Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Health Sains

Pengaruh Pemberian Terapi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (Tens) Terhadap Pengurangan Nyeri Pada Pasien Lansia Dengan Low Back Pain Di Fisioterapi Rumah Sakit An-Nisa Tangerang Tahun 2020 Rafika Ulandari; Rina Puspitasari
Jurnal Health Sains Vol. 1 No. 3 (2020): jurnal health sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v1i3.33

Abstract

Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh lansia adalah gangguan sistem muskuloskeletal dengan “Low Back Pain” (LPB). Berfokus pada modalitas elektroterapi yang dapat memproduksi berbagai jenis gelombang elektronik untuk meredakan rasa nyeri, termasuk pada kasus LBP. Beberapa review elektroterapi yang berbasis bukti menemukan bahwa terapi dengan Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) bermanfaat pada beberapa pasien dengan LBP. Terlepas dari adanya bukti mengenai manfaat dari terapi TENS untuk kasus LBP, TENS merupakan modalitas yang sering diberikan pada kasus LBP dikarenakan tingginya permintaan terhadap intervensi nonfarmakologis yang non invasif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh pemberian terapi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) terhadap pengurangan nyeri pada pasien lansia dengan Low Back Pain di Fiioterapi Rumah Sakit An-Nisa Tangerang Tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain quasi eksperimental design : one group pre test and post test design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 50 responden. Tehnik yang digunakan untuk pengambilan data adalah total sampling . Hasil penelitian : Berdasarkan uji statistik di dapatkan nilai P Value yaitu 0,007 maka dapat disimpulkan ada pengaruh antara pemberian terapi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) terhadap skala nyeri pada pasien lansia dengan Low Back Pain di Fisioterapi Rumah Sakit An-Nisa Tangerang. Kesimpulan : ada pengaruh antara pemberian terapi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) terhadap skala nyeri pada pasien lansia dengan Low Back Pain di Fisioterapi Rumah Sakit An- Nisa Tangerang
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Kerja Pada Perawat Di Rs Mayapada Tangerang Tahun 2020 Kristina Natalya Rewo; Rina Puspitasari; Lastri Mei Winarni
Jurnal Health Sains Vol. 1 No. 3 (2020): jurnal health sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v1i3.34

Abstract

Pelayanan instalasi rawat inap merupakan pelayanan yang sangat kompleks dan memberikan kontribusi yang paling besar bagi kesembuhan pasien rawat inap. Peranan seorang perawat saat melayani pasien di rawat inap sangatlah berpengaruh terhadap kesembuhan pasien. Tingkat stres kerja yang tinggi berpengaruh terhadap kinerja, kepuasan, produktivitas, dan perilaku caring perawat. Upaya pencegahan dan penanggulangan stres kerja perlu dilakukan untuk menghindari perawat dari berbagai dampak yang dapat terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada perawat di RS Mayapada Tangerang tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 285 responden. Tehnik yang digunakan untuk pengambilan data adalah random sampling dengan menggunakan rumus slovin sehingga sampel yang didapat sebanyak 166 orang.Hasil penelitian : Berdasarkan uji chi-square bahwa ada hubungan antara beban kerja dengan stress kerja perawat (p-value = 0,006), ada hubungan antara shift kerja dengan stress kerja perawat (p-value = 0,027), ada hubungan antara tuntunan tugas dengan stress kerja perawat (p-value = 0,014) dan ada hubungan antara kondisi kerja dengan stress kerja perawat (p-value = 0,021).Kesimpulan : terdapat hubungan antaraBeban Kerja, Kondisi Kerja, Tuntutan Tugas dan shift kerja dengan stres kerja pada perawat di RS Mayapada Tangerang tahun 2020.
HUBUNGAN KECEMASAN TENTANG PENULARAN PENYAKIT DENGAN PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN PENYAKIT TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASIR NANGKA KABUPATEN TANGERANG linda Silitonga; Ayu Pratiwi; Rina Puspitasari
Jurnal Health Sains Vol. 1 No. 5 (2020): Jurnal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v1i5.53

Abstract

Tuberkulosis (TBC) menjadi masalah kesehatan global. Sepertiga populasi dunia tertular TBC dan menjadi penyebab utama kedua kematian dari penyakit menular diseluruh dunia. Penyakit Tuberkulosis dapat terjadi karena adanya perilaku dan sikap keluarga yang kurang baik. Begitupun dalam hal mempercepat proses penyembuhan pasien TB Paru diperlukan perawatan yang sangat intensif terlebih dari pihak keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kecemasan tentang penularan penyakit dengan peran keluarga dalam perawatan penyakit TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Pasir Nangka Kabupaten Tangerang. Desain penelitian termasuk survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel sebanyak 106 responden. Pengambilan sampel menggunakan tehnik accidental sampling. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil berdasarkan analisis univariat dari 106 responden mayoritas kecemasan berat sebesar 43,4% dan peran keluarga baik sebesar 60,4%. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square didapat ada hubungan antara kecemasan tentang penularan penyakit (p-value 0,000) dengan peran keluarga dalam perawatan penyakit TB Paru. Kesimpulan adanya hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan peran keluarga. Saran agar responden dapat aktif dan meningkatkan pengetahuannya mengenai penyakit TB Paru dan juga cara pencegahannya, supaya dapat membedakan mana yang perlu dicemaskan dan mana yang tidak perlu dicemaskan, dan agar dapat menumbuhkan kesadaran kepada keluarga juga masyarakat supaya bahu membahu untuk melakukan upaya perawatan penyakit TB Paru.