Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Mitra Kesehatan

BAKTERI PATOGEN DALAM SPONS CUCI PIRING PADA PENJUAL MAKANAN DI PASAR MARGAHAYU, BEKASI TIMUR Agustin, Yola Violita; Ilsan, Noor Andryan; Inggraini, Maulin
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makanan dan minuman yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan jika dikonsumsi  akan menimbulkan gangguan kesehatan seperti diare, kolera, disentri, demam tifoid dan keracunan makanan. Menurut data Kemenkes tahun 2017 kasus diare pada tahun 2016 dengan Case Fatality Rate (CFR) mencapai 3.04% dengan 6 orang meninggal dari 198 kasus. Kebersihan peralatan makan merupakan salah satu aspek dalam hygiene dan sanitasi makanan. Proses pencucian peralatan makan yang benar akan berdampak pada hygiene dan sanitasi yang baik. Spons cuci piring umumnya digunakan untuk menghilangkan sisa makanan. Sisa makanan yang terdapat pada spons akan mendukung lingkungan bakteri untuk tumbuh. Spons yang terkontaminasi dapat mengkontaminasi peralatan makan, sehingga menyebabkan penularan penyakit bawaan makanan. Studi kasus di Amerika Serikat menunjukkan bahwa terjadi hampir 38.6 juta kasus penyakit akibat penyebaran penyakit bawaan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan bakteri patogen serta jenis bakteri patogen yang terdapat pada spons cuci piring pada penjual makanan. Identifikasi bakteri patogen dilakukan pada 10 spons cuci piring yang digunakan penjual makanan di Pasar Margahayu. Identifikasi bakteri menggunakan pewarnaan Gram dan uji biokimia. Jenis bakteri patogen yang teridentifikasi adalah Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeroginosa, Enterobacter aerogenes, dan Proteus sp. Persentase isolat yang ditemukan adalah 80% spons mengandung S. aureus, 70% mengandung E. aerogenes, 20% mengandung E.coli, 20% mengandung P.aeroginosa, dan 10% mengandung Proteus sp. Kata kunci : Bakteri Patogen, Spons cuci piring, Uji biokimia
PERBEDAAN HASIL DETEKSI PEWARNAAN BAKTERI TAHAN ASAM DAN RAPID ANTIGEN PADA PASIEN DIAGNOSA TUBERKULOSIS PARU Ariyani, Farida; Inggriani, Maulin; Ilsan, Noor Andryan
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1, No 2 (2018): JMK
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis atau TB paru merupakan penyakit infeksi kronis yang sering dikaitkan dengan daerah urban, populasi yang padat dan ventilasi bangunan yang buruk. Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacteriun tuberculosis. World Health Organization (WHO) melaporkan 9 juta kasus dan 1,4 juta kematian disebabkan oleh TB. Berdasarkan data pengendalian TB tahun 2010, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai penyumbang kasus terbanyak di dunia. Diagnosa utama TB ditegakkan bedasarkan keberadaan Bakteri Tahan Asam (BTA) pada pemeriksaan mikroskopis. Pemeriksaan mikroskopis memiliki kelemahan yaitu memiliki spesifisitas dan sensitivitas yang relatif rendah. Pemeriksaan terkini M.Tb Ag rapid test merupakan uji serologi yang mendeteksi antigen protein yang disekresi Mycobacterium tuberculosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil pewarnaan BTA metode Ziehl Neelsen secara mikroskopis dengan M.Tb Ag rapid test pada pasien yang didiagnosa klinis TB paru. Penelitian ini menggunakan observasi cross sectional. Sampel penelitian berupa sputum dari pasien dengan klinis TB paru sebanyak 40 sampel dengan populasi pasien dengan klinis TB. Analisis data menggunakan uji hipotesis chi- square. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan chi-square dari hasil perhitungan didapatkan hasil yang signifikan yaitu sig 0,001 (sig 0,05). Pada penelitian ini diketahui bahwa kasus positif TB pada pasien perempuan lebih tinggi (55%) dibandingkan dengan laki-laki (45%) Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pewarnaan BTA mikroskopis dengan pemeriksaan M.Tb Ag rapid test pada pasien diagnosa klinis TB paru
SKRINNING RHIZOBAKTERI MANGROVE Rhizosphora Sp. PENGHASIL AMILASE Nurfajriah, Siti; Inggraini, Maulin; Ilsan, Noor Andryan
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1, No 1 (2017): JMK
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang kaya akan nutrisi karena dipengaruhi oleh pasang surut air laut, asupan air tawar dari daratan, akumulasi mineral, dan aktivitas mikroorganisme. Kondisi tersebut menghasilkan ekosistem yang unik dan memiliki keanekaragaman mikroorganisme. Rhizobakteri adalah bakteri yang hidup pada daerah rhizosfer dan membentuk koloni pada sistem perakaran tumbuhan. Rhizobakteri diketahui memiliki bermacam enzim, salah satunya antara lain enzim amilase. Enzim amilase banyak digunakan di industri makanan, tekstil, dam kertas. Tujuan penelitian ini adalah mengisolasi dan menskrining amilase yang dihasilkan rizhobakteri dari tanaman mangrove dan bakteri serasah pada mangrove Rhizophora Sp. Isolasi bakteri dilakukan dengan seri pengenceran yang ditumbuhkan dalam medium zobell. Skrinning aktivitas amilase dilakukan dengan menumbuhkan bakteri dalam medium zobell agar yang mengandung pati. Isolat rhizobakteri yang berhasil diisolasi dari tumbuhan mangrove muda, mangrove tua, dan serasah berjumlah 42 isolat. Hasil skrining menunjukkan 30 isolat mampu menghasilkan α-amilase
IDENTIFIKASI JAMUR PADA LALAT DI YAYASAN TUNAS MULIA BANTAR GEBANG Nurfitrianti, Ika; Inggraini, Maulin; Ilsan, Noor Andryan
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yayasan Tunas Mulia, Bantar Gerbang merupakan sekolah alam yang terdapat di daerah Bantar Gebang. Siswa Yayasan Tunas Mulia tinggal didaerah TPST Bantar Gebang sehingga banyak ditemukan lalat di sekitar tempat tinggal mereka. Kelompok lalat yang sering kita temui di lingkungan yaitu lalat rumah, lalat hijau dan lalat daging. Lalat dapat menularkan berbagai macam penyakit terutama penyakit yang disebabkan oleh jamur. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengidentifikasi jamur pada lalat di Yayasan Tunas Mulia Bantar Gebang. Metode penelitian ini secara Cross Sectional yaitu mencuplikan seekor sampel lalat dalam satu waktu. Objek penelitian adalah Lalat yang ditangkap di Yayasan Tunas Mulia Bantar Gebang. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah didapatkan dua jenis spesies lalat yaitu Musca domestica dan Chrysomya megachepala. Jamur yang di dapatkan pada permukaan tubuh lalat Musca domestica yaitu Aspergillus niger, Aspergillus flavus, Fusarium oxysporum, dan pada permukaan tubuh lalat Chrysomya megachepala yaitu Aspergillus fumigatus dan Aspergillus flavus Kata Kunci : Lalat, Vektor, Jamur
UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK KOTRIMOKSAZOL TERHADAP BAKTERI Salmonella sp. DENGAN METODE MODIFIKASI KIRBY-BAUER Prasetia, Dinar Ikhwal; Inggraini, Maulin; Ilsan, Noor Andryan
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salmonellosis adalah penyakit infeksi pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella sp.. Terapi utama yang dipakai dalam penanganan Salmonellosis adalah dengan pemberian antibiotik. Setiap daerah mempunyai pola sensitivitas Salmonella sp. yang berbeda. Sensitivitas antibiotik terhadap suatu bakteri sangat penting untuk menyesuaikan pengobatan terbaru dan melihat manfaat dari pengobatan sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sensitivitas bakteri Salmonella sp. terhadap antibiotik kotrimoksazol. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Keluarga Bekasi Timur pada bulan September 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif dengan pendekatan rancangan studi cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling. Uji sensitivitas antibiotik dilakukan dengan menggunakan metode difusi cakram kertas modifikasi Kirby-Bauer. Prinsip dari metode ini adalah penghambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme, yaitu zona hambatan akan terlihat sebagai zona jernih disekitar daerah yang mengandung zat antibakteri kotrimoksazol. Media yang digunakan pada penelitian ini adalah Mueller Hinton Agar (MHA) dengan menggunakan standar kekeruhan MC Farland 0,5. Penilaian sensitivitas antibiotik kotrimoksazol berdasarkan ukuran zona hambatnya dengan mengukur besarnya diameter daya hambat yang terbentuk disekitar cakram kertas antibiotik tersebut. Diameter zona hambat yang terbentuk semakin besar, maka semakin besar pula sensitivitas antibiotiknya. Interpretasi hasil didasarkan pada zona hambat yang terbentuk dan disesuaikan dengan kriteria standar dari Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI) 2014. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 9 sampel isolat Salmonella sp. yang berasal feses. Hasil uji sensitivitas antibitotik kotrimoksazol terhadap bakteri Salmonella sp. menunjukkan bahwa bakteri Salmonella sp., sensitif 100% terhadap antibiotik kotrimoksol dengan rerata diameter zona hambat 31,11 mm.Kata Kunci           : Salmonella sp., kotrimoksazol, sensitivitas antibiotik.
PENENTUAN KADAR ALKOHOL PADA PEMINUM ALKOHOL DENGAN METODE ALCOHOL SALIVA STRIP TEST Dianita Apriyanti; Siti Nurfajriah; Maulin Inggraini; Noor Andryan Ilsan
Jurnal Mitra Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Mitra Kesehatan
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47522/jmk.v5i2.185

