Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : The Indonesian Journal of Infectious Diseases

Hubungan Dukungan Emosional Keluarga dengan Keberhasilan Pelaksanaan Program Pengobatan HIV/AIDS di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso Maulia Hindun Audhah; Marisca Agustina
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 3, No 1 (2016): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.007 KB) | DOI: 10.32667/ijid.v3i1.30

Abstract

AbstrakLatar belakang : Dukungan emosional keluarga merupakan salah satu aspek dukungan keluarga yaitu suatu bentuk kenyamanan, perhatian ataupun bantuan yang diterima individu dari orang yang berarti baik secara perorangan maupun kelompok. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan dukungan emosional keluarga dengan pelaksanaan program pengobatan pasien HIV/AIDS.Metode : Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sample dalam penelitian ini adalah pasien HIV/AIDS yang melakukan pengobatan dipokja HIV/AIDS RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso sebanyak 98 pasien yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data di analisis secara univariat dan bivariat dengan uji Chi Square.Hasil : Dari 98 responden sebagian besar yaitu 54 (54,1%) menyatakan kurang mendapatkan dukungan emosional keluarga dan 53 (53.1%) tidak rutin dalam pelaksanaan program pengobatan pasien HIV/AIDS. Ada hubungan yang signifikan antara dukungan emosional keluarga dengan kepatuhan program pengobatan HIV/AIDS (PValue = 0,01).Kesimpulan : Ada hubungan antara dukungan emosional keluarga dengan kepatuhan program pengobatan HIV/AIDS. AbstractBackground : Emotional support is one of family’s support aspect and a form of comfort, care and help that received by a person from someone important for them. The purpose of this research is to identified the correlation of emotional support and the implementation of HIV treatment programs.Methods: The design of this research is descriptive correlation with cross sectional approach. The amount of samples is 98 patien with HIV/AIDS from pokja-HIV/AIDS at RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. Data analysis consist of univariate and bivariate analysis with chi square test .Results : Of the 98 respondents most of which 54 (54.1%) expressed less get emotional family support and 53 (53.1%) is not routine in the implementation of the treatment of patients with HIV/AIDS. There was a significant correlation between emotional support families with the compliance program HIV/AIDS treatment ( Pvalue = 0,01).Conclusion : There is a significant correlation between emotional support and the adherence of HIV treatment.
HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT TENTANG PENCEGAHAN PHLEBITIS DENGAN PROSEDUR PEMASANGAN INFUS DI RUANG NUSA INDAH 2 DAN RUANG MAWAR 2 RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO Nur Cahyo Adi Prayitno; Marisca Agustina
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 2, No 1 (2015): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.744 KB) | DOI: 10.32667/ijid.v2i1.18

Abstract

Abstrak : Phlebitis adalah radang pada bagian intima dari vena yang disebabkan oleh iritasi kimia, mekanik, atau infeksi bakteri terjadi setelah pemasangan infus pada intima vena terjadi antara 48-72 jam.Jumlah pasien yang mendapatkan terapi infus diperkirakan sekitar 25 juta pasien pertahun di Inggris, selama perawatannya 90% pasien akan beresiko mengalami komplikasi pada pemasangan kateter intravena. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi perawat tentang pencegahan phlebitis dengan prosedur pemasangan infus di Ruang Nusa Indah 2 dan Ruang Mawar 2 RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta Utara Tahun 2014. Desain penelitian yang di gunakan adalah cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan lembar observasi SPO. Populasi berjumlah 36 responden. Sampel yang digunakan yaitu 36 responden dengan total populasi menggunakan uji chi square. Hasil bivariat menunjukan ada hubungan persepsi perawat tentang pencegahan phlebitis dengan prosedur pemasangan infus di ruang nusa indah 2 dan ruang mawar 2 RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2014 dengan Pvalue 0,054. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi pengambil kebijakan khususnya untuk dijadikan bahan evaluasi dalam pelaksaaan standar asuhan keperawatan. Abstract : Phlebitis is an inflammation in the intima of the vein caused by mechanical, chemical irritation of bacterial infection that occur after applying of the IV line in the venous intima on 48 – 72 hours. The number of patients that receiving infusion therapy is estimated at around 25 million patients per year in UK, during the treatment 90% patients will be risk of getting complication on applying of the IV line. The difference in perception and non compliance with the SPO is one of the causes of phlebitis. The purpose of this research is to determine the relationship of the nurse’s perception about phlebitis prevention in the procedures of applying IV line at Nusa Indah 2 ward and Mawar 2 ward RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso on 2014. The design of this research is descriptive correlation with cross sectional approach. Data collect using questionnaire and standard procedure observation sheet. The population is 36 with a total population retrieval technique using a chi square Bivariate results shows a relationship between nurses perception and IV line precodures at nusa indah 2 ward and mawar 2 ward rspi prof. dr. sulianti saroso on 2014 with p value 0,054. Hopefully this research can be used as a reference for the policy makers to make an evaluation in the implementation of nursing care standards.
Hubungan Dukungan Emosional Keluarga dengan Keberhasilan Pelaksanaan Program Pengobatan HIV/AIDS di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso Maulia Hindun Audhah; Marisca Agustina
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 3 No. 1 (2016): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v3i1.30

Abstract

AbstrakLatar belakang : Dukungan emosional keluarga merupakan salah satu aspek dukungan keluarga yaitu suatu bentuk kenyamanan, perhatian ataupun bantuan yang diterima individu dari orang yang berarti baik secara perorangan maupun kelompok. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan dukungan emosional keluarga dengan pelaksanaan program pengobatan pasien HIV/AIDS.Metode : Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sample dalam penelitian ini adalah pasien HIV/AIDS yang melakukan pengobatan dipokja HIV/AIDS RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso sebanyak 98 pasien yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data di analisis secara univariat dan bivariat dengan uji Chi Square.Hasil : Dari 98 responden sebagian besar yaitu 54 (54,1%) menyatakan kurang mendapatkan dukungan emosional keluarga dan 53 (53.1%) tidak rutin dalam pelaksanaan program pengobatan pasien HIV/AIDS. Ada hubungan yang signifikan antara dukungan emosional keluarga dengan kepatuhan program pengobatan HIV/AIDS (PValue = 0,01).Kesimpulan : Ada hubungan antara dukungan emosional keluarga dengan kepatuhan program pengobatan HIV/AIDS. AbstractBackground : Emotional support is one of family’s support aspect and a form of comfort, care and help that received by a person from someone important for them. The purpose of this research is to identified the correlation of emotional support and the implementation of HIV treatment programs.Methods: The design of this research is descriptive correlation with cross sectional approach. The amount of samples is 98 patien with HIV/AIDS from pokja-HIV/AIDS at RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. Data analysis consist of univariate and bivariate analysis with chi square test .Results : Of the 98 respondents most of which 54 (54.1%) expressed less get emotional family support and 53 (53.1%) is not routine in the implementation of the treatment of patients with HIV/AIDS. There was a significant correlation between emotional support families with the compliance program HIV/AIDS treatment ( Pvalue = 0,01).Conclusion : There is a significant correlation between emotional support and the adherence of HIV treatment.