Yeswanto, Yeswanto
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) MENUMBUHKAN PARTISIPASI POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA DI KECAMATAN PONTIANAK BARAT Moad, Moad; Yeswanto, Yeswanto
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 2, No 1 (2018): Edisi 3
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.298 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v2i1.758

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Menumbuhkan Partisipasi Politik Bagi Pemilih Pemula Di Kecamatan Pontianak Barat. Jenis penelitian ini adalah Ex Post Facto, dengan pendekatan kualitatif. Subjek Penelitian ini terdiri dari lima komisioner KPU kota Pontianak barat. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara dokumentasi dan wawancara mendalam. Adapun teknik dalam menganalisis data dalam penelitian ini dengan cara reduksi data, display/penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Dalam menjamin keabsahan data peneliti melakukan cross check melalui informasi data wawancara pada subjek penelitian dan dokumentasi yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukan bahwa: Latar belakang KPU kota Pontianak melaksanakan pendidikan politik adalah sebagai pelaksanaan amanat fungsi sosialisasi politik dalam UU No. 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu. Pemilih pemula dijadikan sasaran program pendidikan politik karena, (a) jumlah pemilih pemula cukup banyak yaitu sekitar 70%, sehingga pemilih pemula perlu diberikan kesadaran agar berpartisipasi aktif dalam pemilu. (b) Untuk menjadikan pemilih pemula sebagai pemilih yang cerdas. Pemilih cerdas sama dengan tipe pemilih rasional yaitu pemilih yang memilih dengan pertimbangan rasionalitas, berdasarkan visi dan misi, rekam jejak, dan program-program yang ditawarkan, dan (c) untuk pembentuk pola pikir atau paradigma pemilih pemula agar tidak terpengaruh politik lainnya, seperti money politic dan kampanye hitam. KPU kota pontianak melaksanakan program pendidikan politik bagi pemilih pemula melalui sosialisasi, dan sebagai Pembina upacara disekolah. Melihat dari program ini, KPU bisa digolongkan sebagai agen pendidikan politik non-formal. Program-program tersebut merupakan program yang terstruktur. Ada desain khusus yang memuat tujuan, materi, metode, dan nara sumber yang telah dirancang oleh KPU. Dalam program-program tadi secara keseluruhan materi menyangkut pemilu (pentingnya pemilu dan sistem pemilu), demokrasi, karakteristik calon yang baik, penyusunan daftar pemilih, simulasi pemungutan suara, Pancasila, dan UUD 1945. Materi tersebut disampaikan oleh komisioner-komisioner KPU kota Pontianak dengan metode tatap muka
ANALISIS PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) MENUMBUHKAN PARTISIPASI POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA DI KECAMATAN PONTIANAK BARAT Moad, Moad; Yeswanto, Yeswanto
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 2 Nomor 1 Edisi Juni 2018
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/pkn.v2i1.758

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Menumbuhkan Partisipasi Politik Bagi Pemilih Pemula Di Kecamatan Pontianak Barat. Jenis penelitian ini adalah Ex Post Facto, dengan pendekatan kualitatif. Subjek Penelitian ini terdiri dari lima komisioner KPU kota Pontianak barat. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara dokumentasi dan wawancara mendalam. Adapun teknik dalam menganalisis data dalam penelitian ini dengan cara reduksi data, display/penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Dalam menjamin keabsahan data peneliti melakukan cross check melalui informasi data wawancara pada subjek penelitian dan dokumentasi yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukan bahwa: Latar belakang KPU kota Pontianak melaksanakan pendidikan politik adalah sebagai pelaksanaan amanat fungsi sosialisasi politik dalam UU No. 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu. Pemilih pemula dijadikan sasaran program pendidikan politik karena, (a) jumlah pemilih pemula cukup banyak yaitu sekitar 70%, sehingga pemilih pemula perlu diberikan kesadaran agar berpartisipasi aktif dalam pemilu. (b) Untuk menjadikan pemilih pemula sebagai pemilih yang cerdas. Pemilih cerdas sama dengan tipe pemilih rasional yaitu pemilih yang memilih dengan pertimbangan rasionalitas, berdasarkan visi dan misi, rekam jejak, dan program-program yang ditawarkan, dan (c) untuk pembentuk pola pikir atau paradigma pemilih pemula agar tidak terpengaruh politik lainnya, seperti money politic dan kampanye hitam. KPU kota pontianak melaksanakan program pendidikan politik bagi pemilih pemula melalui sosialisasi, dan sebagai Pembina upacara disekolah. Melihat dari program ini, KPU bisa digolongkan sebagai agen pendidikan politik non-formal. Program-program tersebut merupakan program yang terstruktur. Ada desain khusus yang memuat tujuan, materi, metode, dan nara sumber yang telah dirancang oleh KPU. Dalam program-program tadi secara keseluruhan materi menyangkut pemilu (pentingnya pemilu dan sistem pemilu), demokrasi, karakteristik calon yang baik, penyusunan daftar pemilih, simulasi pemungutan suara, Pancasila, dan UUD 1945. Materi tersebut disampaikan oleh komisioner-komisioner KPU kota Pontianak dengan metode tatap muka