Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pemetaan Kawasan Permukiman Kumuh di Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari Aprilia, Nuning; Ido, Irfan; Sawaludin, Sawaludin
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 1, No 1 (2017): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.006 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v1i1.6337

Abstract

Research in Kendari Barat District of Kendari City is done to identify neighborhood slums, to map the regional distribution of the slums and to determine the total area of the slums. This study was conducted in May-June, 2016. Identification of a slum area done by considering several criteria such as the density of buildings, the feasibility of building, environmental accessibility, environmental drainage, water services, waste water management and waste management. Results from this study showed that the level of untidiness in the district of Kendari Barat consists of three classes of seedy mild, moderate seedy and rundown weight. For a rundown light scattered at several village ie village Kemaraya, Watu-watu, Tipulu, Punggaloba and Dapu-dapura, which also consists of several neighborhoods, with an area of slums by 25.343 ha. While mild slums spread almost in each village that is located in the Village Kemaraya, Lahundape, Watu-watu, Benu-benua, Sodohoa, Sanua and Dapu-dapura with an area 30.675 ha, slums in the region are also scattered in several neighborhoods. And for heavy slums contained in four villages, namely the village Tipulu, Punggaloba, Sodohoa and Sanua with an area of 11.53 ha.Keywords : Slum Area, Slum criteria, Settlement ClassDOI :  10.5281/zenodo.2658161
Analisis Tingkat Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Permukiman Wilayah Pesisir Lingkar Tambang Desa Tapunggaya Pratama, Muhammad Arya; Ido, Irfan; Karim, Jufri
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 3, No 2 (2019): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (911.888 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v3i2.9269

Abstract

Sarana dan prasarana yang ada di Desa Tapunggaya belum memadai sehingga dibutuhkan adanya penyediaan sarana dan prasarana untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Tapunggaya dan melihat kontribusi perusahaan pertambangan terhadap sarana dan prasarana permukiman. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana dasar permukiman di wilayah pesisir lingkar tambang Desa Tapunggaya. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yakni berupa analisis skoring dan analisis proyeksi penduduk. Hasil kebutuhan sarana Permukiman Pesisir di Desa Tapunggaya dalam kurun waktu 5 tahun kedepan dengan menggunakan analisis proyeksi penduduk di perlukan 1 unit posyandu untuk pelayanan kesehatan anak-anak usia belita dan 1 unit TPI agar para nelayan bisa memasarkan dan menjual hasil tangkapan mereka dan perlu adanya pembangunan dari setiap prasarana yang belum ada. Peningkatan dari beberapa sarana dan prasarana maka dibutuhkan pemeliharaan untuk pengoptimalan fungsi setiap sarana prasarana yang ada di Permukiman Pesisir Desa Tapunggaya. Melihat segi kontribusi adanya perusahaan tambang di Desa Tapunggaya Pihak perusahaan tambang hanya berkontribusi berupa pembangunan teras mesjid di Desa Tapunggaya, yang artinya bahwa pihak perusahaan pertambangan kurang berkontribusi terhadap saran dan prasrana yang ada di Desa Tapunggaya.Kata Kunci : Permukiman Pesisir, Sarana Prasaran, dan Lingkar Tambang DOI: 10.5281/zenodo.3607286
Kajian Kinerja Layanan Dan Proyeksi Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Pdam Pada Pelanggan Domestik Di Kecamatan Mandonga Ido, Irfan; Iskandar, Indica; Karim, Jufri
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 3, No 1 (2019): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.234 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v3i1.6365

Abstract

PDAM merupakan perusahaan daerah sebagai penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh eksekutif maupun legislatif. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk mengetahui kinerja layanan air bersih pada PDAM di Kecamatan Mandonga Kota Kendari (2) Untuk mengetahui kondisi eksisting pemenuhan kebutuhan air bersih PDAM pada Domestik di Kecamatan Mandonga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pada kategori padat variabel yang perlu diperbaiki terdapat pada variabel 1 dan 2 yaitu penyaluran air ke tempat tinggal dan kebersihan serta kejernihan air, untuk kategori cukup padat variabel yang perlu diperbaiki terdapat pada variabel 2 yaitu kebersihan serta kejernihan air, dan kategori tidak padat variabel yang perlu diperbaiki terdapat pada variabel 1 dan 2 yaitu penyaluran air ke tempat tinggal dan kebersihan serta kejernihan air. Sehingga dapat dikatakan  kategori padat dan tidak padat perlu adanya perbaikan yang lebih dibandingkan kategori cukup padat, (2) Kondisi eksisting pemenuhan kebutuhan air bersih PDAM pada Domestik di Kecamatan Mandonga dilihat dari persebaran pipa sambungan rumah tangga namun untuk kondisi esksisting di Kecamatan mandonga mengalami kendala seperti kebocoran pipa air, kerusakan pipa SSRt, banyaknya sambungan SSRt yang menumpuk disatu saluran, Kurangnya pemeliharaan pada pipa-pipa utama, dan tidak adanya penggantian pada pipa-pipa lama yang mengakibatkan kurang lancarnya pendistribusia air bersih. Yang artinya tidak terpenuhinya kebutuhan air bersih di Kecamatan Mandonga.Kata Kunci : Kajian Kinerja Layanan, PDAM, Pelanggan DosmetikDOI : 10.5281/zenodo.3354859
Inventarisasi Potensi Wisata Bahari Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi Husain, Muhammad Syadruf; Ido, Irfan; Indriasary, Anita
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 4, No 1 (2020): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v4i1.11927

