Maswahenu, Mara
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMANFAATAN ABU BATUBARA SEBAGAI MATERIAL TANAH DASAR DI TAMBANG BATU HIJAU, SUMBAWA BARAT Maswahenu, Mara; Firmansyah, Firmansyah; Salsabila, Aulya
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2019: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/ptptp.v1i1.101

Abstract

ABSTRAK Pemanfaatan abu batubara (Fly Ash B409 dan Bottom Ash B410) yang sebelumnya dimanfaatkan oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PTAMNT) di tambang Batu Hijau sebagai substitusi semen dalam pembuatan beton hanya menyerap 1,7% dari total abu batubara yang dihasilkan. PLTU PTAMNT dapat menghasilkan ± 1.000 ton abu batubara per bulan. Tujuan pemanfaatan abu batubara sebagai material campuran lapisan tanah dasar adalah meningkatkan penerapan prinsip 3R limbah B3 secara internal (sampai dengan 100%) dan mengurangi biaya perawatan dan perbaikan jalan dengan meningkatnya kualitas lapisan tanah dasar. Pada awal tahun 2018, PTAMNT telah memulai kajian pemanfaatan abu batubara sebagai bahan lapisan tanah dasar (road base) dan telah memperoleh izin pemanfataan abu batubara sebagai substitusi bahan baku tanah lapisan dasar (subgrade) sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.337/Menlhk/Setjen/PLB.3/5/2019   tanggal 13 Mei 2019. Beberapa pengujian telah dilakukan sesuai persyaratan yang telah ditentukan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 dan dalam izin pemanfaatan,  termasuk diantaranya uji Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP), Loss on Ignition (LoI), Total Oksida Logam,  uji California Bearing Ratio (CBR) laboratorium dengan berbagai komposisi pencampuran tanah dan abu batubara, serta uji aktivitas radionuklida.  Hasil uji sampel campuran abu batubara menunjukan bahwa (1) semua hasil analisis TCLP berada di bawah baku mutu pada Lampiran III dan IV PP101 Tahun 2014, (2) nilai LoI sebesar 8,4%, (3) nilai total oksida logam (penjumlahan SiO2, Al2O3, dan Fe2O3) sebesar 66,1% (kelas C menurut ASTM C618012a dan SNI 2460:2014),  (4) pencampuran tanah dengan abu batubara dapat menaikkan nilai CBR (4-18%), dan (5) aktivitas radionuklida setiap parameter kurang dari 1Bq/gram.  Dinyatakan bahwa pencampuran abu batubara pada lapisan tanah dasar (road base) secara teknis dapat memberikan peningkatan kekuatan daya dukung tanah dasar dengan menaikkan hydraulic conductivity dan menurunkan permeabilitas tanah. Pemanfaatan ini (yang mana telah mendapatkan izin sesuai peraturan perundangan yang berlaku) dapat diaplikasikan pada jalan akses di area reklamasi timbunan batuan penutup dengan ketebalan 2.00 meter atau jalan umum di area sekitar Batu Hijau dengan ketebalan 0.50 meter. Komposisi abu batubara yang dicampurkan maksimal 50% dari berat total campuran tanah dasar Keywords: Abu batubara, Limbah B3, pemanfaatan, 3R  ABSTRACT Coal ash utilization (Fly Ash B409 dan Bottom Ash B410) that has been conducted by PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PTAMNT) in Batu Hijau Mine as cement substitute for concrete production was only be able to absorb 1.7% of the total coal ash produced. PTAMNT’s Coal Power Plant can produce ±1,000 m3 coal ash each month. The purposes of utilizing coal ash as road base material blend are to increase the principal application of hazardous waste 3R internally (up to 100%) and to reduce road maintenance and repair cost by increasing the road base quality. In the early 2018, PTAMNT has started the study to utilize coal ash as a road base material blend and acquired the permit based on The Decree of Minister of Environmental Affairs and Forestry Number SK.337/Menlhk/Setjen/PLB.3/5/2019 dated 13 May 2019. Several tests had been run according to the regulated requirements on Government Regulations Number 101 Year 2014, in which include Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) test, Loss on Ignition (LoI), Total Metal Oxide, California Bearing Ratio (CBR) laboratory test with several composition of blend between soil and coal ash, and radionuclide activity test. The result of the given test showed that (1) all TCLP analysis were below the quality standards written on Attachment III and IV PP101 Year 2014, (2) LoI value of 8.4%, (3) total metal oxide (addition of SiO2, Al2O3, dan Fe2O3) value of 66.1% (class C according to ASTM C618012a and SNI 2460:2014), (4) increased CBR value (4-18%) as a result of soil-coal ash blend, (5) radionuclide activity for each parameter is less than 1 Bq/gram. It is stated that coal ash blending on road base material can increase the strength capacity technically by increasing the hydraulic conductivity and reducing soil permeability. This utilization (which already obtained the permit pursuant to prevailing laws and regulations) can be applied on the access road of waste rock dump reclamation with 2,00 meter thickness or primary access road around Batu Hijau with 0.50 meter thickness. The maximum total composition of coal ash is 50% of the total weight of the road base. Keywords: Coal Ash, Hazardous Waste, Utilization, 3R