This Author published in this journals
All Journal Jurnal Curvanomic
firdayanti, maulidiah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi Dan Upah Minimum Terhadap Pengangguran Terdidik Di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2017 firdayanti, maulidiah
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 8, No 3 (2019): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh inflasi, pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap pengangguran terdidik di kabupaten/kota provinsi kalimantan barat tahun 2013-2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan menggunakan data sekunder dengan periode observasi 2013-2017 dan data yang digunakan bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kaliamntan Barat. Jenis data yang digunakan adalah dana panel dan data time series 5 tahun (2013-2017) dan data cross section 14 kabupaten/kota data dianalisis menggunakan model regresi linear berganda. Data diolah dengan menggunakan Eviews8.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pengangguran terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat dibuktikan dengan hasil uji t statistik koefisien inflasi sebesar -0.057316 dengan nilai uji t sebesar -0.667832 dan nilai probabilitasnya 0.5071 yang lebih besar dari taraf signifikan 0.05, pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pengangguran terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat dibuktikan dengan hasil uji t statistik  koefisien pertumbuhan ekonomi sebesar 0.191288 dengan nilai uji t sebesar 0.917761 dan nilai probabilitasnya 0.3629 yang lebih besar dari taraf signifikan 0.05, dan upah minimum berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengangguran terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat dibuktikan dengan uji t statistik dimana hasil koefisien upah minimum sebesar 0.560994 dengan nilai uji t sebesar 2.831765 dan nilai probabilitasnya 0.0065 yang lebih kecil dari taraf signifikan 0.05.  Kata Kunci : inflasi, pertumbuhan ekonomi dan upah minimum              RINGKASAN Pengaruh Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi Dan Upah Minimum Terhadap Pengangguran Terdidik Di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-20171.      Latar BelakangPengangguran merupakan salah satu permasalahan di negara berkembang yang perlu penanganan serius karena bila hal ini terus berlarut-larut terjadi akan mempengaruhi kesejahteraan rakyat dan dan perekonomian di negara tersebut terumata di Indonesia. Jika dilihat dari segi ekonomi, adanya pengangguran dapat menyebabkan kemakmuran masyarakat menjadi berkurang. Masalah pengangguran yang terjadi seperti banyaknya pencari kerja namun tidak di imbangi dengan tersedianya lapangan pekerjaan. selain itu penawaran tenaga kerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan di pasar tenaga kerja, dan juga kendala lainnya khususnya pengangguran terdidik. 2.      PermasalahanAdapun Permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :Apakah ada pengaruh inflasi terhadap Pengangguran Terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat?Apakah ada pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap Pengangguran Terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat?Apakah ada pengaruh upah minimum terhadap Pengangguran Terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat?3.        Tujuan PenelitianUntuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh inflasi terhadap Pengangguran Terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan BaratUntuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap Pengangguran Terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan BaratUntuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh upah minimum terhadap Pengangguran Terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat4.        Metode PenelitianPenelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh inflasi, pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap pengangguran terdidik di kabupaten/kota provinsi kalimantan barat tahun 2013-2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan menggunakan data sekunder dengan periode observasi 2013-2017 dan data yang digunakan bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kaliamntan Barat. Jenis data yang digunakan adalah dana panel dan data time series 5 tahun (2013-2017) dan data cross section 14 kabupaten/kota data dianalisis menggunakan model regresi linear berganda. Data diolah dengan menggunakan Eviews8. 