cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Nirmana
ISSN : -     EISSN : 02150905     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
NIRMANA Jurnal Deskomvis aims to: Promote a comprehensive approach to visual communication design incorporating viewpoints of different diciplines Strenghten academic exchange with other institution. Encourage designer, practicing, academic and others to conduct research and other similar activities.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2005): JANUARY 2005" : 7 Documents clear
PERGESERAN NILAI ESTETIS PADA DESAIN KARYA CETAK INDONESIA DI ABAD KE 20 Sachari, Agus
Nirmana Vol 7, No 1 (2005): JANUARY 2005
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.287 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.7.1.

Abstract

Through historical study%2C design works of advertising and book covers can be viewed as important variables in detecting synergic relationship between aesthetic values. This study is of design works with aspects that become keyelements in modernization process%2C such as thought pattern change%2C lifestyle%2C social dynamics%2C economic policy%2C and technological development in 20th century Indonesia. The cultural synthesis process%2C as part of cultural transformation fragmentation%2C essentially happens as a whole. It happens in the form ofaesthetic works that become important signs in modern design discourse%2C as well as conceptual thoughts that base various limited design activities. Based on observation of design style shift in advertising and book covers in the 20th century%2C aesthetic value shifts can be viewed as a determinative model for a strategy in developing aesthetic values in Indonesia s future design works. Abstract in Bahasa Indonesia : Melalui kajian historis%2C karya desain iklan dan kulit buku dapat dijadikan variabel penting untuk menditeksi hubungan sinergis antara nilai-nilai estetis pada karya desain dengan aspek yang menjadi unsur-unsur kunci proses modernisasi berlangsung; seperti perubahan pola pikir%2C gaya hidup%2C dinamika sosial%2C kebijakan ekonomi dan perkembangan teknologi yang terjadi di Indonesia di abad ke-20. Proses terjadinya sintesis budaya yang menjadi bagian dari fragmentasi transformasi budaya hakikatnya terjadi secara keseluruhan%2C baik dalam bentuk karya estetis yang menjadi tanda penting dalam wacana desain modern%2C maupun pemikiran konseptual yang melandasi pelbagai kegiatan desain secara terbatas. Berdasar pengamatan terhadap pergeseran gaya desain iklan dan kulit muka buku di abad ke-20%2C pergeseran nilai estetis dapat dijadikan model diterminatif bagi strategi pengembangan nilai-nilai estetis pada karya desain di Indonesia untuk masa yang akan datang. aesthetic values%2C advertising and book cover design%2C 20th century Indonesia.
KOMIK SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL PEMBELAJARAN Dwi Waluyanto, Heru
Nirmana Vol 7, No 1 (2005): JANUARY 2005
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.44 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.7.1.

Abstract

Visual Communication Design students should be able to think creative and communicate through visual. This two things are important during the process of creating a design. Students should be empowered their creative ability%2C but also they should be eased in the way they study. Comic as a media for learning is one alternative which is functioned to solve the problems above. Abstract in Bahasa Indonesia : Mahasiswa desain komunikasi visual dituntut mampu dan terbiasa berpikir kreatif serta berkomunikasi secara visual. Kedua hal ini sangat penting peranannya dalam proses penciptaan karya desain. Untuk itu%2C mahasiswa perlu diberdayakan kemampuan kreatifnya namun juga dimudahkan dalam cara belajarnya. Komik pembelajaran merupakan alternatif yang berfungsi untuk memecahkan masalah tersebut di atas. creativity%2C learning comic.
APLIKASI PRINSIP GESTALT PADA MEDIA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Bedjo Tanudjaja, Bing
Nirmana Vol 7, No 1 (2005): JANUARY 2005
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.108 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.7.1.