Abstract

Alcohols are organic compounds containing hydroxyl functional groups. The alcohol content in the drink is ethanol. Alcohol poisoning is often associated with injuries from falls, fires, drowning, overdose, sexual abuse, work accidents, traffic accidents, and abusive relationship. This study aims to determine the level of alcohol in alcoholics using the Alcohol Saliva Strip Test method. The type of research used is descriptive with purposive sampling technique and cross-sectional approach and. Specimen collection and examination of the alcohol content in the respondent's saliva were carried out in March 2021 at Kp X, Depok City, West Java Province. The number of respondents was 28 people. The inclusion criteria for this study was alcoholic drinkers aged 17-25 years. The study exclusion criteria were using mouthwash, consuming ascorbic acid such as vitamin C, and having a history of gout. The specimen used in this research was saliva. The method is detected for alcohol content of the respondents used the RightSign brand Alcohol Saliva Strip Test. The results showed the age of the respondents who drank the most alcohol in the range of 17-19 years was 57%. The characteristics of respondents based on the frequency of alcohol consumption are highest in the frequent category (3 times a week or more) as much as 68%. The results showed 71% of the respondents positively drank alcohol and 29% of the respondents were negative. The lowest alcohol content in the respondent's saliva was 0.02% and the highest was 0.08%. The alcohol content in the saliva of the respondents who last drank alcohol 1 week ago was undetectable. This study concludes that the percentage of respondent who detected alcohol in their saliva was 71% and the highest alcohol content in the respondent's saliva is 0.08%. This study also shows that the period, alcohol concentration, and type of alcohol consumed can influence Blood Alcohol Concentration (BAC).