This Author published in this journals
All Journal Matriks Teknik Sipil
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

HUBUNGAN PENINGKATAN KEBISINGAN, PENURUNAN KECEPATAN DAN DIMENSI TINGGI SPEED BUMP DI PERMUKIMAN SURAKARTA Handayani, Dewi; Hermawan, Faisal Kus; Mahmudah, Amirotul M.H
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.567 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i1.37116

Abstract

Pemasangan alat pengendali kecepatan vertikal di area permukiman menimbulkan dampak kebisingan dan ketidaknyamanan bagi penduduk yang tinggal disekitarnya. Alat pengendali kecepatan vertikal dapat membatasi kecepatan kendaraan yang melewatinya. Peningkatan kebisingan dipengaruhi oleh kecepatan kendaraan yang melewati speed bump dan dimensi tinggi speed bumps beragam. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier dibantu analisis program SPSS 17 dan metode analisis data 85 persentil. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan 5 lokasi jalan di Surakarta meliputi peningkatan kebisingan (dBA), penurunan kecepatan (km/jam) dan dimensi tinggi speed bump (cm) dengan objek yang diamati sepeda motor dan mobil. Hasil analisis menjelaskan bahwa variabel bebas penurunan kecepatan/X1 (cm) memiliki pengaruh yang kecil terhadap variabel terikat peningkatan kebisingan/X2 (dBA), sehingga variabel bebas penurunan kecepatan dihilangkan dalam analisis metode stepwise (SPSS 17). Diperoleh model yang paling memenuhi uji statistik untuk sepeda motor adalah Y = -0,891 + 0,487X2 dengan R2 = 0,730 dan untuk mobil Y = 0,707 + 0,253X2 dengan R2 = 0,644, dimana Y adalah peningkatan kebisingan pada sepeda motor dan mobil (dBA) dan X2 merupakan dimensi tinggi speed bump (cm). Model ini berlaku pada kondisi jalan perkerasan aspal di area permukiman dengan lebar jalan 3,00 m - 3,32 m yang terdapat alat pengendali kecepatan vertikal berupa speed bump dengan pemasangan secara tunggal yang terbuat dari bahan beton dengan ukuran tinggi beragam dan lebar antara 57 cm - 63 cm.
ANALISIS TINGKAT PELAYANAN PEJALAN KAKI, PESEPEDA, DAN ANGKUTAN UMUM MENGGUNAKAN TIC-TOOLS YANG BERDASAR HCM 2010 DI JALAN ADI SUCIPTO SURAKARTA Wiguna, Andhika; Yulianto, Budi; Mahmudah, Amirotul M.H
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.077 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36961

Abstract

Saat ini banyak masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dikarenakan rendahnya tingkat pelayanan transportasi multimoda yaitu pejalan kaki, pesepeda dan angkutanan umum. Untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan tingkat pelayanan transportasi multimoda di Jalan Adi Sucipto Surakarta dengan merencanakan skenario-skenario penanganan yang dapat meningkatkan tingkat pelayanan transporatasi multimoda. Hal ini merupakan upaya untuk meminimalisir permasalahan transportasi dan mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi multimoda. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tingkat pelayanan multimoda dengan menggunakan metode berbasis web yaitu tic-tools.com yang mengacu pada Highway Capacity Manual (HCM) 2010. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan survei di lapangan yang meliputi geometri jalan, arus lalu lintas, kecepatan kendaraan, jumlah penumpang, tata guna lahan dan kondisi perkerasan. Data sekunder diperoleh dari Gesellschaff fur Internationale Zusammenabeit - Sustainable Urban Transport Improvement Project (GIZ-SUTIP) Kota Surakarta yaitu data peta rute perjalanan Batik Solo Trans (BST) Koridor 4. Hasil dari penelitian ini pada kondisi eksisting didapatkan tingkat pelayanan untuk pejalan kaki termasuk dalam kategori B, C, dan F, pesepeda termasuk dalam kategori A dan F, dan angkutan umum termasuk dalam kategori C dan F. Dari hasil tingkat pelayanan kondisi eksisting tersebut kemudian dilakukan upaya penanganan untuk meningkatkan tingkat pelayanannya meliputi perbaikan dan pelebaran trotoar untuk pejalan kaki, pelapisan ulang aspal di jalur sepeda untuk pesepeda dan pengadaan halte dan armada bus untuk angkutan umum. Setelah dilakukan upaya penanganan, didapat hasil untuk tingkat pelayanan pejalan kaki termasuk dalam kategori A, B, dan C, pesepeda termasuk dalam kategori A, dan angkutan umum termasuk dalam kategori B dan C.
ANALISIS PENAMBAHAN DEMAND BATIK SOLO TRANS KORIDOR 2 PADA PENGGUNAAN LAHAN PENDIDIKAN DAN ANALISIS ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) Hermana Putra, Yudisia Pearlite; Legowo, Slamet Jauhari; Mahmudah, Amirotul M.H
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 3 (2016): September 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.364 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i3.37091

