Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

The Influence of Middle Eastern Tourists on Local Community in Cisarua Bogor in the Perspective of Identity Politics and Communitarian Citizenship Ngenget, Indiana; Indarwati, Netik
Jurnal Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review Vol 5, No 1 (2020): Democracy and Citizenship in Post 2019 Election
Publisher : Political Science Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4487.311 KB) | DOI: 10.15294/ipsr.v5i1.21509

Abstract

This research aimed to analyze the influence of Middle Eastern tourists on local community in Cisarua Bogor in the perspective of Identity Politics and Communitarian Citizenship. This research usedqualitative with a descriptive explanatory research type. Data collection techniques used were observation, in-depth interviews, and library research. The results of this research showed that Middle Eastern tourists positively encouraged tourism activities and economic development of local community but there was an emergence of social, political, and cultural problems such as identity crisis. Local community in Cisarua as part of Indonesia is faced with the presence of a minority group namely Arab tourists who visit this region at certain times and demand a recognition of their identity. So that the localcommunity in Cisarua is faced with multicultural life because they touch and interact with values that are different from what they have. Empirically, from a political perspective, Middle Eastern tourists have encouraged the formation of identity politics and the issue of communitarian citizenship while local values are increasingly eroded. The problem of communitarian citizenship is reflected in the phenomenon of Arabic villages through the rise of Arabic writing in business, the dominance of Arabic culture, Arabic food, and so on. The thick Middle Eastern culture in tourist areas becomes a problem when dealing with local culture and nationalism as a challenge for a sovereign nation. The novelty of this research is the influence of Middle Eastern tourists in the perspective of Political Science on identity politics and communitarian citizenship.
The Influence of Middle Eastern Tourists on Local Community in Cisarua Bogor in the Perspective of Identity Politics and Communitarian Citizenship Ngenget, Indiana; Indarwati, Netik
Jurnal Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review Vol 5, No 1 (2020): Democracy and Citizenship in Post 2019 Election
Publisher : Political Science Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ipsr.v5i1.21509

Abstract

This research aimed to analyze the influence of Middle Eastern tourists on local community in Cisarua Bogor in the perspective of Identity Politics and Communitarian Citizenship. This research usedqualitative with a descriptive explanatory research type. Data collection techniques used were observation, in-depth interviews, and library research. The results of this research showed that Middle Eastern tourists positively encouraged tourism activities and economic development of local community but there was an emergence of social, political, and cultural problems such as identity crisis. Local community in Cisarua as part of Indonesia is faced with the presence of a minority group namely Arab tourists who visit this region at certain times and demand a recognition of their identity. So that the localcommunity in Cisarua is faced with multicultural life because they touch and interact with values that are different from what they have. Empirically, from a political perspective, Middle Eastern tourists have encouraged the formation of identity politics and the issue of communitarian citizenship while local values are increasingly eroded. The problem of communitarian citizenship is reflected in the phenomenon of Arabic villages through the rise of Arabic writing in business, the dominance of Arabic culture, Arabic food, and so on. The thick Middle Eastern culture in tourist areas becomes a problem when dealing with local culture and nationalism as a challenge for a sovereign nation. The novelty of this research is the influence of Middle Eastern tourists in the perspective of Political Science on identity politics and communitarian citizenship.
Gerakan Walhi Jawa Barat dalam Kasus Alih Fungsi Lahan di Puncak Kabupaten Bogor 2018 Tiara Hibatullah; Indiana Ngenget; Musthofa Musthofa
Jurnal Revolusi Indonesia Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Revolusi Indonesia
Publisher : Fenery Library

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1235/jri.v2i2.232

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gerakan WALHI Jawa Barat dalam kasus alih fungsi lahan serta mengkaji hambatan yang ditemui dalam proses gerakannya di kawasan Puncak Kabupaten Bogor. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan sifat deskriptif analisis. Hasil penelitian mendapatkan bahwa WALHI Jawa Barat memiliki hak keterlibatan dalam kasus alih fungsi lahan di kawasan Puncak, namun perannya sebagai kekuatan penyeimbang, lembaga perantara dan pemberdayaan masih mengalami hambatan. Pengendalian kasus alih fungsi lahan melalui RTRW Kabupaten Bogor tahun 2016-2036 belum berjalan semestinya. Adanya tarik-menarik wewenang pengelolaan kawasan Puncak menjadi faktor penyebab hambatan implementasi RTRW, kawasan hutan merupakan kewenangan Kementerian Kehutanan. Kasus alih fungsi lahan masih terjadi karena adanya Revisi RTRW yang dilakukan dan inkonsistensi peruntukan pada RTRW sebelumnya. Kompleksitas permasalahan kasus alih fungsi lahan yang terjadi dalam implementasi RTRW yang menjadi ranah sektor formal,menyebabkan kecilnya pengaruh gerakan WALHI Jawa Barat dalam kasus alih fungsi lahan di kawasan puncak, Bogor.
Peningkatan Pemahaman Pemilih Pemula Mengenai Pemilu di SMK Mandiri Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat Sadariah Saragih; Nazimin Saily; Indiana Ngenget; Musthofa Makhdor
Jurnal ISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 15, No 2 (2018): Jurnal ISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36451/j.isip.v15i2.18

