Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

OPTIMALISASI REAL TIME PCR UNTUK DIAGNOSIS FILARIASIS BANCROFTI PADA SEDIAAN HAPUS DARAH TEBAL Ferlianti, Rika
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 20, No 1 (2012): JANUARI - APRIL 2012
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jky.v20i1.154

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan sediaan hapus darah tebal sebagaisampel untuk amplifikasi DNA dalam mendeteksi DNA Wuchereria bancroftidengan metode Real Time PCR. Uji Diagnostik, dengan pemeriksaan mikroskopik sebagai gold standard. Sampel adalah 63 sediaan hapus darah tebal dengan pewarnaan giemsa yangsudah diperiksa dengan mikroskop. Sampel positif terinfeksi filariasis bancrofti25 sampel, dan negatif terinfeksi 38 sampel dikumpulkan dari daerah endemikNusa Tenggara Timur. Sediaan hapus darah tebal dikerok dengan skalpel sterildan hasil kerokan sampel dimasukkan ke dalam tabung steril yang berisiphosphate buffered saline (PBS). DNA diamplifikasi dengan target Ssp I repeatuntuk W. bancrofti. Hasil dari PCR akan dibandingkan dengan mikroskopikdan tes konfirmasi yaitu tes ICT (immune chromatographic card-type). Metode Real Time PCR pada sediaan hapus darah tebal mempunyai sensitivitasdan negative predictive value yang tinggi terhadap mikroskopik. Dan hasilkonfirmasi dengan metode mikroskopik dan ICT, PCR pada sediaan hapusdarah tebal memberikan hasil sensitivitas, spesifisitas, positive and negativepredictive value yang tinggi. Korelasi Spearman menunjukkan korelasi yangkuat antara mikroskopik dan PCR pada sediaan hapus darah tebal (r = 0,937).Dan korelasi negatif antara nilai Ct dengan densitas mikrofilaria (r = -0,726). Sediaan hapus darah tebal yang mempunyai densitas mikrofilaria yangtinggi, memberikan nilai Ct yang rendah pada metode Real Time PCR.Metode Real Time PCR pada sediaan hapus darah tebal dapat digunakan untukmembantu mengevaluasi program eliminasi filariasis. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan sediaan hapus darah tebal sebagaisampel untuk amplifikasi DNA dalam mendeteksi DNA Wuchereria bancroftidengan metode Real Time PCR. Uji Diagnostik, dengan pemeriksaan mikroskopik sebagai gold standard. Sampel adalah 63 sediaan hapus darah tebal dengan pewarnaan giemsa yangsudah diperiksa dengan mikroskop. Sampel positif terinfeksi filariasis bancrofti25 sampel, dan negatif terinfeksi 38 sampel dikumpulkan dari daerah endemikNusa Tenggara Timur. Sediaan hapus darah tebal dikerok dengan skalpel sterildan hasil kerokan sampel dimasukkan ke dalam tabung steril yang berisiphosphate buffered saline (PBS). DNA diamplifikasi dengan target Ssp I repeatuntuk W. bancrofti. Hasil dari PCR akan dibandingkan dengan mikroskopikdan tes konfirmasi yaitu tes ICT (immune chromatographic card-type). Metode Real Time PCR pada sediaan hapus darah tebal mempunyai sensitivitasdan negative predictive value yang tinggi terhadap mikroskopik. Dan hasilkonfirmasi dengan metode mikroskopik dan ICT, PCR pada sediaan hapusdarah tebal memberikan hasil sensitivitas, spesifisitas, positive and negativepredictive value yang tinggi. Korelasi Spearman menunjukkan korelasi yangkuat antara mikroskopik dan PCR pada sediaan hapus darah tebal (r = 0,937).Dan korelasi negatif antara nilai Ct dengan densitas mikrofilaria (r = -0,726). Sediaan hapus darah tebal yang mempunyai densitas mikrofilaria yangtinggi, memberikan nilai Ct yang rendah pada metode Real Time PCR.Metode Real Time PCR pada sediaan hapus darah tebal dapat digunakan untukmembantu mengevaluasi program eliminasi filariasis. 
PEMERIKSAAN ANAL SWAB BERULANG UNTUK MENINGKATKAN KEAKURATAN DIAGNOSIS OXYURIS VERMICULARIS PADA ANAK-ANAK DI KELURAHAN TANAH TINGGI, JOHAR BARU Ferlianti, Rika; Donanti, Elita; Hardjanti, Ambar
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 27, No 2 (2019): MEI-AGUSTUS 2019
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jky.v27i2.1120