Abstract

Bus Rapid Transit adalah salah satu sistem angkutan umum yang sedang digalakan di Indonesia, di kota Surakarta bis ini bernama Batik Solo Trans. Penambahan demand merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan didalam pengembangan angkutan umum. Dalam menentukan tarif, kemampuan serta kemauan membayar dari masyarakat yang termasuk dalam potensi penambahan demand perlu dipertimbangkan supaya mereka semakin tertarik untuk menggunakan angkutan umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi penambahan demand serta analisis ATP dan WTP pada area koridor 2 BST khusus penggunaan lahan pendidikan. Pada penelitian ini data di dapatkan dengan penyebaran kuisioner kepada siswa, mahasiswa, dan pegawai yang ada didalam daerah koridor 2 BST dengan penggunaan lahan pendidikan. Data yang diambil dari responden meliputi pertanyaan-pertanyaan yang hasilnya digunakan untuk analisis penambahan demand dan persepsi tarif berdasarkan kemampuan dan kemauan membayar. Populasi pada penelitian ini dibagi menjadi dua kategori berdasarkan tarif yang dikenakan pada mereka, yaitu pelajar dan umum. Analisis ATP dan WTP dilakukan pada hari sekolah atau hari kerja, pada analisis tarif ini kategori umum dibagi menjadi dua yaitu mahasiswa dan pegawai. Hasil analisis dari data yang didapatkan melalui kuisioner menunjukan bahwa potensi penambahan demand Batik Solo Trans koridor 2 pada fungsi guna lahan pendidikan adalah sebesar 58,01% dari total 95003 orang dengan kondisi eksisting BST,dan sebanyak 5,62% dari total populasi termasuk dalam potensi demand dengan menuntut perbaikan. Dari analisis tersebut berarti terdapat 60450 orang yang belum menggunakan BST untuk kegiatan sehari-hari namun mempunyai ketertarikan untuk menggunakannya. Persepsi tarif dari potensi demand kategori pelajar berdasarkan ATP adalah Rp. 4.512,39, berdasarkan WTP adalah sebesar Rp. 2.353,45. Hasil tersebut menunjukan bahwa kemampuan membayar tarif BST dari pelajar yang berada dalam koridor 2 lebih besar dari pada tarif yang berlaku saat ini yaitu Rp.2500, meskipun kemauan membayar mereka sedikit lebih rendah. Ability to Pay dari kategori umum adalah sebesar Rp. 3.042,05 untuk mahasiswa dan Rp. 6.208,33 untuk pegawai. Tarif berdasarkan WTP untuk mahasiswa adalah sebesar Rp. 3.805,56 dan untuk pegawai adalah sebesar Rp. 3.766,67. Hasil analisis pada kategori umum menunjukkan bahwa kemampuan membayar milik mahasiswa jauh lebih rendah dibandingkan milik pegawai, oleh karena itu diperlukan subsidi atau kebijakan khusus mengenai tarif BST untuk mahasiswa..
MODEL PEMILIHAN MODA ANTAR JEMPUT KARYAWAN DI UNS Pratiwi, Irda Nurul; Handayani, Dewi; Mahmudah, Amirotul M.H
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.713 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36978

