Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan proses sains peserta didik yang dibeajarkan melalui model pembelajaran guided inquiry dan yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional, serta untuk mendeksripsikan apakah keterampilan proses sains peserta didik yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Guided inquiry lebih tinggi dari model pembelajaran konvensional di kelas VII SMP Negeri 2 Lilirilau tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan menggunakan desain Nonequivalent Kontrol Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Lilirilau tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 5 kelas dengan jumlah 105 orang dan sampel dipilih dengan menggunakan double random sampling. Pengolahan data hasil penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif untuk menggambarkan keterampilan proses sains peserta didik dan teknik analisis inferensial untuk menguji hipotesis penelitian. Berdasarkan analisis deskriptif didapatkan bahwa rata-rata keterampilan proses sains peserta didik yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Guided inquiry berada pada kategori tinggi sedangkan nilai rata-rata keterampilan proses sains peserta didik yang dibelajarkan dengan model konvensional berada pada kategori sedang masing-masing. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Guided inquiry terhadap keterampilan proses sains peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Lilirilau pada taraf nyata α=0,05.