Luka sayat merupakan suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan tubuh yang disebabkan oleh benda tajam dan dapat menimbulkan pendarahan dengan melibatkan peran hemostatis dan akhirnya terjadi peradangan. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas fraksi daun ketapang (Terminalia catappa L.) memiliki potensi penyembuhan luka sayat yang lebih optimal dibandingkan kontrol positif pada kelinci (Oryctolagus cuniculus). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini dilakukan dengan membagi hewan uji menjadi 6 kelompok diantaranya kelompok kontrol positif (Betadine krim), kelompok kontrol negatif (na-cmc), kelompok fraksi air, fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat daun ketapang 100 %. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa Perlakuan dengan memberikan luka sayat dengan panjang 2 cm, dan masing-masing kelompok diolesi fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air dilakukan pengamatan selama 8 hari. Data penelitian diolah menggunakan statistik dengan Program SPSS Versi 20 dengan metode ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Fraksi n-heksan dengan nilai rata-rata penyembuhan luka 0,26 cm, etil asetat dengan nilai rata-rata 0,16 cm, fraksi air 0,30 cm, dari daun ketapang (Terminalia catappa L.) sehingga dapat di simpulkan berdasarkan dari ke 3 fraksi tersebut bahwa fraksi etil asetat dan fraksi N-heksan memiliki efektivitas sebagai penyembuhan luka sayat pada kelinci (Oryctolagus cuniculus). Dengan nilai signifikan uji One – Way Anova p-value < 0,05. Adapun saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil dari penelitian yaitu selanjutnnya untuk luka sayat dilakukan uji formulasi sebagai obat penyembuhan luka dan agar dapat mengetahui lebih lanjut lagi mengenai fraksinasi yang lebih efektif terhadap penyembuhan luka sayat pada kelinci (Oryctolagus cuniculus).