Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

FORMULASI SEDIAAN LOSION ANTIOKSIDAN EKSTRAK AIR DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) Faramayuda, Fahrauk; Alatas, Fikri; Desmiaty, Yesi
Majalah Obat Tradisional Vol 15, No 3 (2010)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.308 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ15iss3pp105 – 111

Abstract

Penelitian tentang formulasi dosis ekstrak air daun teh hijau dengan konsentrasi 0,0002%, 0,002%, 0,02% dan 8,6% telah dilakukan. Penetapan nilai EC50 dilakukan berdasarkan perhitungan persamaan regresi linier antara larutan uji dan persentase peredamanl. Formulasi losion dimulai berdasarkan orientasi basis dengan parameter organoleptik, homogenitas, pH dan viskositas. Diketahui bahwa losion dengan5,5% glyceryl monostearate mempunyai stabilitas pH, viskositas dan konsistensi yang terbaik. Evaluasi formulasi termasuk evaluasi fisik (organoleptis, homogenitas, viskositas dan stabilitas) dan evaluasi kimia (pH dan stabilitas aktivitas anti oksidan). Evaluasi aktivitas antioksidan formula yang mengandung larutan 1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl menggunakan spektrofotometri UV-Vis menunjukkan bahwa formula yang mengandung 0.02% dan 8,6% ektrak air daun teh memberikan aktivitas anti oksidan terbaik dan stabilitas selama penyimpanan.
PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis L) SEBAGAI BAHAN AKTIF PEMBUATAN SEDIAAN KRIM TABIR SURYA Sutarna, Titta Hartyana; Alatas, Fikri; Al Hakim, Nur Achsan
Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.605 KB) | DOI: 10.26874/kjif.v4i2.64

Abstract

ABSTRACTSenyawa yang mampu menghambat oksidasi molekul lain adalah senyawa antioksidan. Daun teh hijau dikenal sebagai tanaman yang mengandung senyawa katekin. Senyawa katekin  diketahui merupakan antioksidan. Dari penelitian yang dilakukan, daun teh hijau diketahui memiliki IC50 sebesar 3,17µg/mL. Penelitian ini ditujukan untuk memanfaatkan daun teh hijau sebagai zat aktif dalam sediaan krim antioksidan. Dibuat 4 Formulasi sediaan krim antioksidan yaitu F0 yang berisi basis krim tanpa ekstrak daun teh hijau dan F1, F2 serta F3 yang masing-masing berisi 0,5%; 1% dan 5%. Evaluasi sediaan meliputi pemeriksaan organoleptis, pengukuran pH, viskositas dan stabilitas antioksidan selama penyimpanan 28 hari. Hasil menunjukkan baik F0, F1, F2 maupun F3 tidak mengalami perubahan secara organoleptis, pengukuran pH dan viskositas dapat dikatakan stabil. Hasil pengukuran persen peredaman pada formulasi F0, F1,F2 dan F3 pada hari ke 28 menunjukkan nilai persen peredaman masing-masing yaitu 50,44%; 88,92%; 92,86%; 94,46%.  Kata Kunci: Camellia sinensis L, Ekstrak daun Teh Hijau, krim, antioksidan.
FORMULA SEDIAAN LOSION ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KULIAH BUAH COKLAT (Theobroma cacao L.) Faramayuda, Fahrauk; Alatas, Fikri; Rayani, Tresa Tri
Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8323.534 KB) | DOI: 10.26874/kjif.v1i1.4

