Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Dalam Mencapai Kualitas Pelayanan Publik yang Optimal Trenda Aktiva Oktariyanda; Soesilo Zauhar; Siti Rochmah
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 16 No. 4 (2013)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.385 KB)

Abstract

Penelitian ini mengangkat judul Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dalam Pencapaian Kualitas Pelayanan Publik yang Optimal yang dilaksanakan pada BPPT Kabupaten Sidoarjo. Selama ini di benak masyarakat, bahwa kualitas pelayanan IMB kurang dan proses birokrasinya terkesan rumit, dan kurang optimal. Dengan begitu, rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah pelaksanaan pelayanan IMB dalam rangka mencapai kualitas pelayanan publik yang optimal. Fokus penelitian ini adalah pelayanan perijinan IMB dalam pencapaian kualitas pelayanan publik yang optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis mengenai pelaksanaan pelayanan IMB pada BPPT Kabupaten Sidoarjo. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknis pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi, berupa dokumen, arsip dan literatur yang berhubungan dengan pelayanan IMB dan kualitas pelayanan publik pada BPPT Sidoarjo. Analisis data yang dilakukan adalah analisis kualitatif dengan pendekatan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPPT Kabupaten Sidoarjo pada pelaksanaan pelayanan IMB dalam rangka mencapai kualitas pelayanan publik sudah berjalan dengan baik walaupun masih ada beberapa kendala-kendala yang dihadapi dalam upaya optimalisasi kualitas pelayanan publik, seperti SDM dan sarana prasarana. Kesimpulan penelitian bahwa pelayanan IMB pada BPPT Sidoarjo sudah dilakukan dengan baik, meskipun ada beberapa aspek yang kurang optimal. Saran peneliti bahwa pelayanan yang diberikan BPPT Kabupaten Sidoarjo, terutama pada pelayanan IMB kepada masyarakat harus lebih baik, lebih profesional, selalu efektif, efisien, dan ekonomis, serta kendala-kendala yang dihadapi harus diminimalisir agar terciptanya peningkatan kualitas pelayanan publik ke arah yang lebih optimal. Kata kunci: Pelayanan Publik, Kualitas Pelayanan Publik, Izin Mendirikan Bangunan
INOVASI PELAYANAN PUBLIK PARK AND RIDE TERMINAL INTERMODA JOYOBOYO OLEH DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA Dyah Eka Pratiwi; Trenda Aktiva Oktariyanda
Publika Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n1.p77-92

Abstract

Pelayanan publik merupakan elemen yang sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. Inovasi yang dibuat oleh Pemkot Surabaya bersama Dishub Kota Surabaya berkaitan dengan sistem parkir online yang disebut Park and Ride TIJ. Inovasi pelayanan ini diciptakan untuk mengatasi permasalahan peningkatan kepemilikan kendaraan di Kota Surabaya yang membuat kebutuhan parkir meningkat, tetapi tidak diikuti dengan penambahan lahan parkir. Parkir di badan jalan mengakibatkan pergerakan lalu lintas terhambat sehingga terjadi kemacetan terutama di pusat keramaian tengah kota seperti Jalan Wonokromo, Jalan Darmo, dan Jalan Setail. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan Inovasi Pelayanan Publik Park and Ride TIJ Oleh Dishub Kota Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian dengan teori milik Yogi Suwarno (2008:19) yaitu aspek-aspek penting yang menunjukkan suatu organisasi telah melakukan inovasi meliputi Pengetahuan Baru, Cara Baru, Objek Baru, Teknologi Baru, dan Penemuan Baru. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan ditarik kesimpulan berdasarkan data yang menjawab rumusan masalah. Hasil dari penelitian ini adalah semua fasilitas yang ada di Park and Ride TIJ sudah sangat bagus dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Hanya saja kurangnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan fasilitas yang sudah disediakan oleh pemerintah. Setelah didirikan Park and ride pun masih ditemukan masalah yakni banyak masyarakat masih melakukan parkir liar terutama pengunjung Kebun Binatang Surabaya, serta sopir angkot yang “ngetem” di pinggir jalan sehingga menimbulkan kemacetan. Kemudian terkait dengan penerapan e-payment, karena banyak masyarakat masih menggunakan uang tunai untuk pembayaran parkir di Park nad Ride TIJ. Kata Kunci: Pelayanan Publik, Inovasi Pelayanan, Park and Ride Public service is a very important element in government administration. The innovation made by the Surabaya City Government and the Surabaya City Transportation Agency is related to an online parking system called the TIJ Park and Ride. This service innovation was created to solve the problem of increasing vehicle ownership in the city of Surabaya which makes parking needs increase, but not followed by additional parking lots. Parking on the road causes traffic movement to be hampered, resulting in congestion, especially in the downtown area such as Jalan Wonokromo, Jalan Darmo, and Jalan Setail. The purpose of this study was to describe the TIJ Park and Ride Public Service Innovation by the Surabaya City Transportation Agency. This type of research is descriptive with a qualitative approach. The focus of research with Yogi Suwarno's (2008: 19) theory is important aspects that show an organization has made innovations including New Knowledge, New Methods, New Objects, New Technologies, and New Inventions. Data collection techniques through interviews, observation and documentation. Data analysis techniques used data reduction, data presentation and conclusions drawn based on data that answered the problem formulation. The result of this research is that all existing facilities at the TIJ Park and Ride are very good and meet the needs of the community. It's just a lack of public awareness to use the facilities provided by the government. After the establishment of Park and Ride, problems were still found, namely that many people were still parking illegal, especially visitors to the Surabaya Zoo, as well as public transportation drivers who "stuck" on the side of the road, causing congestion. Then related to the application of e-payments, because many people still use cash for parking payments at TIJ Park nad Ride. Keywords: Public Service, Service Innovation, Park and Ride
MANAJEMEN STRATEGI PROGRAM PELITA SI ABAH (PEMANFAATAN LIMBAH TAHU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKAR MURAH DAN RAMAH LINGKUNGAN) STUDI PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Alhandi Buditama; Trenda Aktiva Oktariyanda
Publika Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n1.p119-134