Abstract

UNS sedang menerapkan pembatasan kendaraan pribadi yang masuk kedalam area kampus. Pembatasan kendaraan pribadi di UNS dapat dilakukan dengan menggunakan transportasi massal seperti pengadaan bus antar jemput karyawan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model pemilihan moda antar jemput karyawan UNS dari rumah menuju gedung tempat kerja pada kondisi adanya pembatasan kendaraan pribadi yang masuk ke dalam kawasan UNS. Penelitian ini menggunakan metode stated preference. Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuisioner kepada seluruh karyawan UNS. Selanjutnya dianalisa menggunakan model logit binomial yang ditransformasikan ke dalam bentuk regresi linier berganda untuk memperoleh utilitas pemilihan moda. Dari hasil analisis data dengan menggunakan bantuan program Ms. Excel dan SPSS diperoleh model antara kendaraan antar jemput dengan mobil yaitu : Paj= dan model antara kendaraan antar jemput dengan motor yaitu : Paj = . Dengan F adalah frekuensi pelayanan, C adalah biaya, T adalah waktu tempuh, dan W adalah waktu yang dibutuhkan dari rumah menuju kendaraan antar jemput. a adalah kendaraan antar jemput, b adalah mobil, dan c adalah motor.
STUDI GELOMBANG KEJUT PADA SIMPANG BERSINYAL DENGAN MENGGUNAKAN EMP ATAS DASAR ANALISIS HEADWAY (Studi Kasus Pada Simpang Bersinyal Jalan Ir. Sutami- Jalan HOS Cokroaminoto-Jalan Petir) Ambara, Duncan; Sumarsono, Agus; Mahmudah, Amirotul M.H
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.596 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36903

Abstract

Simpang bersinyal Jalan Ir. Sutami-Jalan HOS Cokroaminoto-Jalan Petir merupakan salah satu simpang bersinyal 3 fase yang ada di Kota Surakarta yang sering mengalami kemacetan pada jam sibuk, khususnya pada pendekat simpang Jalan Ir. Sutami bagian barat dan timur. Untuk itu dilakukan studi gelombang kejut di pendekat simpang Jalan Ir. Sutami bagian barat dan timur menggunakan nilai EMP dengan dasar analisis headway. Penelitian dilakukan pada hari Kamis, 15 September 2016 pada jam puncak pagi jam 05.30-08.00 WIB. Pengambilan data arus, kecepatan, waktu headway, dan waktu penormalan menggunakan rekaman video sedangkan untuk pengambilan data panjang antrian menggunakan pengukuran manual. Langkah selanjutnya adalah mencari hubungan matematis antara arus, kecepatan dan kepadatan menggunakan model greenshield, yang menghasilkan kecepatan arus bebas (Sff), kepadatan saat macet (Dj), dan jumlah kendaraan maksimal (Vm). Hasil-hasil tersebut digunakan untuk menghitung nilai gelombang kejut. Analisis waktu headway menghasilkan nilai EMP MC= 0,41 dan HV= 1,29 yang selanjutnya nilai tersebut digunakan untuk merubah jumlah kendaraan menjadi satuan mobil penumpang (smp). Setelah itu dilakukan perhitungan gelombang kejut dengan nilai tertinggi yang terjadi pada pendekat simpang Jl. Ir. Sutami Barat Lajur Kiri dengan nilai ?AB= -1,339 km/jam, ?CB= -13,697 km/jam, ?AC= 12,193 km/jam. Selanjutnya dilakukan perbandingan rata-rata nilai uji validasi MAPE panjang antrian dan waktu penormalan dengan EMP atas dasar analisis headway dengan EMP atas dasar MKJI pada setiap pendekat simpang. Nilai MAPE untuk panjang antrian dengan EMP headway lebih kecil dibandingkan nilai MAPE dengan EMP MKJI, yakni 5,00 % berbanding 5,76 %. Sedangkan Nilai MAPE untuk waktu penormalan dengan EMP headway juga lebih kecil dibandingkan nilai MAPE dengan EMP MKJI, yakni 3,65 % berbanding 4,20 %. Sehingga penggunaan EMP headway lebih baik daripada EMP MKJI.
ANALISIS POTENSI DEMAND, ABILITY TO PAY (ATP), DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) BST KORIDOR 1 DENGAN ADANYA SISTEM CONTRA FLOW DI JALAN BRIGJEN SLAMET RIYADI PADA INSTANSI SWASTA Nugraheni, Fransisca Yunita; Yulianto, Budi; Mahmudah, Amirotul M.H
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.223 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36948