Abstract

Penelitian tentang formulasi sediaan losion antioksidan ekstrak etanol kulit buah coklat dengan konsentrasi 0,0864% dan 0,1728% telah dilakukan. Penetapan IC50 dilakukan berdasarkan perhitungan persamaan regresi linier antara larutan uji dan persentase peredaman. Formulasi losion dimulai dengan orientasi basis dengan parameter organoleptik, homogenitas, pH dan viskosita. Diketahui bahwa losion dengan konsentrasi asam stearat 2,5% dan triatanolamin 0,2% adalah basis losion terbaik. Evaluasi formulasi termasuk evaluasi fisik (organoleptis, homogenitas, viskositas dan stabilitas) dalam evaluasi kimia (pH dan stabilitas aktivitas antioksidan). Evaluasi aktivitas antioksidan formula yang mengandung lauran 1, 1-diphenyl-2-picrylhidrazyl menggunakan spektrofotometri UV-Vis menunjukan bawa formula yang mengandung 0.1728% enstak etanol kulit buah coklat memberikan aktivitas anti oksidan terbaik dab stabil selama penyimpanan.
PENGARUH PEMBENTUKAN KO-KRISTAL PIRIMETAMIN-ASAM FUMARAT TERHADAP KELARUTAN DAN LAJU DISOLUSINYA Peratiwi, Riskia Putri; Alatas, Fikri; Wahyuni, Fani; Sugandi, Rani; Ratih, Hestiary; Hermanto, Faizal
Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.74 KB) | DOI: 10.26874/kjif.v4i1.55

Abstract

ABSTRAK Pirimetamin (PIR) adalah suatu obat antimalaria dengan kelarutan yang buruk di dalam air, sehingga ketersediaan hayatinya rendah. Pembentukan ko-kristal dapat mempengaruhi kelarutan dan laju disolusi bahan aktif farmasi tanpa mengubah aktivitas farmakologinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembentukan ko-kristal pirimetamin (PIR) dengan asam fumarat(FUM) terhadap kelarutan dan laju disolusi pirimetamin. Ko-kristal PIR-FUM dibuat dalam perbandingan stoikiometri ekuimolar menggunakan metode penggilingan basah dengan menggunakan campuran pelarut aseton:air(1:1). Karakterisasi ko-kristal dilakukan dengan metode difraksi sinar-X serbuk, spektrofotometri infra merah, dan mikroskopik. Uji kelarutan dan uji laju disolusi dilakukan di dalam media air dan larutan dapar pH 1,2; 4,5; dan 6,8. Pola difraksi sinar-X serbuk hasil penggilingan basah berbeda dengan pola difraksi komponen-komponen murninya yang mengindikasikan terbentuknya ko-kristal PIR-FUM. Ko-kristal PIR-FUM mempunyai kelarutan dan laju disolusi lebih tinggi daripada pirimetamin murni. Kata kunci : Pirimetamin, asam fumarat, penggilingan basah, ko-kristal. ABSTRACT Pyrimethamine (PIR) is an antimalaria drug with poor solubility in water, so its bioavailability is low. Co-crystal formation can affects solubility and dissolution rate of  active pharmaceutical ingredient  without altering its pharmacological activity. The aim of this study was to investigate the influence of co-crystal formation between pyrimethamine (PIR) and fumaric acid (FUM) on the solubility and dissolution rate of pyrimethamine. PIR-FUM co-crystal was prepared in equimolar stoichiometric ratio by a solvent-drop grinding method. Characterization of co-crystal was conducted by  powder X-ray diffractometry, infrared spectroscopy, and microscopy methods. X-ray powder diffraction pattern of the solvent-drop grinding result was different from diffraction pattern of pure components that indicate the formation of PIR-FUM co-crystal. PIR-FUM co-crystal has solubility and dissolution rate higher than pure pyrimethamine. Keywords:       Pyrimethamine, fumaric acid, solvent drop grinding, co-crystal.
KELARUTAN DAN STABILITAS KIMIA KOMPLEKS DIDANOSIN DENGAN NIKOTINAMID ATAU L-ARGININ Fikri Alatas; Sundani N. Soewandhi; Lucy Sasongko; Ismunandar Ismunandar
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 15, No 2: JANUARI 2014
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.493 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2014.15.2.4363