Abstract

Wisata bahari merupakan salah satu destinasi wisata di Kecamatan Tomia Timur yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui sebaran potensi wisata bahari; (2) mengetahui lokasi aksebilitas wisata bahari di Kecamatan Tomia Timur. Inventarisasi potensi wisata bahari Kecamatan Tomia Timur dilakukan dengan  metode survei untuk menganalisis dan mendokumentasikan sumber potensi wisata bahari. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) ada 11 titik wisata bahari yang ada di Kecamatan Tomia Timur yang tersebar di beberapa desa didukung dengan akomodasi yang cukup memadai; (2) untuk potensi aksebilitas di setiap lokasi objek wisata ada 3 kelas potensi objek wisata ,yaitu sangat potensial, cukup potensial dan kurang potensial, objek wisata sangat potensial ada 4 objek wisata, yaitu; Tadu Sangia Fatu Kollo, Pantai Kampa, Pantai Polia, Pantai Huntete, dan objek wisata cukup potensial ada 2 objek wisata yaitu Pantai Timu dan Pantai Tee Timu, dan untuk kelas kurang potensial ada 2 objek wisata, yaitu Pantai Hongaha dan Pantai Mongii. Inventarisasi potensi wisata bahari akan memudahkan dalam perencanaan dan pengembangan wisata bahari di Tomia TimurKata Kunci : Wisata Bahari, Inventarisasi, Tomia TimurDOI; 10.5281/zenodo.3876050
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Permukiman Sebagian Wilayah Kecamatan Kambu Kota Kendari Mucolifah, Maryatun; Ido, Irfan; Harimudin, jamal
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 4, No 2 (2020): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v4i2.15338

Abstract

Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun selalu bertambah. Kondisi ini akan membawa konsekuensi semakin bertambahnya kebutuhan ruang hidup yang berupa lahan permukiman. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui dan memahami pola permukiman penduduk sebagian wilayah  Kecamatan Kambu Kota Kendari, dan (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pola permukiman penduduk sebagian wilayah  Kecamatan Kambu Kota Kendari. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah: (1) Nearest Neighbour Analysis dan (2) analisis scoring/pembobotan. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa: (1) sebagian wilayah Kecamatan Kambu terdapat empat kelurahan, yaitu Kelurahan Kambu, memiliki pola mengelompok dan acak di beberapa RT, Kelurahan Lalolara, Padaleu, dan Mokoau memiliki pola mengelompok. Dan memiliki tiga kelas permukiman, yaitu kelas permukiman teratur, semi teratur, dan tidak teratur dari beberapa RT/RW nya; (2) faktor-faktor yang  berpengaruh pada pola permukiman, yaitu faktor aksessibilitas, pendapatan atau ekonomi, aspek sosial, dan aspek budaya. Kata kunci:   Permukiman, Pola Permukiman, Faktor-Faktor Pola Permukiman, Nearest    Neighbour Analysi
Analisis Tingkat Kekumuhan Permukiman Pesisir Di Kecamatan Abeli Asyfa, Sitti; Ido, Irfan; Nurgiantoro, Nurgiantoro
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 5, No 2 (2021): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v5i2.21625

