cover
Contact Name
Anisa Anisa
Contact Email
anisa@ftumj.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.nalars@ftumj.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
NALARs
ISSN : 14123266     EISSN : 25496832     DOI : -
Core Subject : Engineering,
NALARs is an architecture journal which presents articles based on architectural research in micro, mezo and macro. Published articles cover all subjects as follow: architectural behaviour, space and place, traditional architecture, digital architecture, urban planning and urban design, building technology and building science.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 2 (2017): NALARs Volume 16 Nomor 2 Juli 2017" : 8 Documents clear
ANALISIS KONSEP GREEN ROOF PADA KAMPUS SCHOOL OF ART, DESIGN AND MEDIA NTU SINGAPORE DAN PERPUSTAKAAN UI DEPOK Ratna Dewi Nur'aini
NALARs Vol 16, No 2 (2017): NALARs Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.16.2.161-168

Abstract

ABSTRAK. Jakarta termasuk salah satu kota yang terletak di daerah beriklim tropis. Sebagai ibukota negara, Jakarta mempunyai kepadatan penduduk sangat tinggi, lahan terbuka hijau semakin berkurang. Banyak sekali ditemukan bangunan yang menggunakan Air Conditioning (AC) sehingga akan menimbulkan global warming. Bangunan pendidikan merupakan salah satu bangunan yang perlu didesain sedemikian rupa sehingga menjadi nyaman dan tidak merusak lingkungan, yang akan mendukung terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Perlu adanya kajian konsep green building pada bangunan-bangunan yang mempunyai fungsi pendidikan di daerah iklim tropis untuk menjadi sumber referensi yang nantinya bisa diterapkan di kota Jakarta pada khususnya. Pada penelitian ini kajian green building difokuskan pada analisis tentang green roof pada bangunan pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi konsep green roof bangunan kampus School of Art, Design and Media NTU Singapore dan bangunan Perpustakaan UI Depok dan menganalisisnya untuk dapat diterapkan di Kota Jakarta pada khususnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini adalah kampus Nanyang Technological University School of Art, Design and Media Singapura dan Gedung Perpustakaan Universitas Indonesia Depok yang menggunakan aplikasi green roof. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem berkelanjutan telah menjadi salah satu kebijakan prioritas di kota Singapura dan Jakarta. Green roof tidak hanya merupakan upaya untuk menciptakan arsitektur berkelanjutan, tetapi juga dari segi estetika. Green roof merupakan salah satu aplikasi konsep green building yang tepat untuk diaplikasikan pada bangunan–bangunan pendidikan yang ada di Jakarta sebagai kota yang memiliki kepadatan bangunan tinggi dan lahan terbuka hijau yang sangat terbatas.Kata kunci:bangunan pendidikan,greenroof, iklim tropis, Kampus NTU, Perpustakaan UI Depok
PENERAPAN KONSEP FLEXIBLE DAN GREEN ARCHITECTURE PADA RUMAH TYPICAL DI LAMPUNG Ai Siti Munawaroh; Rachmat Ade Gunawan; Satrio Agung Perwira
NALARs Vol 16, No 2 (2017): NALARs Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.16.2.101-112

