OKTAVIANI, SHINTA
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB

PERANAN IBU RATERDASI MENTAL DALAM PENDIDIKAN ANAK YANG TERGAMBAR PADA DRAMA DAISUKI KARYA SUTRADARA KENTARO TAKEMURA, HIDEKI HORI DAN AYUKO TSUKAHARA OKTAVIANI, SHINTA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 6, No 9 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.746 KB)

Abstract

Kata Kunci : Drama, Daisuki, Peranan ibu dalam sosialisasi primer, Peranan ibudalam pendidikan anak. Skripsi ini membahas tentang peranan ibu yang mengalami keterbelakangan mental dalam pendidikan anak. Namun sosok ibu yang ditampilkan dalam drama Daisuki adalah sosok ibu yang mengalami keterbelakangan mental yang mengalami kendala dalam menumbuhkembangkan potensi anak. Penelitian terhadap drama ini terfokus pada peranan ibu yang mengalami keterbelakangan mental dalam pendidikan anak yang terbagi menjadi dua yaitu, peranan ibu dalam proses sosialisasi primer anak dan peranan ibu dalam proses pendidikan akademik anak. Objek yang penulis teliti adalah tokoh utama. Oleh karena itu, penulis menggunakan teori tokoh dan penokohan dari BurhanudinNurgiyantoro.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu yang mengalami keterbelakangan mental dapat melakukan perannya dalam proses sosialisasi primer anak dan pendidikan akademik anak. Peranan ibu dalam proses sosialisasi primer seperti, melatih kemandirian anak, membina kedekatan emosional antara orang tua dan anak, mengajarkan etika, serta nilai moral. Sedangkan peranan ibu dalam proses pendidikan akademik anak seperti, memilihkan sekolah yang baik bagi anaknya dan partisipasi ibu dalam kegiatan Parent Teacher Assosiation (PTA). Parent Teacher Assosiation adalah suatu kelompok organisasi yang dibentuk dalam lingkungan sekolah. Kelompok ini terdiri dari orang tua siswa dan guru di sekolah tersebut. Namun dari hasil temuan dapat diketahui bahwa dalam proses tersebut Ibu yang memiliki keterbelakangan mental masih memerlukan peran significant others (orang yang paling dekat) untuk tugas-tugas tertentu. Seperti melatih anak buang air kecil di toilet, mengajarkan anak mengucapkan itadakimasu, memilihkan sekolah yang baik bagi anak, kegiatan konseling antara ibu dan guru kelas anak.