Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal SainTekA

ANALISIS PELESTARIAN SUMBER MATA AIR BUIN AI AWAK KELURAHAN SEKETENG KABUPATEN SUMBAWA Priago, Julius Ade; Satriawansyah, Tri; Ilfiani, Pratiwi Dian
Jurnal SainTekA Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Sainteka
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (991.721 KB) | DOI: 10.58406/sainteka.v3i1.704

Abstract

Kabupaten Sumbawa khususnya kelurahan Seketeng memiliki sumber mata air yang keberadaannya sudah ada sejak sistem pemerintahan Sumbawa masih berbentuk kerajaan. Cagar budaya ini dinamakan Buin Ai Awak yang terletak dikaki bukit dalam kota sumbawa yang sangat bermanfaat sebagai sumber air keperluan sehari-hari masyarakat setempat seperti mandi, mencuci hingga air minum masyarakat sekitar. Kondisi Buin Ai Awak yang kurang perawatan baik dari segi pemeliharaan maupun kondisi fisik bangunan yang sudah termakan usia menjadi penyebab tidak maksimalnya pemanfaatan air oleh masyarakat. Oleh karena itu, perlunya konservasi dan preservasi Buin Ai Awak yang bertujuan untuk memaksimalkan fungsi dan peran situs serta tempat-tempat bersejarah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai debit mata air dan mengetahui konsep pengelolaan pelestarian mata air Buin Ai Awak Kelurahan Seketeng. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode teknik sipil. Konservasi teknik sipil teknis atau mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap tanah, dan pembuatan bangunan yang ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi serta meningkatkan kelas kemampuan tanah.Berdasarkan hasil penelitian jumlah penduduk disekitar lokasi penelitian berjumlah 126 jiwa dengan kebutuhan air 151.2 m³/hari dapat dipenuhi oleh total debit yang dihasilkan Buin Ai Awak air 167 m3/hari. Debit air tanah yang dihasilkan oleh mata air Buin Ai Awak pada bak penampung permandian pria sebesar 66,528 m3/hari, bak penampung permandian wanita 1 sebesar 53,222 m3/hari, Bak penampung permandian wanita 2 sebesar 47,520 m3/hari. Konsep pengelolaan pelestarian mata air teknik vegetatif berupa pemilihan tumbuhan yang dapat menyimpan/menyerap air seperti penanaman pohon Tabebuya, tanaman Pisang, tanaman Beringin dan rumput Jepang. Sedangkan konsep pengolahan pelestarian teknik sipil berupa perencanaan teras bangku, teras batu, serta redesain Buin Ai Awak sehingga menjadi tempat wisata.
PERENCANAAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG LAUT UNTUK MELINDUNGI PEMUIMAN SEKITAR PANTAI JEMPOL KABUPATEN SUMBAWA Najimuddin, Didin; Ilfiani, Pratiwi Dian; Pratiwi, Aulia
Jurnal SainTekA Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Sainteka
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/sainteka.v4i3.1365

