Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JAMAS: Jurnal Abdi Masyarakat

EDUKASI DASAR HUKUM PEMBERIAN INFORMED CONSENT DALAM TINDAKAN MEDIS: Education on The Legal Basis for Providing Informed Consent in Medical Treatment Kurniawan*, Hendra Dwi; Sriwiyati, Lilik; Hartono, Muljadi; Dharma, Yovita Prabawati Tirta; Nursanti, Anastasia Lina Dwi
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v2i1.81

Abstract

Pemberian informed consent dalam tindakan medis merupakan salah satu tahapan dalam prosedur pelayanan kesehatan yang wajib diselenggarakan. Dengan adanya penyelenggaraan pemberian informed consent yang sesuai dengan aturan yang berlaku, maka dapat menegakkan legalitas dalam pelayanan kesehatan. Masyarakat perlu mengetahui dasar hukum tentang pemberian informed consent dalam tindakan medis. Dengan pengetahuan dasar hukum tersebut maka masyarakat dapat mengetahui apa hak dan kewajiban pasien ataupun tenaga medis. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Masjid Al Hidayah Desa Lawu, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo tentang edukasi dasar hukum pemberian informed consent dapat meningkatkan pengetahuan warga tentang penerapan informed consent yang benar sesuai dengan aturan yang berlaku.
UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN REMAJA : Efforts To Improve Mental Health Among Youth Kurniawan*, Hendra Dwi; Sriwiyati, Lilik; Aqsyari. D, Rizki; Hartono, Muljadi; Dharma, Yovita Prabawati Tirta; Nursanti, Anastasia Lina Dwi
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v2i2.130

Abstract

Permasalahan kesehatan mental telah menjadi isu kesehatan di dunia. Kesehatan mental adalah keadaan dimana seseorang mampu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberi kontribusi terhadap lingkunganya. Kesehatan mental dapat terjadi pada setiap kalangan masyarakat. Kalangan remaja mempunyai persentase tinggi terhadap kejadian gangguan kesehatan mental. Faktor kejadian bullying menjadi pemicu adanya gangguan kesehatan mental dikalagan remaja. Adanya permasalahan kesehatan mental yang ada dikalangan remaja dikarenakan kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan mental. Edukasi dan sosialisasi tentang kesehatan mental remaja merupakan suatu hal yang penting yang perlu diperhatikan. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di DKJ Danukusuman Surakarta meruapakn salah satu bentuk dan wujud edukasi serta sosiaslisasi tentang kesehatan mental dikalangan remaja yang dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan remaja terkait kesehatan mental.
PENYULUHAN DAN PENGENALAN SKRINING STROKE DENGAN METODE BE-FAST BAGI WARGA BULU: Counseling and introduction of screening stroke with the be-fast method for the citizens of Bulu Andika*, I Putu Juni; Sriwiyati, Lilik; Safaruddin; Christina, Tri Yahya
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v2i2.131

Abstract

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa 15 juta penderita disetiap tahun, dengan sepertiga dari jumlah penderita meninggal dunia dan sepertiga lainnya mengalami ketidaknormalan atau kecacatan, sehingga menjadi beban tersendiri bagi keluarga, masyarakan dan komunitas. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang efektif dalam mengetahui tanda dan gejala dari stroke, salah satunya dengan metode “BE-FAST” (Balance, Eyes, Face, Arm, Speech, Time). Kegiatan ini bertujuan untuk memberi peningkatan pengetahuan bagi masyarakat Desa Bulu, Polokarto, Sukoharjo tentang deteksi dini penyakit stroke dengan metode “BE-FAST”. Pelatihan ini menerapkan pendidikan kesehatan kepada 23 peserta (n= 23), laki-laki 8 (34,78%) dan perempuan 15 (43,78%). Penilaian hasil pengetahuan tentang stroke dilakukan dengan cara penilaian sebelum dan sesudah dengan menggunakan metode BE-FAST dengan hasil sebelum: pengetahuan buruk 13 (78%), pengetahuan sedang 7 (14%) dan baik 2 (6%) sedangkan hasil sesudah: pengetahuan buruk 0 (0%), pengetahuan sedang 10 (26%) dan baik 13 (674%). Kesimpulan dari program deteksi stroke dengan metode BE-FAST terjadi perubahan yang signifikan dengan pengetahuan sebelum dan sesudah penerapan metode BE-FAST. Penguatan melalui pelatihan serupa dengan berbagai metode yang lebih kreatif dan inovatif perlu dilakukan untuk mencegah kematian dini pada penderita stroke.