Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGGUNAAN ABU BATU KAPUR DESA BUHUT JAYA KABUPATEN KAPUAS SEBAGAI TAMBAHAN FILLER PADA CAMPURAN HOT ROLLED SHEET-BASE (HRS-BASE) Agung, Hendri; Supiyan, Supiyan; Aqli, Zainal
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 2, No 2: Edisi Juli 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Filler merupakan salah satu bahan penyusun yang halus yang ada dalam campuran aspal panas. Biasanya dalam agregat kasar dan agregat halus sudah terdapat kandungan filler, namun kadarnya tidak dapat memenuhi kebutuhan yang ada, sehingga perlu penambahan filler untuk mengatasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah abu batu kapur dari Desa Buhut Jaya, Kabupaten Kapuas, dapat memenuhi syarat sebagai tambahan filler apabila digunakan pada campuran pembentuk Lataston Lapis Pondasi  (HRS-Base) dan untuk mengetahui pengaruh pengunaan Abu Batu kapur apabila kadar dalam campuran divariasikan. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan sifat-sifat fisik abu batu kapur dari Desa Buhut Jaya, Kabupaten Kapuas dapat digunakan sebagai tambahan filler pada campuran Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base). Untuk mengetahui pengaruh abu batu kapur Desa Buhut Jaya tersebut, dibuat 4 (empat) komposisi campuran dengan masing-masing 5 (lima) variasi kadar aspal. Komposisi A (agregat kasar 48%, abu batu 21%, dan pasir 31% dengan tambahan filler 0%), komposisi B (agregat kasar 48%, abu batu 21%, dan pasir 31% dengan tambahan filler 1,5%), komposisi C (agregat kasar 48%, abu batu 21%, dan pasir 31% dengan tambahan filler 3%), dan komposisi D (agregat kasar 48%, abu batu 21%, dan pasir 31% dengan tambahan filler 4,5%), Berdasarkan hasil tes Marshall  untuk komposisi A diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 7,275%, komposisi B diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 6,7% dan komposisi  C diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 6,8% dan komposisi D tidak mempunyai nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) karena tidak memenuhi Nilai Karakteristik Marshall yang diisyaratkan dalam campuran HRS-Base. Kata kunci: Lataston Lapis Aus, Tes Marshall, Kadar Aspal Optimum
DAMPAK KENAIKKAN TARIF ANGKUTAN UMUM KOTA PALANGKA RAYA PASCA KENAIKKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) Andani, Hersi; Supiyan, Supiyan; Aqli, Zainal
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 2, No 1: Edisi Januari 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Kemajuan suatu wilayah sangat tergantung dari kemajuan sarana dan prasarana transportasi. Seperti yang kita ketahui untuk beberapa tahun terakhir Kota Palangka Raya khususnya dan Kalimantan Tengah pada umumnya.Untuk ke depannya sangat  penting diketahui masyarakat bahwa kenaikan bahan bakar minyak sangat mempengaruhi tarif angkutan umum,hal ini dapat dilihat dari kenaikan harga di berbagai sektor barang dan jasa, baik itu bidang produksi hingga distribusi, pada akhirnya memicu kenaikan tarif angkutan umum.   Objek Penelitian ini adalah masyarakat Kota Palangka Raya yang menggunakan angkutan umum dan operator angkutan umum. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner dan wawancara kepada pengguna angkutan umum dan operator. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunkan Analisis Statistik sederhana. Tarif umum angkutan Kota Palangka Raya sebelum kenaikan tarif pasca kenaikan harga bahan bakar minyak adalah Rp 4.000,00/sekali perjalanan dan setelah kenaikan tarif dan kenaikan harga bahan bakar minyak adalah Rp 5.000,00 untuk umum, Mengacu pada hasil perhitungan Biaya Operasional Kendaraan dengan mengakomodir pengeluaran operator  maka didapakan tarif Angkutan Umum  Kota Palangka Raya sebesar Rp 4438,258 ≈ Rp 4.500,00 dan tarif di lapangan sebesar Rp 5.000,00 dari sebelumnya sebesar Rp 4.000,00. Dengan