Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Investigating The Effects of Activation Temperature on The Crystal Structure of Activated Charcoal From Palm Bunches (Arengga Pinnata Merr.) Mongkito, Vivi Hastuti Rufa; Anas, Muhammad; Bahar, Wisda Puspita
Indonesian Review of Physics (IRiP) Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.827 KB) | DOI: 10.12928/irip.v2i1.818

Abstract

This research aims to determine the effect of activation temperature the crystal structure of activated charcoal. The material used activated charcoal bunches (Arengga Pinnate Merr). The process of making activated charcoal divided into two, namely the carbonization stage at a temperature of 250- 400 oC and the activation stage at a temperature variation of 600 - 800 ÌŠC. To find the crystal structure, the sample characterized by X-Ray Diffraction. The results of analysis the dominant elements diamond before activation with a percentage of 90.2% and an orthorhombic crystalline structure, where the lattice parameter a = 4.12700 Ã…; b = 4.93700 Ã…; c = 4.81900 Ã…. Peak Carbon has a hexagonal crystal structure in all temperature variations. Peak Graphite an orthorhombic crystal structure and at a temperature of 700 oC a hexagonal crystal structure formed. Therefore, giving temperature variations the activated charcoal of the bunches affects the structure of the formed Crystal. Wherein increasing the activation temperature, the crystal structure that forms look more amorphous marked by a widening diffraction peak intensity decreased crystals
Penerapan Model Pembelajaran Penemuan Berbantuan Simulasi Phet Untuk Meningkatkan Keterampilan Inkuiri Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X MIA 1 SMAN 1 Wonggeduku Pada Materi Pokok Gerak Parabola Mangidi, Yeyen Atusman; Sukariasih, Luh; Mongkito, Vivi Hastuti Rufa
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika Vol 4, No 3 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika
Publisher : Jurusan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jipfi.v4i3.14201

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui gambaran keterampilan inkuiri pesera didik kelas X MIA 1 SMAN 1 Wonggeduku pada materi pokok gerak parabola yang diajar dengan model pembelajaran penemuan berbantuan simulasi PhET; 2) mengetahui besar peningkatan hasil belajar pesera didik kelas X MIA 1 SMAN 1 Wonggeduku pada materi pokok gerak parabola yang diajar dengan model pembelajaran penemuan berbantuan simulasi PhET; dan 3) mengetahui gambaran ketuntasan hasil belajar peserta didik kelas X MIA 1 SMAN 1 Wonggeduku pada materi pokok gerak parabola setelah diajar dengan model pembelajaran penemuan berbantuan simulasi PhET. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X MIA 1 SMAN 1 Wonggeduku tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 25 orang. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah keterampilan inkuiri yang diperoleh dari lembar observasi dan hasil belajar yang diperoleh dari tes hasil siklus I dan siklus II. Analisis data yang dilakukan statistik deskriptif. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa: 1) keterampilan inkuiri peserta didik kelas X MIA 1 SMAN 1 Wonggeduku pada materi pokok gerak parabola melalui penggunaan model pembelajaran penemuan berbantuan simulasi PhET mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata aspek keterampilan inkuiri peserta didik pada siklus I dan siklus II. Dimana pada siklus I diperoleh skor rata-rata sebesar 2,2 yang berada pada kategori cukup dan pada siklus II diperoleh skor rata-rata sebesar 3,3 yang berada pada kategori baik; 2) hasil belajar peserta didik kelas X MIA 1 SMAN 1 Wonggeduku yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran penemuan berbantuan simulasi PhET pada materi pokok gerak parabola mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan pada siklus I diperoleh nilai mulai rata-rata sebesar 61,8 dan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 70,8; dan 3) ketuntasan belajar Fisika peserta didik kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Wonggeduku yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran penemuan berbantuan simulasi PhET mengalami peningkatan, dimana pada siklus I persentase ketuntasan hasil belajar aspek kognitif sebesar 60% dan pada siklus II sebesar 84%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan belajar sebesar 24%.
Efek Variasi Konsentrasi Zat Aktivator H3PO4 Terhadap Daya Serap Karbon Aktif Cangkang Kemiri Kadang, Mytha Rangga Allo Maola; Anas, Muhammad; Mongkito, Vivi Hastuti Rufa
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika Vol 5, No 4 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jipfi.v5i4.14495