5.      Hasil dan PembahasanHasil penelitian ini menunjukan bahwa inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pengangguran terdidik di kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Barat dibuktikan dengan hasil uji t statistik koefisien inflasi sebesar -0.057316 dengan nilai uji t sebesar -0.667832 dan nilai probabilitasnya 0.5071 yang lebih besar dari taraf signifikan 0.05, pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pengangguran terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat dibuktikan dengan hasil uji t statistik  koefisien pertumbuhan ekonomi sebesar 0.191288 dengan nilai uji t sebesar 0.917761 dan nilai probabilitasnya 0.3629 yang lebih besar dari taraf signifikan 0.05, dan upah minimum berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengangguran terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat dibuktikan dengan uji t statistik dimana hasil koefisien upah minimum sebesar 0.560994 dengan nilai uji t sebesar 2.831765 dan nilai probabilitasnya 0.0065 yang lebih kecil dari taraf signifikan 0.05. Kesimpulan dan RekomendasiKesimpulanPengaruh Inflasi menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan dan berdampak negatif terhadap pengangguran terdidik di Kalimantan Barat tahun 2013-2017. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien sebesar -0.057316 dengan nilai probabilitas uji t statistik yaitu sebesar 0.5071 > 0,5 yang artinya tingginya inflasi tidak berpengaruh terhadap penurunan pengangguran terdidik di Kalimantan Barat. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan dan berdampak positif terhadap pengangguran terdidik di Kalimantan Barat tahun 2013-2017. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien sebesar 0.917761 dengan nilai probabilitas uji t statistik yaitu sebesar 0.3629 > 0,5 yang artinya kenaikan pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap kenaikan pengangguran terdidik di Kalimantan Barat. Pengaruh upah minimum menunjukkan pengaruh yang signifikan dan berdampak positif terhadap pengangguran terdidik di Kalimantan Barat tahun 2013-2017. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien sebesar 0.560994 dengan nilai probabilitas uji t statistik yaitu sebesar 0.0065 < 0,5 yang artinya kenaikan upah minimum berpengaruh signifikan terhadap kenaikan pengangguran terdidik di Kalimantan Barat.RekomendasiBerdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:Pada aspek inflasi Sebaiknya pemerintah dapat menjaga kestabilan nilai inflasi. Dalam hal ini pemeritah harus melakukan pengawasan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi seperti tingkat harga, tingkat suku bunga, dan nilai tukar. Pemerintah harus membuat peraturan yang dapat menjaga kestabilan angka inflasi. Pada aspek pertumbuhan ekonomi sebaiknya pemerintah daerah di Kalimantan Barat harus dapat lebih memperhatikan penyerapan tenaga kerja yang ada di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat karena walaupun pertumbuhan ekonomi yang meningkat namun tidak menyerap tenaga kerja di sektor-sektor ekonomi maka pengangguran terdidik akan semakin bertambah. Selain itu pemerintah juga dapat menciptakan lapangan usaha dengan menciptakan iklim usaha agar orang mau berwirausaha. Pada aspek upah minimum sebaiknya pemerintah daerah perlu mengkaji ulang mengenai tingkat upah minimum dan penetapan upah minimum yang ada di  Kabupaten/Kota Kalimantan Barat. Selain itu dengan meningkatkan upah pemerintah juga harus menyediakan pelatihan kerja untuk tenaga kerja terdidik ini agar memiliki ketrampilan yang sesuai dengan yang dibutuhkan di pasar tenaga kerja.DAFTAR PUSTAKABadan Pusat Statistik. (2013). Informasi Ketenagakerjaan. Pontianak: Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat.Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (2019). UMP / UMK di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016-2019. Retrieved from disnakertrans.kalbarprov.go.idEfit T. W., & Yolamalinda., & Rahmania, M. (2015). