Pelabuhan Tarakan dan beberapa pelabuhan lain dibawah pengelolaan PT Pelindo IV akan dikembangkan menjadi pelabuhan tempat alih moda yang berhadapan dengan kawasan Asia Pasifik. Untuk mewujudkan pelabuhan Tarakan sebagai pusat konsolidasi muatan (container dan general cargo), dilakukan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data opini responden dianalisis dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode analisis IPA (Importance Performance Analysis). Opini tersebut selanjutnya disandingkan dengan perkembangan data kinerja olerasiobal bongkar muat general cargo dan kontainer untuk mendapatkan gambaran riil tentang kondisi yang diharapkan agar pelabuhan mampu memberikan pelayanan kepada pengguna jasa yang efisien dan efektif. Hasil analisi dan evaluasi menunjukkan bahwa terdapat gap yang perlu perbaikan dalam aspek sarana, prasarana dan SDM. Hal ini perlu menjadi perhatian manajemen/ pimpinan di pelabuhan Tarakan untuk mempersiapkan seluruh jajarannya dan meningkatkan kapasitas fasilitas dan memperbaiki kelemahan pada ketiga aspek tersebut di atas secara sistematis dan berkelanjutan sehingga mampu menghadapi persaingan di bidang kepelabuhanan, dan dapat menekan biaya logistik yang di Indonesia masih termasuk tinggi.