Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Digital Zone: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pemilihan Platform Tanda Tangan Digital Berdasarkan Faktor Keberlanjutan Selama Pandemi COVID-19 Menggunakan Metode AHP Ahmad Arif Santosa; Anak Agung Ngurah Perwira Redi
Digital Zone: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol. 12 No. 2 (2021): Digital Zone: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Publisher : Publisher: Fakultas Ilmu Komputer, Institution: Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/digitalzone.v12i2.8014

Abstract

Sistem tanda tangan digital telah banyak dimanfaatkan terutama untuk kegiatan persetujuan dokumen selama pandemi COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor dari dimensi sustainability yang mempengaruhi keberlanjutan dalam menggunakan sistem tanda tangan digital berdasarkan metode pendekatan AHP. Penelitian ini menggunakan metode AHP karena metode ini mampu menyelesaikan persoalan dalam suatu kerangka berpikir yang terorganisir sehingga dapat mengambil keputusan secara efektif dan akurat terhadap suatu persoalan dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sub-kriteria continuous improvement dari dimensi ekonomi menjadi prioritas utama yang menjadi penunjang dalam keberlanjutan bisnis penyedia tanda tangan digital. Selanjutnya, melakukan analisis pemilihan platform tanda tangan digital antara PrivyID, DigiSign, dan Manual Input. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap tiga alternatif menghasilkan platform DigiSign yang paling unggul dibandingkan dengan platform PrivyID dan Manual Input. Hasil tersebut sejalan dengan komitmen dari platform DigiSign yang memberikan kemudahan bagi pengguna agar dapat memeriksa dokumen yang tertunda dengan cepat, menandatangani dokumen dengan tingkat keamanan yang tinggi dan enkripsi berstandar Internasional, serta dapat melacak status dokumen dengan mudah. Sedangkan tanda tangan elektronik yang dilakukan dengan cara Manual Input memiliki kelemahan yang sangat kritikal, dimana tanda tangan elektronik tersebut tidak terenkripsi sehingga tidak mampu untuk melindungi dokumen dari pencurian data identitas atau entitas perusahaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Abstract The digital signature system has been widely used, especially for document approval activities during the COVID-19 pandemic in Indonesia. This study aims to determine the factors of the sustainability dimension that affect sustainability in using a digital signature system based on the AHP approach. This study uses the AHP method because this method is able to solve problems in an organized framework so that it can take a decisions effectively and accurately on a research problem. The results of this study indicate that the sub-criteria for continuous improvement from the economic dimension is the main priority that supports the sustainability of the digital signature provider business. Furthermore, analyze the selection of digital signature platforms between PrivyID, DigiSign, and Manual Input. Based on the results of the calculation of the three alternatives, the DigiSign platform is the most superior compared to the PrivyID platform and Manual Input. This results are in line with the commitment of the DigiSign platform which makes it easy for users to quickly check pending documents, sign the documents with a high level of security and International standard encryption, and easy to tracking the document status. Meanwhile, electronic signatures made by Manual Input have a very critical weakness, where the electronic signature is not encrypted so it is unable to protect documents from theft of identity data or corporate entities by irresponsible parties.