Abstract

Kota Surakarta merupakan wilayah yang setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan volume lalu lintas dan kebutuhan perjalanan masyarakat. Pemerintah Kota Surakarta menyediakan angkutan umum Batik Solo Trans (BST) yang mempunyai pendekatan dengan sistem Bus Rapid Transit (BRT). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah potensi demand, nilai Ability To Pay (ATP), dan Willingness To Pay (WTP) BST Koridor 1 di Instansi Swasta pada segmen Contra Flow di Jalan Brigjen Slamet Riyadi yaitu segmen Bundaran Gladag - Simpang 4 Gendengan.. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui demand yang hilang pada BST Koridor 1 segmen selatan (via Jalan Veteran) akibat adanya perubahan rute. Data penelitian berupa data primer dan sekunder. Data primer dilakukan dengan survei di Instansi Swasta dan survei wawancara di dalam bus BST. Sedangkan data sekunder didapat dari Instansi Swasta yang ditinjau untuk mendapatkan jumlah populasi. Populasi pegawai pada Instansi swasta yang ditinjau pada segmen contra flow sebesar 1081 pegawai. Dari hasil analisis terdapat 65,55% dari 508 responden Instansi Swasta menyatakan ketertarikan menggunakan BST Koridor 1, oleh karena itu didapatkan total potensi demand pada populasi pegawai Instansi Swasta yang ditinjau sebesar 709 orang. Nilai ATP di kalangan pegawai Instansi Swasta lebih besar dari nilai WTP sebelum dan sesudah peningkatan kualitas layanan BST Koridor 1. Namun untuk nilai WTP masih berada di bawah tarif yang berlaku pada BST Koridor 1 saat ini. Potensi yang hilang di segmen selatan sebesar 70,54% dari 336 responden, dengan potensi 912 perjalanan per minggu.
STUDI KARAKTERISTIK FASILITAS PARKIR DI KANTOR BALAIKOTA SURAKARTA Handayani, Dewi; Mahmudah, Amirotul M.H; Pramudya, Hananta Aji
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.186 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i1.36523

