Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, TINGKAT PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA, AKUNTABILITAS, DAN OBJEKTIVITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI DKI JAKARTA) Andri; Ridwan
Jurnal Buana Akuntansi Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Buana Akuntansi
Publisher : Program Studi Akuntansi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.99 KB) | DOI: 10.36805/akuntansi.v3i2.863

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi, independensi, profesionalisme, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, akuntabilitas dan objektivitas terhadap kualitas audit. Populasi dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah DKI Jakarta. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda, dengan dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas data terlebih dahulu, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Temuan penelitian menunjukkan 36,4% cukup menjelaskan perubahan variabel kompetensi, independensi, profesionalisme, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, akuntabilitas dan objektivitas terhadap kualitas audit sedangkan sisanya 63,6 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Di samping itu, pengujian hipotesis secara simultan membuktikan bahwa kompetensi, independensi, profesionalisme, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, akuntabilitas dan objektivitas berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit sementara pada pengujian signifikansi parameter individual hanya akuntabilitas dan objektivitas yang berpengaruh positif terhadap kualitas audit.Kata Kunci: Kualitas Audit, Akuntabilitas, Objektivitas.
MASYARAKAT HUKUM ADAT DATUK SINARO PUTIH PASANG SURUT KEKUASAAN ADAT DI TENGAH HEGEMONI NEGARA Ridwan; Isman
Jurnal Niara Vol. 12 No. 1 (2019)
Publisher : FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.089 KB) | DOI: 10.31849/nia.v12i1.2137

Abstract

The Bungo District Government issued Bungo District Regulation No. 9 of 2007 concerning the mention of the Village Chief to Rio, the Village Becomes Dusun and Dusun Being the Kampung has raised several fundamental problems faced by the Indigenous Government of Datuk Sinaro Putih. The problem is the existence of dualism at the level of village institutions, which is caused by the Role of Rio (Village Chief) who is so free to regulate all adat issues in the indigenous law community Datuk Sinaro Putih which has been regulated by Customary Institutions led by Customary Leader. The method used is descriptive qualitative method. Existence of Customary Law Society Datuk Sinaro Putih still exists. Because they were officially recognized by the Bungo District Regulation No. 6 of 2006 concerning Customary Law Society Datuk Sinaro Putih. They still have customary forests as the ancestral heritage of Datuk Sinar Putih. The Hamlet Government has replaced the power of Datuk Sinaro Putih in the field of general government. However, customary power is still held by Datuk Sinaro Putih, including control of customary forest areas. The descendants of Datuk Sinaro Putih make an effort to maintain their existence, including designing Village Regulations on the Customary Law Community Datuk Sinaro Putih and holding annual and five-year events in the form of traditional vows and traditional art performances in the traditional unit of Datuk Sinaro Putih. Keywords: customary law community, Datuk Sinaro Putih, customary power, state hegemony
KARAKTERISTIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK VIRGIN COCONUT OIL PADA BERBAGAI PENAMBAHAN RAGI TEMPE Asrawaty; Sitti Fathurahmi; Spetriani; Ridwan
Jurnal Pengolahan Pangan Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pangan.v5i2.38

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui dan mempelajari tentang karakteristik kimia dan organoleptik terhadap penambahan ragi tempe pada pembuatan VCO. Rancangan digunakan Acak Lengkap (RAL) dua faktor, yaitu penambahan ragi tempe dan lama waktu fermentasi yang terdiri dari 6 level (Kanil+ragi tempe), yaitu: P1=500 mL + 8 g (12 jam), P2= 500 mL + 10 g (12 jam), P3= 500 mL + 12 g (12 jam), P4= 500 mL + ragi tempe 8 (24 jam), P5= 500 mL + 10g (24 jam), dan P6= 500 mL + 12g (24 jam). Untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang dicobakan, maka dilakukan uji keragaman. Bila hasil uji keragaman menunjukan pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berbagai kadar ragi tempe dan lama fermentasi berpengaruh nyata terhadap kadar air, uji organoleptik aroma dan warna VCO. Kadar air VCO terendah diperoleh pada perlakuan ragi tempe 12g lama fermentasi 12jam, yakni rata-rata 0,12g. Hasil uji kesukaan terhadap aroma dan warna VCO tertinggi terdapat pada pelakuan ragi tempe 8g lama fermentasi 24jam, yakni rata-rata 3,64 (agak suka) dan 4,00 (suka).
Dinamika Populasi Pada Ekosistem Mangrove Hajar; J W Puspita; N Nacong; Ridwan
JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN TERAPAN Vol. 18 No. 1 (2021)
Publisher : Program Studi Matematika, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/2540766X.2021.v18.i1.15534

