Cincalok merupakan udang fermentasi khas Kalimantan Barat yang memiliki banyak kandungan bermanfaat seperti astaxanthin, omega-3, dan omega-6. Cincalok yang diekstraksi menggunakan minyak VCO telah diuji keamanannya dan memiliki nilai LD50>5000 mg/kgBB (praktis tidak toksik) sehingga berpotensi dikembangkan sebagai suplemen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kualitas minyak cincalok melalui penentuan kadar asam lemak bebas dan bilangan asam. Analisis mutu minyak diperlukan agar menjamin hasil produk minyak cincalok berkualitas, berkhasiat, dan tahan lama. Pengujian dilakukan menggunakan metode titrasi alkalimetri secara triplo. Hasil yang diperoleh yaitu kadar asam lemak bebas berturut-turut 1,031%; 0,807%; 1,031% dan bilangan asam berturut-turut 0,002; 0,002; 0,002. Menurut standar yang ditetapkan oleh IFOMA (International Fishmeal and Oil Manufacturers' Association) kandungan asam lemak bebas minyak hewani yang baik yaitu sebesar 1-7%, sehingga minyak cincalok tergolong baik.