Abstract

The Gestalt principle introduced around 1920 by Max Wertheimer is a general description for a concept which unifies different possibilities in design. Knowledge of Gestalt principle and visual perception helps as vital visual method in the development of visual strategy in graphic design and visual communication design today. Abstract in Bahasa Indonesia : Prinsip Gestalt yang diperkenalkan pada sekitar tahun 1920 oleh Max Wertheimer merupakan deskripsi secara umum untuk konsep yang membuat kesatuan dan berbagai kemungkinan dalam desain. Prinsip Gestalt dan Persepsi visual merupakan pengertian yang sangat membantu sebagai metode visual utama dari perkembangan strategi visual desain grafis serta desain komunikasi visual saat ini. Gestalt principle%2C visual method%2C visual communication design.
PENGARUH GAYA KALIGRAFI DALAM DESAIN LOGOTYPE Christine Yuwono, Elisabeth
Nirmana Vol 7, No 1 (2005): JANUARY 2005
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/nirmana.7.1.

Abstract

Generally%2C group of Calligraphies are divided into two groups: Eastern and Western calligraphy. Eastern calligraphy is divided into East Asia/oriental calligraphy (China%2C Japan%2C Korea) and Middle east (Arab). Western calligraphy is divided into Europe and America. Calligraphy styles sometimes are adapted by companies and products for their logotypes. Indian%2C Javanese and various other letters which have etnicity characteristics as a matter of fact might be categorizing into calligraphy%2C because of beside not much influencing and spreading globally%2C in historical perspective they just a little bit explorate%2C so that some authors infrequently not write them in their literatures. Abstract in Bahasa Indonesia : Secara umum kaligrafi terdiri atas dua kelompok%2C yaitu Kaligrafi Timur dan Barat. Kaligrafi Timur meliputi Timur Tengah (Arab) dan Asia Timur (China%2C Jepang). Kaligrafi Barat meliputi Eropa dan Amerika. Gaya kaligrafi terkadang diadaptasi dalam pembuatan desain logotype perusahaan dan produk tertentu. Tulisan India%2C Korea%2C Jawa%2C dan lainnya yang mempunyai ciri etnisitas tertentu sebenarnya bisa masuk dalam kelompok kaligrafi namun selain karena ditinjau dari aspek kesejarahannya kurang begitu dieksplorasi juga karena pengaruh dan penyebarannya kurang mengglobal%2C maka pada umumnya para penulis kaligrafi jarang memasukkannya dalam literatur mereka. calligraphy and logotype
MELAHIRKAN IMPERATIF MORALITAS DALAM KARYA VISUAL Bima Wicandra, Obed
Nirmana Vol 7, No 1 (2005): JANUARY 2005
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/nirmana.7.1.

Abstract

Visual aesthetics in visual arts are more and more questioned in the context of open global culture. Works that lead to violence%2C pornography%2C lies%2C and other things far from morality and ethics%2C are faced with public s identity to follow their desire to fulfill their consumtive needs. The blossoming of visual works and their media stimulates the visual creators in expressing ideas and imagination. Created visual works must support a better cultural direction for human life. Faith in its relation to God plays a role in achieveing space for interaction%2C so that visual works can reflect codes or symbols in the cycle of ideology or cultural values that respect the essence of faith. Abstract in Bahasa Indonesia : Estetika visual dalam seni rupa semakin dipertanyakan dalam konteks budaya global yang terbuka. Karya yang menjurus kekerasan%2C pornografi%2C kebohongan dan hal lain yang jauh dari moral dan etika diperhadapkan dengan identitas masyarakat yang mengikuti hasrat dalam memenuhi kebutuhan konsumtifnya. Karya-karya visual yang semakin berkembang beserta dengan medianya merangsang kreator visual dalam menuangkan gagasan dan imajinasi. Bagi peradaban kehidupan manusia%2C karya-karya visual yang dibuat harus mendukung arah peradaban yang lebih baik. Di sini peran iman dalam hubungannya dengan Tuhan mendapat ruang berinteraksi%2C sehingga karya visual yang dihasilkan mencerminkan kode-kode maupun simbol dalam perputaran ideologi atau nilai-nilai budaya yang menjunjung tinggi hakikat keimanan. visual aesthetics%2C moral imperative%2C faith.
MASKULINITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN CITRA SOSIAL PEREMPUAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF GENDER Tri Handoko, Cons.
Nirmana Vol 7, No 1 (2005): JANUARY 2005
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/nirmana.7.1.