Abstract

Luas lahan parkir yang tidak sebanding dengan jumlah volume kendaraan yang ada di dalam kawasan kantor Balaikota Surakarta akan mengganggu ketertiban dan kenyamanan para pengguna parkir yang berada di Kantor Balaikota Surakarta. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data jumlah ruang parkir, medapatkan karakteristik penggunaan parkir dan merekomendasikan manajemen pengaturan ruang parkir di Balaikota Surakarta.Adanya evaluasi ini diharapkan memberikan suatu alternative pemecahan masalah terhadap permasalahan parkir di wilayah Kantor Balaikota Surakarta.Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap.Penelitian tahap pertama pada Hari Selasaberupa pengukuran lahan parkir (inventarisasi ruang parkir) yang terdapat di wilayah Kantor Balaikota Surakarta. Metode survai dilakukan dengan metode inventarisasi ruang parkir dan kebutuhan ruang parkir, survai kebutuhan ruang parkir dilakukan dengan dua cara yaitu survai patrol dan kordon. Penelitian tahap ke dua berupa menghitung kebutuhan ruang parkir untuk memperoleh karakteristik kendaraan yang memasuki area parkiran.Penelitian ini dilakukan pada Hari Rabu dan Kamis. Selanjutnya, data hasil inventarisasi ruang parkir dan data hasil karakteristik parkir di evaluasi untuk mengetahui kebutuhan  luas lahan parkir dan jumlah kendaraan yang menggunakan lahan parkir Kantor Balaikota Surakarta.Hasil penelitian menunjukan bahwa, hasil pelaksanaan survei inventarisasi didapatkan 755 SRP sepeda motor dan 190 SRP mobil, akumulasi parkir maksimal untuk sepeda motor 798 kendaraan, sedangkan mobil 289 kendaraan, volume parkir sepeda motor 2550 kendaraan/hari dan 644 mobil kendaraan/hari, durasi parkir sepeda motor rata-rata 1,56 jam sedangkan mobil 2,57 jam, tingkat pergantian parkir untuk sepeda motor 3,38 kend./Petak  sedangkan mobil 3,38 kend./Petak, Indeks parkir maksimal untuk sepeda motor 105,70%, terjadi pada jam 10.30 - 10.45 WIB dan mobil sebesar 152.11% terjadi pada jam 15.45 - 16.00 WIB. Pengendara  yang menggunakan lahan parkir kurang dari 5 menit atau untuk mengantar sebanyak 260 kendaraan. Untuk itu ruang parkir Kantor Balaikota Surakarta walaupun jumlah SRP yang tersedia lebih besar akumulasi parkirnya, Realita di lapangan ruang parkir relatif cukup, karena masih banyak kendaraan yang masuk untuk mengantar (tidak melakukan parkir). Sehingga di rekomendasikan pengaturan parkirnya dengan penambahan petugas yang mengawasi parkiran sehingga parkiran tertata dengan rapi tanpa adanya kendaraan parkir sembarangan yang dapat menghambat sirkulasi kendaraan lain, terutama pada parkir sepeda motor.
VARIASI WAKTU KEBERANGKATAN ARUS KENDARAAN DAN ARUS JENUH PER METER (S0/M) PADA SIMPANG BERSINYAL DENGAN FULL TIME COUNTDOWN TIMER Pratina, Ginung; Mahmudah, Amirotul M.H; Legowo, Slamet Jauhari
Matriks Teknik Sipil Vol 6, No 3 (2018): September 2018
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.019 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v6i3.36566

Abstract

Countdown timer merupakan perangkat tambahan pada lampu lalu lintas, tujuannya memberi informasi kepada pengendara tentang durasi waktu dari lampu lalu lintas. Menurut Cong dkk (2012), adanya countdown timer ternyata menimbulkan beberapa dampak lalu lintas, diantaranya pergerakan keberangkatan kendaraan sebelum waktu hijau dengan waktu keberangkatan yang bervariasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui terjadinya variasi waktu keberangkatan, faktor yang mempengaruhi, dan nilai S0/m pada simpang bersinyal dengan countdown timer. Lokasinya di Simpang Jimbaran FM, Simpang Genengan, dan Simpang Kelurahan Mojosongo.  Data yang digunakan berupa data primer yang di peroleh secara langsung di lapangan dan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait. Penelitian ini menggunakan analisis statistik untuk variasi waktu keberangkatan dan time slice untuk arus jenuh. Hasil analisisnya, variasi waktu keberangkatan arus kendaraan yang terjadi, kecuali pada Simpang Jimbaran FM lengan pendekat Timur, mengalami percepatan keberangkatan arus kendaraan. Faktor pengaruh terjadinya variasi waktu keberangkatan arus kendaraan pada jam puncak adalah arus jenuh, sepeda motor, kendaraan ringan, dan S0/m, sedangkan pada jam tidak puncaknya adalah sepeda motor dan S0/m. Nilai S0/m yang diperoleh untuk semua lengan pendekat simpang baik pada jam puncak maupun jam tidak puncak, tidak ada yang sesuai dengan nilai S0/m standar MKJI 1997, sebesar 600.
PEMODELAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR PADA GEDUNG PERBANKAN DI KOTA MEDAN Handayani, Dewi; Sembiring, Fransisca Theresia; Mahmudah, Amirotul M.H
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.695 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36882

