cover
Contact Name
Joseph Christ Santo
Contact Email
jx.santo@gmail.com
Phone
+6287836107190
Journal Mail Official
jurnalteokristi@gmail.com
Editorial Address
Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup Jl. Raya Solo Purwodadi km 7, Selorejo, Wonorejo, Gondangrejo, Kab. Karanganyar
Location
Kab. karanganyar,
Jawa tengah
INDONESIA
Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani
ISSN : -     EISSN : 27971651     DOI : -
Teokristi adalah akronim dari Teologi dan Pelayanan Kristiani. Penggunaan nama Teokristi sebagai nama jurnal merujuk kepada focus dan scope jurnal ini. Teokristi adalah jurnal ilmiah teologi dengan warna Injili, merupakan wadah publikasi hasil penelitian teologi dan pelayanan Kristiani, yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup. Focus dan Scope penelitian Teokristi adalah Teologi Kontekstual, Teologi Pastoral, Misiologi, Pelayanan Kristiani. Teokristi menerima artikel dari dosen dan para teolog yang ahli di bidangnya, dari segala institusi teologi, baik dari dalam maupun luar negeri. Artikel yang telah memenuhi persyaratan akan dinilai kelayakannya dalam proses peer-review sebelum diterbitkan. Teokristi terbit dua kali setiap tahun, Mei dan November.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2022): Mei 2022" : 6 Documents clear
Eksistensi Siaran Radio Immanuel Surakarta Dalam Mengemban Amanat Agung Kristus Widya Hermawan; Setya Budi Tamtomo; Paulus Purwoto
Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Vol 2, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.05 KB)

Abstract

Radio is an effective and wide-reaching medium, the benefits of radio are to entertain and convey news. Radio broadcasts are an effective means of actualization to carry out the Great Commission of Christ, as well as preaching the gospel as a missionary call and spearhead for a church. This study uses a qualitative descriptive approach in the field involving eleven participants regarding Immanuel Surakarta radio broadcasts. The results show that Radio Immanuel has made broadcasts that continue to innovate and be creative, so that it can reach many people in general and needs to be developed again for young people so that they are interested and have their spiritual needs fulfilled in Immanuel's radio broadcast content such as Renungan Pagi, Tifara On Air, Discipleship, Spiritual Songs, Prayer Line, Church Worship. This content is creative and innovative content that can reach and have an impact on the spiritual growth of Immanuel radio listeners, and Immanuel radio has carried out the Great commission of Christ. It is a consideration with the emergence of new radio broadcast media such as Spotify music, Joox music and Podcast which of course have their own advantages which can be combined through analog radio broadcasts so that content related to the Great Commission of Christ is increasingly expanded in today's progress.Radio merupakan media yang efektif dan jangkauannya luas, manfaat radio untuk menghibur dan penyampai berita. Siaran radio menjadi sarana aktualisasi yang efektif untuk mengemban amanat Agung Kristus, demikian juga pekabaran Injil merupakan panggilan misi dan ujung tombak bagi sebuah gereja. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif lapangan yang melibatkan sebelas partisipan berkenaan dengan siaran radio Immanuel Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Radio Immanuel sudah membuat siaran yang terus berinovasi dan kreatif, sehingga dapat menjangkau banyak orang secara umum dan perlu dikembangkan lagi bagi anak-anak muda agar mereka tertarik dan terpenuhi kebutuhan rohaninya di dalam konten-konten siaran radio Immanuel seperti Renungan Pagi, Tifara On Air, Pemuridan, Lagu-lagu Rohani, Line Doa, Ibadah Gereja. Konten ini adalah konten yang kreatif dan inovatif yang dapat menjangkau dan memberikan dampak bagi pertumbuhan rohani pendengar radio Immanuel, dan radio Immanuel telah melakukan amanat Agung Kristus. Menjadi pertimbangan dengan munculnya media baru siaran radio seperti Spotify music, Joox music dan Podcast yang tentunya mempunyai keunggulan tersendiri yang dapat dikombinasi melalui siaran radio secara analog sehingga konten-konten yang berhubungan dengan amanat Agung Kristus semakin diperluas dalam kemajuan zaman sekarang ini.
Yesus Mengutus Para Murid ke Seluruh Dunia dan Maknanya dalam Konteks Masyarakat Gereja Masa Kini Alvary Exan Rerung
Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Vol 2, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.2 KB)