Abstract

Jumlah industri yang banyak di Indonesia dapat menimbulkan pengaruh negatif, salah satunya adalah adanya pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh limbah. Pencemaran lingkungan yang berasal dari limbah pabrik dapat diatasi dengan cara mengelola limbah pabrik tersebut. Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo mempunyai suatu progam yang dapat mengelola limbah pabrik menjadi bahan bakar alternatif yang murah dan ramah lingkungan. Program Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo adalah Pelita Si Abah (Pemanfaatan Limbah Tahu Sebagai Alternatif Bahan Bakar Murah dan Ramah Lingkungan). Tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk menjelaskan dan menganilis penerapan manajemen strategi program Pelita Si Abah oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, melalui proses studi literatur, wawancara, dokumentasi dan observasi. Fokus penelitian ini terletak pada proses manajemen strategi Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo dalam pengelolaan limbah melalui program Pelita Si Abah (Pemanfaatan Limbah Tahu Sebagai Alternatif Bahan Bakar Murah dan Ramah Lingkungan). Implementasi program Pelita Si Abah sudah baik, namun masih terdapat kekurangan dan permasalahan. Kekurangan dan permasalahan dari program tersebut adalah bahan bakar yang dihasilkan dari limbah cair sangat bergantung pada produksi pada pabrik tahu tersebut. Program Pelita Si Abah menjadi suatu inovasi untuk menciptakan alternatif bahan bakar ramah lingkungan yang bisa diterapkan di pabrik tahu pada daerah lain. Kata Kunci: Pencemaran lingkungan, Manajemen strategi, Pelita Si Abah. The large number of industries in Indonesia can have negative impacts, one of which is environmental pollution generated by waste. Environmental pollution from factory waste can be overcome by managing the factory waste. The Environmental Service of the City of Probolinggo has a program that can manage factory waste into cheap and environmentally friendly alternative fuels. Probolinggo City Environmental Service Program is Pelita Si Abah (Pemanfaatan Limbah Tahu Sebagai Alternatif Bahan Bakar Murah dan Ramah Lingkungan). The purpose of this study was to explain and analyze the implementation of the Pelita Si Abah program management strategy by the Environmental Agency of the City of Probolinggo. The research was conducted using descriptive methods with a qualitative approach, through a process of literature study, interviews, documentation and observation. The focus of this research lies in the strategic management process of the Probolinggo City Environmental Service in waste management through the Pelita Si Abah program (Pemanfaatan Limbah Tahu Sebagai Alternatif Bahan Bakar Murah dan Ramah Lingkungan). The implementation of the Pelita Si Abah program has been good, but there are shortcomings and problems. The shortcomings and problems of this program are that the fuel produced from liquid waste is very dependent on the production at the tofu factory. The Pelita Si Abah program is an innovation to create environmentally friendly fuel alternatives that can be applied in tofu factories in other areas. Keywords: Environmental pollution, Management strategy, Pelita Si Abah.
MANAJEMEN STRATEGI PROGRAM SEKOLAH LAPANG PERTANIAN di DINAS PERTANIAN KABUPATEN BOJONEGORO Redika Widya Prabaningrum; Trenda Aktiva Oktariyanda
Publika Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n1.p239-252

