana yang satu menegaskan yang lain.Tulisan ini akan membahas sejumlah pergumulan pengungkapan kedua hal tersebut dalam arsitektur guna menjajagi alternatif-alternatif korelasi yang kreatif dan bermakna di antara  keduanya.
IDENTIFIKASI KAWASAN PESISIR PEMUTERAN SEBAGAI KAWASAN KONSERVASI LAUT Widiani, Desak Made Sukma
Jurnal Anala Vol 2 No 1 (2014): ANALA
Publisher : Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.217 KB) | DOI: 10.46650/anala.2.1.179.%p

Abstract

Buleleng regency is one of nine districts and town in the province of Bali. Buleleng regency marine area is the largest marine area between the others, with a 144 km long coastline. Pemuteran beach is one of the beach which is visited by many tourists in North Bali. Pemuteran has the largest area of shallow coral reefs in Bali that is easy to enjoy its beauty. Pemuteran is also famous as an area with a high passion for marine conservation projects artifisal Biorock coral reef in the world.Behind all of the potential possessed by Pemuteran beach, there are also many problems faced in this coastal region. Marine ornamental fishing effort, and cultured corals often be pros and cons, because still found some fishermen who use potassium cyanide to catch fish, and the extraction of natural coral for export.The purpose of this research was to identify the condition of the coastal area of Pemuteran, the potentials, and the problems faced today in coastal zone management of Pemuteran. In addition, identification of threats that will occur in the future need to be given special attention, it can be used as a reference for the management of coastal areas in the future for the relevant government, indigenous villages, investors, and local communities so that development in coastal Pemuteran thrive well without damaging the environment or marine ecosystems. Key word: coastal, pemuteran village, reef, conservation.
PENGGUNAAN FILTER LAYAR MONITOR MENURUNKAN BEBAN KERJA DAN KELUHAN SUBJEKTIF OPERATOR KOMPUTER Suardana, P.G. Ery
Jurnal Anala Vol 2 No 1 (2014): ANALA
Publisher : Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.873 KB) | DOI: 10.46650/anala.2.1.180.%p

Abstract

     Monitor komputer merupakan salah satu bagian dari satu unit personal computer yang berfungsi sebagai layar tampilan. Layar monitor menyerupai sebuah cermin yang berarti akan memantulkan cahaya sekitar yang mengarah ke layar monitor. Selain itu, cara kerja monitor dengan teknik raster scan akan memancarkan cahaya dan menimbulkan beberapa kedipan. Hal ini akan mengganggu penglihatan operator komputer yang bekerja dalam jangka waktu yang lama. Gangguan tersebut akan menimbulkan keluhan kelelahan pada mata yang berpengaruh terhadap peningkatan beban kerja. Dalam penelitian ini, dilakukan perbaikan dengan menggunakan filter layar monitor untuk mengurangi kedipan dan intensitas cahaya dari monitor komputer tanpa mengurangi kontras karakter dan latar belakang. Dengan demikian diharapkan dapat menurunkan beban kerja.    Rancangan penelitian yang digunakan two period cross-over design, besar sampel 30 orang yang dipilih secara acak sederhana. Frekuensi denyut nadi bisa diukur dengan metode sepuluh denyut dan keluhan subjektif didata dari pengisian kuesioner. Pendataan yang dilakukan adalah sebelum dan setelah bekerja baik kelompok tanpa filter maupun kelompok dengan filter.    Berdasarkan hasil amalisis diperoleh bahwa, penggunaan filter layar monitor secara bermakna menurunkan beban kerja sebesar 34,77% (p<0,05), menurunkan keluhan subjektif sebesar 47,39% (p<0,05).    Dengan demikian dapat disimpulkan, penggunaan filter layar komputer dapat menurunkan beban kerja operator komputer. Kata kunci : Filter Layar Monitor, Beban Kerja, Keluhan Subjektif 
POLA PEMUKIMAN DESA SIDATAPA Wiriantari, Frysa
Jurnal Anala Vol 2 No 1 (2014): ANALA
Publisher : Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.419 KB) | DOI: 10.46650/anala.2.1.182.%p