kenaikkan tarif  angkutan Umum Kota Palangka Raya yang disebabkan kenaikkan harga bahan bakar minyak akan memberikan dampak  bagi masyarakta (pengguna) , terlihat dari hasil survai di lapangan hasil kuisioner yaitu 74,17 % penumpang beralih menggunakan kendaraan pribadi (sepeda motor), terdiri dari: 7,67% Pelajar 60% Umum dan 6,5% PNS yang sebelumnya menggunakan angkutan umum, Dengan adanya kenaikkan tarif  angkutan Umum  Kota Palangka Raya pasca kenaikkan harga bahan bakar minyak akan memberikan dampak  bagi operator angkutan umum yaitu penurunan jumlah penumpang yang ditandai dengan Modal Split (penggantian moda) sehingga pendapatan operator mengalami penurunan pula, hasil wawancara terhadap operator, sebelum kenaikan tarif angkutan umum mereka memiliki pendapatan bersih rata-rata Rp 90.000 - Rp 100.000/hari namun setelah kenaikan tarif pendapatan bersih mereka hanya rata-rata Rp 65.000.-/hari. Perubahan rata-rata biaya perjalanan penumpang (PP) setelah kenaikkan tarif angkutan umum Kota Palangka Raya yaitu Rp 1.000,- per sekali perjalanan (PP).  Kata Kunci : Biaya Operasional Kendaraan, Kenaikan Tarif, Kenaikan Harga BBM, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANG JALAN DI DAERAH TRANSMIGRASI (STUDI KASUS: DESA PALINGKAU JAYA, PALINGKAU ASRI DAN PALINGKAU SEJAHTERA DI KECAMATAN KAPUAS MURUNG Sinang, Sunarsih B; Elvina, Ina; Aqli, Zainal
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 3, No 2: Edisi Juli 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman di Indonesia saat ini pembangunan demi pembangunan, khususnya pembangunan di bidang transportasi terus dilaksanakan demi tercapainya tujuan pembangunan nasional. Jalan raya yang pada hakikatnya dibangun untuk memenuhi kebutuhan manusia, mulai dibangun seiring dengan keberadaan manusia sendiri. Faktor yang mempengaruhi adalah perkembangan daerah tersebut, bertambahnnya kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut, naiknya keinginan untuk memiliki kendaraan pribadi. Di samping itu juga akan berdampak pada perekonomian masyarakat, yang kebanyakan pendapatannya dari bertani, berternak, buruh, dan yang lainnya. Oleh karena itu diperlukan suatu penelitian kebutuhan masyarakat terhadap pengembangan jalan di daerah transmigrasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah survai. Jenis data yang digunakan terdiri dari 2 macam, yaitu: data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data pada riset ini berdasarkan data primer (data hasil kuisioner), dan data sekunder Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan dua macam tes (pengujian) yaitu uji kesahihan (test of validity) dan keandalan (test realiability). Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor-faktor dilapangan terhadap pengembangan jalan di daerah transmigrasi terhadap pertumbuhan lalu lintas secara overall. Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel.Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa hasil analisis  deskriptif pengaruh kebutuhan masyarakat terhadap pengembangan jalan di daerah transmigrasi dari 90 responden yang menjawab pada ketiga desa tersebut menunjukan bahwa pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja paling berpengaruh yaitu sebesar 3,7067 (17,99%). Berdasarkan hasil analisis maka alternatif yang cukup tepat untuk menangani hal tersebut adalah dengan melakukan perbaikan akses jalan tersebut. Karena semakin banyak masyarakat yang melewati jalan tersebut maka jalan harus semakin baik, nyaman dan aman. Kata Kunci: Lalu Lintas, Transportasi, Pengembangan Jalan,  Uji Keandalan, Uji Kesahihan, Analisis Deskriptif
KAJIAN TEKNIS PERENCANAAN GEOMETRIK PADA RUAS JALAN PUNDU-PELANTARAN (STA 44+500 S.D STA 45+800) Hidayat, Taufik; Aqli, Zainal; Robby, Robby