Abstract

This study aims: (1) to determine the effect of variations in the concentration of activator H3PO4 on activated carbon of candlenut shell on iodine adsorption (2) to see the effect of variations in the concentration of H3PO4 activator on the candlenut shell activated carbon on the adsorption of methylene blue. Candlenut shell activated carbon is obtained in three stages of preparation, the carbonization stage uses a pyrolysis reactor for ± 8 hours with a temperature of 400 0C, the chemical activation stage uses H3PO4 activator with a concentration variation of 29%, 48%, 67%, 85%. Analysis of iodine adsorption using the titrimetric method, while analysis of the adsorption of methylene blue using the spectrophotometric method. The results of the analysis of candlenut shell activated carbon on the adsorption capacity of iodine and methylene blue for each variation of the concentration of H3PO4 activator, namely 591,16 mg/g, 724 mg/g, 777,14 mg/g, 830,28 mg/g, 757, 21 mg/g and the adsorption of methylene blue was 121,84 mg/g, 169,3 mg/g, 200,95 mg/g, 248,42 mg/g, 185,13 mg/g. The result of the analysis of the adsorption of iodine and methylene blue showed that the higher activator concentration, the higher of adsorption of iodine and methylene blue, until it reached a maximum condition at a concentration of 67%. This value meets the SNI.
Analisis Miskonsepsi Siswa Menggunakan Four Tier Diagnostic Test pada Pokok Bahasan Fluida Statis Siswa SMKN 2 Kendari Jannah, Miftahul; Erniwati, Erniwati; Mongkito, Vivi Hastuti Rufa; Yuris, Muh.
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika Vol 7, No 1 (2022): Edisi Januari 2022
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jipfi.v7i1.23084

Abstract

Miskonsepsi dapat diartikan sebagai proses berpikir seseorang untuk mengolah bahan belajar yang diterima sehingga menjadi bermakna, pentingnya analisis miskonsepsi adalah untuk mengetahui jenis kesalahan peserta didik dalam memahami konsep dan mengetahui tinggi rendahnya miskonsepsi peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran miskonsepsi pada peserta didik kelas X SMK Negeri 2 Kendari materi fisika pokok bahasan fluida statis melalui Diagnostic Four Tier Test. Jenis penelitian ini adalah  penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian  peserta didik SMKN 2 Kendari kelas X TKRO dan X TBSM sejumlah 40 orang. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah nilai miskonsepsi peserta didik yang diperoleh dengan memberikan tes diagnostik. Tes yang digunakan berbentuk diagnostik four-tier dengan jumlah soal 15 butir pilihan ganda disertai alasan yang dilengkapi dengan tingkat keyakinan peserta didik dan wawancara, wawancara dilakukan sebagai pendukung untuk mengkonfirmasi hasil dari tes yang dilakukan. Data dianalisis dari berbagai aspek yakni pemahaman konsep, miskonsepsi, tidak paham konsep, dan paham sebagian, hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa: 1) Tingkat miskonsepsi yang terjadi pada peserta didik SMKN 2 Kendari yaitu sebesar 56% termasuk dalam kategori sedang, paham konsep sebesar 4.83%, tidak paham konsep sebesar 25.2%, dan paham sebagian sebesar 14%. 2) Miskonsepsi peserta didik setiap sub konsep secara berturut-turut adalah Menjelaskan konsep dan faktor yang mempengaruhi tekanan hidrostatis dan gaya apung 62.5%, Membandingkan pengaruh massa jenis terhadap kedudukan benda dalam fluida statis 51.3%, Menerapkan hukum Pascal pada peristiwa fluida statis dan pompa hidrolik 55%, Mengimplementasikan  konsep hukum archimedes pada gaya apung terhdap benda bermassa dalam kehidupan sehari-hari 50.6%, dan Menguhubungkan konsep hukum pascal dengan besar tekanan dan gaya angkat yang dilakukan pada benda bermassa 59.4%.