Abstract

Abstract In Christianity, different understandings of a narrative in the Bible are common. This certainly happens because there are many ways used to find a correct understanding of a narrative in the Bible. That’s why so much is different. But the difference is not a good reason to say that they are wrong and our understanding is the most correct. One example is about the commission that Jesus did in the gospels. Many churches explicitly say that the message that Jesus conveyed to the disciples was a command to Christianize all people. There are also those who say that the message is a command to evangelize. However, this article is a litle different. This paper provides an understanding that when the message of Jesus is understood contextually using qualitative methods and literature studies, then we will get a meaning that is more concerned with human values.AbtrakDalam kekristenan, berbeda pemahaman tentang sebuah narasi di dalam Alkitab adalah sesuatu yang biasa. Hal tersebut tentu terjadi karena ada banyak cara digunakan untuk mencari sebuah pemahaman yang benar pada sebuah narasi di dalam Alkitab. Itulah sebabnya banyak yang berbeda-beda. Tapi perbedaan itu bukan sebuah alasan tepat untuk menyatakan bahwa mereka salah dan pemahaman kitalah yang paling benar. Salah satu contohnya tentang pengutusan yang dilakukan oleh Yesus dalam kitab injil. Banyak gereja secara tegas mengatakan bahwa pesan yang disampaikan oleh Yesus kepada para murid tersebut merupakan perintah untuk mengkristenkan semua orang. Ada juga yang mengatakan bahwa pesan tersebut adalah perintah untuk menginjili. Namun, tulisan ini sedikit berbeda. Tulisan ini memberikan pemahaman bahwa ketika pesan Yesus tersebut dipahami secara kontekstual dengan menggunakan metode kualitatif dan studi pustaka, maka kita akan memperoleh makna yang lebih memandang nilai-nilai kemanusiaan.
Gerakan Doa One Cry Indonesia, Upaya Membangun Semangat Doa bagi Gereja-gereja Baptis Indonesia Adi Wibowo; Aji Suseno
Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Vol 2, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.66 KB)

Abstract

Tulisan ini dibuat sebagai kepedulian penulis bagi kehidupan doa umat Kristen yang ada digereja-gereja baptis Indonesia, yang belum memiliki semangat kuat untuk berdoa. Kecenderungan yang sudah menjadi hal umum dikalangan gereja baptis Indonesia yang menggambarkan kecilnya semangat dalam doa adalah bahwa jemaat yang ikut dalam ibadah jam doa setiap hari Rabu biasanya hanya sepersepuluh dari kehadiran rata-rata ibadah kebaktian hari Minggu. Penelitian ini akan menggambarkan adanya Gerakan Doa One Cry Indonesia yang mulai dijalankan bagi gereja-gereja baptis untuk membangkitkan semangat doa mereka. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan sumber-sumber yang berhubungan dengan materi penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga pada akhirnya didapatkan bahwa Gerakan Doa One Cry Indonesia bisa menjadi upaya yang nyata untuk membangun semangat doa bagi gereja-gereja baptis Indonesia.
Aplikasi Makna Pergaulan Menurut 1 Korintus 15:33-34 bagi Pemuda Kristen Masa Kini Deslinawati Telaumbanua; Titik Haryani; Asih Rachmani Endang Sumiwi
Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Vol 2, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.915 KB)

