Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PENGARUH SUAIAN SINGLE ROW DEEP GROOVE BALL BEARING TERHADAP ROLLING RESISTANCE Syatar, Rizki Abdus; Kristianta, Franciscus Xaverius; Fachri, Boy Arief
J-Proteksion Vol 3, No 1 (2018): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v3i1.2279

Abstract

Bearing clearance adalah jumlah dari free ball bearing yang bergerak sebelum instalasi. Bearing clearance sangat berpengaruh terhadap nilai rolling resistance. Semakin besar nilai clearance, semakin kecil nilai rolling resistance-nya. Rolling bearing tahan terhadap ball bearing yang telah dan akan terguling karena gesekan. Pada penelitian ini, tipe bearing yang digunakan adalah 6301 ZZ C3 dan 6301 ZZ C4 dengan kecepatan rotasi sebesar 29 rpm, 310 rpm, 330 rpm, dan diberikan gaya 165 N, 175 N, dan 200 N. Uji tes bearing dilakukan secara eksperimen menggunakan peralatan rolling resistance test. Hasil pengujian menunjukkan bahwa bearing dengan tipe 6301 ZZ C4 mempunyai nilai rolling resistance yang lebih kecil sebesar 0.22 N daripada bearing tipe 6301 ZZ C3. Nilai rolling resistane bearing 6301 ZZ C3 adalah sebesar 1.15 N dan nilai rolling resistance 6301 ZZ C4 adalah 0.93 N.
PENGARUH TIPE SINGLE DAN DOUBLE ROW ANGULAR CONTACT BALL BEARING TERHADAP ROLLING RESISTANCE Elsyamba, Alex Ttesa; Mulyadi, Santoso; Fachri, Boy Arief
J-Proteksion Vol 3, No 2 (2019): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v3i2.2251

Abstract

Perkembangan teknologi pada kendaraan, terutama pada mobil listrik, meningkat dengan pesat. Mobil dirancang khusus untuk menghasilkan tingkat efisiensi yang tinggi. Kemajuan ini ditandai oleh banyak penelitian tentang efek efisiensi kendaraan, salah satunya adalah mengetahui nilai rolling resistance. Bearing adalah elemen mesin yang memengaruhi nilai rolling resistance sehingga peralatan uji rolling resistance perlu dirancang untuk memudahkan proses pengujian. Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan single row angular contact ball bearing (7200, 7201) dan double row angular contact ball bearing (5200, 5201) yang diuji dengan variasi putaran 290 rpm, 310 rpm dan 330 rpm dan beban flywheel 200 N disesuaikan dengan karakteristik mobil yang diteliti. Hasil yang diperoleh oleh gaya rolling resistance terkecil dalam bentuk single row angular contact ball bearing (7201) dengan putaran 290 rpm diperoleh pada 0,6531 N dan gaya rolling resistance terkecil adalah tipe double row angular contact ball bearing (5200) dengan rotasi 290 rpm dari 0,7562 N.
Polimerisasi larutan akrilamid dengan mekanisme radikal bebas menggunakan metoda mixed-solvent precipitation Boy Arief Fachri; R Rochmadi; Arief Budiman
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol 3, No 2 (2004)
Publisher : ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK KIMIA INDONESIA (APTEKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtki.2004.3.2.8

