MOKALU, BENEDICTA
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JURNAL ILMIAH SOCIETY

Dampak Pembangunan PLTU Terhadap Perubahan Mata Pencarian Masyarakat Desa Binjeita II Kecamatan Bolangitang Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara Pontoh, Siti Nurhalisa; Mokalu, Benedicta; Paat, Cornelius J
JURNAL ILMIAH SOCIETY Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : JURNAL ILMIAH SOCIETY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan listrik nasional terus meningkat, Kementerian ESDM memproyeksikan konsumsi listrik nasional tahun 2020 mencapai 1.142 kWh/kapita. Pemerintah melalui PLN mengeksplorasi sumber daya angin, sumber daya air dan gas bumi serta batu bara. Kebutuhan listrik juga dialami Propinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo. Pembangunan PLTU di Desa Binjeitan II Kecamatan Bolangitang Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Propinsui Sulawesi Utara berkapasitas 2×50 MW untuk memenuhi kebutuhan listrik wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo melalui sisi garduk induk Boroko. Pembangunan PLTU ini masih dalam tahapan penyelesaian.        Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskripsi Kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sebagai bahan pendalaman penelitian menggunakan Teori Perubahan Sosial Evolusioner (Teori Tiga Tahap Perkenmbangan)Auguste Comte di antaranya: 1. Tahap Teologis (theological stage). 2. Tahap Metafisik (methaphysical stage). 3. Tahap Positif atau Ilmiah (positive stage).Hasil penelitian menemukan masyarakat Desa Binjeita II profesi petani 110 orang dan nelayan 35 orang. Semenjak pembangunan PLTU 60 orang petani atau 66% dan 18 nelayan atau 58% beralih profesi sebagai karyawan PLTU. Pembangunan PLTU berjalan beriringan dengan dampak positif juga dampak negative. Dampak positif berupa terjadi pembauran lintas agama dan budaya, perubahan etos kerja, masyarakat lebih terbuka, semangat kerja berkualitas, desa terang terus sehingga permudah control social. Dari aspek ekonomi di mana sebagian masyarakat alih profesi sebagai karyawan PLTU dengan gaji kisaran Rp.3.000.000 – Rp.4.500.000/bulan, bertumbuh usaha mikro seperti warung makan, kios, kos-kosan, dll. Namun beriringan dengan dampak negative berupa kesehatan lingkugan terganggu dengan bertebaran debu, bising, becek dan banjir kala hujan deras, ikan semakin langka serta kebun kurang penggarap. Kata Kunci: PLTU, Kontrol Sosial, Perubahan Ekonomi 
Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Bunga Pada Masa Pandemi Covid 19 Di Kelurahan Kakaskasen Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon Rindengan, Kiven V.T; Mokalu, Benedicta; Tumiwa, Juliana
JURNAL ILMIAH SOCIETY Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : JURNAL ILMIAH SOCIETY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehidupan Sosial Ekonomi Merupakan Kehidupan seseorang yang berhubungan dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan Sosial Ekonomi Bangsa Indonesia sebelum adanya Pandemi Covid 19 sangat baik Tapi pada awal tahun 2020 telah memukul berbagai sector Perekonomian dan social di Indonesia, Akibat Pandemi covid 19 ini Pertumbuhan ekonomi dari semua Negara mengalami Penurunan Hal ini juga yang membuat sector Pertanian  merasakan dampak yang cukup besar Pertanian Bunga misalnya Keidupan social ekonomi Para Petani bunga kususnya terguncang akibat Permasalahan Global Tentang Corona Virus ini, Program Pembatasan Berskala Besar (PSBB) yang di buat Oleh Pemerintah memang sangat Efektif tapi bagi Petani Bunga sangat Tidak Menguntungkan Karena Kurangnya Konsumen Untuk Membeli bunga Kerugian-kerugian yang di dapat Petani Bunga membuat Pendapatan Mereka Juga mengalami Penurunan Peran Pemerintah memang sangat di perlukan untuk Meminimalisir Permasalahan yang terjadi Pada saat-saat ini akibat Pandemi Covid 19 yang Kita tidak tahu kapan berakhir. Penelitian Ini Menggunakan Metode Penelitian Kualitatif sumber data yang di peroleh melalui data primer dan sekunder dari lokasi Penelitian,Informan dalam Skripsi ini berjumlah 10 orang,secara khusus mereka yang di anggap memahami betul dan dapat memberikan informasi yang benar berkaitan dengan masalah Penelitian.Berdasarkan hasil Penelitian yang diperoleh bahwa Kehidupan social ekonomi Petani Bunga mendapat dampak yang cukup besar akibat Covid 19 Bunga sendiri merupakan salah satu Komoditi unggulan dari para petani di kelurahan Kakaskasen hal ini yang membuat Para petani menggantungkan nasib Mereka dari Pertanian Bunga.   Kata Kunci : Kehidupan Sosial Ekonomi, Petani Bunga, Pandemi Covid 19