Abstract

Kabupaten Bojonegoro adalah salah satu kabupaten yang menjadi penghasil padi di Jawa Timur. Bahkan Kabupaten Bojonegoro menjadi salah satu daerah lumbung pangan andalan di Jawa Timur (bojonegorokab.go.id). Sektor pertanian di Kabupaten Bojonegoro menjadi salah satu sektor yang dominan dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2015-2019). Namun, sektor pertanian di Bojonegoro mengalami permasalahan diberbagai faktor. Salah satunya melemahnya sektor pertanian terjadi karena bibit tanam pola tanam yang belum berhasil. Diketahui bahwa produksi padi di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2016 mencapai 1 juta ton dan pada tahun 2017 mengalami penurunan produksi menjadi 880.000 ton. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro melaksanakan sebuah program yang bernama Sekolah Lapang Pertanian. Sekolah Lapang Pertanian adalah serangkaian kegiatan perencanaan mengenai pertanian yang nantinya menghasilkan sumber daya manusia khusunya petani yang berkualitas. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan atau menganalisis manajemen strategi Program Sekolah Lapang Pertanian di Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan secara kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori manajemen strategi yang dikemukakan oleh Corwn Dirgantoro (2001) yang meliputi Formulasi Strategi, Implementasi Strategi, dan Pengendalian Strategi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan pihak Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro disertai dengan dokumentasi sebagai bukti serta melalui studi literatur mengenai Sekolah Lapang Pertanian. Kata Kunci : Manajemen Strategi, Strategi Pertanian, Program Sekolah Lapang Pertanian Bojonegoro Regency is one of the rice producers in East Java. Even Bojonegoro Regency is one of the mainstay food storage areas in East Java (bojonegorokab.go.id). The agricultural sector in Bojonegoro Regency has become one of the dominant sectors in the formation of Gross Regional Domestic Product (PDRB) in the last 5 years (2015-2019). However, the agricultural sector in Bojonegoro is experiencing problems in various factors. One of the reasons is the weakening of the agricultural sector due to unsuccessful planting patterns of seedlings. It is known that rice production in Bojonegoro Regency in 2016 reached 1 million tons and in 2017 the production decreased to 880,000 tons. In overcoming this problem, Agricultural Department of Bojonegoro Regency implemented a program called the Agricultural Field School. Agricultural Field School is a series of planning activities regarding agriculture that will later produce quality human resources, especially farmers. The purpose of this study was to describe or analyze the strategic management of the Agricultural Field School Program at the Agricultural Department of Bojonegoro Regency. This type of research used by researchers is descriptive using a qualitative approach. This study uses strategic management theory according to Corwn Dirgantoro (2001) which includes Strategy Formulation, Strategy Implementation, and Strategy Control. The technique of collecting data through interviews with the Agricultural Department of Bojonegoro Regency accompanied by documentation as evidence and through literature studies on Agricultural Field Schools. Keywords : Strategic Management, Agricultural Strategy, Agricultural Field School Program
INOVASI PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR MELALUI SAMBEL BAJAK (SAMBIL BELANJA BAYAR PAJAK) DI BADAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR Lisa Rara Hingis; Trenda Aktiva Oktariyanda
Publika Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n1.p253-268

