Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

EKSPLORASI MATERIAL GLULAM PADA PERANCANGAN SHELTER MENGGUNAKAN SALURAN KREATIVITAS FOCUS ON MATERIAL Nareswarananindya, Nareswarananindya
Border: Jurnal Arsitektur Vol 1 No 2 (2019): NOVEMBER 2019
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4045.812 KB) | DOI: 10.33005/border.v1i2.27

Abstract

Setiap material memiliki karakteristik yang dapat dieksplorasi dan digunakan sebagai saluran kreativitas dalam merancang bangunan. Proses eksplorasi material tersebut harus dapat mendukung efisiensi penggunaan sumber daya dalam keseluruhan daur hidup (life cycle) bangunan, mulai dari pemilihan material, desain, konstruksi, pemeliharaan, hingga pembongkaran. Glued Laminated Timber (Glulam) merupakan salah satu material alternatif dari bahan dasar kayu yang dapat diperbaharui dan memiliki low embodied energy. Dengan menggunakan saluran kreativitas focus on material, karakteristik dari glulam digunakan sebagai pendekatan merancang bangunan. Tipe bangunan yang digunakan sebagai obyek eksplorasi adalah bangunan sederhana non-ruang, yaitu shelter (naungan). Proses rancang menggunakan Cyclical Design Process yang terdiri dari tahap analisis, sintesis, dan evaluasi yang dilakukan berulang-ulang hingga mendapat rancangan paling yang optimal. Tahap analisis data dari glulam, shelter, dan focus on material dilakukan untuk menghasilkan kriteria desain yang akan digunakan untuk menghasilkan beberapa alternatif rancangan pada tahap sintesis. Beberapa alternatif rancangan tersebut kemudian di evaluasi pada tahap evaluasi untuk mendapatkan rancangan yang paling sesuai. Hasil yang diperoleh adalah rancangan skematik bangunan shelter dengan bentuk single curve dan double curve yang tersusun dari konfigurasi monomaterial elemen-elemen glulam berukuran 60x60 cm menggunakan sambungan takik.
Perencanaan dan Perancangan Revitalisasi Pusat Pasar Seni di Tenggarong Kutai Kartanegara dengan Tema Arsitektur Vernakular Kontemporer Kirana, Puteri Chandra; Ramadhani, Annisa Nur; Nareswarananindya, Nareswarananindya
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2021: Peluang dan Tantangan Peningkatan Riset dan Teknologi di Era Pasca Covid-19
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar seni dulunya adalah sebuah pasar kesenian yang menyeguhkan beraneka ragam kegiatan kesenian, yang ada di Tenggarong Kutai Kartanegara. Seiring berjalannya waktu tempat ini mengalami penurunan minat oleh masyarakat setempat, dikarenakan banyaknya fasilitas yang tidak terawat dengan baik. Lahan berada disekitar kawasan objek wisata, sehingga masih terdapat potensi yang besar untuk melakukan perubahan ataupun menghidupkan kembali potensi yang ada pada pasar seni. Agar nantinya tidak mematikan perekonomian warga setempat, dan secara tidak langsung ikut serta membantu pemerintah dalam sektor ekonomi kreatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode campuran (mix method), yang dimana peneliti mengkombinasikan data kualitatif dan data kuantitatif untuk memperoleh analisi yang relevan terhadap permasalahan yang ada. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara peneliti mendapatkan langsung hasil informasi objek melalui wawancara / survey, dan mendapatkan arsip yang dimiliki oleh lembaga terkait. Tema yang digunakan adalah Aristektur Vernakular Kontemporer, dengan menggunakan konsep vernakular kontemporer yang dikemukakan oleh William S. Lim, yaitu: seperti Extending Tradition dan Reinventing Tradition. Dengan adanya 53 responden yang didapat pada kuesioner, dan terdapat 50 responden menyetujui adanya revitalisasi pada pasar seni menjadikan dasar kuat dalam tugas akhir arsitektur ini. Maka diharapakan pada tugas akhir arsitektur ini dirancangkan secara kompleks mengenai Perencanaan dan Perancangan Revitalisasi Pusat Pasar Seni di Tenggarong Kutai Kartanegara, di tengah modernisasi kota dengan sentuhan arsitektur vernakular kontemporer, mengikuti proses perkembangan masyarakat setempat.
Aplikasi Konsep Rekreatif pada Perencanaan Desain Budidaya dan Pengolahan Aren di Tuban Pamungkas, Danny Tri; Laksono, Sigit Hadi; Nareswarananindya, Nareswarananindya
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 1 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2021.v2i1.1500

