Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan – kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi geometri dan bentuk akar dalam bentuk soal cerita. Metode yang digunakan adalah menggunakan tes dan wawancara. Tes dilakukan kepada siswa sedangkan wawacara dilakukan kepada guru dan siswa. Hasil wawancara guru menyatakan bahwa kesulitan guru dalam mengajar geometri adalah kurang tersedia media pembelajaran yang bisa menunjang pembelajaran di kelas. Sekolah pada penelitian ini menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Pada materi KTSP siswa tidak mengalami kesulitan tetapi siswa kesulitan pada soal-soal K13 yang setara soal olimpiade. Selain itu kurang efektifnya penyampaian guru disebabkan kekurangan siswa dalam mempresentasikan materi pembelajaran. Selanjutnya siswa mudah lupa dengan materi yang telah disampaikan sebelumnya. Pada materi bilangan bulat guru tidak mengalami kesulitan dalam mengajarkannya, kesulitan justru dialami oleh siswa seperti halnya pangkat negatif, pangkat tak sebenarnya, siswa juga kesulitan dalam mengubah bentuk akar ke bentuk pangkat.Sedangkan hasil tes siswa menunjukkan bahwa dari semua faktor penyebab kesalahan siswa paling banyak kurang memahami soal yang diberikan terutama pada soal cerita. Selain pemahaman kemampuan mengecek kembali jawaban dengan pertanyaan juga kurang. Solusi yang ditawarkan adalah dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan penggunaan media pembelajaran yang mudah didapat