Abstract

Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur menciptakan sebuah inovasi pelayanan dalam bidang pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui Sambel Bajak (Sambil Belanja Bayar Pajak), dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang kesulitan guna melaksanakan pembayaran pajak kendaraan bermotor tahunan karena terbentur jam kerja. Inovasi ini bertujuan untuk mempermudah wajib pajak dalam membayarkan pajak tahunan kendaraan bermotor di Indomaret/Alfamart selain itu bisa mencetak sendiri tanda bukti pembayaran yang sah (TBPKP). Tujuan dari penelitian ini yakni guna memberikan deskripsi terkait inovasi pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui Sambel Bajak (Sambil Belanja Bayar Pajak) di Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus yang digunakan dalam penelitian adalah teori komponen kemampuan inovasi menurut Emery (2016) yaitu innovative culture (budaya inovasi), leadership (kepemimpinan), expert knowledge (pengetahuan ahli), stakeholder engagement (keterlibatan pemangku kepentingan), innovative work design (desain kerja yang inofatif). Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini yaitu purposive sampling atas dasar kesesuaian serta keterlibatan dalam inovasi Sambel Bajak (Sambil Belanja Bayar Pajak).Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menurut Milles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2016) yaitu dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inovasi Sambel Bajak (Sambil Belanja Bayar Pajak) mendapatkan respon yang baik dari masyarakat Jawa Timur, meskipun ada beberapa hambatan yang terjadi. Pada indikator pertama yaitu innovative culture (budaya inovasi) yang telah diterapkan pada saat melaksanakan pekerjaan seperti memberikan ide-ide dan masukan yang baru. Indikator kedua yaitu leadership (kepemimpinan) yang memiliki peran cukup besar dalam pelaksanaan kegiatan agar berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Indikator ketiga yaitu expert knowledge (pengetahuan ahli) yang menunjukan penanggung jawab dan pelatihan serta bimbingan teknis yang diberikan kepada pegawai guna menunjang kemampuan. Indikator keempat yaitu stakeholder engagement (keterlibatan pemangku kepentingan) yang terdiri dari beberapa instansi guna memperlancar dan mendukung kegiatan. Indikator kelima yaitu innovative work design (desain kerja yang inovatif) yang sudah dijalankan dengan baik dan mengalami perubahan dalam pemberian pelaksanaan pelayanan yang dimana lebih memudahkan masyarakat dalam penggunaannya. Kata Kunci : Pelayanan Publik, Inovasi Pelayanan, Sambel Bajak The Regional Revenue Agency of East Java Province created a service innovation in the field of motor vehicle tax payments through Sambel Bajak (while shopping pay tax), because there are still many people who have difficulty paying the annual motor vehicle tax due to working hours. This innovation aims to make it easier for taxpayers to pay annual motor vehicle taxes at Indomaret/Alfamart besides being able to print their own valid proof of payment (POTPO). The purpose of this study is to describe the innovation of motor vehicle tax payment services through Sambel Bajak (while shopping pay tax) in the Regional Revenue Agency of East Java Province. This type of research used in this research is descriptive using a qualitative approach. The focus used in the research is the component theory of innovation ability according to Emery (2016), namely Innovative Culture, Leadership, Expert Knowledge, Stakeholder Engagement, Innovative Work Design innovative). The sampling technique used in this study is purposive sampling on the basis of suitability and involvement in the innovation of Sambel Bajak (while shopping pay tax). Data collection techniques are carried out through interviews, observation and documentation. The data analysis technique used in this study is according to Milles and Huberman (in Sugiyono, 2016), namely by collecting data, reducing data, presenting data and drawing conclusions. The results of this study indicate that the innovation of Sambel Bajak (While Shopping Pay Taxes) gets a good response from the people of East Java, even though there are several obstacles that occur. The first indicator is the innovative culture that has been applied when carrying out work, such as providing new ideas and input. The second indicator is leadership which has a big enough role in the implementation of activities so that they run according to the stated goals. The third indicator is expert knowledge which shows the person in charge and training and technical guidance provided to employees to support their abilities. The fourth indicator is stakeholder engagement which consists of several agencies in order to facilitate and support activities. The fifth indicator is innovative work design that has been well executed and has undergone changes in the provision of services which make it easier for the public to use it. Keywords: Public Service, Service Innovation, Sambel Bajak
KUALITAS PELAYANAN PROGRAM POSYANDU JIWA TERHADAP PASIEN ODGJ (ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA) DI DESA MOJOTAMPING KABUPATEN MOJOKERTO Dwieka Septiani Adiwinoto; Trenda Aktiva Oktariyanda
Publika Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n2.p53-68