Abstract

Kearifan tradisional masyarakat desa Sidatapa di permukiman yang melestarikan lingkungan hidup, baik lingkungan alam, lingkungan sosial dan lingkungan buatannya merupakan dambaan bagi setiap warga untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik bagi diri dan keluarganya. Permukiman desa Sidatapa  adalah salah satu kawasan permukiman tua di Bali, terletak di Kecamatan Banjar, Singaraja, Bali.Sampai sekarang Desa ini dijuluki sebagai Desa Tua atau Desa Bali Aga, konon diperkirakan Desa ini mulai didirikan sekitar tahun 785 oleh penduduk pendatang dari Daerah Batur yaitu Daerah Dauh Toro Iseng dan ada juga dari Daerah Jawa yaitu pengukutnya Rsi Markandea hal ini dapat dibuktikan dengan adanya banyak penduduk yang berkasta pasek,patih,Batur dengan demikian didesa sidatapa ada tiga kategori popularitas perkembangan penduduk yaitu: Warga Pasek yang mendiami wilayah lekedWarga Patih yang mendiami wilayah Desa KunyitWarga Batur yang mendiami wilayah sekarung yang kesemuanya itu adalah wilayah Desa Sidetapa, yang konon Desa Sidetapa bernama Desa Gunung Sari Munggah TapaTujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui bagaimana sejarah Desa Sidatapa; (2) Untuk mengetahui pola perumahan dan pemukiman Desa Sidatapa; dan (3) Untuk mengetahui bagaimana bentuk rumah adat Desa SidatapaPermasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1)Bagaimanakah sejarah desa Sidatapa dan (2) Bagaimanakah pola permukiman, perumahan dan bentuk rumah adat Desa Sidatapa?Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan hasil bahwa wujud arsitektur Desa Sidatapa memiliki karakter yang khas yang menunjukkan penyesuaian dengan bentuk bentuk alam. Dari sedi ukuran dan skala berpedoman pada proporsi tubuh manusia pengguna bangunan, dimensi dimensi ini dengan menggunakan menentukan proporsinya dan dari segi warna menggunakan warna kelam (warna tanah) sebagai predikat paling mencolok sehingga menunjukkan ontegrasi terhadap lingkungan, yang turut mempengaruhi kulitas arsitektur Sidatapa
TATANAN UPACARA MEMBANGUN “PAUMAHAN” Manuaba, Ida Bagus Gde
Jurnal Anala Vol 2 No 1 (2014): ANALA
Publisher : Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.819 KB) | DOI: 10.46650/anala.2.1.183.%p

Abstract

In the context within developing for the traditional housing is not very complicated if we search its meaning related to find out the happiness for all, in realistic and religious term. All traditional housing development steps have to be followed by a specific process contucted by ritual acticity, such as : nyakap palemahan, nasarin dan melepas.The article is a library research by selecting some related literatures using content of analysis method. From the literatures above the similar content are confirmed andinducted and finally the cinclusion is a categorization of contents. The result show that ther are two otems regarding research problemto be anwered, those are : (i) the steps and way in the traditional process developing consist of : (i) ngaskara process and its offering, (ii) the offering gradual depends the economical and social level.
ANALISIS RISIKO TERHADAP WAKTU PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI KOTA DENPASAR Manuaba, Ida Bagus Gde
Jurnal Anala Vol 2 No 2 (2014): ANALA
Publisher : Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.412 KB) | DOI: 10.46650/anala.2.2.184.%p