Abstract

ABSTRAKRumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan manusia di dalam rumah berbeda-beda. Keberadaan perumahan yang menyediakan rumah typical menjadi salah satu solusi dalam pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat.Namun rumah typical masih menimbulkan permasalahan, yaitu adanya aktivitas dan kebutuhan ruang dari penghuni yang tidak bisa  terakomodir. Disisi lain permasalahan lingkungan akibat dari aktivitas manusia di dalam rumah menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Lampung merupakan salah satu daerah yang memiliki arsitektur yang khas. Tetapi rumah typical yang dikembangkan oleh para developer perumahan belum ada yang menonjolkan arsitektur khas Lampung tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk merancang rumah yang dapat memenuhi kebutuhan masing-masing penghuni rumah dengan luas bangunan yang sama. Selain itu, rumah yang dirancang tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan mencirikan arsitektur Lampung.Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Metode kualitatif dilakukan melalui studi literatur dan perancangan. Studi literatur dilakukan melalui kajian dari berbagai sumber yaitu buku, jurnal dan internet. Perancangan dilakukan melalui: penerapan konsep flexible house dan konsep green architecture serta transformasi bentuk hasil kebudayaan Lampung.Hasil penelitian adalah desain rumah typical di Lampung dengan konsep green flexible house. Kata kunci: green architecture, flexible house, rumah lampung ABSTRACTA house is one of the basic human needs. Human needs of house for each people is different. The existence of housing that provides typical house become one of the significant solutions to fulfill the needs of house for community. However, typical house is still causing problems for the occupants, because this typical house cannot accommodate all the occupants’ activities within it. I tbecause, typical house is a minimum standard for living which is different for each people.  On the other hand, environmental problems which is occurred by human activities within a house could raise negative impact for the environment. Lampung has been regarded as one of an area which has a distinctive character of architecture. But the typical house that is developed by the developer, have not described and represented the character of Lampung’sarchitecture.  This study has been conducted to design a house that would fulfill the needs of occupants of the house which has the same area space of the house. Additionally, the house has been designed to eliminate negative impact for the environment and would have a significant character for Lampung’sarchitecture. This research has used a qualitative method, which has been done by using literature study and design process.  Literature study has been conducted by reviewing some relevant books, journal sand various sources from worldwide web. And finally, design process has been conducted through: the application of flexible house and green architecture concept and the transformation of the Lampung’sculture. As a final result, this research will provide a design of typicalhouse in Lampung with green flexible house concept. Keywords: green architecture; flexible house; Lampung house
STRATEGI ADAPTASI BANGUNAN DI PERUMNAS CONDONG CATUR SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Dita Ayu Rani Natalia; M Sani Roychansyah
NALARs Vol 16, No 2 (2017): NALARs Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.16.2.125-134

Abstract

ABSTRAKBangunan merupakan benda yang bergerak dinamis dan akan mengalami perubahan dalam kurun waktu tertentu. Perubahan bangunan yang dilakukan untuk dapat digunakan secara maksimal disebut dengan adaptasi bangunan. Adaptasi bangunan adalah “pekerjaan pada bangunan untuk pemeliharaan dalam mengubah kapasitas, fungsi dan performance dengan kata lain melakukan intervensi untuk menyesuaikan, menggunakan ulang dan meningkatkan kemampuan bangunan”. Cara yang dapat digunakan oleh penghuni atau pemilik ketika bangunan sudah tidak lagi bekerja secara optimal adalah dengan membiarkan, melakukan perubahan atau menghancurkannya. Hal tersebut dilakukan dengan beberapa strategi yang digunakan dalam adaptasi bangunan. Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi strategi adaptasi bangunan yang digunakan dan terjadi di Perumnas Condongcatur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deduktif kualitatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang bertujuan untuk mengumpulkan data secara spesifik. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi yang terdiri dari pengamatan, kuisioner, interview dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian di analisa berdasarkan perubahan fisik bangunan yang kemudian di diskusikan dengan teori dalam diskusi temuan.Hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa terdapat enam strategi adaptasi bangunan di Perumnas Condongcatur. Strategi tersebut antara lain perubahan perabotan (adjustable), perubahan tatanan ruang (versatile), perubahan performance (refitable), perubahan fungsi (convertible), perubahan ukuran (scalable) dan perubahan tatanan layout perabotan. Kata kunci: Strategi, Adaptasi Bangunan, Perumnas ABSTRACTBuilding is a dynamic object and keeps changing in particular period of time. Any change in order to take maximum advantage of the building is called building adaptation. Building adaptation is “any work to a building over and above maintenance to change its capacity, function, or performance’ in other words, ‘any intervention to adjust, reuse, or upgrade a building.” When a building does not function as it is supposed to be, the owner can abandon, change, or destroy it. These are carried out by employing several strategies of building adaptation. This research is aimed to identify strategy of building adaptation used and occurred in Perumnas Condong Catur. Deductive qualitative research method was employed in this research with the samples were taken applying purposive sampling technique which was aimed to specify the collecting of the data. Data collecting was conducted by observation including observation, questionnaires, interview, and documentation. The collected data were analyzed according physical changes of the houses and the analysis were then discussed in the research finding using the theory. The results of the research show that there are six strategies in the building adaptation of Perumnas Condongcatur. They are change of the furniture (adjustable), change of the layout (versatile), change of the performance (refitable), change of the function (convertible), change of the size (scalable), and change of the furniture layout. Keywords: Strategy, Building Adaptation, Perumnas
SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI PADA GEDUNG PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS MALIKUSSALEH Atthaillah Athaillah; Muhammad Iqbal; Iman Saputra Situmeang
NALARs Vol 16, No 2 (2017): NALARs Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.16.2.113-124