Abstract

Pemasungan identik dengan permasalahan yang terkait dengan penyakit gangguan jiwa. Di wilayah Jawa Timur sendiri khususnya pada Kabupaten Mojokerto dengan adanya pandemi saat ini terjadi peningkatan sebesar 31,1% kasus baru, dan apabila kasus gangguan jiwa tersebut tidak segera ditangani maka akan berdampak pada tingkat kesulitan sembuh terhadap pasien gangguan jiwa. Program Posyandu Jiwa, yang dilaksanakan oleh Kabupaten Mojokerto sebagai langkah awal dalam pengurangan kasus gangguan jiwa yang ada. Desa Mojotamping sebagai desa yang memiliki pasien terbanyak di Kabupaten Mojokerto perlu menjamin kualitas pelayanan Posyandu Jiwa supaya dapat menurunkan angka kematian gangguan jiwa akibat bunuh diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengukur kualitas pelayanan Posyandu Jiwa terhadap pasien gangguan jiwa di Desa Mojotamping. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini menggunakan teori kualitas pelayanan Vincent Gesperzs yaitu ketepatan waktu pelayanan, akurasi, kesopanan dan keramahan, tanggung jawab dalam keluhan, sedikit banyaknya petugas yang melayani, berkaitan dengan lokasi, dan berhubungan dengan kondisi lingkungan. Melalui hasil penelitian yang telah dilaksanakan kualitas pelayanan program Posyandu Jiwa terhadap Pasien ODGJ di Desa Mojotamping Kabupaten Mojokerto dapat dikatakan cukup bagus, hanya saja sedikit kurang dari segi lokasi, ruang tunggu dan ruang proses perawatan yang terbilang cukup sempit dan kebersihan yang kurang karena kondisi lingkungan yang rata – rata berdebu. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, ODGJ, Posyandu Jiwa Shackling is synonymous with problems related to mental disorders. In the East Java region itself, especially in Mojokerto Regency, with the current pandemic there has been an increase of 31.1% new cases, and if these mental disorders cases are not treated immediately it will have an impact on the level of difficulty recovering for mental patients. The Posyandu Jiwa program, which is implemented by Mojokerto Regency as a first step in reducing existing mental disorders cases. Mojotamping Village as the village with the most patients in Mojokerto Regency needs to ensure the quality of Posyandu Jiwa services so that it can reduce the death rate for mental disorders due to suicide. The purpose of this study was to describe and measure the quality of Posyandu mental services for mental patients in Mojotamping Village. Researchers used descriptive research using a qualitative approach. The focus of this study uses Vincent Gesperzs' service quality theory, namely service timeliness, accuracy, politeness and friendliness, responsibility in complaints, more or less officers serving, location-related, and environmental conditions. Through the results of research that has been carried out, the quality of the Posyandu Jiwa program for ODGJ patients in Mojotamping Village, Mojokerto Regency can be said to be quite good, it's just a little less in terms of location, waiting room and room for the treatment process which are quite narrow and lack of cleanliness due to environmental conditions. average dusty. Keywords : Quality of Service, Mental Disorders, Mental Posyandu
STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI LAYANAN TRAFFIC ACCIDENT CLAIM SYSTEM (TACS) DI POLRES BOJONEGORO Mahfundoh Isnaini; Trenda Aktiva Oktariyanda
Publika Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n2.p83-96