Peran Nelayan Perempuan Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Di Desa Tounelet Kecamatan Kakas Kabupaten Minahasa Propinsi Sulawesi Utara Kuhu, Nathalia Christie; Mokalu, Benedicta; Lasut, Jouke
JURNAL ILMIAH SOCIETY Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : JURNAL ILMIAH SOCIETY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nelayan adalah penduduk yang mendiami daerah pesisir pantai atau pesisir danau. Pekerjaan utama suami menangkap ikan dan pendapatan suami tidak menentu karena tergantung pada kondisi alam, sehingga diidentikan dengan perkampungan miskin. Fenomena psikososial Desa miskin juga disandang Desa Tounelet Kecamatan Kakas. Ternyata benar, sekalipun danau Tondano memiliki alam yang kaya raya tetapi kurang cerdas mengolahnya dan kurang jelas peruntukannya, maka hanya melestarikan Orang Kaya Lama (OKL), namun belum mampu mengentaskan Orang Miskin Lama (OML).  Nelayan perempuan Desa Tounelet merasa terpanggil mengentaskan keluarga dari kemiskinan dengan memanfaatkan kekayaan danau Tondano, yakni menjual ikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripsi kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, diskusi, dan dokumentasi. Selanjutnya kajian dalam penelitian ini menggunakan Teori Tindakan Sosial Voluntaristik Parsons. Hasil penelitian, sepanjang lingkaran danau Tondano terdapat banyak usaha budidaya ikan mass dan mujair dalam bentuk keramba. Pemilik usaha keramba adalah nelayan kaya dan pemilik modal besar. Sebaliknya, keluarga - keluarga nelayan di Desa Tounelet Kacamatan Kakas adalah nelayan kecil, kurang modal usaha, belum mampu kembangkan usaha keramba. Namun atas dasar tekat mau keluar dari lingkaran kemiskinan maka nelayan perempuan Desa Tounelet memilih peran ganda, baik sebagai ibu rumah tangga juga sebagai nelayan atau penjual ikan hasil tangkapan suami atau dari pemilik karamba. Peran ganda ini mau meningkatkan kesejahteraan keluarga guna melepaskan diri dari jeratan kemiskinan, siapkan masa depan anak - anak, sekolahkan anak - anak ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Akhirnya, nelayan perempuan Desa Tounelet  butuh tangan - tangan yang mulia bantu bebaskan mereka dari kemiskinan.  Kata Kunci: Peran, Nelayan Perempuan, Keluarga Sejahtera
Peran Tokoh Adat Dalam Melestarikan Nilai Budaya Pekande-Kandea Di Kelurahan Tolandona Kecamatan Sangia Wambulu Kabupaten Buton Tengah Hasan, Muh Abdul; Mokalu, Benedicta; Lumintang, Juliana
JURNAL ILMIAH SOCIETY Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : JURNAL ILMIAH SOCIETY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pekande-kandea atau dalam bahasa Indonesia artinya makan-makan, merupakan adat istiadat yang hingga kini masih dijaga oleh masyarakat Tolandona, Kecamatan Sangia Wambulu, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara. Pelestarian budaya pekande-kandea murni inisiatif masyarakat. Di Kelurahan Tolandona tidak ada lembaga adat sehingga semua kegiatan yang berhubungan dengan penyelengaraan pekande-kandea murni inisiatif semua lapisan masyarakat. Artinya tidak ada orang atau sekelompok orang yang merasa dirinya lebih hebat dari masyarakat lainnya sehingga terjadi tindakan sewenang - wenang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yaitu sebuah penelitian yang dimaksud untuk mengungkap sebuah fakta empiris secara obyektif ilmiah yang berlandaskan pada logika keilmuan, prosedur dan di dukung dengan menggunakan metodologi dan teori sesuai dengan disiplin ilmu yang di tekuni. Tokoh adat adalah representasi dari pelestarian budaya, pelestarian budaya atau kebudayaan berarti adalah sebuah upaya sistimatis mengembangkan nilai - nilai positif budaya yang menjadi pedoman hidup dari kelompok masyarakat. Namun dalam melestarikan nilai - nilai budaya terdapat banyak pro kontra antara mereka yang menghendaki budaya tersebut dipertahankan dan sebaliknya sikap tidak peduli terhadap nilai - nilai budaya tersebut. Kata Kunci : Peran, Tokoh Adat, Nilai Budaya, Pelestarian Budaya Kelapa