Abstract

In Indonesia%2C women models appear in advertisements not far away from their ray construction which resemble with their experiences in society. They are appeared as the other%2C subordinate%2C and live in the domestic region. However%2C in the late of 90’s till now%2C some advertisements have been appearing women models outside of general construction about femininity concepts: weak%2C delicate%2C passive%2C modest%2C submissive%2C charming%2C etc.; but masculine: rational%2C strong%2C intelligent%2C and explicit. The globalization of information and communication which also have impact to people’s thinking pattern which influence to advertisemenst themes as well. Such as feminism concepts become themes of advertisements%2C at least educate community that masculinity is not just belong to men. Abstract in Bahasa Indonesia : Di Indonesia%2C penampilan model perempuan dalam iklan tidak jauh dari konstruksi bias gender yang mirip dialami mereka pula di kehidupan bermasyarakat. Mereka ditampilkan sebagai the other%2C disubordinasikan%2C dan masih di wilayah domestik. Namun sejak akhir 90-an sampai saat ini%2C beberapa iklan mulai berani menampilkan model perempuan di luar konstruksi umum tersebut. Mereka ditampilkan tidak lagi sesuai dengan konstruksi umum tentang arti feminin: lemah lembut%2C lemah fisik%2C halus%2C pasif%2C rendahan hati%2C submisif%2C bersikap manis%2C dan sejenisnya; namun maskulin: rasional%2C kuat%2C cerdas%2C dan tegas. Globalisasi informasi dan komunikasi memberi pengaruh pada pola pikir manusia yang berpengaruh juga pada tema-tema iklan. Contohnya seperti iklan yang bertema kesetaraan gender sedikit banyak membantu pembelajaran masyarakat akan nilai-nilai maskulinitas yang tidak hanya boleh ‘dimiliki’ laki-laki saja. masculine%2C woman%2C advertisement%2C gender.
THE SIGNIFICANCE OF ECOLOGICAL AWARENESS IN VISUAL COMMUNICATION DESIGN EDUCATION Pranayama, Aristarchus
Nirmana Vol 7, No 1 (2005): JANUARY 2005
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/nirmana.7.1.

Abstract

Dalam era dimana kepedulian terhadap lingkungan sangatlah penting%2C desain komunikasi visual perlu memperhitungkan pengintegrasian kesadaran ekologis dalam program pendidikannya. Prinsip bentuk dan fungsi tidaklah cukup lagi dalam menentukan kesuksesan sebuah desain. Pembelajaran lebih lanjut mengenai eco-design – atau sering disebut green design atau sustainable design – membuktikan pentingnya pemahaman mengenai proses desain secara menyeluruh%2C keterkaitannya dengan bidang-bidang lain%2C dan dampaknya terhadap lingkungan. Para pengajar desain dapat berperan dalam menumbuhkan calon “desainer warga” melalui pendidikan desain komunikasi visual yang mengimplementasikan kesadaran ekologis. Dengan kesadaran bahwa pilihan dan keputusan yang diambil para desainer berpengaruh%2C nantinya kekuatan dampak desain dapat digunakan untuk membuat perubahan yang positif Abstract in Bahasa Indonesia : In this day of age where environmental concern is critical%2C visual communication design has to consider an integration of ecological awareness into its education programs. The principles of form and function alone are not enough anymore to evaluate a design’s success. Further studies of eco-design – often called green design or sustainable design – would prove to be important in the understanding of the design process as a whole%2C its interconnectedness with other fields%2C and its impact towards the environment. Design educators can play a role in cultivating future “citizen designers” through visual communication design education which implement ecological awareness. In our awareness as designers that our choices and decisions matter can in turn utilizes design’s powerful impact to create positive change. eco-design%2C green design%2C sustainable design%2C pendidikan desain komunikasi visual%2C kesadaran ekologis%2C lingkungan.

Page 1 of 1 | Total Record : 7