Abstract

Implementation of housing projects in the city of Denpasar are common things  that are not in accordance with the plan, which is one of them is the uncertainty of timing issues in the field of project implementation. lack of risk uncertainty at this stage of project implementation time depends on the coordination and control of all stakeholders including the project owner that takes skill, knowledge and experience for the party - related party. Therefore, to control the factors causing uncertainty in identifying the need and the comprehensive risk analysis, so the possibility of bad risks arising darai be pressed / in minimalism.Research methods in identifying the risks is a way of brainstorming and interviews as well as distributing questionnaires to the parties - the profession of housing associations, contractors and project owners after the conducted an assessment of the risks - risks identified a risk that the dominant (major risk), the risk category is unacceptable (Unacceptable) and the risk of unexpected (Undesirable), further mitigation measures / handling to minimize the harmful effects of these risk .The results obtained risks - risks identified are as many as 51 (fifty one) risks involved in the implementation of housing projects. After an assessment at the level of acceptance of risk (risk acceptability) generate risk the category is not acceptable (unacceptable) there are 2 (two) risk (3.92%), and the risk of unintended (undesirable) there are 49 (forty nine) risk (96.08%). the category of acceptable (acceptable) and there is no risk in Gori said negligible (negligible) also there is no risk. Data processing is performed statistical diskriptip assisted by using SPSS software version 17 and Microsoft Excel.Comparison of risk that is not expected (Undesirable) consists of 4 (four) risk (8.16%) sourced from the political risk, one (1) risk (2.04%) of the environmental risk, 3 (three) risk (6.12%) of risk perncanaan, 1 (one) risk (2.04) of marketing ridiko, 3 (three) risk (6.12%) of economic risk, 1 (one) risk (2.04) of financial ridiko, 3 (three) risk (6.12%) of the natural risk, 12 (twelve) risk (24.49%) of project risk, 2 (two) risk (4.08%) of the technical risk, 16 (sixteen) risk (32.65) of human risk, 1 (one) risk (2.04) of criminal risk, 2 (two) risk (4.08%) of the safety risk. The most dominant (major risk) rooted in human risk is: execution of work due to the disruption of traditional ceremonies, defects arising from design changes, the amount of wasted materials, methods of implementation proposed by the contractor is less precise, method of taking a job working in a less supportive, organization's internal strife contractor, owner familiar with the different contractors, different culture / cultural influences between the labor and material changes from the owner. Keywords: time risk, risk identification, assessment, mitigation.
IMPLEMENTASI ANTROPOMETRI PADA GEGULAK BANGUNAN BALI DARI SUDUT PANDANG NILAI IDEAL, INSTRUMENTAL DAN PRAKTIS Suardana, Putu Gde Ery
Jurnal Anala Vol 2 No 2 (2014): ANALA
Publisher : Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.367 KB) | DOI: 10.46650/anala.2.2.185.%p

Abstract

Guna memahami makna man oriented lebih mendalam, diperlukan suatu tindakan untuk menelusuri hal-hal apa yang telah dimiliki oleh para pendahulu dalam mempertimbangkan faktor manusia kedalam desain-desain bagi kebutuhan hidup mereka. Metodenya adalah dengan menelaah teori-teori pada naskah-naskah tradisional, membandingkannya dengan literatur lain, serta observasi lapangan dibutuhkan untuk mencari persoalan-pesoalan yang berkembang dimasyarakat terkait dengan isu-isu man oriented itu. Namun dalam perjalanan aplikasinya isu itu banyak dimaknai secara berbeda oleh para pemakai. Ada yang menitik beratkan pada pemahaman keterbatasan manusia, ada pula yang menekankan pada kemampuan bahan-bahan yang dipergunakan dalam desainnya bahkan tidak kurang justru yang menonjol adalah nilai spiritual yang tak teraba indera manusia atau intangible value. Dipihak lain manusia dituntut oleh perkembangan globalisasi untuk survive dalam bersaing dipasaran, sehingga nilai ekonomis didalam mengejar produktivitas yang tinggi menjadi titik acuannya. Kata kunci : Gegulak, antropometri
NAMING THE BUILDING IN BALI ARCHITECTURE Adhimastra, I Ketut
Jurnal Anala Vol 2 No 2 (2014): ANALA
Publisher : Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.371 KB) | DOI: 10.46650/anala.2.2.186.%p