Abstract

Pemilih pemula merupakan pemilih yang potensial untuk diraih suaranya bagi kemenangan setiap calon presiden, kepala daerah ataupun caleg yang mencalonkan diri pada pemilu. Pemilih pemula yaitu para remaja atau anak muda yang baru pertama kali akan menggunakan hak pilihnya dalam pemilu, dianggap sebagai kelompok yang belum memiliki keterikatan pada salah satu partai ataupun kelompok-kelompok kepentingan yang berafiliasi pada partai. Mengingat posisi mereka yang dianggap masih netral dan berpotensi diperebutkan oleh partai-partai dengan cara yang benar ataupun tidak dapat dibenarkan oleh UU maka sebagai lembaga pendidikan kiranya kita perlu memberikan pemahaman yang baik kepada para pemilih pemula dalam hal ini yang berada dibangku sekolah menengah atas tentang pemilu dan keberadaan mereka sebagai pemilih pemula. Materi sosialisasi antara lain berkisar pada pemahaman tentang pemilu, tujuan pemilu, posisi pemilih pemula, pelanggaran dalam pemilu seperti black campaign, money politics ataupun tentang golput. Dengan adanya sosialisasi kepada pemilih pemula diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ataupun pemahaman mereka tentang pemilu.
Kebijakan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dalam Reklamasi Pantai Utara Tahun 2014-2017 Aprelia Amanda; Indiana Ngenget; Musthopa Makhdor
Jurnal ISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 16, No 2 (2019): Jurnal ISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36451/j.isip.v16i2.29

Abstract

Penelitian ini menjelaskan latar belakang lahirnya kebijakan reklamasi Pantai Utara Jakarta pada masa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama, perubahan desain reklamasi dan pengaruh kelompok kepentingan dalam Reklamasi Jakarta. Kawasan Pantai Utara Jakarta ditetapkan menjadi kawasan andalan dalam Repelita VI yang kemudian melahirkan Keppres No.52 tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta. Keppres ini merupakan dasar hukum pelaksanaan reklamasi Jakarta termasuk pada masa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama. Terdapat perubahan desain reklamasi menjadi 17 pulau-pulau yang dinamakan Pulau A sampai Q, yang dipengaruhi oleh Belanda lewat program JCDS yang berubah menjadi NCICD, Belanda memiliki kepentingan untuk meningkatkan ekspor negaranya dalam bidang pengelolaan air. Keterlibatan Belanda diantaranya dalam reklamasi Jakarta karena ada empat perusahaan Belanda memegang peran sebagai konsultan dan kontraktor yang dikontrak pengembang untuk menjalankan proyek reklamasi. Dalam pelaksanaan reklamasi ada upaya dari pengembang untuk menekan biaya kontribusi yang diusulkan naik menjadi 15% oleh Basuki Tjahaja Purnama. Sejak awal kebijakan reklamasi dijalankan untuk kepentingan bisnis, sebab daratan reklamasi diperuntukkan unuk membangun kawasan pemukiman kelas menengah atas dan kawasan bisnis. Pemerintah DKI Jakarta jauh sebelum Basuki Tjahaja Purnama sudah mendukung jalannya reklamasi karena reklamasi akan mendatangkan pemasukan yang besar bagi pemerintah DKI Jakarta, meskipun kebijakan tersebut kerap mengabaikan kepentingan lingkungan dan keadilan sosial bagi masyarakat pesisir. Kebijakan Reklamasi merupakan kebijakan yang membawa pemasukan besar bagi pemerintah maupun pelaku bisnis, sehingga dalam perumusan kebijakannya terjadi tarik-menarik kepentingan berbagai pihak.
Strategi Hashtag ”2019 Ganti Presiden” Sudrajat-Ahmad Saikhu dalam Pilkada Jawa Barat 2018 Indiana Ngenget
Jurnal ISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 17, No 2 (2020): Jurnal ISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36451/j.isip.v17i2.57