Abstract

The social challenges experienced by Christian youth are very difficult and important challenges, they are faced with a cruel world that provides everything that can destroy them if they can't use and use it well. The purpose of this study is to explain the meaning of association according to 1 Corinthians 15:33-34 and to explain the application of the meaning of association according to 1 Corinthians 15:33-34 for today's Christian youth. This study uses qualitative research that uses a hermeneutic approach. The conclusion of this study is, Christian youth should not be easily deceived, avoid destructive associations, have good moral character to live righteously, be aware of sin, know God, and pay attention and care for those around them.Tantangan pergaulan yang dialami oleh pemuda Kristen merupakan tantangan yang sangat sulit dan penting, mereka diperhadapkan dengan dunia yang kejam yang menyediakan segala sesuatu yang bisa menghancurkan mereka apabila tidak bisa menggunakan dan memanfaatkannya dengan baik. Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan tentang makna pergaulan menurut 1 Korintus 15:33-34 dan untuk menjelaskan aplikasi makna pergaulan menurut 1 Korintus 15:33-34 bagi pemuda Kristen masa kini. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang memakai pendekatan hermeneutika. Kesimpulan penelitian ini adalah, pemuda Kristen jangan mudah dibohongi, menghindari pergaulan yang merusak, memiliki karakter moral yang baik untuk hidup benar, sadar terhadap dosa, mengenal Allah, dan memperhatikan serta peduli terhadap orang sekitar.
Tinjauan Terhadap Perayaan Natal Berdasarkan Lukas 2:8 Menurut Alkitab dan Roh Nubuat Janes Sinaga; Sarwedy Nainggolan; Juita Lusiana Sinambela
Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Vol 2, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.716 KB)

Abstract

Hari natal adalah perayaan kelahiran Yesus Kristus sebagai mesias dan Juruselamat manusia. Pada umumnya setiap Kristen menyambut peryaan natal penuh sukacita, sebagai titik awal rencana keselamatan kepada manusia yang telah jatuh kedalam dosa. Namun dalam hal penerimaan perayaan natal masih ada perbedaan pandangan bahkan dalam penetapan tanggal natal tersebut. Penelitian ini membahas tujuan utama orang Kristen menyambut natal secara khusus menurut Alkitab dan tulisan Roh Nubuat yang dipercaya menjadi petunjuk dan nasehat bagi umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh pada masa kini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriftif melalui daftar Pustaka Alkitab, buku dan media online lainnya dengan tujuan mendapatkan pemahaman yang tepat dan konfrehensip tentang perayaan natal.
Kemerdekaan Menurut Roma 6:1-14 dan Penerapannya bagi Generasi Z Monika Tuan; Joseph Christ Santo; Agustin Soewitomo Putri
Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Vol 2, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.78 KB)

Abstract

Independence is a person's freedom against something that makes him feel oppressed, shackled and even bound to a forced rule. Christians who live in sin are slaves to sin. Man's attachment to sin makes his life without freedom in life. Generation Z is a generation that lives in a world where everything is instantaneous, has great innovation and creativity, even this generation can make their own money. The application of freedom according to Romans 6:1-14 in generation Z is important. By using a hermeneutic approach and linking the meaning of freedom according to Romans 6:1-14 with generation Z, the researchers came to the conclusion that generation Z needs to understand that they have been baptized into Christ, need to crucify the old man, should not commit themselves to sin, and must live for God. in Christ Jesus.Kemerdekaan merupakan kebebasan seseorang terhadap sesuatu yang membuat dirinya merasa tertindas, terbelenggu bahkan terikat akan suatu aturan yang dipaksakan. Orang Kristen yang hidup di dalam dosa adalah budak dosa. Keterikatan manusia akan dosa membuat hidupnya tidak memiliki kebebasan dalam hidup. Generasi Z adalah generasi yang hidup di dalam dunia yang serba ada yang tersedia segala sesuatunya yang instan, memiliki inovasi dan kreativitas yang hebat, bahkan generasi ini dapat menghasilkan uang sendiri. Penerapan kemerdekaan menurut Roma 6:1-14 pada generasi Z merupakan hal yang penting. Dengan menggunakan pendekatan hermeneutik dan menghubungkan makna kemerdekaan menurut Roma 6:1-14 dengan generasi Z, peneliti sampai pada kesimpulan bahwa generasi Z perlu memahami telah dibaptis dalam Kristus, perlu menyalibkan manusia lama, tidak boleh menghambakan diri pada dosa, dan harus hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

Page 1 of 1 | Total Record : 6