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Dan Kesempatan Kerja Terhadap Pengangguran Terdidik Di Kota Padang. Jurnal STKIP PGRI Sumatera Barat.Eliza. (2016). Analisis Pengaruh Pendidikan, Tingkat Upah, Dan Kesempatan Kerja Terhadap Jumlah Pengangguran Terdidik Di Indonesia. Ekonomi Sumberdaya Dan Lingkungan, 5(2), 42–52.Gilarso, T. (2007). Pengantar Ilmu Ekonomi Makro (Edisi Pert). Yogyakarta: IKAPI.Hajji, M. S., & Nugroho, SBM. (2013). Analisis Pdrb, Inflasi, Upah Minimum Provinsi, Dan Angka Melek Huruf Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 1990-2011. Diponegoro Journal of Economic, 2(1998), 1–10.Harahap, E. F. (2018). Study of Minimum Wage , Level of Education , Employment Opportunity , and Unemployment Educated : Empirical Study in Padang. European Journal Of Business and Management, 10(3), 38–43.Haryani, S. (2002). Hubungan Industrial di Indonesia. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.Hasyim, A. I. (2016). Ekonomi Makro. (Edisi Pertama, Ed.). Jakarta: Prenadamedia Group.Iswanto, D. A. (2013). Pertumbuhan Ekonomi Dan Pengangguran: Validitas Hukum Okun Di Indonesia. Jurnal FEB Universitas Brawijaya.Jelilov, G., & Obasa, O. J. (2016). The impact of inflation on unemployment in nigeria (2001-2013), (November).Junaidi, F. (2016). Pengaruh pendidikan , upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi. Ekonomi Sumberdaya Dan Lingkungan, 5(1), 26–32.Kadarisman. (2012). Manajemen Kompensasi. Jakarta: Rajawali Press.Kuncoro, M. (2009). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.Mankiw, N. G. (2003). Pengantar Ekonomi (Jilid 2). Jakarta: Erlangga.Mankiw, N. G. (2007). Makroekonomi (Edisi Keen). Jakarta: Erlangga.McEachern, W. A. (2000). Ekonomi Makro Pendekatan Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat.Prasaja, M. H. (2013). Pengaruh Investasi Asing,Jumlah Penduduk dan Inflasi Terhadap Pengangguran Terdidik di Jawa Tengah. Economics Development Analysis Journal, 2(3), 72–84. Retrieved from http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edajPrasetyo, P. E. (2009). Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta: Beta Offset.Puspadjuita, E. A. R. (2018). Factors that Influence the Rate of Unemployment in Indonesia. International Jurnal of Economics and Finance, 10(1), 140–147. https://doi.org/10.5539/ijef.v10n1p140Putri, R. F. (2013). Analisis Pengaruh Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi Dan Upah Terhadap Pengangguran Terdidik Di Jawa Tengah. Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia, 2(4), 446–455.Ryan, R. A., & Istiyani, N., & Hanim, A. (2017). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan Upah Minimum Regional Terhadap Pengangguran Terdidik di Jawa Timur. Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Jember (UNEJ), IV(2), 187–191.Rahmawati, F. N. (2016). Analisis Pengaruh PDRB, UMK, dan Pengeluaran Pemerintah terhadap Jumlah Pengangguran Terdidik di D.I Yogyakarta. Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi, 1–22.Ramdhan, D. A., Setyadi, D., & Wijaya, A. (2017). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran dan kemiskinan di kota samarinda, 13(1), 1–18.Santoso, R. P. (2012). Ekonomi Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.Sari, A. K. (2010). Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Upah Terhadap Pengangguran Terdidik Di Sumatera Barat. Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi UNP, 1–8.Shifa, M. (2014). Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi Terhadap Tingkat Pengangguran Di Kota Medan. Jurnal Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Medan.Simanjuntak, P. J. (2015). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: LPFE-UI.Soylu, Ö. B. (2018). Economic growth and unemployment issue : Panel data analysis in Eastern European Countries, 11, 93–107. https://doi.org/10.14254/2071-8330.2018/11-1/7Subri, M. (2003). Ekonomi Sumber Daya Manusia (Seri 1). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.Sukirno, S. (2003). Makro Ekonomi, Teori Pengantar (Ketiga). Jakarta: Raja Grafindo Persada.Sukirno, S. (2012). Makro Ekonomi. Jakarta: Rajawali Press.Sumarsono, S. (2009). Teori dan Kebijakan Publik Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.Todaro, M. p. (2004). Pembangunan Ekonomi Dunia Ketiga (Edisi Kede). Jakarta: Erlangga.Warda, H., & Nasri, B. (2015). Analisis Pengaruh Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi Dan Upah Terhadap Pengangguran Terdidik Di Indonesia. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang, 1–20.Wilis, R. (2015). Analisis Pengaruh Upah Minimum, Investasi Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan. Jurnal FEB Universitas Brawijaya, Vol 3, No.Yacoub, Y. (2012). Pengaruh Tingkat Pengangguran terhadap Tingkat Kemiskinan Kabupaten / Kota di Provinsi Kalimantan Barat. Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak, 8, 176–185.Â