Antibiotika merupakan golongan obat yang banyak diresepkan pada pasien anak. Penggunaanantibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkan resistensi. Penelitian ini bertujuanmengevaluasi penggunaan antibiotik menggunakan metode DDD (Definied Daily Dose) danmetode Gyssens. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan potonglintang (cross sectional) bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektifberdasarkan data rekam medis pasien anak rawat inap di Rumah Sakit UniversitasTanjungpura periode Januari-Juni 2018. Sampel yang diperoleh sebanyak sebanyak 63pasien. Hasil penelitan menunjukkan bahwa golongan antibiotik terbanyak adalahsefalosporin generasi ketiga (78,40%). Berdasarkan metode DDD, nilai DDD tertinggi padaseftriakson sebesar 27,18 DDD/100 pasien-hari dan merupakan antibiotika yang paling seringdiresepkan (48,86%). Disisi lain berdasarkan metode Gyssens, ditemukan penggunaanantibiotik yang tidak rasional. Jenis ketidakrasional tertinggi pada ketegori V (82,53%). Berdasarkan metode DDD dan metode Gyssens, terdapat ketidaktepatan penggunaanantibiotika di rumah sakit tersebut. Kata Kunci : antibiotik, anak, DDD, Gyssens.