Abstract

Budidaya mangrove merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir kerusakan ekosistem laut dan lingkungan sekitarnya saat terjadi tsunami. Eksistensi ekosistem mangrove perlu dijaga dan dilestarikan secara berkelanjutan. Kepiting Uca memiliki peranan penting pada rantai makanan yang berlangsung dalam ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan mengkaji interaksi antara populasi mangrove dan populasi kepiting Uca dalam ekosistem mangrove melalui pendekatan model matematika. Kami memperoleh empat titik kritis dari model yang telah dibangun. Tiga titik kritis dari model matematika eksis tanpa syarat, namun tidak stabil. Sedangkan titik kritis keempat yang menggambarkan kondisi koeksistensi populasi mangrove dan kepiting Uca dapat dijamin kestabilan lokalnya jika syarat kestabilannya terpenuhi. Hal ini mengindikasikan bahwa kehadiran populasi kepiting Uca dapat menjaga kelestarian ekosistem mangrove. Simulasi numerik diberikan untuk mendukung hasil analitik.
Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Beasiswa menggunakan Metode FMADM dan WP Ridwan; Nurdina Rasjid; Sugiarto Cokrowibowo; Dian Megah Sari
Journal of Computer and Information System ( J-CIS ) Vol 3 No 1 (2020): J-CIS Volume 3 Issue 1 2020
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.807 KB) | DOI: 10.31605/jcis.v1i2.631

Abstract

Sistem penyeleksian penerima beasiswa masih memungkinkan terjadinya kesalahan yang disengaja ataupun tidak disengaja sehingga output menjadi kurang optimal dan dapat berakibat seleksi penerima beasiswa menjadi tidak objektif. Dari masalah ini sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu manusia dalam memberikan pertimbangan keputusan yang akan kita ambil atau dikenal dengan Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) merupakan beasiswa yang acuan penilaiannya adalah dilihat dari nilai IPK (Indeks Prestasi Komulatif), Satuan Kredit Semester (SKS), Prestasi, dan Kemampuan Ekonomi. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan solusi yang efektif , dikarenakan dapat memberikan penilaian terhadap setiap alternatif untuk mencapai pilihan yang terbaik. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) mempunyai metode untuk memberikan dukungan dalam proses pengambilan keputusan, yaitu Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) digunakan untuk menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan dengan algoritma Weighted Product (WP).
PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA TERHADAP PEMANFAATAN EKONOMI MARITIM DI KAWASAN IBU KOTA BARU DALAM MENDUKUNG INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA Rizki Desiana; Ridwan; Yosy Gustasya; Moch. Yurianto
JURNAL MARITIM Vol 3 No 2 (2022): Vol 3 No 2 (2022) : Februari 2022
Publisher : Prodi Manejemen Kepelabuhan dan Pelayaran, Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Karimun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/ojsm.v3i2.526

Abstract

Meningkatnya ekonomi maritim menjadi salah satu goal yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia, peningkatan tersebut dapat tercermin dari potensi wisata bahari yang dimiliki. Keanekaragaman hayati laut yang tinggi, pesisir laut yang ideal dan strategis, serta iklim tropis yang hangat dengan keberadaan matahari yang bersinar sepanjang tahun menjadi branding mahal bagi para wisatawan (baik lokal maupun asing) untuk dapat mengunjungi wisata bahari di Indonesia. Namun pada kenyataannya, meski memiliki ribuan pulau dengan sumber daya alam bahari yang indah, bukan merupakan jaminan bagi sebuah negara untuk mendapat keuntungan banyak dari bisnis pariwisata maritim. Pariwisata maritime sendiri jika tata kelolanya dilaksanakan dengan baik maka akan memberi dampak yang luar biasa bagi pengembangan ekonomi suatu negara. Lebih lanjut, dalam tata kelola pariwisata maritim dibutuhkan adanya good governance yang terintegrasi, adanya regulasi dan tindakan penegakan hukum yang efektif serta sistem pengambilan keputusan yang tepat oleh para pemangku kepentingan.
Penguatan Budaya Hukum Masyarakat Desa Gerung Selatan Guna Mengedepankan Mediasi Dalam Penyelesaian Sengketa Lewis Grindulu; M. Hotibul Islam; Ridwan; Suheflihusnaini Ashady
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i4.2655

Abstract

Penyelesaian sengketa melalui non litigasi diakomodir melalui keberadaan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Di Pengadilan, Lahir Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 yang kemudian diganti dengan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Mediasi di Pengadilan dan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2022 tentang Mediasi di Pengadilan Secara Elektronik. Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara barat kemudian membentuk Bale Mediasi yang kemudian diikuti oleh pembentukan bale mediasi di setiap kabupaten/ Kota di Nusa Tenggara Barat. Di kabupaten Lombok Barat, Bale Mediasi dibentuk berdasarkan peraturan Bupati (Perbup) No 47 tahun 2019 telah membentuk bale mediasi sebagai lembaga yang memfasilitasi penyelesaian sengketa di luar Pengadilan. Keberadaan Bale Mediasi di Lombok Barat ditujukan agar masyarakat lebih mengutamakan penyelesaian melalui mediasi dibandingkan melalui jalur litigasi atau Pengadilan. Disamping penyelesaian yang relative cepat, dan biaya yang terjangkau, penyelesaian melalui Bale Mediasi juga mengutamakan win-win solution sehingga sengketa yang terjadi tidak menyisakan konflik berkepanjangan dan para pihak berdamai, rukun kembali.
Penyuluhan Hukum Tentang Penyelesaian Perkara Kekerasan Terhadap Anak di Dharma Wanita Persatuan Unit BKPSDM Lombok Timur Lewis Grindulu; Ridwan; M. Hotibul Islam; Suheflihusnaini Ashady
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 1 (2023): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i1.3316