Abstract

Oxyuriasis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Oxyuriasis vermicularis atau Enterobius vermicularis (cacing kremi). Kelembaban udara yang tinggi, dan sanitasi yang masih kurang baik di Indonesia merupakan faktor yang dapat berperan dalam perkembangan dan transmisi dari cacing kremi. Oxyuriasis terjadi pada semua usia, tetapi usia terbanyak terjadi pada anak-anak. Penelitian dilakukan di Kelurahan Tanah Tinggi, Johar baru, Jakarta Pusat karena termasuk daerah yang padat penduduk.Untuk mengetahui keakuratan pemeriksaan anal swab berulang (tiga hari berturut-turut) dibandingkan pemeriksaan anal swab satu kali dalam menegakkan diagnosis oxyuriasis.Jenis Penelitian ini adalah eksperimental yang menggunakan data primer melalui pemeriksaan anal swab yang dilakukan dengan metode pita plastik perekat (cellophane tape) pada 45 anak dengan rentang usia 5-10 tahun dari 3 RW yang berbeda (RW 07, RW 08, dan RW 12) di Kelurahan Tanah Tinggi.Dari 45 anak yang ikut penelitian (anak laki-laki 23 orang dan anak perempuan 22 orang) didapatkan 73,3% termasuk dalam kategori usia muda/prasekolah (5-6 tahun) dan 26,7% pada anak usia sekolah (7?10 tahun). Ada peningkatan keakuratan pada pemeriksaan anal swab berulang (tiga hari berturut-turut) dibandingkan dengan satu kali pemeriksaan. Prevalensi yang didapat adalah 4,44% untuk metode anal swab berulang, sedangkan metode satu kali adalah 2,22%. Pemeriksaan anal swab berulang (tiga hari berturut-turut) lebih akurat dibandingkan pemeriksaan anal swab satu kali dalam menegakkan diagnosis oxyuriasis.
Uji Aktivitas Antidiabetes Infusa Beras Hitam (Oryza sativa L. indica) dengan Metode Toleransi Glukosa dan Inhibisi ?-Glukosidase Yuda, Indah Permata; Juniarti, Juniarti; Yuhernita, Yuhernita; Ferlianti, Rika; Taufik Nasrullah, Taufik
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 11, No 2 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v11i2.1326

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik kadar gula darah tinggi akibat kelainan sekresi dan atau kerja insulin. Beras hitam (Oryza sativa L. indica) secara empiris dipercaya dapat mengendalikan kadar glukosa darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antidiabetes dari infusa beras hitam dengan menggunakan metode uji toleransi glukosa dan inhibisi ?-glukosidase. Uji toleransi glukosa dilakukan secara oral menggunakan 15 ekor tikus (Rattus novergicus) yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu Na-CMC, glibenklamid dan infusa O. sativa dengan konsentrasi 10, 50 dan 100%. Tiga puluh menit setelah semua kelompok diberikan perlakuan, semua hewan uji diberikan glukosa 50%. Kadar glukosa darah diukur pada menit ke-0, 30, 60, 90 dan 120 dengan menggunakan glukometer. Aktivitas inhibitor ?-glukosidase diuji secara in vitro dengan menggunakan substrat p-nitrofenil-?-D-glukopiranosida dan enzim ?-glukosidase. Hasil penelitian menunjukkan infusa O. sativa dapat mempengaruhi toleransi glukosa darah pada konsentrasi infusa beras hitam 50% dan inhibisi ?-glukosidase diuji secara in vitro didapatkan niai IC50 sebesar 77,92 µg/mL. Nilai ini lebih baik dibanding acarbose yang hanya memberikan  dengan nilai IC50 sebesar 421,55 µg/mL. Hasil ini menunjukkan O. sativa berpotensi menurunkan kadar glukosa darah dan inhibisi ?-glukosidase.