Abstract

Penelitian ini menganalisis Pilkada Jawa Barat 2018, kasus pengaruh strategi Hastag”2019 ganti presiden” terhadap kenaikan perolehan suara pasangan Sudrajat-Ahmad Saikhu. Metode penelitian adalah kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif explanatory. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan studi pustaka (library research). Temuan penelitian, strategi kampanye hastag “2019 ganti presiden” berpengaruh pertama, terhadap preferensi suara voter yang pada pilpres 2014 memilih Prabowo Subianto. Kedua,  pendukung Deddy Mizwar yang beralih pilihan kepada pasangan Sudrajat-Ahmad Saikhu karena masih kuatnya emosi gerakan 212 yang masih terkonsolidir, terutama untuk kelompok Islam perkotaan. Ketiga, kenaikan perolehan suara pasangan Sudrajat-Ahmad Saikhu mempunyai kaitan dengan basis dari partai pendukung yaitu PKS dan Gerindra di lima wilayah yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Sukabumi, Kota Depok dan Kota Bekasi.This research analyzes the 2018 West Java Provincial Election, more specifically the case of the hashtag campaign strategy, “2019 to Replace the President”, on the increase in the votes for the Sudrajat-Ahmad Saikhu ticket. The research method is qualitative and the type of research is descriptive-analytic. Data are collected through in-depth interviews and library research. The research finds that the movement had the following impacts: First, it contributed to the voting preference of those who previously had voted for Prabowo Subianto in the 2014 general election. Second, the other candidate Deddy Mizwar’s supporters switched sides to the Sudrajat-Ahmad Saikhu ticket due to the still strong sentiments of the 212 movement for the urban Muslim population. Third, the increase in vote share for the Sudrajat-Ahmad Saikhu ticket was partly shared by the fact that the Regencies of Bogor, Bekasi, and Sukabumi, as well as the Cities of Depok and Bekasi were PKS and Gerindra strongholds.
Analysis of Empty Box Victory in Makassar City Regional Head Elections in 2018 Casa Sulthan Mulya; Indiana Ngenget; Musthofa Musthofa
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 2 (2022): Budapest International Research and Critics Institute May
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i2.5625

Abstract

This study analysis of empty box victory in Makassar City regional head elections in 2018.  The approach used in this research is qualitative. Data collection techniques with in-depth interviews and literature study. The results showed that a single candidate against an empty box victory occurred in Makassar City regional head elections in 2018, after the Danny-Indira candidate pair was disqualified for alleged money politics. The empty box victory has relevance to the disqualification of Danny Pomanto as the incumbent when the regional head elections were already underway so that the winning team and supporters networks had been formed concretely, the spread of Danny Pomanto's support network was unavoidable and interest groups supporting empty boxes like Rewako were ready to accommodate and accommodate they. The attitude of domination politics and the use of identity politics by Appi-Cicu in the middle of an industrial and service city also plays a role in venting public antipathy and venting their choices into empty boxes.
Memahami Kampanye Positif, Negatif dan Hitam kepada Ibu-Ibu PKK Kecamatan Dramaga, Bogor Indiana Ngenget
KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 3 (2022): KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/kangmas.v3i3.959

Abstract

Kegiatan kampanye politik merupakan inti dari demokrasi perwakilan, dimana untuk memenangkan kontestasi pemilihan umum (Pilkada, Pileg, Pilpres), seorang kandidat harus mencari dukungan masyarakat agar memilihnya. Kampanye merupakan upaya untuk memotivasi masyarakat dalam mendukung kandidat tertentu. Efektivitas dari kampanye sangat diperlukan dalam upaya mempengaruhi pilihan (voting) dari masyarakat pemilih. Dimana sebuah kampanye merupakan mekanisme yang dipakai voter dalam membuat keputusan dalam memilih. Permasalahannya secara empiris kampanye-kampanye yang dilakukan oleh partai-partai politik dan tim pemenangan seorang  kandidat, lebih didominasi oleh kampanye negatif dan kampanye hitam (hoak) dan masyarakat di tingkat akar rumput menjadi sasarannya, sehingga terjadi segregasi dan konflik yang cukup keras.  Pasca Pemilu 2014 dan 2019, efek dari kampanye negatif dan kampanye hitam tetap melekat di masyarakat, hal ini cukup mengkhawatirkan, karena dapat memecah belah rasa kesatuan sebagai bangsa. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat yang diwakili oleh ibu-ibu PKK sebagai bagian dari agen perubahan dan pembaharu, yang akan bertugas menyuarakan kembali pengetahuan mengenai pemahaman kampanye positif, kampanye negatif dan kampanye hitam (hoak) kepada keluarga dan masyarakat di lingkungannya.
RELEVANSI HASIL REVITALISASI KOTA SEMARANG TERHADAP PENGHARGAAN SEBAGAI KOTA TERBERSIH SE-ASIA TENGGARA 2020 Novan Windyatmoko; Indiana Ngenget; Musthofa Musthofa
JURNAL DARMA AGUNG Vol 30 No 3 (2022): DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v30i3.2478