Abstract

Abstract. Palm tree (Arenga pinnata Merr.) is a multipurpose tree and it has been known that palm tree produces industrial materials. In East Java, palm plant spreads in all of north coast, especially in Tuban. Based on the problem, Palm Cultivated and Processing Center is designed to support government's plans and programs in the develop of the first cultivation and processing palm plant in Indonesia with the theme of Agro-tourism. The design concept is "Recreational" which is something that can provide entertainment that is creative, unique, and different from the others. So that a design will provide pleasant entertainment. The purpose of this article is as a Palm Cultivation and Processing Center in Tuban where there are facilities such as cultivation land along with processing and outdoor tourism facilities such as Flying Fox and Playground.Keywords: Aren, Cultivation, Recreational. Abstrak. Pohon Aren (Arenga  pinnata  Merr.)  adalah  pohon  serbaguna yang sejak lama telah dikenal menghasilkan bahan-bahan industri. Tanaman Aren di Jawa Timur tersebar di seluruh pesisir pantai utara khususnya di daerah Tuban. Berdasarkan permasalahan diatas, Pusat Budidaya dan Pengolahan Aren dirancang untuk mendukung program dan rencana pemerintah dalam upaya pengembangan budidaya dan sekaligus pengolahan aren pertama di Indonesia yang bertema agrowisata. Konsep desain adalah “Rekreatif” merupakan sesuatu yang dapat memberikan hiburan yang kreatif, memiliki keunikan, dan berbeda dengan yang lain. Sehingga sebuah rancangan akan memberikan hiburan yang menyenangkan. Tujuan dari artikel ini sebagai Pusat Budidaya dan Pengolahan Aren di Tuban yang mana terdapat fasilitas seperti lahan budidaya beserta pengolahan dan sarana wisata outdoor seperti Flying Fox dan Playground.Kata Kunci: Aren, Budidaya, Rekreatif
Penerapan Tema Metafora dalamPerencanaan Pasar Ikan Modern di Kabupaten Sidoarjo Setyowati, Indah Dwi; Nareswarananindya, Nareswarananindya; Ratniarsih, Ika
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 2 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2021.v2i2.1929

Abstract

Di Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah yang berada di Provinsi Jawa Timur salah satu penghasil ikan. Dengan mata pencaharian utama sebagai nelayan. Potensi tersebut menjadikan daerah Sidoarjo sebagai salah satu Kawasan minapolitan di Indonesia. Pasar Ikan Modern berada di Jalan K.H. Ali Mas’ud, Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Terdiri dari beberapa fasilitas, yaitu fasilitas utama sebagai tempat penjualan, fasilitas pengelola sebagai kantor, fasilitas penunjang, fasilitas servis, dan cafeteria. Penggunaan konsep makro Modern Higenis menghasilkan rancangan yang memiliki suasana yang bersih, modern dan efisien sehingga pengunjung tidak bosan bertransaksi di area Pasar.
Application of Symbolic Architecture to The Design of The Fashion Carnaval Cultural Activity Center in The Jember City Febriany Nurshella; Wiwik Widyo Widjajanti; Nareswarananindya Nareswarananindya
Jurnal IPTEK Vol 25, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2021.v25i2.2337

Abstract

Jember is one of cities in East Java which has been very famous in the world. This city is dubbed as a carnaval city because it organizes an annual festival namely “Jember Fashion Carnaval (JFC)”. It is a fashion carnaval that presents the creativity of Indonesian artists. This sort of event has so famed that many foreign visitors come and see. Jember Fashion Carnaval has become a great event of entertainment and tourism that make Jember and even Indonesian people proud of. Moreover, this event exhibits cultural and art fashion show in the international level. Unfortunately, a specific place which can accommodate this kind of activity has not been available yet. As a result, JFC and art show are paraded along the roads in Jember. Thus, a Cultural Activity Centre of Fashion Carnaval in Jember is necessary to be designed by employing symbolic architecture. To collect the data, the researcher implemented field study and literature study as well as descriptive analysis method. The macro concept of this design entitled iconic under the symbolic theme will make Jember as a Carnival city. Meanwhile, the micro concept of recreational land order is actualized in centered-circulation pattern getting the philosophy of JFC logo. The micro concept of adaptive shape occurs by adapting the shape of JFC symbol as the costume of building, whereas the micro concept of thematic space derives from the philosophy of JFC fashion products which have different themes for every event. The facilities provide show area, convention hall, organizer office, restaurant and inn, training and workshop, art gallery, and souvenir shop. They are designed to facilitate all activities related to JFC. Accordingly, this design is expected to be an area which can support JFC event for youths who want to develop and continue the art works produced by Indonesian people so that this event can last long and improve other subsequent events.
Aplikasi Konsep Rekreatif pada Perencanaan Desain Budidaya dan Pengolahan Aren di Tuban Danny Tri Pamungkas; Sigit Hadi Laksono; Nareswarananindya Nareswarananindya
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 1 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2021.v2i1.1500