Abstract

Peneitian ini terfokus pada perencanaan bangunan pemecah gelombang di Pantai Jempol Kabupaten Sumbawa. Tujuan penelitian ini mendapatkan dimensi struktur bangunan pemecah gelombang. Perhitungan dimensi bangunan pemecah gelombang menggunakan Metode Hudson untuk menentukan lebar puncak, tebal lapis lindung dan tinggi bangunan pemecah gelombang. Selanjutnya data hasil perhitungan digambar tampak melintang dengan variasi kemiringan 1:1,5, 1:2 dan 1:3 menggunakan material batu pecah dan tetrapod. Hasil perhitungan dimensi bangunan pemecah gelombang pada kemiringan 1:1,5 lebar puncak untuk batu pecah diperoleh 5,41 m dan 2,55 m untuk tetrapod. Tebal lapis lindung untuk batu pecah layer I diperoleh 3,61 m dan layer II diperoleh 1,67 m, untuk tetrapod layer I diperoleh 2,55 m dan layer II diperoleh 1,67 m. Tinggi bangunan pemecah gelombang untuk batu pecah diperoleh 13,89 m dan 12,87 m untuk tetrapod. Kemiringan 1:2 lebar puncak untuk batu pecah diperoleh 4,91 m dan 2,32 m untuk tetrapod. Tebal lapis lindung untuk batu pecah pada layer I diperoleh 3,28 m dan layer II diperoleh 1,52 m, untuk tetrapod layer I diperoleh 2,32 m dan layer II diperoleh 1,52 m. Tinggi bangunan pemecah gelombang untuk batu pecah diperoleh 13,83 m dan 12,68 m untuk tetrapod. Kemiringan 1:3 lebar puncak untuk batu pecah diperoleh 4,30 m dan 2,03 m untuk tetrapod. Tebal lapis lindung untuk batu pecah layer I diperoleh 2,87 m dan layer II diperoleh 1,33 m, untuk tetrapod layer I diperoleh 2,03 m dan layer II diperoleh 1,33 m. Tinggi bangunan pemecah gelombang untuk batu pecah diperoleh 13,20 m dan 12,54 m untuk tetrapod.
STUDY OPTIMASI PEMANFAATAN AIR BENDUNG INDUK TIU BULU UNTUK KEBUTUHAN IRIGASI DI DESA MAPIN REA KECAMATAN ALAS BARAT Purnama, Ady; Najimuddin, Didin; Febrianti, Idha; Ilfiani, Pratiwi Dian
Jurnal SainTekA Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Sainteka
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah secara alami kebutuhan air untuk tanaman dapat di penuhi melalui air hujan. Bendung Tiu Bulu yang terletak di desa Mapin Rea Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa merupakah salah satu bendung yang mempunyai lahan area pertanian yang cukup luas,namun sebagian besar sudah mengalami penurunan kinerja (penurunan efisiensi) diakibatkann karna kurangnya pasokan air yang tidak dapat diolah oleh petani, serta hasil panen yang diperoleh setiap musim tanam kurang optimal.Penelitian ini menggunakan metode F.J Mock untuk mengetahi debit andalan dan menganalisis kebutuhan air irigasi dan metode yang digunakan untuk menghitung besarnya kebutuhan air selama jangka waktu penyiapan lahan yaitu dengan rumus yang telah dikembangkan oleh Van de Goor dan Zijlstra, sehingga dapat diketahui luas tanam dengan hasil panen maksimum dan kebutuhan air yang akan digunakan.Berdasarkan perhitungan hasil panen maksimum pada alternatif pola tanam 2 yaitu dengan luas lahan yang di gunakan 2006 Ha, dengan priode tanam selama 1 tahun dan Hasil panen maksimum yang di dapat adalah untuk padi 1.027 Ha dengan hasil panen 7.702,5 Ton (5.829.000/ton) dan unuk palawija(kacang hijau) 979 Ha dengan hasil panen 1.556,4 Ton (15.000.000/ton) Dan total hasil panen maksimum alternatif 2 jika di jual dengan harga yang sudah di tentukan setiap tahun Rp 64.084.522.500.
ANALISIS UJI KUAT TEKAN BATA RINGAN DENGAN BAHAN TAMBAHAN BATU APUNG Satriawansyah, Tri; Fabella, Nova; Najimuddin, Didin; Ilfiani, Pratiwi Dian
Jurnal SainTekA Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Sainteka
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bata ringan kini banyak dipakai untuk konstruksi dinding menggatikan bata merah ataupun batako. Sifat bata ringan tahan api,ringan, dan tahan air. Saat ini kemajuan teknologi dalam pekerjaan konstruksi semakin cepat yang menyebabkan pekerjaan lebih ekonomis. Tujuan penelitian untuk menggetahui penggaruh batu apung terhadap kuat tekan bata ringan.bata ringan CLC dengan variasi batu apung sebesar 0%, 5%, dan 10% dari berat pasir. Bata ringan yang telah dicuring selama 7, 14 dan 28 hari kemudian diuji untuk mendapatkan nilai kuat tekan dari bata ringan. Hasil penelitian menunjukan nilai kuat tekan bata ringan 0% hari ke 7 adalah sebesar 2,017 gram/cm3 kuat tekan bata ringan 5% 2,017 gram/cm3 dan kuat tekan bata ringan 10% sebesar 2,200 gram/cm3 . Pda umur 14 hari, nilai kuat tekan bata ringan 0% sebesar 2,196 gram/cm3 kuat tekan bata ringan 5% batu apung sebesar 2,188 gram/cm3 dan nilai kuat tekan bata ringan 10% batu apung sebesar 2,421 gram/cm3 . pada umur 28 hari nilai kuat tekan bata ringan CLC 0% batu apung sebesar 1,881 gram/cm3 kuat tekan bata ringan dengan variasi batu apung 5% sebesar1,885 gram/cm3 dan nilai kuat tekan bata ringan dengan apung 10% sebesar 1,879 gram/cm3.
PENGOLAHAN AIR BERSIH SISTEM GRAVITASI DESA TATEBAL KECAMATAN LENANGGUAR Purnama, Ady; Ilfiani, Pratiwi Dian; Negara, Komang Metty Trisna; Walfajri, Rizki
Jurnal SainTekA Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem pengolahan air bersih berbasis gravitasi di Desa Tatebal, Kecamatan Lenangguar. Sistem ini merupakan solusi penting bagi pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat desa . Sistem pengolahan air bersih yang telah dibangun di Desa Tatebal sejak tahun 2013, berfokus pada penggunaan gravitasi untuk mengalirkan air dari sumber air ke rumah-rumah masyarakat, namun saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan air bersih dengan optimal. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang melibatkan survei lapangan, wawancara dengan penduduk desa dan petugas pemelihara sistem, serta pengumpulan data terkait kualitas air. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem pengolahan air di Desa Tatebal tidak memadai, mengingat kebutuhan debit air bersih melebihi kapasitas bak penampung yang ada. Untuk memecahkan masalah ini, telah dilakukan penambahan tiga unit bak penampung dengan metode gaya gravitasi broncaptring. Dalam proyeksi untuk 10 tahun ke depan dengan jumlah penduduk yang diperkirakan, sistem pengolahan air bersih di Desa Tatebal kini dapat memenuhi kebutuhan air bersih yang lebih besar, mengingat volume yang dihasilkan melebihi kebutuhan yang diperkirakan.