Taher, Pinka
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : JITEKGI Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi

DISTRIBUSI FREKUENSI PERUBAHAN GINGIVA PADA PEROKOK Oktanauli, Poetry; Taher, Pinka; Andini, Nabilla Putri
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 13, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v13i2.844

Abstract

Pendahuluan: rokok dapat menimbulkan efek yang berbahaya pada setiap jaringan tubuh termasuk rongga mulut, salah satunya gingiva. Dampak negatif merokok antara lain gingivitis dan pigmentasi gingiva. Tujuan: untuk memberikan informasi mengenai frekuensi perubahan gingiva pada perokok, sehingga diharapkan para perokok dapat menghentikan kebiasaan merokok. Hasil: hasil penelitian menunjukkan dari 30 subjek penelitian yang diperiksa, sebanyak 27 subjek mengalami pigmentasi gingiva, 29 subjek mengalami gingivitis, 18 subjek memiliki skor gingiva berupa inflamasi ringan dan 12 subjek mengalami inflamasi sedang. Diskusi: pigmentasi gingiva disebabkan karena kandungan nikotin dan benzopyrene dalam asap rokok yang merangsang produksi melanin berlebihan yang berasal dari melanosit. Gingivitis pada perokok terjadi karena kandungan tar yang mengendap pada gigi, menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar sehingga plak mudah melekat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah mahasiswa di FKG UPDM(B) dengan jumlah subjek penelitian 30 orang yang diambil dengan cara quota sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pemeriksaan klinis gingiva secara visual dan pemeriksaan status gingiva berdasarkan indeks gingiva. Kesimpulan: merokok terbukti dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada gingiva.
EFEK OBAT KUMUR BERALKOHOL TERHADAP JARINGAN RONGGA MULUT (Kajian Pustaka) Oktanauli, Poetry; Taher, Pinka; Prakasa, Adam Dwi
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v13i1.850

Abstract

Obat kumur merupakan agens kimiawi berbentuk larutan yang digunakan untuk meningkatkan kesehatan rongga mulut. Berdasarkan komposisinya, obat kumur dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu obat kumur beralkohol, obat kumur bebas alkohol dan obat kumur herbal. Masyarakat lebih memilih obat kumur karena bersifat praktis dan mudah digunakan, namun banyak obat kumur mengandung alkohol beredar di pasaran dan bila digunakan dalam jangka waktu panjang dapat memberikan efek buruk terhadap rongga mulut. Kandungan alkohol dalam obat kumur dapat mengakibatkan terjadinya burning sensation, oral pain dan perubahan warna gigi serta mampu memicu terjadinya kanker mulut. Diharapkan masyarakat dapat lebih memahami efek obat kumur mengandung alkohol terhadap rongga mulut sehingga dapat memilih obat kumur yang aman untuk digunakan.
EFEK OBAT KUMUR BERALKOHOL TERHADAP JARINGAN RONGGA MULUT (Kajian Pustaka) Poetry Oktanauli; Pinka Taher; Adam Dwi Prakasa
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v13i1.850

Abstract

Obat kumur merupakan agens kimiawi berbentuk larutan yang digunakan untuk meningkatkan kesehatan rongga mulut. Berdasarkan komposisinya, obat kumur dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu obat kumur beralkohol, obat kumur bebas alkohol dan obat kumur herbal. Masyarakat lebih memilih obat kumur karena bersifat praktis dan mudah digunakan, namun banyak obat kumur mengandung alkohol beredar di pasaran dan bila digunakan dalam jangka waktu panjang dapat memberikan efek buruk terhadap rongga mulut. Kandungan alkohol dalam obat kumur dapat mengakibatkan terjadinya burning sensation, oral pain dan perubahan warna gigi serta mampu memicu terjadinya kanker mulut. Diharapkan masyarakat dapat lebih memahami efek obat kumur mengandung alkohol terhadap rongga mulut sehingga dapat memilih obat kumur yang aman untuk digunakan.
THE EFFECT OF HERBAL MOUTHWASH (BETEL LEAF) AGAINST HALITOSIS IN ELDERLY Poetry Oktanauli; Pinka Taher; Dyah Munsyi Aulia
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v16i1.611

