<![CDATA[Adanya kebijakan “dirumah aja” dari pemerintah diterapkan guna mencegah dan menanggulangi Covid-19 di Indonesia, sehingga hal tersebut mempengaruhi naiknya tagihan listrik masyarakat akibat perubahan pola hidup yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Dengan adanya sistem IoT yang dilengkapi alat penghemat listrik dapat mengontrol penggunaan daya listrik dan akan sangat membantu masyarakat khususnya dalam kondisi pandemi seperti yang terjadi saat ini. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan waterfall. Ada 5 tahap yang dilalui dalam pengembangan ini, yaitu analisis, desain, pengembangan, uji coba, dan keselamatan. Uji validasi ahli dilakukan oleh 2 orang dosen untuk mengetahui kehandalan dari produk yang telah dibuat dan mendapatkan interpretasi sangat handal. Uji coba lapangan dalam penelitian ini dilakukan di beberapa rumah masyarakat yang dipasangkan alat IoT dengan alat penghemat listrik di kota Makassar dengan jumlah responden 5 orang. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas produk dari aspek usability dan diperoleh nilai rata-rata skor SUS (System Usability Scale) adalah 80. IoT dengan alat penghemat listrik pada penelitian ini dapat meberi kenyamanan penggunanya dalam mengontrol penggunaan lampu dan kipas angin dalam satu genggaman, serta dapat mengontrol daya listrik di rumah agar lebih hemat, dalam hal ini barang-barang elektronik yang memiliki beban induktif karena dengan adanya kapasitor sebagai beban kapasitif yang bersifat menghalangi terjadinya perubahan nilai tegangan listrik.]]>