Abstract

Kekerasan terhadap kelompok marjinal akhir-akhir ini mengalami peningkatan. Hal tersebut tentu merupakan salah satu bentuk ketidakadilan bagi mereka dan tidak mencerminkan semangat dari konstitusi Negara Indonesia yang menjamin hak asasi setiap warga negaranya. Kelompok marjinal merupakan kelompok-kelompok rentan, diantaranya adalah anak, perempuan, kelompok disabilitas, dan orang-orang yang sudah lanjut usia (manula). Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan sumbangsih pengetahuan dan masyarakat berperan aktif dalam upaya perlindungan terhadap anak agar terhindar dari tindakantindakan yang dapat menganggu tumbuh kembang anak. Pengabdian dilaksanakan dengan menggunakan dua pendekatan kolaboratif sebagai metode pelaksanaan kegiatan yaitu penyuluhan hukum (untuk mengedukasi masyarakat) dan FGD (Focus Group Discussion) guna menggali pengetahuan dan keterampilan masyarakat terhadap penguatan pemahaman mengenai perlindungan anak dan penyelesaian perkara kekerasan yang menimpa anak dalam perspektif penghormatan terhadap kelompok marjinal. Hasil kegiatan pengabdian ini dapat memahami peraturan perundang-undangan terkait perlindungan anak seperti Undang-Undang Perlindungan Anak dan Sistem Peradilan Pidana Anak, berikutnya mitra memiliki kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan dengan mengedepankan penghormatan terhadap kelompok marginal. Hal ini penting sebagai bagian dari pengabdian civitas akademika ke masyarakat.
PENGARUH KESUSASTRAAN ARAB TERHADAP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID (Suatu Tinjauan Biografis) Ridwan
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 1 No. 1 (Januari) (2021): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terbentuknya pemikiran Abdul Rahman Wahid banyak dipengaruhi oleh lingkungan dan kebudayaan yang ia pernah lalui. Diantara lingkungan dan kebudayaan yang pernah ia lalui adalah lingkungan pesantren dan kebudayaan Timur Tengah. Untuk itu, penulis mencoba melihat pengaruh kesuasatran Arab terhadap pemikiran Abdul Rahman Wahid, sebab sastra Arab banyak ia pelajari ketika berada di pesantren dan Timur Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode biografis. Penelitian ini dipusatkan pada buku-buku, majalah, koran, dan makalah yang pernah ditulis oleh Abdul Rahman Wahid, atau yang orang tulis tapi berhubungan dengan pemikiran Abdul Rahman Wahid. Pengumpulan data dilakukan dengan membaca karya-karya Abdul Rahman Wahid, atau karya orang lain tentang Abdul Rahman Wahid yang dianggap memiliki keterkaitan dengan penelitian ini. Analisis data dilakukan dengan cara menganalisis kutipan-kutipan Abdul Rahman Wahid tentang sastrawan Arab atau kutipan-kutipannya tentang syair Arab. Penelitian yang menggunakan metode biografis ini, menunjukkan bahwa pengaruh kesusastraan Arab terhadap pemikiran Abdul Rahman Wahid sangatlah besar, khususnya pemikiran Abdul Rahman Wahid tentang humanisme dan pendidikan. Hal ini disebabkan, karena dalam beberapa tulisannya ia mengakui langsung bahwa yang menjadi titik pijak pemikiran humanisme dan pendidikan yang selalu ia perjuangkan berasal dari diri seorang sastrawan Arab besar Imam Khalil al- Farahidy.
Studi Identifikasi Sebaran Permukiman Etnik Di Ternate Sherly Asriany; Anthonius F. Raffel; Arham Munir; Muh.Muzni Harbelubun; Ridwan
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 9 No. 3 (2020): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.v9e3.110

Abstract

Indonesia termasuk salah satu negara yang mempunyai keragaman etnis terbesar di dunia, dengan 931 suku, 600 bahasa daerah, dan jenis kekayaan budaya lainnya. Permukiman sebagai salah satu hasil fisik kebudayaan masyarakat Indonesia. Peran nilai-nilai solidaritas yang ada pada masyarakat menunjukkan bahwa permukiman etnik tidak terlepas dari pengaruh sosial budaya. Elaborasi bentuk sosial dan budaya ke dalam lingkungan tercermin dari identitas bentuk fisik ruang. Ada saling keterkaitan antara fisik, sosial, dan budaya dalam membentuk morfologi permukiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran permukiman etnik yang ada di Ternate, Maluku Utara. Penelitian ini berada dalam paradigma naturalistik. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain melalui: survei, observasi, wawancara, fotografi dan skeksa, serta kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah triangulasi (triangulation analysis). Adapun temuan dari penelitian ini adalah sebaran permukiman etnik di Ternate. Sedangkan benteng Fort Oranje, Masjid Sultan, dan Kadaton Sultan sebagai pengikat diantara permukiman etnik yang ada di Ternate.