Abstract

Abstract. Palm tree (Arenga pinnata Merr.) is a multipurpose tree and it has been known that palm tree produces industrial materials. In East Java, palm plant spreads in all of north coast, especially in Tuban. Based on the problem, Palm Cultivated and Processing Center is designed to support government's plans and programs in the develop of the first cultivation and processing palm plant in Indonesia with the theme of Agro-tourism. The design concept is "Recreational" which is something that can provide entertainment that is creative, unique, and different from the others. So that a design will provide pleasant entertainment. The purpose of this article is as a Palm Cultivation and Processing Center in Tuban where there are facilities such as cultivation land along with processing and outdoor tourism facilities such as Flying Fox and Playground.Keywords: Aren, Cultivation, Recreational. Abstrak. Pohon Aren (Arenga  pinnata  Merr.)  adalah  pohon  serbaguna yang sejak lama telah dikenal menghasilkan bahan-bahan industri. Tanaman Aren di Jawa Timur tersebar di seluruh pesisir pantai utara khususnya di daerah Tuban. Berdasarkan permasalahan diatas, Pusat Budidaya dan Pengolahan Aren dirancang untuk mendukung program dan rencana pemerintah dalam upaya pengembangan budidaya dan sekaligus pengolahan aren pertama di Indonesia yang bertema agrowisata. Konsep desain adalah “Rekreatif” merupakan sesuatu yang dapat memberikan hiburan yang kreatif, memiliki keunikan, dan berbeda dengan yang lain. Sehingga sebuah rancangan akan memberikan hiburan yang menyenangkan. Tujuan dari artikel ini sebagai Pusat Budidaya dan Pengolahan Aren di Tuban yang mana terdapat fasilitas seperti lahan budidaya beserta pengolahan dan sarana wisata outdoor seperti Flying Fox dan Playground.Kata Kunci: Aren, Budidaya, Rekreatif
Penerapan Tema Metafora dalamPerencanaan Pasar Ikan Modern di Kabupaten Sidoarjo Indah Dwi Setyowati; Nareswarananindya Nareswarananindya; Ika Ratniarsih
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 2 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2021.v2i2.1929