Abstract

The most common method for producing polyacrylamide is solution polymerization. In this way, the polymer product is difficult to be separated. A method for overcoming this problem is using mixed­ solvent precipitation method. The kinetics aspect of free-radical polymerization of acrylamide using mixed-solvent precipitation method was studied. Acrylamide was polymerized in methanol-water solution with potassium persulfate as initiator. Two models of polymerization were proposed based on the initiation stage. Model I described the first order and the second order was represented by model 2. Polymerization of acrylamide was carried out in batch process. A methanol-water solution of acrylamide was charged into the flask and heated to the desired temperature. When the desired temperature was reached, the initiator potassium persulfate was introduced quickly into the reaction medium. Aliquots were taken from the reaction medium at a regular time then analyzed its polymer content by gravimetri method.  Variables investigated were temperature (45-60°C), amounts of initiator (2.8.10-5-5.10-5 mole/mL) and monomer concentration (3.52.10-4-1.41.10-3 mole/mL). It can be concluded that both model 1 and model 2 can predict well the polymerization of acrylamide. The average error of model is less than model 2. Spesifically, the rate constant for every reaction in the models is got from the results of this experiment.  Key Words : Acrylamide, Potassium Persulfate, Mixed-solvent Precipitation, Polymerization, The Kinetics  Aspect  Abstrak  Polimerisasi larutan merupakan polimerisasi akrilamid yang paling umum, akan tetapi memiliki kelemahan dalam proses pemisahan polimer yang terbentuk. Polimerisasi akrilamid dengan mekanisme radikal bebas menggunakan metode mixed-solvent precipitation merupakan salah satu cara untuk mengatasi kelemahan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari kinetika reaksi polimerisasi akrilamid melalui pengembangan model pada tahap inisiasi, yaitu model untuk order satu dan model 2 untuk order 2. Polimerisasi akrilamid dilakukan secara batch didalam labu leher tiga. Larutan akrilamid dimasukan ke dalam labu leher tiga dan dipanaskan mencapai suhu yang telah ditentukan, kemudian ditambahkan inisiator kalium persulfat (suhu dijaga tetap). Cuplikan diambil pada selang waktu tertentu dan kandungan polimer dianalisa dengan cara gravimetri. Peubah yang dipelajari meliputi variasi suhu (45-60 °C), jumlah inisiator (2.8.10 -5-5.5.10 -5 mol/mL) dan konsentrasi monomer (3.52.10-4-1.41.10-3 mol/mL). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa model 1 dan model 2 dapat menjelaskan kinetika polimerisasi akrilamid, akan tetapi model 1 memberikan ralat rata-rata yang lebih kecil dibandingkan dengan model 2. Secara spesijik, konstanta kecepatan untuk masing-masing reaksi dalam model diperoleh dari hasil percobaan ini.  Kata Kunci : Akrilamid, Kalium Persulfat, Mixed-solvent  Precipitation,  Polimerisasi,   Kinetika Reaksi
Optimization of Microwave-Assisted Alkali Pretreatment for Enhancement of Delignification Process of Cocoa Pod Husk Maktum Muharja; Rizki Fitria Darmayanti; Bekti Palupi; Istiqomah Rahmawati; Boy Arief Fachri; Felix Arie Setiawan; Helda Wika Amini; Meta Fitri Rizkiana; Atiqa Rahmawati; Ari Susanti; Ditta Kharisma Yolanda Putri
Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis 2021: BCREC Volume 16 Issue 1 Year 2021 (March 2021)
Publisher : Department of Chemical Engineering - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9767/bcrec.16.1.8872.31-43

Abstract

In this study, the optimization of microwave-assisted alkaline (MAA) pretreatment is performed to attain the optimal operating parameters for the delignification of cocoa pod husk (CPH). The MAA performance was examined by heating the CPH solid with different particle sizes (60–120 mesh) and NaOH solution with a different sample to a solvent (SS) ratio (0.02–0.05 g/L), for short irradiation time (1–4 min). Box-Behnken Design (BBD) was utilized to optimize the percentage of lignocellulose composition changes. The results show that by enlarging particle size, the content of lignin and cellulose decreased while hemicellulose increased. By prolong irradiation time, the content of lignin and hemicellulose decreased while cellulose elevated. On the other hand, increasing the SS ratio was not significant for hemicellulose content changes. From FTIR and SEM characterization, the MAA drove the removal of lignin and hemicellulose of CPH and increased cellulose slightly. Supported by kinetic study which conducted in this work, it was exhibited that MAA pretreatment technology is an effective delignification method of CPH which can tackle the bottleneck of its commercial biofuel production. Copyright © 2021 by Authors, Published by BCREC Group. This is an open access article under the CC BY-SA License (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0). 
Analysis of the effect 3D printing parameters on tensile strength using Copper-PLA filament Mahros Darsin; Renald Rochman Mauludy; Intan Hardiatama; Boy Arief Fachri; Mochamad Edoward Ramadhan; Doddy Parningotan
SINERGI Vol 26, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/sinergi.2022.1.013

Abstract

This research aims to find the optimal combination of parameters to obtain the maximum tensile strength of 3D printing products made of eCopper, which consists of 45% Cu and 55% PLA. The parameters used were nozzle temperature, layer height, print speed and bed temperature with three levels each. The Taguchi L9 (3^4) experiment was used for design and analysis. The product was printed in the form of a tensile test specimen according to the ASTM D638 Type I standard using a Cartesian FDM 3D printer. The average response S/N ratio calculation found that the highest tensile strength would be obtained when applying combination parameters of nozzle temperature 230 oC, layer height 0.35 mm, print speed 90 mm/s and bed temperature 60 oC. While each parameter contributes to the tensile strength by the order are nozzle temperature, layer height, print speed, and bed temperature 59.44%, 20.53%, 18.06% and 1.97%, respectively.
ANALISIS PARAMETER PEMOTONGAN DAN DEBIT PENDINGIN CNC MILLING TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MENGGUNAKAN BOX BEHNKEN DESIGN M Yuda Pratama; Ahmad Syuhri; Boy Arief Fachri
ROTOR 2017: ROTOR Special Edition
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.665 KB) | DOI: 10.19184/rotor.v0i0.7697