Abstract

Abstrak: Penelitian  ini  bertujuan  untuk  menentukan  indeks  kekumuhan  permukiman  pesisir  dan menganalisis kondisi eksisting permukiman di Kecamatan Abeli Kota Kendari dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode overlay dengan memberikan penilaian pada setiap indikator kekumuhan yang telah ditetapkan oleh Dirjen Perumahan dan Permukiman seperti: kepadatan bangunan, kelayakan bangunan, aksesibilitas lingkungan, drainase lingkungan,  pelayanan  air  bersih,  pengelolaan  air  limbah  dan  pengelolaan  persampahan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks kekumuhan permukiman pesisir di Kecamatan Abeli terdiri dari dua kelas yaitu kumuh sedang dan kumuh berat. Kelas kumuh sedang dengan indeks kekumuhan 2,5-3,4 terdapat di Kelurahan Pudai RT 02, Kelurahan Lapulu RT 01 dan 02, Kelurahan Poasia RT 03 dan 05, Kelurahan Talia RT 01. Kelas kumuh berat dengan indeks kekumuhan 3,5- 4,4 terdapat pada Kelurahan Pudai RT 01, Kelurahan Lapulu RT 03 dan Kelurahan Talia RT 02, 03 dan 04. kondisi eksisting untuk tingkat permukiman kumuh sedang memiliki kondisi lingkungan umumnya cenderung menengah, dimana terdapat beberapa aspek yang memiliki kesamaan dengan permukiman kumuh ringan. Kondisi kumuh berat kondidsi lingkungannya buruk, terdapat kecenderungan bahwa semakin buruk tingkat kekumuhan permukiman, maka semakin buruk pula kondisinya dengan memilki kondisi sarana dan prasarana yang tidak memadai dan kondisi lingkungan yang kurang terjaga. Kata Kunci:  permukiman kumuh, tingkat kekumuhan, overlay parameter Abstract: This study aims to determine the slum index of coastal settlements and analyze the existing conditions of settlements in Kendari City Abeli District using quantitative descriptive analysis. This study uses the overlay method by giving an assessment of each slum indicator set by the Director General of Housing and Settlements such as: building density, building feasibility, environmental accessibility, environmental drainage, clean water services, waste water management and waste management. The results showed that the slum index of coastal settlements in Abeli  Subdistrict consisted of two classes namely medium slums and heavy slums. Where moderate slum with 2.5-3.4 slum index found in Pudai Village RT 02, Lapulu Village RT 01 and 02, Poasia Village RT 03 and 05, Talia Village RT 01. For heavy slum classes with 3.5- slum index 4.4 is found in Pudai RT 01 Village, Lapulu Village RT 03 and Talia RT 02, 03 and 04 Village. With the existing conditions for slum settlements having moderate environmental conditions generally tend to be medium, where there are several aspects that have similarities with light slum settlements . While the condition of heavy slum conditions is poor, there is a tendency that the worse the slum level of settlements, the worse the condition is by having inadequate conditions of facilities and infrastructure and adverse environmental conditions. Keywords: slum settlement, slum level, parameter overlay
Identifikasi Determinasi Faktor Penentu Lokasi Pembangunan Permukiman Masyarakat Dan Perumahan Yang Dibangun Oleh Swasta Di Kabupaten Muna Herfa, Putri; Ido, Irfan; Khairisa, Noor Husna
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 5, No 2 (2021): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v5i2.21618

Abstract

Abstrak: Pertambahan penduduk di Kabupaten Muna menyebabkan peningkatan kebutuhan akan rumah. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi  faktor penentuan lokasi pembangunan permukiman masyarakat dan perumahan yang dibangun oleh swasta; (2) menganalisis perbedaan faktor dominan dalam penentuan lokasi pembangunan permukiman oleh masyarakat dan perumahan yang dibangun oleh swasta. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif yang dilanjutkan dengan analisis faktor lokasi pembangunan permukiman dan pembangunan perumahan. Hasil penelitian ini antara lain: (1) Faktor penentu lokasi pembangunan permukiman oleh masyarakat dengan 3 urutan teratas antara lain: pelayanan air, listrik dan telepon, faktor kondisi jaringan lingkungan, dan keberadaan ruang terbuka. Faktor penentu lokasi pembangunan perumahan oleh swasta adalah faktor tingkat kemiringan lahan, faktor ketersediaan jaringan listrik, faktor kedekatan jarak, dan faktor kemudahan dalam pemasaran; (2) Faktor dominan dalam penentuan lokasi pembangunan permukiman oleh masyarakat antara lain tempat tinggal asal, ketersediaan lahan yang luas, harga tanah yang terjangkau, masuk dalam wilayah kota dan kondisi lingkungan. Sedangkan pengembang cenderung mempertimbangkan faktor letak, yaitu lokasi termasuk dalam daerah pengembangan kota, kedekatan jarak, lokasi yang strategis, harga tanah dan untuk memenuhi kebutuhan perumahan daerah.Kata kunci: Faktor penentu lokasi permukiman, faktor penentu lokasi perumahanAbstrak: Population growth in Muna Regency causes an increase in the need of house.This research aims to: (1) identify factors in determining the location of settlements development and housing development; (2) analyze the differences of dominant factors in determining the location of residential development by the community and housing builtby the private sector. Data in this research is analized by using quantitative and qualitative analysis followed by factor analysis of location of settlements development and housing development. The results of this study shows that: (1) The determining factors for the location of settlement development by the community with the top 3 ranking, namely, water, electricity and telephone services, environmental network conditions, and the existence of open spaces. The determining factors for the location of housing development by the private sector are the land slope, the availability of the electricity network, the proximity factor, and the convenience factor in marketing; (2) The dominant factors in determining the location of residential development by the communityi.e.the original place of resident, the available land is wide, affordable land prices, included in the city area and environmental conditions. Mean while, private sector tend to consider location factors, namely location is in urban development areas, proximity to distances, strategic locations, land price and to meet regional housing needs.Keywords: Determining factors of settlement location, determining factors of housing location
The Impact of Mining Activities on The Living Conditions of Bombana District Communities Ido, Irfan; Alwi, La Ode; Isma, Wa
Buletin Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Vol 19, No 37 (2017)
Publisher : Department of Agribusiness Halu Oleo University Kendari Southeast Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.236 KB) | DOI: 10.33772/bpsosek.v19i37.5823