Abstract

Latar belakang: lansia mengalami penurunan kebersihan mulut, berkurangnya jumlah gigi, menurunnya sensitivitas mukosa mulut, dan xerostomia.Xerostomiadapat menyebabkan menurunnya kebersihan mulutdan mengakibatkan terjadinya peningkatan bau mulut (halitosis). Salah satu terapi halitosis yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan obat kumur.Dari berbagai jenis obat kumur yang terdapat di pasaran, belum diketahui efektivitas dari penggunaan obat kumur herbal terhadap halitosis. Penelitian ini menggunakan obat kumur herbal yang mengandung daun sirih, karena daun sirih memiliki kemampuan antibakteri, antioksidan dan antijamur. Tujuan : penelitian ini bertujuan memberikan informasi tentang manfaat obat kumur herbal pada penurunan skor halitosis pada lansia. Metode: penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis dengan pendekatan cross sectional. Subjek berjumlah30, diambil dengan cara quota sampling.Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur skor halitosis awal dan akhir setelah berkumur dengan obat kumur herbal (daun sirih), menggunakan Tanitabreathchecker. Tanita breath checker adalah monitor seukuran telapak tangan yang dapat mendeteksi dan mengukur keberadaan senyawa volatile sulfur compound (VSC) dengan menampilkan level halitosis. Uji korelasi Spearman digunakan untuk menentukan efek obat kumur herbal pada penurunan skor halitosis.Hasil: terdapat penurunan skor halitosis sebelum dan sesudah berkumur dengan obat kumur herbal (daun sirih). Penurunan signifikan dalam skor halitosis ditunjukkan oleh p = 0,000.Kesimpulan: penelitian menunjukkan bahwa penurunan skor halitosis disebabkan oleh kandungan minyak atsiri dalam daun sirih. Kandungan terbesar minyak atsiri adalah kavikol dan betlephenol. Kavikol memiliki daya antibakteri lima kali lebih kuat dibandingkan fenol. Dengan demikian, obat kumur herbal (daun sirih) dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk mengatasi halitosis pada lansia.
DISTRIBUSI FREKUENSI PERUBAHAN GINGIVA PADA PEROKOK Poetry Oktanauli; Pinka Taher; Nabilla Putri Andini
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 13, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v13i2.844

Abstract

Pendahuluan: rokok dapat menimbulkan efek yang berbahaya pada setiap jaringan tubuh termasuk rongga mulut, salah satunya gingiva. Dampak negatif merokok antara lain gingivitis dan pigmentasi gingiva. Tujuan: untuk memberikan informasi mengenai frekuensi perubahan gingiva pada perokok, sehingga diharapkan para perokok dapat menghentikan kebiasaan merokok. Hasil: hasil penelitian menunjukkan dari 30 subjek penelitian yang diperiksa, sebanyak 27 subjek mengalami pigmentasi gingiva, 29 subjek mengalami gingivitis, 18 subjek memiliki skor gingiva berupa inflamasi ringan dan 12 subjek mengalami inflamasi sedang. Diskusi: pigmentasi gingiva disebabkan karena kandungan nikotin dan benzopyrene dalam asap rokok yang merangsang produksi melanin berlebihan yang berasal dari melanosit. Gingivitis pada perokok terjadi karena kandungan tar yang mengendap pada gigi, menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar sehingga plak mudah melekat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah mahasiswa di FKG UPDM(B) dengan jumlah subjek penelitian 30 orang yang diambil dengan cara quota sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pemeriksaan klinis gingiva secara visual dan pemeriksaan status gingiva berdasarkan indeks gingiva. Kesimpulan: merokok terbukti dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada gingiva.
RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN POLI GIGI SALAH SATU RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DI JAKARTA Pinka Taher; Poetry Oktanauli; Siti Riskia Anggraini
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v16i2.1092

Abstract

Latar belakang: Penggunaan antibiotika sebagai terapi dasar dalam penyakit infeksi harus dilakukan secara bijak dan rasional. Penggunaan antibiotika yang rasional adalah penggunaan antibiotika yang tepat dalam hal diagnosis, indikasi penyakit, pemilihan obat, dosis obat, cara pemberian, interval waktu pemberian, lama pemberian, penilaian kondisi pasien, serta waspada terhadap efek samping. Penggunaan antibiotika yang tidak rasional dapat menyebabkan peningkatan biaya pengobatan, risiko terjadinya efek samping obat, dan juga resistensi antibiotika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotika pada pasien poli gigi salah satu rumah sakit pendidikan di Jakarta. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif yang bersifat retrospektif, datanya diambil dari 60 rekam medis yang memuat pemberian resep antibiotika pada pasien poli gigi salah satu rumah sakit pendidikan di Jakarta periode Juni-Juli 2019. Data penelitian yang diperoleh dianalisis menggunakan kriteria Gyssens dkk. Hasil: Penggunaan antibiotika pada penelitian ini yang rasional sebesar 68,3%, sedangkan yang tidak rasional terdiri dari 15% disebabkan oleh adanya antibiotika lain yang kurang toksik atau lebih aman, 10% disebabkan oleh adanya antibiotika lain yang lebih efektif dan 6,7% disebabkan oleh penggunaan antibiotika tanpa indikasi. Kesimpulan: Penggunaan antibiotika yang rasional pada pasien poli gigi salah satu rumah sakit pendidikan di Jakarta sebesar 68,3%.