Abstract

In the CNC milling machining process, the surface roughness of the workpiece is one of the most important things. By using the box method, the design method is to find parameters that affect the surface roughness of the workpiece. This study aims to determine the effect of feeding speed, feed depth and cooling discharge on the level of surface roughness. And find out which parameters produce the lowest surface roughness value in the CNC milling machining process. From the results of statistical analysis with a significant level in the amount of α = 5% (0.05) obtained feed speed parameters with a value of P> F = 1.79% and depth of infeed with a value P> F = 0.03% proved to have a significant effect on surface roughness, on the parameters cooling discharge proved not to have a substantial impact in surface roughness with a value of P> F = 5.82%. While the optimum combination for the lowest level of surface roughness can be obtained by a combination of 0.18 mm feed depth parameters, 180 mm / minute feeding speed and 10 ml / second cooling discharge with the lowest surface roughness value of 1.027 µm. Keywords: surface roughness, Behnken design box, CNC milling
Pengembangan Potensi Ekonomi Desa Sidomekar Melalui Pembuatan Produk Unggulan Berupa Hand Sanitizer Berbasiskan Minyak Atsiri dari Kulit Jeruk Boy Arief Fachri; Istiqomah Rahmawati; Bekti Palupi; Meta Fitri Rizkiana; Nurtsulutsiyah Nurtsulutsiyah; Habibatul Inayah Harti Arini
Dedikasi:Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Dedikasi
Publisher : Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31479/dedikasi.v2i1.130

Abstract

Penurunan daya beli konsumen pada masa pandemi Covid19 berdampak pada penurunan penjualan bahan pangan. Hal tersebut juga termasuk buah jeruk. Kelompok Tani Desa Sidomekar Kecamatan Semboro Kabupaten Jember merupakan salah satu wilayah di Jember yang menghasilkan buah jeruk atau lebih dikenal dengan Jeruk Semboro. Program pengolahan dan pemanfaatan kulit jeruk dilatar belakangi oleh permasalahan penjualan dan potensi besar kulit jeruk yang belum dimanfaatkan dengan baik sebagai produk unggulan desa. Solusi yang ditawarkan adalah peningkatan nilai jual kulit jeruk melalui pengolahan dan pemanfaatan kulit jeruk menjadi hand sanitizer. Namun Kelompok Tani Desa Sidomekar tidak dapat mengolah kulit jeruk menjadi minyak atsiri dikarenakan beberapa permasalahan yaitu belum memiliki alat ekstraksi dan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan alat ekstraksi. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat Desa Sidomekar dalam mengolah kulit jeruk menjadi minyak atsiri agar terciptanya pengelolaan produk unggulan desa dengan sistem manajemen yang baik dan berkelanjutan serta meningkatkan perekonomian. Metode yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan adalah dengan mengembangkan alat ekstraksi kulit jeruk, sosialisasi program, pelatihan penggunaan alat ekstraksi, serta pendampingan mitra dalam produksi hand sanitizer. Program dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 di Desa Sidomekar. Perubahan penting terhadap masyarakat yakni merubah paradigma masyarakat dari menjual buah jeruk secara langsung menuju pengolahan kulit jeruk menjadi produk unggulan hand sanitizer.Kata kunci: Desa Sidomekar, hand sanitizer, kulit jeruk, minyak atsiri
Peningkatan Kapasitas Masyarakat di Desa Pujer Baru Dengan Pemanfaatan Tanaman Beluntas Sebagai Bahan Baku Essential Oil dan Turunannya Bekti Palupi; Boy Arief Fachri; Istiqomah Rahmawati; Meta Fitri Rizkiana
Warta Pengabdian Vol 15 No 1 (2021): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v15i1.14874

