Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAPORAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN Hendra Rohman; Tri Handoko; Widhi Sulistyo
JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI SETYA MEDIKA Vol. 2 (2017): Jurnal Bhakti Setya Medika
Publisher : Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.409 KB) | DOI: 10.56727/bsm.v2i.14

Abstract

Sistem informasi rumah sakit berperan penting dalam pelayanan klinis dan administratif. Pengelolaan data di rumah sakit sudah mulai menggunakan sistem berbasis elektronik (SIMRS), terutama dalam mendukung pengambilan keputusan. Sebanyak 82,21% (48 rumah sakit) dari 57 rumah sakit di Yogyakarta sudah mengadopsi SIMRS. Sebagian besar masih berfokus pada fungsi administratif dibandingkan fungsi klinis. Di Rumah Sakit Nur Hidayah belum sepenuhnya menggunakan SIMRS, sehingga dalam proses pengolahan data rekam medis rawat jalan masih menggunakan perangkat lunak berupa microsoft excel. Namun ditemui banyak kekurangan. Di bagian pelaporan, masing-masing laporan microsoft excel yang telah dibuat harus di cross check ulang dengan data SIMRS.Sehingga perlu aplikasi lain yang lebih efektif, yaitu dengan menggunakan database microsoft access serta memaksimalkan fitur yang ada di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sisem informasi pelaporan rekam medis rawat jalan berbasis microsoft access 2016. Metode penelitian dengan metode perancangan sistem menggunakan model rekayasa perangkat lunak “modified waterfall”. Penelitian ini menghasilkan sistem informasi pelaporan rekam medis rawat jalan. Di dalam sistem informasi terdapat tabel, form dan fungsi queries untuk mempermudah pembuatan laporan rekapitulasi kunjungan pasien rawat jalan. Kesimpulan: Berdasarkan hasil pengujian, model rekayasa perangkat lunak ini diuji coba 10 kali. Uji coba menggunakan laporan bulan maret 2017 dengan petugas rekam medis. Sistem informasi pelaporan rekam medis rawat jalan mempermudah petugas dalam mencari data pasien dengan menggunakan fungsi queries, mampu mengolah data pasien serta membuat laporan rekapitulasi kunjungan pasien rawat jalan.
ANALISIS EFISIENSI BOR, LOS, TOI, DAN BTO BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON Hendra Rohman
JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI SETYA MEDIKA Vol. 3 (2018): Jurnal Bhakti Setya Medika
Publisher : Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1067.142 KB) | DOI: 10.56727/bsm.v3i.41

Abstract

Titik pertemuan pada Grafik Barber Johnson Rumah Sakit Umum Rajawali Citra tahun 2016-2017 antara BOR, LOS, TOI, dan BTO berada di luar daerah efisiensi. Pada tahun 2016 nilai BOR 54,2 %, LOS 2,89 hari, TOI 2,44 hari, dan BTO 68,2 kali. Sedangkan pada tahun 2017 nilai BOR 53,9 %, LOS 2,75 hari, TOI 2,35 hari, dan BTO 71,3 kali. Nilai BOR ideal adalah 75 % - 85 %, LOS 3-12 hari, TOI 1-3 hari, BTO lebih dari 30 kali. Penelitian ini melakukan penghitungan ulang, interpretasi pergeseran titikGrafik Barber Johnson untuk mengetahui efisiensi penggunaan tempat tidurtahun 2016-2017, dan mengidentifikasi penyebabnya.Jenis penelitian dengan deskriptif pendekatan kualitatif. Rancangan case studydan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan metode observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Uji validitas menggunakan triangulasi sumber. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara, pedoman observasi. Hasil penelitian berdasarkan Grafik Barber Johnson di Rumah Sakit Umum Rajawali Citra tahun 2016-2017, titik pertemuan keempat parameter BOR, LOS, TOI dan BTO berada di luar daerah efisien dan terjadi pergeseran titik menjauh dari daerah efisien. Titik pertemuan keempat parameter tahun 2016 lebih mendekat pada daerah efisien daripada tahun 2017 menjauhi dari daerah efisien. Faktor penyebab tidak efisien di rumah sakit adalah adanya pasien dirujuk, APS, pasien meninggal kurang atau lebih dari 48 jam, letak atau lokasi keberadaan rumah sakit, promosi, kurangnya sarana dan fasilitas, serta kurangnya pemerataan tempat tidur.