Abstract

Di Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah yang berada di Provinsi Jawa Timur salah satu penghasil ikan. Dengan mata pencaharian utama sebagai nelayan. Potensi tersebut menjadikan daerah Sidoarjo sebagai salah satu Kawasan minapolitan di Indonesia. Pasar Ikan Modern berada di Jalan K.H. Ali Mas’ud, Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Terdiri dari beberapa fasilitas, yaitu fasilitas utama sebagai tempat penjualan, fasilitas pengelola sebagai kantor, fasilitas penunjang, fasilitas servis, dan cafeteria. Penggunaan konsep makro Modern Higenis menghasilkan rancangan yang memiliki suasana yang bersih, modern dan efisien sehingga pengunjung tidak bosan bertransaksi di area Pasar.
Perencanaan dan Perancangan Revitalisasi Pusat Pasar Seni di Tenggarong Kutai Kartanegara dengan Tema Arsitektur Vernakular Kontemporer Puteri Chandra Kirana; Annisa Nur Ramadhani; Nareswarananindya Nareswarananindya
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2021: Peluang dan Tantangan Peningkatan Riset dan Teknologi di Era Pasca Covid-19
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar seni dulunya adalah sebuah pasar kesenian yang menyeguhkan beraneka ragam kegiatan kesenian, yang ada di Tenggarong Kutai Kartanegara. Seiring berjalannya waktu tempat ini mengalami penurunan minat oleh masyarakat setempat, dikarenakan banyaknya fasilitas yang tidak terawat dengan baik. Lahan berada disekitar kawasan objek wisata, sehingga masih terdapat potensi yang besar untuk melakukan perubahan ataupun menghidupkan kembali potensi yang ada pada pasar seni. Agar nantinya tidak mematikan perekonomian warga setempat, dan secara tidak langsung ikut serta membantu pemerintah dalam sektor ekonomi kreatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode campuran (mix method), yang dimana peneliti mengkombinasikan data kualitatif dan data kuantitatif untuk memperoleh analisi yang relevan terhadap permasalahan yang ada. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara peneliti mendapatkan langsung hasil informasi objek melalui wawancara / survey, dan mendapatkan arsip yang dimiliki oleh lembaga terkait. Tema yang digunakan adalah Aristektur Vernakular Kontemporer, dengan menggunakan konsep vernakular kontemporer yang dikemukakan oleh William S. Lim, yaitu: seperti Extending Tradition dan Reinventing Tradition. Dengan adanya 53 responden yang didapat pada kuesioner, dan terdapat 50 responden menyetujui adanya revitalisasi pada pasar seni menjadikan dasar kuat dalam tugas akhir arsitektur ini. Maka diharapakan pada tugas akhir arsitektur ini dirancangkan secara kompleks mengenai Perencanaan dan Perancangan Revitalisasi Pusat Pasar Seni di Tenggarong Kutai Kartanegara, di tengah modernisasi kota dengan sentuhan arsitektur vernakular kontemporer, mengikuti proses perkembangan masyarakat setempat.
PERSEPSI MASYARAKAT AWAM TERHADAP STANDAR DESAIN DAN KESIAPAN NEW-NORMAL PADA BIOSKOP DI INDONESIA Dian Pramita Eka Laksmiyanti; Nareswarananindya Nareswarananindya; Mochamad Junaidi Hidayat
MODUL Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mdl.21.2.2021.134-141

Abstract

Wabah COVID-19 telah membuat banyak perubahan di segala sektor. Demi tetap berjalannya perekonomian, beberapa tempat usaha dan ruang publik lainnya dibuka di akhir tahun 2020, walau dalam kenyataannya Indonesia masih dalam status darurat COVID-19. Pemerintah sudah menyatakan ”berkawanlah dengan covid”, namun hal ini bukan berarti masyarakat menjadi tidak hati-hati dan tidak peduli dengan isu kesehatan. Segala aktifitas di ruang publik tetap perlu dibatasi dan disesuaikan dengan standar protokol kesehatan yang baru. Salah satu ruang publik yang akan beroperasi akhir tahun ini adalah bioskop. Sebagian masyarakat sudah merasa aman, namun beberapa juga masih meragukan mengingat persyaratan ruang bioskop yang harus tertutup, tidak ada pencahayaan dan penghawaan alami demi kualitas visual dan akustik di dalamnya, serta kemungkinnan berkumpulnya banyak orang dalam satu ruangan tertutup dalam durasi dua hingga tiga jam. Kurangnya sirkulasi udara juga menjadi salah satu penyebab sick building syndrome, namun bukan berarti hal ini tidak dapat diatasi dengan desain arsitektural.Metode yang dilakukan pada penelitian ini secara umum deskriptif kuantitatif dengan menyebarkan quisioner pada 117 responden yang usianya berkisar antara 17-59 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk merangkum persepsi masyarakat awam mengenai standar new normal, penerapan protocol kesehatan, serta desain interior bioskop yang memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi pengguna.
Healing Center With The Orgonite Method in Mojokerto District Karya Arsitra Rismansyah; Wiwik Widyo Widjajanti; Nareswarananindya Nareswarananindya
Jurnal IPTEK Vol 27, No 1 (2023)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2023.v27i1.4404

Abstract

Jolotundo is a village in the Mojokerto Regency area that is located on the slopes of Mount Penanggungan, close to the forest and Majapahit kingdom relics. In Indonesia, public awareness of the importance of health is declining, causing bad behavior and unhealthy environmental conditions in the community. As technology advances, health technology such as orgonite becomes an effective method of treatment or restoration for both physical and psychological health. Unfortunately, no facilities provide a place to support this method. Therefore, it is necessary to have a facility that provides a place of recovery within the orgonite method based on healing and negative energy elimination for physical, mental, environmental, and spiritual well-being. This research employed field studies and literature studies as well as several methods such as observation, documentary, and interview to obtain data, both primary data as a direct data source and secondary data as other supporting data sources. The design applies the theme of therapeutic architecture, the macro concept of tropical architecture, and the micro concept of adaptive land use. The design environment involves green open spaces and maximizes landscape arrangements.