Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting (rekomendasi pengendaliannya di Kabupaten Lebong) Hidayah, Nur; Rita, Wismalinda; Anita, Betri; Podesta, Fiana; Ardiansyah, Sandy; Subeqi, Aning Tri; Nasution, Sri Lilestina; Riastuti, Frensi
Riset Informasi Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.099 KB) | DOI: 10.30644/rik.v8i2.237

Abstract

Background: Lebong is the third highest district (34.4%) of stunting cases in Bengkulu Province, where the percentage of children under five is very short (11.8%) in Bengkulu2. The purpose of this study was to analyze the associated of parenting to stunting to children with ages 6-59 months and its control recommendation in Lebong district. Method: The type of research used was observational analytic, case control study design and purposive sampling technique. The population is mother and children with ages 6-59 months in August 2018. Quantitative data analysis (univariate and bivariate). Results: Stunting respondents in Lebong district had a history of parenting: non exclusive breastfeeding (55.20%), time for complementary feeding <6 months (55.20%), used poor health services (72.40%), low level of maternal knowledge (67.20%), poor environmental sanitation (77.60%) & poor psychosocial stimulation (94.80%). There was a relationship (P value <0.05) between history of breastfeeding, time of giving complementary feeding, utilization of health services, level of knowledge of mother, environmental sanitation, psychosocial stimulation to stunting in Lebong. Conclusion: Three factors dominant of parenting have influence to stunting in Lebong are utilization of health services, level of mother knowledge and psychosocial stimulation. The model of controled stunting risk factors in Lebong can be done through family empowerment aimed at the individual, community and health service levels. Keywords: lebong, model, parenting style, stunting
PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM PENGEMBANGAN TERNAK PUYUH DI DESA PEKIK NYARING KECAMATAN PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH Rita, Wismalinda; Herizon, Catur; P, Definiati
P-2776-3072
Publisher : Program Studi Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Quails breeding is easy to cultivate, can produce in a relatively short time and does not require a prominent location. Besides, male quail and rejected livestock are very well sold in the market. The obstacle to the development of quail so far is the high cost of concentrate feed with prices that tend to fluctuate so that the nutritional needs of quail have not been fulfilled, which in turn has an impact on production. Knowledge and skills of quail breeders are required in the management of quail rearing. Selection of seeds, feeding with good nutrition by utilizing feed ingredients from local sources is the right solution. This activity aims to increase knowledge of the PKK (group of women in the village) to develop quail farms. Activities are carried out in the form of program socialization and counseling. As a result, the activity has run smoothly; women of the PKK Pekik Nyaring can understand the management of quail breeding, especially the selection of seeds and the provision of quality feed with good nutrition.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN NILAI TAMBAH PISANG ENGGANO Rita, Wismalinda; Yusmaniarti, Yusmaniarti; Mutmainnah, Elni
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v4i2.1673

Abstract

AbstrakKelurahan Sumber Jaya secara geografis terletak di pinggir samudra Indonesia. Kelurahan Sumber Jaya yaitu 602 hektar, yang sebagian besar wilayah merupakan dataran rendah, pesisir, dan kawasan rawa yang dijadikan  sawah dan tanah perkebunan/pertanian. Penduduknya merupakan penduduk asli daerah dengan tingkat pendidikan rata-rata hanya tamat SMP dan SMAKelurahan Sumber Jaya merupakan perkampungan yang terletak di pesisir pantai di Kota Bengkulu. Mayoritas penduduknya adalah penduduk asli Bengkulu yang menggantungkan hidup dari sumber alam yang dihasilkan di laut. Menjadi nelayan dan mengolah ikan kering. Pola hidup masyarakatnya masih kurang sehat. Masih banyak masyarakatnya yang BAB langsung ke Muara dan buang sampah ke laut. Sehingga perkampungannya terkesan kumuh dan kotor.Tahun 2016 pemerintah Kota Bengkulu menetapkan Kelurahan ini menjadi Kampung Bahari. Berbagai pembangunan fisik telah dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Tim pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Bengkulu ikut bertanggung jawab dalam upaya peningkatan kapasitas masyarakatnya. Melalui pemberdayaan masyarakatnya dengan keterampilan peningkatan nilai tambah pisang Enggano. Karena selama ini pisang Enggano hanya dimanfaatkan sebagai pisang goreng. Dengan berbagai variasi menjadi keripik diharapkan dapat memberi nilai tambah pada pendapatan keluarga. terutama kelompok ibu-ibu rumah tangga.            Metode pendekatan yang diterapkan dalam pengabdian ini adalah sosialisasi, pendidikan dan praktek pembuatan keripik pisang. Hasil evaluasi menunjukkan masyarakat antusias mengikuti dan termotivasi untuk mencoba berwirausaha dengan menjadi produsen keripik pisang berbagai varian rasa skala rumah tangga. Kata Kunci : pemberdayaan, Pisang, nilai tambah