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 3, No 1: Edisi Januari 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Perencanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang dititik beratkan pada perencanaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas dan sebagai akses kerumah-rumah. Dasar dari perencanaan geometrik adalah sifat gerakan, dan ukuran kendaraan, dan karakteristik lalu lintas. Hal-hal tersebut haruslah menjadi bahan pertimbangan perencanaan sehingga dihasilkan bentuk dan ukuran jalan, serta ruang gerak kendaraan yang memenuhi tingkat kenyamanan dan keamanan yang diharapkan. Dalam pelaksanaan geometrik jalan masih ada beberapa segmen ruas yang tidak memenuhi standar perencanaan seperti halnya jalan pada ruas Pundu–Pelantaran  STA 44+500 s.d. STA 45+800 Kabupaten Kotawaringin Timur, masih sering terjadi kecelakaan. Karena itulah perlu dilakukan peninjauan jika terdapat kesalahan dalam geometrik jalan pada ruas jalan tersebut, untuk memenuhi tingkat kenyamanan dan keamanan sesuai dengan spesifikasi jalan luar kota.Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kelayakan jalan pada Ruas Pundu–Pelantaran STA 44+500 s.d. STA 45+800 Kabupaten Kotawaringin Timur, dengan cara mengetahui kondisi eksisting jalan, mengkaji serta menangani apa yang dapat dilakukan pada ruas jalan tersebut, dengan cara menganalisis data lalu lintas, perhitungan waktu tempuh kendaraan serta  mengetahui jenis tikungan yang ada dilokasi penelitian dan parameter-parameter yang digunakan.Dari hasil perhitungan ruas jalan yang dikaji, diketahui bahwa kecepatan pengguna jalan tidak di sesuaikan dengan tuntutan kelas jalan, sehingga ruas jalan tidak sesuai dengan standar geometrik alinyemen horizontal jalan. Hal inilah yang menyebabkan kecelakaan pada ruas jalan tersebut.Kata kunci: Geometrik, Tikungan
ANALISIS PEMILIHAN MODA PERJALANAN ANTARA KENDARAAN PRIBADI DAN ANGKUTAN UMUM (STUDI KASUS: RUTE PERJALANAN PALANGKA RAYA–BANJARMASIN) Satu, Fontry Vonda P; Silitonga, Sutan Parasian; Aqli, Zainal
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 3, No 1: Edisi Januari 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Dengan semakin banyaknya alternatif yang ditawarkan oleh masing-masing moda transportasi untuk melakukan pergerakan antar kota, khususnya untuk pergerakan dari Palangka Raya menuju Banjarmasin moda yang yang dipergunakan yaitu kendaraan pribadi (mobil) dan angkutan umum (travel). Dengan adanya alternatif moda yang digunakan tersebut penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mungkin nantinya mempengaruhi pelaku perjalanan dalam menentukan jenis moda dan mengetahui peluang pilihan moda antara kendaraan pribadi (mobil) dan angkutan umum (travel).Metode penelitan dimulai dari tahap kajian literatur, variabel yang dipilih, pengumpulan data, identifikasi variabel, analisis data dengan Software SPSS menggunakan Model Logit Biner. Model Logit Biner merupakan model pilihan, pilihan yang dihadapi oleh konsumen dalam model ini yaitu hanya 2 pilihan moda kendaraan. Survai yang dilakukan menggunakan cara survai setengah acak (purposive sampling) yaitu tempat survai dikondisikan mencakup tempat perhentian, terminal travel, dan perumahan.Berdasarkan hasil penelitian dari 270 responden, didapatkan bahwa 185 responden cenderung lebih berminat memilih kendaraan pribadi dan 85 responden memilih angkutan umum (travel) untuk melakukan perjalanan dari Palangka Raya–Banjarmasin. Variabel yang mempengaruhi masyarakat dalam memilih moda transportasi antara kendaraan pribadi (mobil) dan angkutan umum (travel) yaitu umur, jenis pekerjaan, karakteristik perjalanan, jenis perjalanan, waktu dan biaya.Kata Kunci: Pilihan Moda, Mobil, Travel
EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) UNTUK MENUNJANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (STUDI KASUS RUAS JALAN NASIONAL KABUPATEN PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH) Pradita, Wenda; Aqli, Zainal; Silitonga, Sutan Parasian