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini melakukan investigasi performa pencahayaan alami pada Gedung Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik (PAFT) Universitas malikussaleh. Berdasarkan observasi pada gedung PAFT, ruangan-ruangan pada bangunan cenderung gelap dan memakai bantuan pencahayaan buatan walaupun pada siang hari, serta memiliki lahan sempit sehingga cahaya alaminya terhalang oleh bangunan perimeter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa performa pencahayaan alami khususnya faktor pencahayaan alami (daylight factor) pada gedung PAFT dan memberikan solusi desain untuk meningkatkan performa pencahayaan alaminya. Metode penelitian dilakukan melalui simulasi Komputer (computer simulation) dengan software Velux Daylight Visualizer versi 2.0 untuk perhitungan faktor pencahayaan alami. Hasil menunjukkan bahwa permasalahan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kedalaman ruang, posisi ruang, pemilihan material bukaan, penempatan bukaan yang tidak sesuai, kondisi sekitar bangunan (penghalang bangunan), dan Window Wall Ratio (WWR) yang kurang memadai. Selanjutnya, penelitian ini memberikan solusi seperti meningkatkan WWR (menambah dan memperluas bukaan), mengganti warna interiordengan warna yang lebih cerah seperti warna putih, mengganti material bukaan dengan nilai Tvis lebih tinggi (0,850) dan menambahkan shading devices pada tempat-tempat yang dianggap Membutuhkan untuk menghindari efek silau berlebihan dalam ruangan.Kata kunci: Pencahayaan Alami, Faktor Pencahayaan Alami, Velux Daylight Visualiser 2.0, Simulasi Komputer ABSTRACTDaylighting provided significant benefits such as visual comfort and energy saving for a building. In addition, it improved productivity and welbeing of its occupants. As an educational building for architecture, the building of Prodi Arsitektur Fakultas Teknik (PAFT) Universitas Malikussaleh, needed to pay attention to its daylighting performance. As observed, on the one hand, spaces within the building relatively dark and it utilised electric lighting during working hours, on the other, it was made worse by narrow site surrounded with perimeter buildings at close distances. The aim of this study was to analyse daylighting performance within PAFT building, particularly, daylight factor (DF).  Furthermore, this research offered some solutions to improve daylight performance within PAFT building. Computer simulation were adopted with Velux Daylight Visualizer Version 2.0 for DF calculation. Result showed, majority of spaces within PAFT building did not meet standard as required by Standar Nasional Indonesia (SNI). The causes for the condition were depth of spaces, mispositioning of particular spaces within PAFT building, incorrect glass selection for openings, inappropriate opening positioning, reasonably close distance of adjacent building and insufficient window wall ratio (WWR). The possible solutions for the situation were increasing the WWR, change interior into a brighter color, replaced all of glasses with higher Tvis values and provided shading devices where appropriate. Keywords: Daylighting, Daylight Factor, Velux Daylight Visualiser 2.0, Computer Simulation 
KARAKTERISTIK ARSITEKTUR DESA MEKARWANGI, CISAUK Danang Harito Wibowo; Muhammar Khamdevi
NALARs Vol 16, No 2 (2017): NALARs Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.16.2.155-160

Abstract

Mekarwangi Village is in Banten Province area. It has its own architectural uniqueness, which distincts from Baduy and Java-Banten. However, its uniqueness became faded and abandoned. The Mekarwangi people started to adopt western buildings. On the other hand, most of the area became formal and modern housing development of Serpong. Conservation effort should be initiated, by starting a study about its architectural characteristics. How is the characteristics of the traditional architecture in Desa Mekarwangi? This study is a qualitative research, which is aimed to study the architectural characteristics in Desa Mekarwangi. The results showed, that the stylistic, spatial, physics and figural quality characters is sunda and banten.Keywords: traditional architecture, vernacular, conservation, cultural landscape heritage, local wisdom
FUNGSI MASJID BERSEJARAH LUAR BATANG, JAKARTA UTARA, DAN PENGARUHNYA TERHADAP POLA PERMUKIMAN DI SEKITARNYA Ashadi Ashadi; Anisa Anisa; Ratna Dewi Nur'aini
NALARs Vol 16, No 2 (2017): NALARs Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.16.2.169-178