Abstract

The purpose of this research is to explain the impact of mining activities on the living conditions of Bombana District people. The research was conducted in North Rarowatu Sub-District, Wumbubangka Village and Lantowua Village, with determination of 133 samples from two villag es. The data were analyzed in descriptions method using cross tabulation and frequency table with eleven variables that is: the rate of air changes, the level of noise pollution, the level of disruption to water availability, the number of affected households, the frequency of treatment, the level of education, the conditions of residence, the status of residence, the conflict between local communities, the level of depth of conflict, employment opportunities. The results of the research indicate the impact of mining activities on the living conditions of Bombana district communities, especially in the two villages. On the ecological aspect of air conditions, mining activity causes the air condition to getmoreworst.In addition, mine activity raises noise that disrupts community activities, and a small proportion of groundwater availability is not available. On the social aspect there are still a number of community members who suffer from respiratory problems such as shortness of breath, cough and cold, from the frequency of treatment only a fewof them do a treatment. The low level of education in these two villagesis the cause of employment opportunities decrease. From the residence's condition and the residence statusarestill relatively decent and medium. In addition, the changes in environmental conditions lead to conflictbetween the local community and the company
Analisis Komoditas Basis Perekonomian Wilayah di Bagian Wilayah Kota (BWK) IV Kawasan Abeli Kota Kendari Ido, Irfan
Buletin Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Vol 13, No 24 (2011)
Publisher : Department of Agribusiness Halu Oleo University Kendari Southeast Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.733 KB) | DOI: 10.33772/bpsosek.v13i24.5947

Abstract

The purpose of this study was: (1) know the commodity base in BWK IV Abeli Regions, (2) knew of the existence of commodity base in sub-district in Region IV Abeli BWK. The location of this research at Area BWK IV Abeli Region include sub-Anggoeya, Matabubu, Puday, Lapulu, Poasia, Talia, Nambo Bungkotoko, Abeli, Petoaha, Anggolomelai, Continental Nirae, Tobimeita, Sambuli, and Tondonggeu. When implementing the research on Agustus months to November 2009. Metode research analysis using the approach method and Richardson Gleason namely, methods of analysis Location Quotient (LQ). The conclusion of this research is: (1) the basis of these commodities in the agricultural sector BWK IV Abeli Region in Kendari is commodity cashew, coconut, cocoa, seaweed, beef, and chicken, spread on the sub-district. These commodities have value outside the region exports to the BWK IV Abeli Region both in scale and local trade, regional trade, (2) Areas of potential commodity development bases Cashew in villages Tondonggeu, Bungkutoko, Pudai, Continental Nirae, Sambuli, Anggoeya, Nambo, Poasia, Talia, and Abeli; Potential commodity development bases of Coconut in the village In Anggalomelai, Tobimeita, Matabubu, Bungkutoko, Abeli, Talia , Lapulu, Poasia, and Anggoeya; Potential commodity development cocoa in the village Nambo, Petoaha, Pudai, Tondonggeu, Poasia, Benua Nirae, and Sambuli; Potential of commodity development bases Seaweed in the village Sambuli, Tondonggeu, Bungkutoko; The potential development of commodity base Cow in the village Anggalomelai, Anggoeya, Abeli, Petoaha, Matabubu, and Benua Nirae; Potential commodity development bases Broiler in the village Pudai, Lapulu, Petoaha, Bungkutoko, Talia, Anggalomelai, Abeli, Tondonggeu, and Poasia.