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 4, No 1: Edisi Januari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Kondisi jalan yang baik diperlukan untuk kelancaran kegiatan transportasi yaitu untuk mempercepat kelancaran mobilisasi barang atau jasa secara aman dan nyaman. Ruas jalan Kabupaten Pulang pisau merupakan jalan penghubung antara Kota Palangka Raya dan Kota Banjarmasin di mana kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut bermacam-macam mulai dari kendaraan tak bermotor sampai dengan kendaraan berat secara berulang-ulang sehingga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas jalan. Hal ini dapat dilihat dengan beberapa kerusakan seperti retak, gelombang, aus sehingga tingkat pelayanan jalan menjadi menurun. Penelitian ini dilakukan pada Ruas Jalan Nasional Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah yang bertujuan untuk mengetahui kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis dan tingkat kerusakan jalan dengan metode Pavement Condition Index (PCI) untuk dijadikan acuan pengambilan  keputusan   dalam  melakukan  perbaikan  kerusakan  pada  jalan tersebut.Penelitian ini dilakukan dengan cara menentukan sampel yang akan diteliti yaitu dengan panjang ruas jalan 20 km, kemudian dibagi menjadi 1000 m per sampel unit/segmen sehingga diperoleh 20 sampel unit/segmen. Setelah itu dilakukan penelitian jenis dan tingkat kerusakan jalan per segmen unit dan di ukur luasan kerusakannya. Kemudian dilakukan analisis data untuk mendapatkan nilai Pavement Condition Index (PCI) dari data jenis, tingkatan dan luasan kerusakan yang diperoleh dari lokasi penelitian.Berdasarkan hasil penelitian ini, tingkat kerusakan perkerasan lentur yang terjadi pada Ruas Jalan Nasional Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah terdapat 6 jenis kerusakan yaitu retak kulit buaya, retak memanjang/melintang, cacat tepi perkerasan, pelepasan butir, tambalan, dan lubang di mana nilai pavement condition index (PCI) rerata keseluruhan sebesar 91,25 dengan kondisi sempurna (excellent) sehingga alternatif perbaikan yang sesuai dengan kondisi kerusakan adalah melakukan pemeliharaan rutin jalan agar kerusakan yang telah terjadi pada tidak menjadi lebih parah dan apabila ingin mempertahankan masa layanan sesuai umur perencanaan maka jenis kendaraan yang boleh melintasi ruas jalan tersebut harus dibatasi sesuai dengan kelas jalan. Jika kendaraan dengan muatan sumbu lebih tetap melewati jalan tersebut maka perlu dilakukan peningkatan kelas jalan.Kata Kunci: Jenis dan Tingkat Kerusakan Jalan, Pavement Condition Index (PCI)
KAJIAN PENGGUNAAN PASIR DARI BERBAGAI LOKASI DI KOTAWARINGIN TIMUR SEBAGAI AGREGAT PADA CAMPURAN HOT ROLLED SHEET BASE (HRS-BASE) Esmanu, Febry Wahyu; Desriantomy, Desriantomy; Aqli, Zainal
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 4, No 1: Edisi Januari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi terluas di Indonesia, untuk membangun prasarana transportasi darat khususnya jalan di wilayah Kalimantan Tengah diperlukan material yang sangat banyak. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan material  tersebut memanfaatkan material yang tersedia secara optimal sesuai dengan ketentuan-ketentuan teknis yang telah ditetapkan perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan material tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pasir dari Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Kota Besi dan Sampit Km.13 Kabupaten Kotawaringin Timur memenuhi persyaratan atau spesifikasi yang telah ditentukan, sehingga dapat digunakan  sebagai agregat dalam campuran Hot Rolled Sheet Base (HRS-Base).Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan sifat-sifat fisik agregat pasir dari Ujung Pandaran dan pasir dari Sampit Km.13 Kabupaten Kotawaringin Timur dapat digunakan sebagai agregat pada campuran HRS-Base, sedangkan pasir dari Kecamatan Kotabesi tidak dapat digunakan sebagai agregat pada campuran.Untuk Penelitian ini dibuat 2 (dua) komposisi campuran dengan masing-masing 5 (lima) variasi kadar aspal. Komposisi II (agregat kasar 41%, abu batu 31%, pasir 28%), Komposisi III (agregat kasar 41%, abu batu 31%, pasir 28%). Berdasarkan hasil tes Marshall  untuk Komposisi II diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 7,3% dan Komposisi III diperoleh nilai KAO sebesar 6,95%.Kata Kunci: Lataston Lapis Pondasi Aus, Tes Marshall, Kadar Aspal Optimum (KAO)
