Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Abdi Inovatif (Pengabdian Kepada Masyarakat)

DIVERSIFIKASI DAN PEMASARAN PRODUK BUAH PALA KELOMPOK USAHA WARGA DESA SIRNAGALIH KECAMATAN TAMAN SARI KABUPATEN BOGOR Prasetya, Syarief Gerald; Wardhani, Yustiana; Oktaviani, Vina
Jurnal Abdi Inovatif (Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Abdi Inovatif (Pengabdian Kepada Masyarakat)
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/jai.v3i1.691

Abstract

Nowadays, one of the problems concerning the government is poverty. Sirnagalih Village, located in Taman Sari sub-district of Bogor Regency, is known for its local superior commodity, nutmeg. According to the statistical data of Bogor district plantations in 2017, Taman Sari sub-district produced 63,212 kilograms of nutmeg on a land area of 20.36 hectares. In order to identify the problems, the working methods of the community are based on field surveys and observation. The stages involved in the empowerment of local nutmeg processing business actors in Sirnagalih village are programme preparation through forum group discussion (FGD) between nutmeg farmers, village authorities and community leaders. When compiling and implementing the programme, it is important to follow a structured approach. This involves problem assessment, training, technical guidance, mentoring, monitoring and evaluation, and workshops. The conclusion of this activity is empowerment of small entrepreneurs through diversification of nutmeg processed products, through this community empowerment programme has brought benefits to nutmeg processed small entrepreneurs and local governments. However, there are still several barriers to overcome such as limited access to capital, lack of proper accounting and inadequate financial reporting. Therefore, it is advisable for the nutmeg business entrepreneurs to market the nutmeg processed products with a wider range and access to capital is important for the nutmeg business entrepreneurs in the developing their business both from the aspects of production, marketing and human resources. Keywords: poverty, nutmeg commodity, empowerment, small entrepreneurs Abstrak Desa Sirnagalih merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor, dikenal dengan komoditas unggulan lokalnya, yaitu buah pala. Menurut Data Statistik Perkebunan Kabupaten Bogor tahun 2017, Kecamatan Taman Sari menghasilkan 63.212 kilogram pala dari lahan seluas 20,36 hektar. Permasalahan yang dihadapi oleh pelaku kelompok usaha petani pala ini adalah kelompok usaha petani pala ini belum bisa melakukan diversifikasi produk olahan pala. Mereka hanya bisa menghasilkan produk manisan pala. Permasalahan lainnya adalah dari segi pemasarannya, pelaku kelompok usaha petani pala ini belum bisa memasarkan produknya secara online, sehingga pembelinya masih berkisar di Desa Sirnagalih saja. Tujuan dari kegiatan ini adalah membantu kelompok usaha petani pala untuk melakukan diversifikasi produk berupa sirup pala dan membatu kelompok usaha petani pala tersebut untuk dapat melakukan pemasaran secara online. Metode yang dilakukan adalah observasi lapangan. Tahapan-tahapan yang terlibat dalam pemberdayaan pelaku usaha pengolahan pala lokal di Desa Sirnagalih adalah persiapan program melalui diskusi kelompok forum (FGD) antara petani pala, aparat desa, dan pemimpin masyarakat. Saat menyusun dan melaksanakan program tersebut, sangatlah penting untuk melakukan pendekatan yang terstruktur karena melibatkan penilaian masalah, pelatihan, panduan teknis, pembimbingan, pemantauan dan evaluasi, serta lokakarya. Hasil dari kegiatan ini adalah pemberdayaan kelompok pelaku usaha petani pala melalui diversifikasi produk olahan pala berupa sirup pala. Melalui program pemberdayaan masyarakat ini, telah memberikan manfaat kepada kelompok pelaku usaha petani pala dan pemerintah lokal. Namun, masih ada beberapa hambatan yang perlu diatasi seperti keterbatasan modal, kurangnya pencatatan yang tepat, dan pelaporan keuangan yang tidak memadai. Oleh karena itu, disarankan bagi kelompok pelaku usaha petani pala untuk memasarkan produk olahan pala dengan jangkauan yang lebih luas. Kata Kunci: kemiskinan, komoditas pala, pemberdayaan, pengusaha kecil