arianti, wiwik dwi
Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist)

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG STROKE DENGAN KEPATUHAN MENJALANI FISIOTERAPI DI RUANG FISIOTERAPI RSUD DR.PIRNGADI MEDAN TAHUN 2016 Arianti, Wiwik Dwi; Ginting, Suriani; Tampubolon, Ayu C.
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 13 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.826 KB)

Abstract

Stroke merupakan sindrom klinis akibat gangguan pembuluh darah otak, timbul mendadak dan biasanyamengenai penderita usia 45-80 tahun. Umumnya laki-laki sedikit lebih sering terkena dari pada perempuan.Biasanya tidak ada gejala-gejala prodrama atau gejala dini yang timbul mendadak. Setelah terserang strokebeberapa pasien mengalami gangguan seperti kelumpuhan, penurunan kemampuan komunikasi, perubahanmental akibat depresi. Oeh karena itu, pasien stroke perlu menjalani rehabilitasi agar dapat sebisa mungkinmengembalikan fungsi tubuhnya. Salah satu jenis perawatan yang diberikan adalah fisioterapi. Fisioterapimerupakan hal yang penting mencegah kekakuan dan imobilisasi. Pasien stroke menganggap penyakitstroke tidak dapat disembuhkan dan akan di derita seumur hidup, sementara dengan perawatan yang baikkececatan pasca stroke dapat diminimalkan, dengan demikian perlu kepatuhan pasien stroke menjalanifisioterapi. Kepatuhan pasien pasca stroke dalam menjalani fisioterapi di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUDSleman, diketahui dalam kategori patuh sebanyak 13 orang (65,5%). Penelitian ini bersifat analitik yangbertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan pasien tentang stroke dengan kepatuhan menjalanifisioterapi di ruang fisioterapi RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2016, dengan penelitian cross sectional.Responden dalam penelitian ini sebanyak 32 orang dengan menggunakan Accidental Sampling. Hasilpenelitian diperoleh bahwa mayoritas sebanyak 15 responden (46,9%) berpengetahuan cukup[ dan sebanyak21 responden (65,5%) tidak patuh menjalani fisioterapi dan 9 responden (28,1%) patuh menjalani fisioterapi.Berdasarkan analisa menggunakan uji chi-square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antarapengetahuan pasien stroke dengan kepatuhan menjalani fisioterapi, yaitu p-value =0,021 (p< 0,05).
HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 Ginting,, Suriani; Arianti, Wiwik Dwi
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 9 No 3 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.042 KB)

Abstract

Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karenaadanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif dilatarbelakangioleh resisten insulin dan dapat menimbulkan banyak komplikasi seperti Ulkus Diabetikum jika penderitatidak menjaga pola hidup. Untuk mencegah terjadinya Ulkus Diabetikum dibutuhkan perilaku yangmendukung dari penderita Diabetes Melitus itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunganperilaku pasien dalam perawatan Diabetes Melitus dengan Ulkus Diabetikum pada pasien Diabetes Melitusdi Ruang Rindu A1 dan A2 RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011. Yang menjadi variabel independenadalah Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan sedangkan variabel dependen adalah Ulkus Diabteikum.Penelitian ini bersifat Deskriptif Analitik dengan menggunakan desain Cross Sectional yang terdiri dari 33sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara melalui kuesioner dan lembarobservasi. Adapun analisa data yang digunakan adalah Univariat, Bivariat (Uji Chi Square), dan Multivariat(Uji Regresi Logistik Ganda). Hasil penelitian berdasarkan analisa bivariat yang menggunakan Uji ChiSquare menunjukkan adanya hubungan pengetahuan (p value = 0,040 < 0,05), sikap (p value = 0,027<0,05), dan tindakan (p value = 0,024 < 0,05) dengan ulkus diabetikum. Sedangkan berdasarkan analisamultivariat yang menggunakan Uji Regresi Logistik Ganda menunjukkan bahwa variabel tindakanmerupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan ulkus diabetikum (OR=6,024). Dengandemikian disarankan kepada pasien untuk mempertahankan perilaku yang mendukung perawatan DiabetesMelitus supaya kejadian Ulkus Diabetikum dapat dicegah.
AKTIVITAS SEKSUAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI POLI ENDOKRIN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN Arianti, Wiwik Dwi; Ginting, Suriani
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.431 KB)

Abstract

Diabetes adalah penyakit akibat kadar glukosa dalam darah meningkat secara terus menerus akibat kekurangan jumlah insulin yang mengatur gula darah. Bagi pria, kesulitan mendapatkan dan  mempertahankan ereksi adalah tanda-tanda awal dari penyakit diabetes atau kencing manis, Avicenna Persia (960-1037 M) menyebutkan turunnya fungsi seksual adalah akibat dari komplikasi penyakit diabetes. Sebanyak 37-75 persen pria yang mengidap diabetes akan mengalami disfungsi ereksi  atau  juga  biasa disebut impotensia. Disfungsi ereksi adalah masalah umum yang biasa terjadi di kalangan pria terutama  ketika usia sudah semakin tua. Pria dengan diabetes biasanya akan menderita disfungsi ereksi lima belas tahun lebih awal dari pada pria yang tidak menderita kencing manis. Komplikasi DM adalah disfungsi seksual dan telah dikenal 200 tahun yang lalu. Sekitar 40-60% pria penderita DM mengalami disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi akibat penyakit ini dapat terjadi pada wanita dan pria. Penelitian  ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran aktivitas seksual pada pasien penderita DM di Rumah Sakit Umum H.Adam Malik Medan. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif, dengan teknik pengambilan sampel secara convinience sampling dengan jumlah responden sebanyak 36 orang, melalui kuisioner pada 24 September sampai November 2015. Dari 36 penderita DM yang diteliti, 22 penderita DM (61,%1) aktivitas seksualnya menurun berat, 12 penderita DM (33,3%) aktivitasnya seksualnya menurun sedang, 1 penderita DM (2,8%) aktivitas seksualnya menurun ringan, 1 penederita DM (2,8%) aktivitas seksualnya normal. Untuk itu saran untuk praktek keperawatan adalah memperhatikan kepuasan seksualitas klien, memberi informasi kesehatan, untuk penelitian selanjutnya adalah melibatkan pasangan penderita DM dalam memberi pendapat tentang masalah seksual.