Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil

ANALISIS MENGENAI FUNGSI KOLAM RETENSI ARIO KEMUNING SEBAGAI PENCEGAH TERJADINYA BANJIR PADA DAS SUNGAI BENDUNG DI KOTA PALEMBANG Ayat, Matsuri; Kimi, Sudirman
Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2019): Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jbearing.2200201961

Abstract

Kolam retensi Ario kemuning adalah salah satu dari beberapa kolam retensi yang ada di kota Palembang yang terletak di Jl Swadaya Lorong Perikanan IV Kelurahan Talang Aman dan berjarak + 6 km dari pusat kota. Dengan jarak tempuh +15 menit dengan kendaraan mobil atau motor dan dengan kondisi jalan aspal yang baik. Kolam retensi ini berada dalam satu sistem dengan sistem saluran bendung. Kolam Retensi Ario kemuning berada diatas tanah dengan luas + 14,977m2. Kondisi kolam retensi Ario kemuning termasuk dalam kondisi daratan rendah dan daerah yang berawa-rawa, dengan topografi relatif datar dan merupakaan daratan rendah. Pada setiap hujan deras, genangan air sering terjadi di daerah saluran masuk kolam retensi Ario Kemuning, dimana genangan air yang terjadi menyebabkan rusaknya jalan, dan juga terhambatnya pengguna jalan kaki.Berdasarkan hasil penelitian ini kolam retensi Ario kemuning melalui dimensi saluran inlet dengan nilai h = 3 meter, tidak lagi dapat menahan Q Inflow = 5,060 m3/det. Untuk dapat menahan debit air yang masuk saluran inlet kolam retensi tersebut mesti diperbaiki nilai h saluran tersebut begitu juga dengan saluran outletnya mesti dibersihkan sedimen dan penumpukan sampah agar air yang mengalir disaluran tersebut lancar. Kolam retensi Ario Kemuning tidak dapat lagi menampung, air apabila hujan selama lebih dari 41,4 menit dikarenakan kurangnya perawatan dari instansi terkait, sehingga menyebabkan tergangunya sistem kerja dari kolam retensi tersebut. Saluran inlet dan saluran outlet tidak dapat menampung air masuk kedalam kolam dan keluar kolam dikarenakan adanya sedimen dan penumpukan sampah sehinga menganggu aliran air.
KONSEP PEMBANGUNAN PERMUKIMAN BERWAWASAN LINGKUNGAN Ayat, Matsuri; Jonizar, Jonizar
Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2019): Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jbearing.2830201962

Abstract

Tujuan pembangunan pada dasarnya adalah untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan manusia itu sendiri, oleh karena itu pengelolaan sumber daya alam harus dilaksanakan dengan sebijaksana mungkin. Manusia sebagai komponen ekosistem alam, secara alami kehidupannya sangat tergantung kepada alam atau lingkungan tempat tinggalnya. Namun dengan kemajuan manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), manusia dapat merekayasa sumberdaya alam serta memanfaatkannya dengan semaksimal mungkin untuk kesejahteraannya.Permukiman adalah area tanah yang digunakan sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan merupakan kawasan perkotaan maupun pedesaan. Pembangunan berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah adalah uapaya sadar dan berencana dalam menggunakan dan mengelola sumberdaya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Syarat-syarat permukiman yang berwawasan lingkungan adalah bebas dari bencara banjir, jauh dari sumber pencemar dan kebisingan, kondisi lahan yang stabil, tersedianya sumber air bersih yang cukup, mudah dijangkau atau mempunyai aksesibilitas yang baik dan mempunyai lahan hijau terbuka yang cukup..Pemeliharaan lingkungan di perumahan dan permukiman sering menjadi permasalahan bagi penghuni, pengembang dan pemerintah setempat terutama pada ruang-ruang terbuka untuk kepentingan umum. Daerah-daerah ini dapat meliputi jalan-jalan utama, pedestrian, taman-taman dan jalur hijau terbuka. Sedangkan daerah-daerah yang masih dapat diidentifikasikan menjadi bagian penghuni, seperti misalnya penggalan jalan dan saluran air hujan di muka rumah, biasanya dipelihari oleh penghuni masing-masing.Tujuan sosio-ekonomi pembangunan akan tampak jelas bilamana permukiman sudah dihuni. Bila dikemudian hari terwujud suatu komunitas yang mampu memelihara dan mengembangkan kehidupan sosial serta lingkungan fisik, tidak saja secara internal, melainkan juga dengan lingkungan disekitarnya. Maka satuan permukiman tersebut dapat memberikan harapan lebih pasti akan terwujudnya cita-cita pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).