Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

VITAMIN C SEBAGAI INHIBITOR KOROSI BAJA API 5L GRADE B DENGAN VARIASI ALIRAN DI LINGKUNGAN ASAM LEMAH PH 5 andi maidhah; shinta tri kismanti
INOVTEK POLBENG Vol 9, No 1 (2019): INOVTEK VOL.9 NO 1 - 2019
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1369.889 KB) | DOI: 10.35314/ip.v9i1.963

Abstract

Senyawa organik yang aman pemakaiannya pada lingkungan dan tersedia secara komersial menjadi alasan pemakaian vitamin C sebagai inhibitor korosi untuk baja API 5L grade B. Penghambatan korosi pada baja API 5L grade B di lingkungan asam pH 5 oleh vitamin C dilakukan dengan metode weight loss, polarisasi linear, foto makro, dan FTIR. Nilai laju korosi baja API 5L grade B dan efisiensi inhibitor didapatkan dari uji weight loss selama 30 hari perendaman dengan variasi konsentrasi inhibitor vitamin C mulai dari 0- 250 ppm dilingkungan asam pH 5. Lingkungan logam diberi variasi putaran dari 200 dan 400 rpm. Penambahan inhibitor 250 ppm dengan laju putaran 400 rpm mampu menurunkan laju korosi baja API 5L grade B dengan efisiensi inhibitor mencapai 71.68%  dihari ke-30 perendaman. Uji foto makro dan FTIR membuktikan adanya pembentukan lapisan pelindung pada permukaan baja API 5L grade B yang telah diberi penambahan inhibitor vitamin C. `
Vitamin C sebagai Inhibitor Korosi pada Baja API 5L Grade B di Lingkungan Asam Asetat Andi Ard Maidhah; Shinta Tri Kismanti; Cipto Cipto
Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering Vol 3 No 01 (2020): Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Korosi merupakan degradasi logam oleh lingkungannya secara kimia maupun elektorkimia. Inhibitor salah satu metode untuk menurunkan laju korosi logam dengan menambahkan sedikit zat pada lingkungan kerja logam yang mampu menurunkan korosifitas lingkungan dan atau membentuk lapisan pelindung pada logam. Baja API 5L grade B dipergunakan sebagai material untuk diamati laju dan mekanisme korosinya. Inhibitor yang dipergunakan adalah vitamin C dengan variasi konsentrasi 0-250 ppm. Selama 30 hari laju korosi logam diamati dengan menggunakan metode weight loss untuk kemudian mendapatkan nilai efisiensi inhibitor vitamin C. Untuk mekanisme kerja inhibitor, dilakukan dengan dua metode yakni Uji Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) dan perhitungan Adsorpsi Isotermal. Efisiensi inhibitor Vitamin C tertinggi mencapai 64.28% pada konsentrasi 100 ppm. Sedangkan mekanisme kerja inhibitor Vitamin C mendekati teori Langmuir dan teradsorpsi secara fisiorpsi di permukaan baja.
PENYELESAIAN MINIMUM SPANNING TREE DENGAN ALGORITMA BERBASIS SOFT COMPUTING DAN APLIKASINYA PADA MASALAH LOGISTIK Kismanti, Shinta Tri; Mukhlash, Imam
Jurnal Borneo Saintek Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : LPPM Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.044 KB) | DOI: 10.35334/borneo_saintek.v1i1.880

Abstract

Masalah optimasi jaringan adalah pencarian nilai terkecil pada suatu keadaan jaringan. Salah satu masalah optimasi jaringan adalah minimum spanning tree (MST). Masalah MST bertujuan untuk menghubungkan seluruh simpul dalam jaringan sehingga total panjang cabang tersebut dapat diminimumkan. Dalam paper ini, akan ditelaah mengenai penelitian peningkatan solusi paa MST dengan pendekatan soft computing dan aplikasinya pada system logistic. Secara umum solusi penyelesaian MST dapat dilakukan dengan metode eksak dan metode heuristik.
Studi Literatur Adsorpsi Isotermal Inhibitor Korosi Alami Pada Baja Karbon di Lingkungan Asam Klorida Shinta Tri Kismanti; Andi Ard Maidhah; Cipto Cipto
Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering Vol 3 No 01 (2020): Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Korosi merupakan degradasi logam terhadap lingkungannya, baik secara elektrokimia maupun kimia. Korosi tidak dapat dihentikan prosesnya tetapi dapat dihambat lajunya. Penggunaan inhibitor dapat menjadi salah satu solusi dalam menghambat laju korosi. Inhibitor alami terutama yang berasal dari tanaman saat ini sedang banyak diteliti pemanfaatannya untuk industri. Hal ini dikarenakan inhibitor alami atau yang dikenal sebagai green inhibitor mampu secara efektif menurunkan laju korosi, ramah lingkungan, mudah didapatkan, dan relatif murah. Telah banyak penelitian mengidentifikasi kinerja green inhibitor terhadap penurunan laju korosi logam termasuk baja di lingkungan asam terutama asam klorida. Studi literatur inhibitor alami dilakukan terhadap pengaruh laju korosi, mekanisme inhibisi dan pendekatan teori adsorpsi isotermal. Inhibitor yang dipilih untuk studi literatur adalah ekstrak daun bambu, ekstrak buah semangka, gel aloe vera, ekstrak daun lemon, dan ekstrak limbah buah leci. Semua inhibitor yang disebut sebelumnya mampu menunjukkan kinerja yang baik dalam menurunkan laju korosi baja dalam lingkungan asam klorida (HCl). Mekanisme kerja inhibitor beragam ada yang katodik tetapi sebagian besar merupakan inhibitor campuran. Pendekatan teori adsorpsi isotermal untuk semua inhibitor yang dilakukan studi kasus mendekati teori isotherm Langmuir.
PENERAPAN ALJABAR PADA SISTEM PRODUKSI Shinta Tri Kismanti; Desi Indriyani
Jurnal Borneo Saintek Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Borneo Saintek
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borneo_saintek.v4i1.1960

