Fitriana, Indri Rahmandhani
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL

analisa rezim sedimentasi waduk studi kasus: waduk kedungombo dan waduk sermo Fitriana, Indri Rahmandhani; Legono, Djoko; Waluyadi, Heriantono
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 27, Nomor 1, JULI 2021
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.14 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v27i1.35978

Abstract

Waduk Kedungombo dan Waduk Sermo memiliki permasalahan dalam memenuhi pelayanan dasar karena sedimentasi. Sedimentasi yang terjadi di masing-masing waduk akan membentuk suatu pola sedimentasi waduk tertentu. Pola sedimentasi Waduk Kedungombo dan Waduk Sermo tersebut dapat mempunyai kesamaan pola yang di cirikan oleh kondisi hidrologi dan fisiografi daerah tangkapan air waduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika pola sedimentasi yang terjadi pada tampungan mati (dead storage), yang selanjutnya akan digunakan untuk meninjau karakteristika/rezim sedimentasi kedua waduk tersebut. Analisis dilakukan dengan pengolahan data batimetri hasil pengukuran echosounding yang diolah menjadi digital terrain model (DTM) menggunakan ArcGIS. Selanjutnya dilakukan perhitungan volume tampungan, volume sedimentasi, persentase tampungan dan laju sedimentasi waduk spesifik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua waduk tersebut menunjukkan peningkatan volume sedimentasi tiap tahunnya sehingga kurva karakteristik waduk bergeser dari grafik rencana. Persentase kapasitas dead storage Waduk Kedungombo adalah 100% tahun 1989 menjadi 43% tahun 2016 dan Waduk Sermo 100% tahun 1997 menjadi 58% tahun 2011. Rezim sedimentasi yang didasarkan pada nilai laju sedimentasi waduk spesifik adalah sebesar 0,0031 dan 0,0042 juta m3/tahun/km2, berturut-turut untuk Waduk Kedungombo (antara 1989 s/d 2016) dan Waduk Sermo (antara 1997 s/d 2011), menunjukkan bahwa kedua waduk tersebut berada pada rezim yang sama.Â