Abstract

KELARUTAN DAN STABILITAS KIMIA KOMPLEKS DIDANOSIN DENGAN NIKOTINAMID ATAU L-ARGININ. Didanosin (DDI) adalah obat anti HIV yang bekerja dengan menghambat enzim reverse transkriptase yang bertanggung jawab dalam replikasi virus HIV. Ketersediaan hayati DDI pada pemberian secara oral sangat buruk akibat terhidrolisis dalam suasana asam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembentukan kompleks antara DDI dengan NKT atau ARG terhadap kelarutan dan stabilitas kimia DDI. Kompleks DDI-NKT dibuat dengan metode slurry menggunakan pelarut campuran etanol:air (7:3), sedangkan kompleks DDI-ARG dibuat dengan metode penguapan pelarut menggunakan pelarut yang sama. Karakterisasi kompleks DDI-NKT dan DDI-ARG meliputi, analisis dengan mikroskop polarisasi, difraksi sinar-X serbuk, uji kelarutan, dan stabilitas kimia pada larutan dapar pH 1,2; 4,5 dan 6,8 di suhu 37 °C. Karakterisasi dengan mikroskop polarisasi dan difraksi sinar-X serbuk menunjukkan terbentuknya kompleks DDI-NKT dan DDI-ARG. Kelarutan kompleks DDI-ARG dan DDI-NKT dalam air berturut-turut 1,86 dan 4,54 kali lipat dari kelarutan DDI murni. Hasil uji stabilitas kimia menunjukkan larutan kompleks DDI-NKT dan DDI-ARG mengalami degradasi lebih lambat daripada DDI murni pada pH 1,2; 4,5; dan 6,8 di suhu 37°C. Hubungan linier antara pH terhadap logaritma tetapan laju degradasi (log kobs) menunjukkan, bahwa degradasi kompleks DDI-NKT, DDI-ARG, dan DDI pada pH 1,2 hingga 6,8 dikatalisis oleh asam spesifik. Hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa pembentukan kompleks DDI-NKT dan DDI-ARG dapat meningkatkan kelarutan dan stabilitas kimia DDI.
PENGARUH PENGGILINGAN TERHADAP KARAKTERISTIK PADATAN DIDANOSIN Fikri Alatas; Sundani Nurono Soewandhi; Lucy D. N. Sasongko
Jurnal Sains Materi Indonesia VOL 13, NO 1: OKTOBER 2011
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.875 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2011.13.1.5398

Abstract

Perbaikan Sifat Mekanik Deksibuprofen melalui Pembentukan Ko-Kristal Deksibuprofen-Kafein dengan Metode Ultrasound assisted Solution Co- crystallization Fikri Alatas; Titta H. Sutarna; Raisa Fakhrona Salman; Sundani Nurono Soewandhi
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v1i1.34713

Abstract

Kemampuan suatu bahan aktif farmasi untuk dapat dikempa langsung dipengaruhi oleh sifat-sifat mekaniknya, seperti daya alir dan tabletabilitas. Karakterisasi pembentukan ko-kristal meliputi morfologi kristal, difraktogram sinar-X serbuk, dan perilaku termal. Perbandingan sifat-sifat mekanik dilakukan terhadap ko-kristal DXI-CAF hasil USSC dengan DXI murni, meliputi daya alir (indeks kompresibilitas) dan tabletabilitas (tensile strength dan elastic recovery). Pengujian tabletabiltas dilakukan pada kekuatan kompresi 10-60 kg/cm2. Hasil karakterisasi menunjukkan hasil USSC memiliki habit kristal, difraktogram, dan titik lebur yang unik yang berbeda dengan DXI murni, dan hal ini mengindikasikan terbentuknya ko-kristal DXI-CAF. Indeks kompresibilitas ko-kristal DXI- CAF berada pada rentang kategori baik, sementara DXI murni berada pada rentang kategori buruk. Nilai tensile strength maksimum ko-kristal DXI-CAF adalah 1,526 MPa yang dicapai pada kekuatan kompresi 50 kg/cm2, sementara nilai tensile strength maksimum DXI murni hanya 0,853 MPa yang dicapai pada kekuatan kompresi 20 kg/cm2. Kurva elastic recovery menunjukkan persentase elastic recovery ko-kristal DXI-CAF lebih baik daripada DXI murni. Dari hasil-hasil ini dapat disimpulkan bahwa pembentukan ko-kristal DXI-CAF dengan metode USSC mampu memperbaiki sifat-sifat mekanik deksibuprofen.
Pembuatan Sabun Cairan Mengandung Susu Sapi dari Usaha Kecil Menengah di Kota Cimahi Titta Hartyana Sutarna; Wulan Anggraeni; Fikri Alatas; Regita Ayu Lestari; Faizal Hermanto; Elivas Simatupang; Afifah Bambang Sutjiatmo; Ririn Puspadewi; Lucky Rachmawan; Fahmy Ahsanul Haq; Suci Nar Vikasari
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v1i1.28901