KAJIAN PEMILIHAN RUTE JALUR DARAT DAN JALUR SUNGAI DARI KUALA KAPUAS MENUJU TERUSAN RAYA Arbani, Arbani; Riani, Desi; Aqli, Zainal
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 2, No 2: Edisi Juli 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Rute adalah arah jarak atau arah yang harus ditempuh dalam suatu perjalanan supaya sampai ke tempat tujuan. Pada penelitian ini menjelaskan tentang kajian pemilihan rute berdasarkan biaya operasional kendaraan, yang membandingkan biaya operasional kendaraan angkutan sungai dan kendaraan angkutan darat karena  rute yang dijadikan studi kasus untuk penelitian ini ialah rute jalur darat dan rute jalur sungai dari Kota kuala Kapuas menuju Desa Terusan Raya. Biaya operasional kendaraan adalah suatu batasan penghasilan yang harus dipenuhi oleh hasil operasi kendaraan angkutan dalam satuan waktu operasi tertentu, yang meliputi seluruh pembiayaan yang harus ditanggulangi agar pengoperasian kendaraan angkutan menjadi lancar. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya operasional kendaraan angkutan sungai dan biaya operasional kendaraan angkutan darat serta mengetahui perbandingan antara rute melalui jalur darat dan rute melalui jalur  sungai dengan  faktor pembanding yaitu jarak, biaya, waktu dan kemudahan. Supaya didapat data jalur mana yang termurah, tercepat, dan termudah. Dari hasil penelitian ini diperoleh BOK kapal motor (angkutan sungai) sebesar Rp. 8618,327 per km dan dibagi kapasitas penumpang 30 orang menjadi Rp. 287,277 per penumpang/km dan jarak yang ditempuh melalui jalur sungai adalah 58 Km dengan waktu tempuh 1,5 jam perjalanan. BOK sepeda motor (angkutan darat) sebesar Rp. 348,657 per km. dengan jarak tempuh 100 Km dan waktu tempuh 3 jam perjalanan. Dapat diambil kesimpulan bahwa rute yang sangat memungkinkan untuk digunakan tentulah rute yang menggunakan jalur sungai selain lebih murah dari segi biaya operasional kendaraan, melalui jalur sungai perjalanan lebih cepat dan lebih aman daripada rute yang menggunakan jalur darat. Kata Kunci: Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Jalur Darat dan Sungai
HOAX MENJADI GANGGUAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT: PENTINGYA IMPLEMENTASI TABAYYUN PADA MASA SEKARANG Aqli, Zainal
Al-Ijtima`i: International Journal of Government and Social Science Vol 6 No 2 (2021): Al-Ijtima`i: International Journal of Government and Social Science
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jai.v6i2.1192

Abstract

This paper discusses the mental revolution which is interpreted as a fundamental change in people’s mindset, where the study is focused on how to deal with news that are still doubtful or questionable (hoaxes), such as by re-generating tabayun (correcting) the informations. Then, this paper explores a mental revolution that focuses on tabayun culture with the perspective of Islamic religious values ​​in the Quran and correlates between mental revolution and tabayun values. The final result, it was found that this tabayun values began to erode, marked by many misunderstandings that occurred in society and tabayun had to be raised again because it could have a positive impact and tackle the hoaxes for the society, which previously had to start with a mental revolution from not caring about the truth of news to critical attitudes.