Abstract

Penggunaan aljabar max-plus diantaranya pada proses produksi perakitan. Dalam konteks aljabar max-plus sistem model yang terjadi adalah linier dan non-linier pada aljabar biasa, kelinieran ini tentunya akan memudahkan dalam penganalisaan sistem yang dikaji. Selanjutnya diberikan suatu asumsi yang realistik untuk mendapatkan suatu jadual yang reguler (teratur) dari sistem yang dikaji kemudian dilakukan simulasi dari sistem yang diberikan lewat keadaannya dengan menggunakan Petri Net. Petri Net merupakan suatu alat bantu untuk mempelajari system.
PENYELESAIAN MINIMUM SPANNING TREE DENGAN ALGORITMA BERBASIS SOFT COMPUTING DAN APLIKASINYA PADA MASALAH LOGISTIK Shinta Tri Kismanti; Imam Mukhlash
Jurnal Borneo Saintek Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borneo_saintek.v1i1.880

Abstract

Masalah optimasi jaringan adalah pencarian nilai terkecil pada suatu keadaan jaringan. Salah satu masalah optimasi jaringan adalah minimum spanning tree (MST). Masalah MST bertujuan untuk menghubungkan seluruh simpul dalam jaringan sehingga total panjang cabang tersebut dapat diminimumkan. Dalam paper ini, akan ditelaah mengenai penelitian peningkatan solusi paa MST dengan pendekatan soft computing dan aplikasinya pada system logistic. Secara umum solusi penyelesaian MST dapat dilakukan dengan metode eksak dan metode heuristik.
PENENTUAN JARINGAN LOGISTIK MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS DAN MINIMUM SPANNING TREE BERBASIS GENETIC ALGORITHM shinta tri kismanti; andi ard maidhah
INOVTEK POLBENG Vol 9, No 1 (2019): INOVTEK VOL.9 NO 1 - 2019
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.802 KB) | DOI: 10.35314/ip.v9i1.964

Abstract

Indonesia  sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau dengan wilayah perairan menjadi salah satu moda transportasinya. Dengan demikian sebagian besar aktivitas terjadi di wilayah perairan, diantaranya distribusi logistik. Pergerakan distribusi logistik tersebut akan menghasilkan pola rute suatu pergerakan logistik. Penentuan pola jaringan pergerakan logistik yang optimal dapat mendukung kelancaran dalam sistem pendistribusian. Pada penelitian ini penentuan pola jaringan logistik dilakukan dengan dua tahapan. Tahap pertama, akan dilakukan pengklasteran dengan menggunakan Fuzzy C-means, pengklasteran bertujuan untuk mendapatkan kelompok-kelompok pulau yang berada pada lokasi yang berdekatan. Tahap kedua setelah didapatkan hasil cluster yang optimal, dengan menggunakan minimum spanning tree berbasis hybrid genetic algorithm akan didapatkan pola jaringan yang optimal. Pola jaringan tersebut akan menghubungkan pulau yang terpilih sebagai titik pusat ke pulau-pulau disekitarnya. Hasil uji coba pada proses pengklasteran menggunakan FCM didapatkan jumlah cluster optimal sebanyak 3 cluster. Pada proses pembentukkan MST berbasis hybrid GA digunakan parameter crossover rate 0,2 dan mutation rate 0,4 dan diperoleh hasil terbaik ketika iterasi minimumnya konvergen pada solusi optimal. Cluster 1 didapatkan hasil terbaik dengan ukuran populasi 100 dan generasi maksimum 2000 dengan nilai fitness yaitu 9.41, cluster 2 dengan ukuran populasi 100 dan generasi maksimum 1000 dengan nilai fitness yaitu 14.97, dan cluster 3 dengan ukuran populasi 100 dan generasi maksimum 1000 dengan nilai fitness yaitu 17.46.
Laju Korosi pada Plat Baja Hitam dengan Penambahan Inhibitor Allium Sativum Solo Garlic di Lingkungan Air Laut Shinta Tri Kismanti; M. B. Waluyo; Asdar
JURNAL FLYWHEEL Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v14i1.5861

Abstract

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah weight loss, yaitu suatu metode sederhana untuk menghitung laju korosi yang terjadi pada waktu tertentu. Adapun spesimen yang digunakan yaitu plat baja hitam. Medium korosi yang digunakan adalah air laut yang telah di saring untuk menghilangkan micro organisme, dengan variasi waktu perendaman 5 hingga 30 hari. Berdasarkan hasil penelitian, efisiensi inhibisi korosi yang baik terjadi pada konsetrasi inhibitor 100 ppm, baik untuk perendaman 5 hari hingga 30 hari dengan nilai rata- rata efesiensi yaitu 53 %. Pada foto struktur makro menunjukkan pada permukaan plat baja hitam dilapisi dengan bawang lanang pada konsentrasi inhibitor 100 ppm dengan tingkat laju korosi sangat rendah.