Abstract

Kulit merupakan salah satu bagian tubuh yang sering terpapar benda asing dan membutuhkan nutrisi dan pembersihan rutin menggunakan sabun. Susu sapi mengandung protein dan lemak yang berkhasiat untuk melembabkan dan menutrisi kulit. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan sabun cair dari susu sapi yang berfungsi untuk meningkatkan kelembaban pada kulit. Penelitian dimulai dengan pengumpulan susu sapi dari usaha kecil menengah di kota Cimahi dan uji karakteristik secara organoleptik. Selanjutnya dibuat serangkaian seri formula sabun cair yang mengandung susu sapi sebanyak 0, 5, 10 dan 20%, kemudian dievaluasi meliputi evaluasi fisik (organoleptis, pH, viskositas, dan uji stabilitas) dan pengujian terhadap responden (pengujian daya emolien dengan alat skin analyzer, uji kesukaan, dan efektivitas pembersihan). Data yang diperoleh dianalisa statistik menggunakan uji t-berpasangan. Hasil evaluasi fisik menunjukkan bahwa formula sabun cair yang mengandung susu sapi stabil selama penyimpanan 28 hari. Hasil pengujian terhadap responden menunjukkan sediaan yang paling disukai adalah sabun cair yang mengandung susu sapi 15% dengan alasan nyaman digunakan, lembut dan tidak lengket pada kulit. Hasil pengujian efektivitas pembersihan juga menunjukkan sabun cair yang mengandung susu sapi 15% dapat membersihkan kotoran dan make up.
FORMULASI SEDIAAN LOSION ANTIOKSIDAN EKSTRAK AIR DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) Fahrauk Faramayuda; Fikri Alatas; Yesi Desmiaty
Majalah Obat Tradisional Vol 15, No 3 (2010)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.308 KB) | DOI: 10.22146/tradmedj.8134

Abstract

The research about lotion dosage formulation that contain green tea leaf water extract with concentration 0.0002%, 0.002%, 0,02%, and 8.6% had been done. The basic of the EC50 value. Which calculated from linierity regression equation between tested solution concentration and scavenging percent. The lotion formulation began with lotion base orientation included organoleptic, homogeinity, pH, and viscosity. It showed that lotion base with glyceryl monostearate 5.5% have the best pH stability, viscosity, and consistency. Evaluation of lotion dosage include physical evaluation (organoleptic, homogeinity, viscosity and stability) and chemical evalution (pH and the stability of lotion antioxidant activity. Antioxidant activity stability evaluation of lotion with 1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl solution using spectrophotometri UV-Visible showed, that formula which contain 0.02% and 8.6% green tea leaf water extract gave the best radical scavenging activity and stable during storage. 
Influence of PEG 4000 concentration dissolution rate of ketoprofen in solid dispersion system of ketoprofen-PEG 4000 Fikri Alatas; Sundani Nurono S.; Sukmadjaja Asyarie
Indonesian Journal of Pharmacy Vol 17 No 2, 2006
Publisher : Faculty of Pharmacy Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Skip Utara, 55281, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.812 KB) | DOI: 10.14499/indonesianjpharm0iss0pp57-62

Abstract

Influence of PEG 4000 concentration dissolution rate of ketoprofen was studied in solid dispersion system of ketoprofen-PEG 4000. Solid dispersion system was prepared by melting method with various weight ratio of ketoprofen-PEG 4000, i.e. 2:1, 1:1, 1:3, and 1:4. The dissolution test was carried out using the paddle method at temperature of 37±0,5°C and 50 rotations per minute (rpm) in 900 mL of hydrochloric acid buffer solution at pH 1.2. The dissolution rate of ketoprofen improved by increasing PEG 4000 concentration. Incorporation of sodium lauryl sulfate into solid dispersion system of ketoprofen-PEG 4000 enhanced the dissolution rate of ketoprofen.Key words : solid dispersion, ketoprofen, PEG 4000, sodium lauryl sulfate