Abstract

ABSTRAK. Fungsi atau aktivitas yang terjadi pada suatu bangunan bersejarah akan mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Penelitian ini mengamati aktivitas yang dilakukan pada bangunan bersejarah Masjid Luar Batang, Jakarta Utara, dan melihat pengaruhnya terhadap  permukiman yang terbentuk di sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengaruh dari aktivitas masjid terhadap permukiman yang ada di sekitarnya. Penelitian dilakukan di permukiman sekitar Masjid Luar Batang Jakarta Utara. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan sampel diambil secara purposif. Aktivitas yang diamati adalah aktivitas rutin pada bangunan bersejarah yang meliputi aktivitas harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah bentuk permukiman yang terkait erat dengan bangunan bersejarah, Masjid Luar Batang. Jalur jalan besar dan permukiman yang padat terjadi pada jalur utama menuju masjid Luar Batang. Dalam konteks lingkungan permukiman yang padat, ruang terbuka di sekitar masjid Luar Batang menjadi ruang publik yang banyak bermanfaat bagi permukiman sekitarnya. Kata kunci : bangunan bersejarah, fungsi, masjid Luar Batang, permukiman. ABSTRACT. Functions or activities that occur within a historic building will affect the surrounding environment. This study looked at the activities undertaken in the historic buildings LuarBatang Mosque, North Jakarta, and saw its influence on the settlements that formed around it. The purpose of this research is to get a conclusion about the effect of the mosque activitiesand its influence on settlements around it. The study was conducted in a settlement around the  LuarBatang Mosque,  North Jakarta. The research method using descriptive qualitative with the sample taken by purposive sampling. Activities observed are regular activities in historic buildings which include daily, weekly, monthly and yearly activities. The conclusion of this research is the form of settlement that is closely related to the historical building, the mosque of Luar Batang. Major roads and dense settlements occur on the main route to the LuarBatang Mosque. In the context of a dense residential neighborhood, open space around the LuarBatang mosque becomes a public space that is become a great use to the surrounding settlements. Keywords: historic building, function, LuarBatang mosque, settlement.
PEMAHAMAN FENOMENA PENGETAHUAN ARSITEKTUR KAMPUNG KOTA (KASUS : KAMPUNG BUSTAMAN BERBASIS KULINER) Budi Sudarwanto; Gagoek Hardiman; Agung Budi Sardjono
NALARs Vol 16, No 2 (2017): NALARs Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.16.2.145-154

Abstract

ABSTRAK.Kampung menjadi hambatan besar dalam proses modernisasi perkotaan di era globalisasi. 70 % area perkotaan di negara sedang berkembang seperti Indonesia adalah kampung. Kampung masih dipandang sebagai sisi negatif dan sebagai beban perkotaan. Fakta empiris menunjukan bahwa kampung kota melakukan kegiatan kehidupan sehari-hari secara mandiri. Kampung memiliki kekuatan lokal yang berbeda, masing-masing kampung menunjukan kekhususan yang dimiliki kampung. Secara umum, aspek sosial merupakan kekuatan lokal suatu kampung.Tulisan ini bertujuan untuk mencari pemahaman awal tentang kampung kota dalam dimensi ilmu arsitektur kota, melalui pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Analisa matriks antara keilmuan arsitektur dan konteks keberlanjutan kampung kota dipahami sebagai upaya pengembagan pengetahuan dini tentang keunikan dan kompleksitas kampung kota berbasis kuliner. Prosedur penelitian kualitatif digunakan dalam tahap-tahap kegiatan penelitian.Kampung Bustaman salah satu kampung kota yang mampu memberikan inspirasi gagasan/ide bagi kampung yang lain. Bustaman merupakan pengetahuan baru tentang arsitektur kampung di era kekinian, yang menunjukan kekuatan lokal yang dinamis dan sinergik. Kampung Bustaman menunjukan kelebihan dan kekurangan sebagai satu kampung kota pada umumnya. Kelebihan tersebut antara lain adalah potensial artefak dalam lingkungan kampung, kegiatan ekonomi lokal kuliner, keterbukaan sistem kekerabatan sosial, budaya masyarakat perkotaan kekinian, dan keterbukaan bagi pihak luar. Sedang kelemahannya adalah infrastruktur yang rentan, kondisi fisik lingkungan yang rendah, dan tingkat sosial ekonomi penghuni yang lemah. Kata kunci:Bustaman, Arsitektur, Kampung, Fenomena, Berkelanjutan. ABSTRACT.Kampung is a major obstacle in the process of urban modernization in the era of globalization. 70% of urban areas in developing countries such as Indonesia are home. Kampung still seen as a negative side and as an urban load. Empirical evidence shows that the hometown of the activities of daily life independently. Local villages have different strengths, each village to show the specificity owned by the village. In general, the social aspect is a local power a village.This paper aims to find the initial understanding of urban kampong in the dimensions of urban architecture, through a qualitative descriptive research approach. Matrix analysis between architectural science and the context of urban sustainability is understood as an effort to develop early knowledge about the uniqueness and complexity of culinary-based urban village. Qualitative research procedures are used in the stages of research activities.Kampung Bustaman one of the urban villages that is able to inspire ideas / ideas for other villages. Bustaman is a new knowledge of kampung architecture in the present era, which shows a dynamic and synergic local power. Kampung Bustaman shows advantages and disadvantages as a township in general. The advantages include potential artifacts in the village environment, culinary local economic activities, openness social kinship system, urban community culture and contemporary openness for outsiders. The weaknesses are the vulnerable infrastructure, the low physical condition of the environment, and the socio-economic level of the weak occupants. Keywords: Bustaman, architecture, kampong, phenomena, sustainability
KONSEP PERENCANAAN TATA HIJAU LANSKAP SEMPADAN SETU MANGGA BOLONG SEBAGAI AREA KONSERVASI TUMBUHAN BERNILAI EKOLOGIS DAN BUDAYA Sitti Wardiningsih; Ray March Syahadat; Priambudi Trie Putra; Retno Purwati; Moh Sanjiva Hasibuan
NALARs Vol 16, No 2 (2017): NALARs Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.16.2.135-144

