Penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar memerlukan perhatian khusus, sebab angka kejadian infeksi luka operasi yang masih tinggi. Antibiotik profilaksis merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar di RSUD Provinsi NTB. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif dengan desain penelitian cross sectional dan data diperoleh dari rekam medik secara retrospektif. Sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak 100 data dimana 7 diantaranya termasuk dalam kriteria eksklusi dan 93 data termasuk kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik profilaksis di RSUD Provinsi NTB tahun 2018 adalah sefalosporin golongan III dan golongan penisilin sebagai minoritas. Pemberian antibiotik profilaksis seluruhnya diberikan melalui rute intravena, dengan waktu pemberian kurang dari 30 menit. Proporsi penggunaan sefotaksim sebesar 77,4 %, seftriakson sebesar 17,2 %, serta ampisilin sebesar 5,4 %.