Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS GAYA BAHASA PADA NOVEL KAU, AKU, DAN SEPUCUK ANGPAU MERAH KARYA: TERE LIYE Mizkat, Eva
Jurnal Komunitas Bahasa Vol 6, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karya sastra yang mempunyai ciri khas dari gaya bahasa yang ditampilkan oleh pengarangnya, tentu memiliki ‘keunikan’ tersendiri dalam kalimat yang terangkai terkait makna yang tersirat di dalamnya. Oleh sebab itu, pengkajian gaya bahasa merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan untuk mengamati bagaimana para pengarang karya sastra memanfaatkan gaya bahasa, terutama dalam karya sastra bergenre novel yang memiliki alur dan halaman yang lebih panjang dibandingkan dengan genre sastra seperti puisi maupun cerpen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengelompokkan gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang Tere Liye dalam novelnya yang berjudul Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah, sehingga dapat dijadikan sebagai contoh gaya bahasa dalam pembelajaran sastra bergenre novel. Dari contoh-contoh tersebut, dapat diungkap makna yang tersirat di dalamnya dan sebagai usaha memahami pesan-pesan yang terkandung di setiap rangkaian kalimatnya itu melalui keterampilan membaca. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori struktural berbasis teks novel. Teknik analisis data dengan menerapkan metode baca dan catat untuk menandai kalimat yang akan dikelompokkan ke dalam jenis gaya bahasa tertentu. Hasil yang diperoleh berupa uraian penjelasan secara heuristik dan hermeneutik sehingga diperoleh jenis gaya bahasa yang meliputi gaya bahasa personifikasi, metafora, hiperbola, sarkasme, alegori, dan simile.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TOKOH BONAR SI PENJAGA SUNGAI KARYA YULHASNI Eva Mizkat
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 16, No 1 (2018): Medan Makna Juni
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v16i1.2274

Abstract

Karya sastra yang baik hendaknya dapat memberikan nilai-nilai pendidikan kepada pembacanya selain sifatnya yang menghibur. Untuk menemukan nilai-nilai pendidikan di dalam karya sastra, diperlukan pula keterampilan membaca, terutama karya sastra yang diperuntukkan untuk usia anak-anak. Hendaknya pengarang juga memerhatikan kosakata dan unsur pembentuk karya sastra (unsur intrinsik dan ekstrinsik) yang akan disuguhkan kepada anak-anak dengan konflik cerita yang disesuaikan dengan tingkatan pekembangan dan daya nalarnya juga. Oleh karena itu, dalam usaha mengadakan buku sastra untuk anak, Balai Bahasa Sumatera Utara telah mengadakan sayembara menulis cerita anak dan pada tahun 2017 lalu diperoleh 5 pemenang. Dari kelima karya itu, penulis menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada cerita anak yang berjudul Bonar Si Penjaga Sungai karya Yulhasni. Hal ini dilakukan sebagai usaha mengapresiasi hasil karya sastra yang dihasilkan oleh pengarang lokal, khususnya yang berasal dari Sumatera Utara. Analisis ini menggunakan metode deskriptif analitik, yaitu menelaah nilai-nilai pendidikan karakter dari karakterstik tokoh utamanya melalui pembacaan heuristik dan hermeneutik. Dari kedelapan belas nilai-nilai pendidikan karakter yang diacu berdasarkan Kemdiknas tahun 2010, penulis menemukan sembilan nilai-nilai pendidikan karakter dari karakteristik tokoh utama cerita tersebut. Hasil yang diperoleh yaitu nilai-nilai pendidikan karakter: religius, toleransi, disiplin, mandiri, rasa ingin tahu, bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
ANALISIS LATAR PADA NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA: TERE LIYE Indah Utami Siregar; Eva Mizkat
Jurnal Komunitas Bahasa Vol 8, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karya sastra yang dipaparkan oleh pengarang melalui novel akan banyak menggambarkan suasana untuk mendukung cerita dan penggambaran tokoh agar menarik minat pembaca. Sehingga melalui latar yang dilukiskan pengarang lewat karya sastra berbentuk novel akan membawa imajinasi pembaca ke tempat-tempat tertentu dengan suasana serta perasaan tertentu pula. Apalagi mungkin saja suasana itu sudah pernah dilalui dan dirasakan oleh pembaca itu sendiri, atau bahkan merupakan pengetahuan baru baginya jika memang belum pernah dirasakan atau dilalui di dunia nyata. Oleh sebab itulah, analisis latar di dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Karya Tere Liye yang terbit pada bulan Desember tahun 2013 cetakan XIII ini dianalisis. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan jenis latar yang dilukiskan pengarang lewat novel tersebut. Teknik analisis data menggunakan teknik baca dan catat dari obejek yang dianalisis yaitu berupa teks novel. Dari analisis yang dilakukan diperoleh tiga jenis latar yaitu latar tempat, latar waktu dan juga latar sosial.
ANALISIS KARAKTERISTIK TOKOH UTAMA DAN TOKOH TAMBAHAN PADA NOVEL KEKASIH IMPIAN KARYA: WARDAH MAULINA Melisa Simangunsong; Eva Mizkat
Jurnal Komunitas Bahasa Vol 9, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dalam penerapan Model Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik tokoh utama dan tokoh tambahan. Hal itu dipilih karena secara umum penciptaan tokoh di dalam suatu novel tentu ada tokoh utama serta tokoh tambahan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari teks novel Kekasih Impian Karya: Wardah Maulina dengan teknik baca dan catat sesuai alur cerita. Hasil yang diperoleh bahwa terdapat dua tokoh utama, yaitu: Aku (Wawa) dan Natta. Wawa memiliki karakteristik plegmatis, dan Natta memiliki karakteristik koleris. Adapun tokoh tambahan pada novel ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda, diantaranya tokoh Abi dan Umi yang memiliki karakteristik koleris; tokoh Emak yang memiliki karakteristik koleris; tokoh Manajer yang memiliki karakteristik sanguinis; tokoh Ragil yang memiliki karakteristik plegmatis; serta tokoh Rahmi yang memiliki karakteristik sanguinis.