Abstract

ABSTRAK. Setu Mangga Bolong memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi kawasan konservasi bagi tanaman khas Betawi. Tujuan dari artikel ini adalah untuk merencanakan lanskap sempadan Setu Mangga Bolong dengan konsep ekologis tanpa melupakan identitasnya sebagai kawasan budaya. Untuk mencapai tujuan ini maka dilakukan analisis perubahan lahan selama periode 2005-2015. Penilaian kualitas visual dengan menggunakan metode scenic beauty estimation (SBE), semantic differential (SD), dan multidimensional scalling (MDS). Selanjutnya vegetasi yang ada diinventarisasi. Kemudian, vegetasi dalam peraturan dan kebijakan yang memiliki nilai ekologi dan budaya dipertimbangkan. Hasil yang diperoleh kondisi badan air Setu Mangga Bolong pada periode 2005-2015 lebih baik dari tahun ke tahun. Meskipun demikian, terjadi penurunan area hijau di sempadan Setu Mangga Bolong selama periode tahun 2005-2015. Berdasarkan hasil analisis kualitas visual, lanskap pada area sudut setu yang berbentuk irregular (cekungan) dan juga sudut setu yang berdekatan dengan inlet memiliki kualitas visual yang rendah. Untuk merencanakan tata hijau sempadan setu sebagai area konservasi tanaman bernilai ekologis dan budaya, empat puluh spesies vegetasi eksisting perlu dipertahankan selama tidak mengganggu kualitas dan kuantitas badan air. Vegetasi terpilih direkomendasikan ke lanskap Setu Mangga Bolong sebagai ruang terbuka hijau yang memiliki fungsi ekologis dan budaya Betawi. Kata kunci: Betawi, regulasi, seleksi, vegetasi ABSTRACT. Setu Mangga Bolong has opportunity to be developed into a conservation area for Betawinese plants. The purpose of this article was to plan the landscape of Mangga Bolong Lake with the ecological concept without forgetting its identity as a cultural area. To achieve these objectives, an analysis landuse change on 2005 to 2015 was executed. Visual quality analysis used scenic beauty estimation (SBE), semantic differential (SD) and multidimensional scalling (MDS). Next, inventory of existing vegetation was executed. Then, the vegetation in the regulation and policy on ecological and cultural value was considered. The results howed that water body condition of Setu Mangga Bolong in 2005 to 2015 period is better from year to year. However, there was a decrease of the green area in Setu Mangga Bolong during the period. Based on the results of visual quality analysis, landscape on the irregular edge of lake and close to the inlet, has low visual quality. To plan the green open space of Setu Mangga Bolong  as ecologicaland cultural plants conservation, the forty species existing vegetation should be maintained as long as it does not  effect for the quality and quantity of water body of the lake. Selected vegetation have been recommended to be applied within Setu Mangga Bolong landscape as green open space that has ecological and cultural functions. Keywords: Betawi, regulation, selection, vegetation