Abstract

Pada umumnya permasalahan yang sering dihadapi kota-kota besar saat ini adalah masalah kemacetan dan pengendalian parkir yang tidak teratur. Hal yang sama juga terjadi di kota Medan. Kota Medan saat ini sedang berkembang pesat. Bank merupakan suatu pusat kegiatan yang banyak dikunjungi oleh masyarakat. Meningkatnya angka nasabah yang datang pada jam kerja bank sudah tentu membawa dampak meningkatnya kepemilikan kendaraan yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan parkir. bangunan fasilitas pelayanan umum, bank dengan ukuran minimal 500 m2 luas lantai bangunan wajib dilakukan Studi Analisis Dampak Lalu Lintas. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan model kebutuhan ruang parkir sepeda motor dan mobil pada gedung perbankan di Kota Medan. Variabel yang digunakan dalam penelitian berupa akumulasi parkir maksimum mobil, dan akumulasi parkir maksimum sepeda motor sebagai variabel terikat (Y) yang didapatkan dari survei kendaraan dengan metode kordon survei. Sedangkan variabel bebas terdiri dari loket customer service (X1), jumlah loket teller (X2), luas bangunan (m2) (X3), dan jumlah karyawan (orang) (X4). Penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan bantuan software SPSS dalam pembentukan model dan pengujian model. Dari hasil analisis didapatkan model terbaik untuk mobil Y = 9,530 + 0,006 X3 + 0,027 X4 dengan R2 = 0,999, untuk sepeda motor Y = -1,208 + 0,018 X3 + 0,059 X4 dengan R2 = 0,998. Kedua model tersebut dipilih berdasarkan uji-uji signifikan, simultan, normalitas, linieritas, multikolinieritas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model memenuhi kriteria BLUE (Best, Linier, Unbiased, Estimator).
HUBUNGAN PENGGUNAAN RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR DENGAN PENGGUNAN WAKTU MAHASISWA DI KAMPUS (Studi Kasus : Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS) Galandika, Fafip; Handayani, Dewi; Mahmudah, Amirotul M.H
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.228 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i1.37120

Abstract

Penggunaan sepeda motor oleh mahasiswa di Universitas Sebelas Maret berpengaruh pada kebutuhan parkir di kampus. Selama berkegiatan di kampus, mahasiswa memarkir sepeda motor pada fasilitas parkir kampus, maka ingin diketahui hubungan alokasi kegiatan mahasiswa di kampus dan kebutuhan ruang parkir, dengan studi kasus di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS. Metode yang digunakan adalah metode analisis regresi, sehingga didapatkan model persamaan regresi yang memenuhi persyaratan untuk menghitung kebutuhan ruang parkir, yaitu Y = 4,465 - 0,007 X1 - 0,007 X2 - 0,007 X3 - 0,006 X4 - 0,009 X5, dengan R² = 0,873. Adapun Y adalah Nilai penggunaan satu ruang parkir selama jam aktif berperan sebagai variabel terikat, X1 adalah durasi kegiatan kuliah, X2 adalah kegiatan selama jeda antar jam kuliah, X3 adalah durasi kegiatan organisasi, X4 adalah durasi mengerjakan tugas di kampus, dan X5 durasi kegiatan selain yang tersebut sebelumnya dimasukan sebagai durasi kegiatan lain-lain. Persamaan tersebut dapat digunakan juga untuk membandingkan nilai slot yang dibutuhkan jika memperhitungkan nilai jeda antar jam perkuliahan dan tanpa nilai jeda antar jam perkuliahan. Hasil perbandingan tersebut menunjukkan selisih jumlah kebutuhan ruang parkir sebesar 6,27%, sehingga direkomendasikan untuk mengurangi durasi jeda antar jam perkuliahan.