Abstract

Traffic Accident Claim System (TACS) merupakan aplikasi berbasis web besutan Satlantas Polres Bojonegoro untuk memudahkan masyarakat yang menjadi korban kecelakaan untuk mendapatkan penanganan dan perawatan medis, kepastian hukum,serta mendapatkan jaminan dari Jasa Raharja. TACS ini telah mendapatkan penghargaan dari Polda Jawa Timur, tetapi pada kenyataannya masih banyak ditemukan masyarakat yang belum mengetahui dan memahami adanya aplikasi ini. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan Strategi Pelayanan Publik Melalui Layanan TACS di Polres Bojonegoro. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan menurut Devry dalam Ibrahim (2008) tentang model pelayanan sukses yang mengandung 7 (tujuh) strategi menuju sukses yaitu Harga diri (self esteem), Memenuhi harapan (exceed expectation), Penambahan dan penemuan kembali (recovery), Pandangan kedepan (vision), Perbaikan Terus-menerus (improving), Perbaikan tanpa henti (kreatif), Penuh perhatian (core, empati), Akhirnya selalu mengadakan pemberdayaan (empowerment). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 7 (tujuh) strategi menuju sukses sudah dilakukan pihak Polres dengan baik. Hal tersebut dapat diketahui telah dilaksanakannya strategi self esteem melalui dukungan Kapolres Bojonegoro yang ditunjukkan dengan senantiasa memberikan arahan kepada seluruh pegawai. Strategi exceed expectation melalui kesediaan Polres Bojonegoro untuk jemput bola atau memastikan langsung ke lokasi terjadinya kecelakaan. Strategi recovery dilihat dari memperbarui data yang diperlukan, Strategi vision melalui selalu melakukan perbaikan pada sistem dan juga selalu melakukan sosialisasi terkait aplikasi TACS ini. Strategi improving dan kreatif dapat dilihat dari upaya mengupgrade sistem yang ada di TACS ini. Strategi core,empati disediakannya penilaian index kepuasan masyarakat dalam bentuk digital. Strategi empowerment melalui pemberian penghargaan dan sanksi juga pelatihan yang diberikan kepada para pegawai. Kata Kunci: Pelayanan Publik, Strategi Pelayanan, Traffic Accident Claim System Traffic Accident Claim System (TACS) is a web-based application made by Satlantas Polres Bojonegoro to make it easier for people who are victims of accidents to get medical treatment and care, legal certainty, and ger guarantees from Jasa Raharja. This TACS has received an award from the East Java Regional Police, but in fact there are still many people who do not know and understand this application. The purpose of this study is to describe the Public Service Strategy through TACS Service at the Bojonegoro Police. This type of research is descriptive with a qualitative approach. The theory uses according to Devry in Ibrahim (2008) about a successful service model rhet contains 7 (seven) strategies to success, namely self-esteem, meeting expectations, addition and recovery, future vision, Continous improvement (improving), improvement without stopping (creative), full of attention ( core, empathy), finally always empowering (empowerment). The results showed that 7 (seven) strategies for success had been carried out by the police well. It can be seen that the self-esteem strategy has been impelemented through the support of the Bojonegoro Police Chief, which is shown by constantly providing direction to all employees. The strategy of exceeding expextations is throught the willingness of the Bojonegoro Police to pick up the ball or make sure to go directly to the location of the accident. The recovery strategy is seen from updating the required data, the vision strategy is through always making improvements to the system and also always doing socialization related to this TACS application. The improving and creative strategy can be seen from the efforts to upgrade the existing system at TACS. The core strategy, empathy, provides a communiy satusfaction index assessment in digital form. Empowerment strategies through the provision of rewards and sansctions as well as training povided to employees. Keywords: Public Service, Service Strategy, Traffic Accident Claim System.
MANAJEMEN STRATEGI DESA WISATA GRONJONG WARITI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DESA MEJONO KABUPATEN KEDIRI FAHMI AFRIZAL; Trenda Aktiva Oktariyanda
Publika Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n2.p171-184

Abstract

Desa Wisata merupakan suatu terobosan bagi masyarakat di daerah untuk meningkatkan perekonomian, tata kelola Desa Wisata akan berjalan baik jika menerapkan manajemen publik dengan tepat, Manajemen publik diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan dengan serangkaian keterampilan (skill) serta gabungan antara fungsi manajemen seperti Planning, Organizing, Actuating, Controlling dengan sumber daya manusia, keuangan, fisik, informasi, dan politik. Pertumbuhan sektor pariwisata di berbagai wilayah saat ini mulai meningkat, terutama didaerah pedesaan. Hal ini tidak terlepas dari kesadaran masyarakat desa untuk mengambangkan potensi wilayah yang mereka miliki, seperti halnya Desa Wisata Gronjong Wariti yang terletak di Desa Mejono Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri. Tetapi dalam implementasinya masih terdapat berbagai macam kendala seperti kurangnya kesadaran masyarakat akan pengembangan desa wisata, sarana dan prasarana yang kurang memadai seperti wifi dan perbaikan jalan (paving), serta kurangnya perhatian dari pemerintah daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan Manajemen Strategi Desa Wisata Gronjong Wariti Dalam Meningkatkan Perekonomian Desa Mejono Kabupaten Kediri. Pendekatan yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Sedangkan fokus penelitian ini menggunakan tahapan manajemen strategi menurut David, tentang perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah observasi, wawancara,dan, dokumentasi. Kata Kunci: Manajemen Publik, Manajemen Strategi, Desa Wisata Tourism Village is a breakthrough for people in the area to improve the economy, Tourism Village governance will run well if it applies public management appropriately, Public management is defined as an activity carried out with a series of skills and a combination of management functions such as Planning, Organizing, Actuating and Controlling with human, financial, physical, information and political resources.The growth of the tourism sector in various regions is starting to increase, especially in rural areas. This cannot be separated from the awareness of the village community to develop the potential of their territory, such as the tourist village of Gronjong Wariti which is located in Mejono Village, Plemahan Subdistrict, Kediri Regency, but in its implementation there are still various kinds of obstacles such as lack of community awareness of the development of tourism villages and inadequate infrastructure such as wifi and road repairs (paving), as well as a lack of attention from local governments. This study aims to describe the implementation of strategic management in the tourist village of Gronjong Wariti, the approach used by the author in conducting this research is a qualitative descriptive approach. Meanwhile, the focus of this research uses the stages of strategic management according to David 2011, regarding strategy formulation, strategy implementation, and evaluation and supervision. The data collection techniques used by the writer were observation, interview, and documentation. Keywords: Public Management, Strategic Management, Tourism Village
INOVASI APLIKASI SAMSAT RAME (SAMSAT RAMAH MERAKYAT) DALAM OPTIMALISASI PELAYANAN DI KANTOR BERSAMA SAMSAT GRESIK Shifani Fitri Sauli; Trenda Aktiva Oktariyanda
Publika Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n2.p185-200