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 23, No 1 (2024): NALARs Vol 23 No 1 Januari 2024 Vol 22, No 2 (2023): NALARs Volume 22 Nomor 2 Juli 2023 Vol 22, No 1 (2023): NALARs Volume 22 Nomor 1 Januari 2023 Vol 21, No 2 (2022): NALARs Volume 21 Nomor 2 Juli 2022 Vol 21, No 1 (2022): NALARs Volume 21 Nomor 1 Januari 2022 Vol 20, No 2 (2021): NALARs Volume 20 Nomor 2 Juli 2021 Vol 20, No 1 (2021): NALARs Volume 20 Nomor 1 Januari 2021 Vol 19, No 2 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 2 Juli 2020 Vol 19, No 1 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 1 Januari 2020 Vol 18, No 2 (2019): NALARs Volume 18 Nomor 2 Juli 2019 Vol 18, No 1 (2019): NALARs Volume 18 Nomor 1 Januari 2019 Vol 17, No 2 (2018): NALARs Volume 17 Nomor 2 Juli 2018 Vol 17, No 1 (2018): NALARs Volume 17 Nomor 1 Januari 2018 Vol 16, No 2 (2017): NALARs Volume 16 Nomor 2 Juli 2017 Vol 16, No 1 (2017): NALARs Vol 16 No 1 Januari 2017 Vol 15, No 2 (2016): NALARs Volume 15 Nomor 2 Juli 2016 Vol 15, No 2 (2016): NALARs Volume 15 Nomor 2 Juli 2016 Vol 15, No 1 (2016): NALARs Volume 15 Nomor 1 Januari 2016 Vol 15, No 1 (2016): NALARs Volume 15 Nomor 1 Januari 2016 Vol 14, No 2 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 2 Juli 2015 Vol 14, No 2 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 2 Juli 2015 Vol 14, No 1 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 1 Januari 2015 Vol 14, No 1 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 1 Januari 2015 Vol 13, No 2 (2014): NALARs Volume 13 Nomor 2 Juli 2014 Vol 13, No 2 (2014): NALARs Volume 13 Nomor 2 Juli 2014 Vol 13, No 1 (2014): NALARs Volume 13 Nomor 1 Januari 2014 Vol 13, No 1 (2014): NALARs Volume 13 Nomor 1 Januari 2014 Vol 13, No 2 (2014): Jurnal Arsitektur NALARs Volume 13 Nomor 2 Vol 12, No 2 (2013): Nalars Volume 12 Nomor 2 Juli 2013 Vol 12, No 2 (2013): Nalars Volume 12 Nomor 2 Juli 2013 Vol 12, No 1 (2013): NALARs Volume 12 Nomor 1 Januari 2013 Vol 12, No 1 (2013): NALARs Volume 12 Nomor 1 Januari 2013 Vol 11, No 2 (2012): NALARs Volume 11 Nomor 2 Juli 2012 Vol 11, No 2 (2012): NALARs Volume 11 Nomor 2 Juli 2012 Vol 11, No 1 (2012): NALARs Volume 11 Nomor 1 Januari 2012 Vol 11, No 1 (2012): NALARs Volume 11 Nomor 1 Januari 2012 Vol 10, No 2 (2011): NaLARs Volume 10 Nomor 2 Juli 2011 Vol 10, No 2 (2011): NaLARs Volume 10 Nomor 2 Juli 2011 Vol 10, No 1 (2011): NALARs Volume 10 Nomor 1 Januari 2011 Vol 10, No 1 (2011): NALARs Volume 10 Nomor 1 Januari 2011 Vol 9, No 2 (2010): NALARs Volume 9 Nomor 2 Juli 2010 Vol 9, No 2 (2010): NALARs Volume 9 Nomor 2 Juli 2010 Vol 9, No 1 (2010): NALARs Volume 9 Nomor 1 Januari 2010 Vol 9, No 1 (2010): NALARs Volume 9 Nomor 1 Januari 2010 Vol 8, No 2 (2009): NALARs Volume 8 Nomor 2 Juli 2009 Vol 8, No 2 (2009): NALARs Volume 8 Nomor 2 Juli 2009 Vol 8, No 1 (2009): NALARs Volume 8 Nomor 1 Januari 2009 Vol 8, No 1 (2009): NALARs Volume 8 Nomor 1 Januari 2009 More Issue