Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Arsitektur ZONASI

Green Corridors: Potensi Peningkatan Ruang Terbuka Hijau Publik Ramah di Kota Padat (Studi Kasus Kota Malang) Aguspriyanti, Carissa Dinar
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 4, No 2 (2021): Vol. 4 No. 2(2021): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2021
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v4i2.33439

Abstract

Jalan-jalan perkotaan, sebagai infrastruktur utama yang mencakup sekitar sepertiga dari lanskap kota, dapat dipertimbangkan untuk dijadikan koridor hijau guna menjawab isu kurangnya ketersediaan ruang terbuka hijau di kota-kota padat, yang notabene memiliki keterbatasan ruang terbuka akibat pembangunan yang masif. Di sisi lain, jalan perkotaan tersebut juga mampu berperan sebagai ruang publik. Penelitian kuantitatif dan kualitatif yang mengambil studi kasus di salah satu kota padat di Indonesia, yaitu Kota Malang, ini bertujuan untuk menganalisis potensi perwujudan koridor hijau sebagai ruang publik yang ramah untuk melakukan aktivitas sosial, khususnya di kawasan komersial. Melalui studi teoritis and analisis best-practices, ditemukan prinsip-prinsip desain utama koridor hijau dan kriteria ruang publik yang ramah. Selanjutnya, dari hasil survey dan kuesioner dapat disimpulkan bahwa koridor hijau berpotensi menjadi ruang publik yang ramah sekaligus memainkan peran penting dalam meningkatkan cakupan ruang hijau di kota-kota yang padat. Semua temuan utama tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam sebuah pedoman desain koridor hijau untuk site studi kasus terpilih.
SUSTAINABLE SENSE OF PLACE: COWORKING SPACE DENGAN PENDEKATAN ADAPTIVE REUSE DI KAWASAN STRATEGIS KOTA BATAM Tan, Hendy; Aguspriyanti, Carissa Dinar
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 6, No 1 (2023): Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Arsitektur Zonasi Februari 2023
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v6i1.51280

Abstract

The existence of abandoned buildings in Nagoya, Batam City, can impact negatively on the sense of place and identity of the area as a strategic area for trade and services. In the context of architecture, abandoned buildings are often associated with an adaptive reuse approach. Literature studies, observations, interviews, and SWOT analysis were carried out in this descriptive qualitative research to find out how to implement the adaptive reuse approach in an abandoned building in Nagoya, Batam City. This process produced design proposals which were then analyzed to obtain deeper understanding how the application of the adaptive reuse approach can create a sustainable sense of place. The results revealed that the adaptive reuse approach to the object of research can be through the strategies of using old buildings with improved facades quality and adding a new function, which is a coworking space. Because it is relevant to the identity of trade and service areas and in accordance with the conditions of current user needs. The implementation of these design strategies could establish a sustainable sense of place in Nagoya, Batam City, through strengthening its elements including form, activity, and meaning.