Abstract

Pelayanan publik menjadi suatu tolok ukur kinerja pemerintah yang paling kasat mata. Seiring dengan perkembangan teknologi dan banyaknya tantangan yang harus dihadapi maka pelayanan publik harus diselaraskan dengan terobosan atau inovasi. Salah satu pelayanan publik yang perlu dioptimalkan adalah Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT). Oleh karena itu, Kantor Bersama Samsat Gresik membuat aplikasi yang diresmikan pada tanggal 14 Juli 2020 adalah SAMSAT RAME (Samsat Ramah Merakyat) yaitu sebuah aplikasi pelayanan pajak serta informasi terkait pengurusan perpanjangan masa berlaku surat tanda nomor kendaraan (STNK) bermotor. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana optimalisasi pelayanan Kantor Bersama Samsat Gresik melalui Inovasi Aplikasi Samsat Rame (Samsat Ramah Merakyat) sehingga mampu menjawab beberapa permasalahan pelayanan publik Teknik analisis data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi Samsat Ramah Merakyat (Samsat Rame) belum efisien karena input pelayanan masih memberatkan para pengguna jasa. Belum efektif karena tidak berhasil mencapai tujuan yang dikehendaki oleh penyelenggara. Serta kualitas hasil yang buruk dikarenakan faktor pendukung terkesan membuat aplikasi Samsat Rame di lakukan karena mendesak tanpa memikirkan jangka panjang. Sedangkan faktor penghambat lebih berpengaruh pada keberhentian inovasi Samsat Rame. Salah satu saran yang dapat diajukan yaitu meningkatkan sosialisasi dan promosi kepada masyarakat Kabupaten Gresik. Kata Kunci : Pelayanan Publik, Inovasi Pelayanan Pajak, Samsat Rame (Samsat Ramah Merakyat) Public service becomes the most visible measure of government performance. Along with technological developments and the many challenges that must be faced, public services must be aligned with breakthroughs or innovations. One of the public services that need to be optimized is the One-Stop One-Stop Administration System (SAMSAT). Therefore, the Samsat Gresik Joint Office made an application that was inaugurated on July 14, 2020, namely SAMSAT RAME (Samsat Ramah Merakyat), which is a tax service application as well as information related to the extension of the validity period for motorized vehicle registration certificates (STNK). The purpose of this study is to find out how to optimize the services of the Samsat Gresik Joint Office through the Samsat Rame Application Innovation (Samsat Ramah Merakyat) so that it is able to answer several public service problems. Data analysis techniques are data collection, data reduction, data presentation, and conclusion / verification. Data collection techniques through interviews, observation, documentation and literature study. The results of this study indicate that the Peoples Friendly Samsat application (Samsat Rame) is not efficient because service inputs are still burdensome for service users. Not yet effective because it failed to achieve the goals desired by the organizers. As well as the poor quality of results due to supporting factors that seem to make the Samsat Rame application done because it is urgent without thinking about the long term. While the inhibiting factor has more influence on the discontinuation of the Samsat Rame innovation. One of the suggestions that can be put forward is to increase socialization and promotion to the people of Gresik Regency. Keywords: Public Service, Tax service innovation, Samsat Rame (Samsat Ramah Merakyat)
INOVASI PELAYANAN KESEHATAN MELALUI POSKO PAMAN OLEH UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSKESMAS WATES KOTA MOJOKERTO Ahmad Rizal Zakky Ghufron; Trenda Aktiva Oktariyanda
Publika Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n2.p295-308