Abstract

Penelitian ini menganalisis hasil kebijakan revitalisasi Kota Semarang periode 2017-2020, relevansinya dengan perolehan penghargaan dari ASEAN Clean Tourist City Standart oleh Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara) di Brunei Darussalam 16 Januari 2020, Kota Semarang dinobatkan sebagai Kota Terbersih Se-Asia Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan tipe penelitian deskriptif analisis, Pengumpulan data dengan teknik wawancara mendalam dan kajian Pustaka. Hasil penelitian dapat diidentifikasi kebijakan revitalisasi merupakan upaya menciptakan wajah baru dan meningkatkan daya tarik wisatawan, kesejahteraan masyarakat, peremajaan kawasan, mengurangi banjir rob akibat pasang air laut dan menghapus permukiman kumuh. Program Bergerak Bersama, Semarang “Wegah Nyampah” dan KOTAKU menjadi gambaran nyata dari Perda no.11 (2017) mengenai Perubahan Perda no. 6 (2016) mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Semarang Tahun 2016-2021. Penghargaan ASEAN Tourism Forum 2020, yang menobatkan Kota Semarang menjadi Kota Terbersih Se-Asia Tenggara karena program yang dicanangkan Pemerintah Kota Semarang melalui kerjasama dengan semua elemen dari pemerintah, pihak swasta, masyarakat dan media dapat berjalan dengan baik. Sehingga hasil dari kebijakan revitalisasi dan program “Bergerak Bersama”, Semarang “Wegah Nyampah” dan KOTAKU memiliki relevansi dengan penghargaan Kota Semarang menjadi Kota Terbersih Se-Asia Tenggara dalam ASEAN Tourism Forum 2020.
Komunikasi Efektif dalam Penyelesaian Sampah Non-Organik bagi Ibu Rumah Tangga Bank Sampah Asyik 19 Irwan Siregar; Wiwien Wirasati; Indiana Ngenget
KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 3 (2022): KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/kangmas.v3i3.1065

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat ini merupakan upaya dalam melakukan komunisi efektif dalam penyelesaian solusi sampah non organik bagi ibu rumahtangga “Bank Sampah Asyik” 19, RW 19, Perumahan Bojong Baru, Bojonggede, Kabupaten Bogor. Program pengelolaan sampah berbasis masyarakat telah dilakukan oleh warga RW 19 dengan sistem pengelolaan sampah secara mandiri. Aktivitas mereka setiap harinya turut menyumbang limbah yang cukup signifikan, salah satunya sampah non organik, seperti botol air mineral, kardus, dan kertas yang diminati pemulung untuk dijual ke lapak terdekat. Namun sampah non organik lainnya, seperti plastik bekas belanja sayur (tas kresek), mika, emberan, dan lain-lain, tidak diambil pemulung karena nilai ekonomisnya sangat rendah. Karenanya muncul masalah sampah ini. Oleh karena itu perlu adanya kepedulian dari ibu-ibu rumah tangga, untuk meminimalkan sampah non organik yang ada di lingkungan RW 19, dengan cara 4R, yaitu reduction (pengurangan), reuse (pemakaian ulang), recycling (pendauran ulang) dan recovery (pemulihan). Dengan dilakukannya penyuluhan terhadap ibu-ibu rumah tangga yang menangani limbah sampah non organik, yaitu Bank Sampah Asyik 19, RW. 19, mereka sangat merasakan manfaatnhya dapat memberikan pemahaman bagi mereka, betapa pentingnya peningkatan aktifitas komunitas Bank Sampah Asyik 19, RW 19 dalam mengelola sampah non organik, untuk mendorong agar memanfaatkan pengelolaan sampah non organik sebagai upaya menjaga dan memelihara pelestarian lingkungan RW 19. Anggota komunitas Bank Sampah semula tidak semua mengetahui cara pemilihan sampah non organik (85,7), setelah dilakukan penyuluhan menjadi semua tahu (100 %). Kemudian anggota yang ikut serta dan aktif mengelolah Bank Sampah, terjadi peningkatan dari 64,3 % menjadi 78,6%. Artinya, penyuluhan yang dilakukan Dosen-dosen Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta berdampak positif terhadap pengolahan sampah non organik.