Abstract

Traditional architecture of Bali is famous in the world of global (international) because it is unique and filled with the values of local nuances associated with the religious and life stance communities based on the Bali Tri Hita Karana, namely in the field of spiritual harmony (divinity); in harmony with the surrounding natural environment (nature) and in harmony with the social environment (human). Similarly, when the masons Bali or commonly known as undagi, give the name of the building were made, they or the undagi name the buildings that made always based on some custom rules that have been accepted by the public support for the Bali building. Some of the considerations that underlie it are: (a) the position of the building in the direction of the wind; (B) the functionality or usability of the building; (C) the number of pillars or building poles; and (d) other considerations such as the chronicle (history) or a particular event.Keywords: Building, Architecture Bali
PERKEMBANGAN DAERAH PARIWISATA SANUR Widiyani, Desak Made Sukma
Jurnal Anala Vol 2 No 2 (2014): ANALA
Publisher : Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (939.443 KB) | DOI: 10.46650/anala.2.2.188.%p

Abstract

Sanur is one of Bali's tourism icon that has been known since 80 years ago. along with the increase of tourism development, in 1957 was built the first hotel in Sanur Village named Sindhu Beach Hotel, then continued with the construction of Bali Beach Hotel which began operating in 1966.Judging from the location theory, Sanur Tourism Regional development can be seen through the Growth Pole theory proposed by Perroux. Perroux's theory is based on the theory of innovation created by Shcumpeter, which focuses on the role of innovation (entrepreneurship) in increasing the growth/economic development.The purpose of this research to know and understand the meaning of Growth Pole Theory and aspects that surrounded it. The other purpose of this research is to find out more Sanur tourism area development until the present, and to know and understand the development of tourist areas of Sanur in terms of location theory Growth Center of Perroux.Keywords: Tourism, Sanur Village, Growth Pole, Development
POLA DAN GUBAHAN BENTUK RUMAH ADAT SIDATAPA Suardana, I Nyoman Gde
Jurnal Anala Vol 2 No 2 (2014): ANALA
Publisher : Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1967.259 KB) | DOI: 10.46650/anala.2.2.189.%p

Abstract

Arsitektur Nusantara Bali sesungguhnya memiliki keragaman dalam gubahan rupa (bentuk) arsitekturnya. Seperti halnya rupa rumah adat yang terdapat di Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng-Bali. Gubahan itu perlu dijelajahi kembali untuk memperoleh suatu â??ke-dalam-an dan per-luas-an pemahamanâ??. â??Apaâ?? dan â??siapaâ?? rumah adat Sidatapa tersebut. Bagaimana ungkapan bentuk rumah adatnya. Penelitian dilakukan dengan mengamati dan memahami unsur-unsur pembentuk tampilan rumah adatnya.Dari Ke-Bhinekaan gubahan bentuk, melalui tulisan ini penelitian dilakukan dengan menggunakan metode interpretatif dilakukan secara khusus ke dalam ranah gubahan bentuk rumah adat Sidatapa. Lokasinya di wilayah permukiman masyarakat di daerah pegunungan, yang secara geografis terletak di daerah perbukitan berbatu, berketinggian 400-500 meter dari permukaan air laut.            Penguraian dilakukan dengan tujuan untuk bisa mengungkap rekaman pengetahuan arsitektur Sidatapa sebagai bagian dari Arsitektur Nusantara Bali, khususnya mengurai tentang gubahan bentuk rumah adatnya. Dengan sasaran ke dalam anasir bentuk arsitektur berupa: bangun, raut, sosok, wujud (tampang) dan tampak arsitekturnya. Melalui penelitian awal ini, keluarannya diharapkan bisa digunakan sebagai referensi atau butir-butir sumbangan pemikiran dan pengetahuan dalam khasanah ANB. Kata Kunci : arsitektur nusantara bali, gubahan bentuk, rumah adat Sidatapa.

Page 2 of 12 | Total Record : 118