Abstract

Permasalahan yang teridentifikasi dari Desa Pujer Baru adalah tingkat kesejahteraan ekonomi yang masih rendah. Masyarakat setempat di daerah Desa Pujer Baru masih belum memanfaatkan pekarangan warga secara optimal, pengetahuan warga yang rendah, terbatasnya infrastruktur, dana pengembangan desa yang belum optimal, dan kurangnya akses masyarakat terhadap informasi dan teknologi. Solusi yang ditawarkan adalah pengoptimalan pekarangan warga dengan penanaman tanaman beluntas. Beluntas dapat digunakan sebagai bahan baku minyak atsiri dan turunannya. Penanaman tanaman beluntas dapat berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dimana tanaman tersebut dapat dijadikan sebagai bahan baku produk unggulan daerah. Penyelesaian masalah dari mitra dilakukan dalam skema pengabdian masyarakat dengan tahapan pemberian sosialisasi tentang kandungan, manfaat dan nilai ekonomi beluntas, pemberian sosialisasi terkait proses pengemasan produk, menginisiasi produksi essential oil dan turunannya, serta memberikan Teknologi Tepat Guna kepada masyarakat berupa alat ekstraksi beluntas. Hasil dari program pengabdian masyarakat ini adalah Penduduk Desa Pujer Baru, Maesan, Bondowoso mampu menghasilkan essential oil dari beluntas secara mandiri dan kontinu.
ANALISIS PENGARUH SKALA DIAMETER COMBUSTOR DENGAN SUDDEN EXPANSION PADA PEMBAKARAN GAS LPG (LIQUIFIED PETROLEUM GAS) TERHADAP ENERGI OUTPUT PEMBAKARAN Danang Muharyanto; Santoso Mulyadi; Boy Arief Fachri
STATOR: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin Vol 1 No 1 (2018): JURNAL STATOR
Publisher : STATOR: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi yang begitu pesat dewasa ini sangat mempengaruhi jumlah ketersediaan sumber-sumber energi yang tidak dapat diperbaharui yang ada di permukaan bumi yang disebabkan oleh penggunaan sumber energi tersebut, yang sebagian besar dipergunakan sebagai bahan bakar untuk mendukung setiap aktifitas manusia. Proses pembakaran gas LPG terjadi di dalam combustor yang dibuat dengan menggunakan bahan tembaga (Cu). Combustor skala meso memiliki ukuran diameter dalam inlet 4,5 mm dan ukuran diameter dalam outlet divariasikan pada 5 mm, 5,5 mm dan 6 mm. Sedangkan pada combustor skala makro memiliki ukuran diameter dalam inlet 10 mm dan ukuran diameter dalam outlet divariasikan pada 11 mm, 12 mm dan 13 mm. Pengujian dilakukan dengan metode eksperimental untuk memperoleh data yang berupa temperatur dinding combustor dan temperatur nyala api. Data temperatur diolah menjadi data energi, selanjutnya dilakukan analisis energi output pembakaran menggunakan metode regresi berganda dengan menggunakan software minitab 16. Diperoleh hasil efisiensi 97,74% dengan besar energi output 328102 Watt pada skala meso dan diperoleh hasil efisiensi 2,26% dengan energi output 7602 Watt pada skala makro. Kata Kunci: combustor, meso, makro, energi, seminar nasional, teknik mesin, universitas jember
ANALISIS PENGARUH SKALA DIAMETER COMBUSTOR DENGAN SUDDEN EXPANSION PADA PEMBAKARAN GAS LPG (LIQUIFIED PETROLEUM GAS) TERHADAP ENERGI OUTPUT PEMBAKARAN Danang Muharyanto; Santoso Mulyadi; Boy Arief Fachri
ELEMEN : JURNAL TEKNIK MESIN Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : POLITALA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.363 KB) | DOI: 10.34128/je.v4i2.59

Abstract

Perkembangan teknologi yang begitu pesat dewasa ini sangat mempengaruhi jumlah ketersediaan sumber-sumber energi yang tidak dapat diperbaharui yang ada di permukaan bumi yang disebabkan oleh penggunaan sumber energi tersebut, yang sebagian besar dipergunakan sebagai bahan bakar untuk mendukung setiap aktifitas manusia. Proses pembakaran gas LPG terjadi di dalam combustor yang dibuat dengan menggunakan bahan tembaga (Cu). Combustor skala meso memiliki ukuran diameter dalam inlet 4,5 mm dan ukuran diameter dalam outlet divariasikan pada 5 mm, 5,5 mm dan 6 mm. Sedangkan pada combustor skala makro memiliki ukuran diameter dalam inlet 10 mm dan ukuran diameter dalam outlet divariasikan pada 11 mm, 12 mm dan 13 mm. Pengujian dilakukan dengan metode eksperimental untuk memperoleh data yang berupa temperatur dinding combustor dan temperatur nyala api. Data temperatur diolah menjadi data energi, selanjutnya dilakukan analisis energi output pembakaran menggunakan metode regresi berganda dengan menggunakan software minitab 16. Diperoleh hasil efisiensi 97,74% dengan besar energi output 328102 Watt pada skala meso dan diperoleh hasil efisiensi 2,26% dengan energi output 7602 Watt pada skala makro