Abstract

Pada tahun 2015 terdapat 827 jiwa yang terkena penyait diare di lingkungan Kelurahan Wates Kota Mojokerto. Diare menduduki 10 penyakit terbanyak di lingkungan Kelurahan Wates. UPT. Puskesmas Wates Kota Mojokerto hadir dengan inovasi POSKO PAMAN (Program Oke Singirkan Diare dengan Observasi Pangan Aman, Mencuci Tangan Pakai Sabun dan Air Minum Aman) untuk mengatasi penyakit diare. Inovasi tersebut dapat menurunkan penyakit diare secara signifikan dan menghantarkannya sebagai TOP 99 SINOVIK 2019 oleh KemenPAN-RB. Tujuan dari penelitian ini adalah peneliti ingin mendalami Inovasi POSKO PAMAN terkait manajemen inovasinya agar mudah diterapkan ke masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif berjenis deskriptif. Dengan sumber data utama dalam penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi untuk mendapatkan acuan data yang akurat serta bersifat objektif. Penelitian ini berfokus pada manajemen inovasi POSKO PAMAN dengan dianalisis menggunakan teori manajemen inovasi oleh Utomo. Setelah program POSKO PAMAN berjalan 2016 – 2017 sudah mulai membuahkan hasil yang diharapkan yakni angka penyakit diare mengalami penurunan yang signifikan dari tahun 2015 sebesar dari 827 kasus menjadi 822 kasus (2016), 797 kasus (2017). Tahun 2018 berjalan efektif sebagai suatu tempat atau wadah untuk melakukan kegiatan pemeriksaan bahan tambahan pangan berbahaya yang dilarang beredar di Indonesia. POSKO PAMAN berhasil menurunkan angka penyakit diare. POSKO PAMAN berhasil menurunkan angka penyakit diare. Menurunkan kebiasaan makan makanan tidak aman aman untuk merubah pola hidup lebih sehat. Atas keberhasilan program POSKO PAMAN di Kelurahan Wates ini alangkah baiknya program ini bisa diterapkan untuk seluruh Kelurahan dan Posyandu yang ada di Kota Mojokerto. Kata Kunci: inovasi pelayanan , pelayanan kesehatan, posko paman. In 2015 there were 827 people affected by diarrhea in the Wates Village, Mojokerto City. Diarrhea occupies the top 10 diseases in Wates Village. UPT. The Wates Health Center in Mojokerto City comes with the innovation of POSKO PAMAN (the Okay Sing Diarrhea Program with Safe Food Observation, Washing Hands with Soap and Safe Drinking Water) to treat diarrhea. This innovation can significantly reduce diarrheal disease and deliver it as the TOP 99 SINOVIK 2019 by KemenPAN-RB. The purpose of this research is that researchers want to explore POSKO PAMAN's innovation related to innovation management so that it is easy to apply to society. The method used in this research is descriptive qualitative type. With the main data sources in this study are interviews, documentation, and observations to obtain accurate and objective data references. This study focuses on the innovation management of POSKO PAMAN and is analyzed using the theory of innovation management by Utomo. After the POSKO PAMAN program runs 2016 - 2017, it has begun to produce the expected results, namely the number of diarrheal diseases has decreased significantly from 2015 from 827 cases to 822 cases (2016), 797 cases (2017). The year 2018 runs effectively as a place or container to carry out inspection activities for hazardous food additives that are prohibited from circulating in Indonesia. POSKO PAMAN has succeeded in reducing the number of diarrhea diseases. POSKO PAMAN has succeeded in reducing the number of diarrhea diseases. Reducing the habit of eating unsafe foods to change a healthier lifestyle. For the success of the POSKO PAMAN program in Wates Village, it would be great if this program could be applied to all Kelurahan and Posyandu in Mojokerto City. Keywords: service innovation, health services, posko paman.